dengan anus (dubur). Pada saat persalinan, perineum sering kali digunting atau disayat untuk melebarkan jalan lahir apabila jalan lahir sempit, tindakan ini biasa dikenal dengan nama episiotomi.
Pijat perineum bertujuan untuk meningkatkan elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan perineum pada saat persalinan normal maupun pada episiotomi. Bukti telah didapatkan dari beberapa penelitian bahwa dengan melakukan massage atau pijat pada daerah perineum memberikan manfaat dalam hal mengurangi kejadian episiotomi. Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan membantu mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan Membantu ibu lebih santai saat pemeriksaan vagina Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan karena jalan keluar untuk bayi sudah dipersiapkan dengan baik
Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum dengan jalan meningkatnya elastisitas perineum
Pemijatan perineum sebaiknya sudah dilakukan sejak 5 6 minggu sebelum persalinan. Pemijatan dapat dilakukan sebanyak 5 7 kali dalam seminggu secara rutin. Selanjutnya selama 2 minggu menjelang persalinan pemijatan dilakukan setiap hari dengan jadwal: - Minggu pertama pemijatan dilakukan selama 3 menit - Minggu kedua pemijatan dilakukan selama 5 menit Lakukan pemijatan sebelum mandi pagi dan sore.
Tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi jamur atau infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah penyebaran infeksi
Pemijatan dihentikan ketika ketuban mulai pecah atau pada saat proses persalinan dimulai. Sebelum melakukan pemijatan perineum ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yaitu : Minyak hangat seperti minyak gandum (kaya akan vitamin E), virgin coconut oil (VCO) atau pelumas dengan larutan dasar air misalnya jelly K-Y , minyak kelapa, atau sweet almond. Jangan menggunakan baby oil, minyak larutan mineral, hand lotion atau minyak beraroma Beberapa bantal untuk mengganjal tubuh Cermin untuk diletakkan di depan perineum
Sebelum memulai pijat perineum sebaiknya potong pendek kuku jari jari tangan dan cuci kedua tangan dengan sabun hingga bersih. Pijat perineum dapat dilakukan mandiri atau dengan bantuan suami.
Berbaring atau duduklah di tempat yang nyaman dengan posisi kedua kaki diregangkan, salah satu kaki diangkat dan diganjal dengan bantal. Atau dapat juga dipilih posisi seperti hendak melahirkan (semi litotomi) dengan mengganjal kepala, punggung dan leher. Mengoleskan minyak pada daerah perineum Tarik nafas panjang dan berusaha untuk santai , Masukkan ibu jari satu atau kedua tangan (kedalaman 2 3 cm) dengan posisi ditekuk ke dalam vagina sementara jari jari yang lain tetap berada di luar vagina, apabila suami yang melakukan pemijatan dapat digunakan jari telunjuk. Kemudian lakukan latihan Kegel (latihan otot otot dasar panggul dengan cara seperti menahan kencing ataupun buang air sehingga ibu jari merasakan otot yang tegang)
Pijat perineum dengan tekanan yang sama dengan arah dari atas ke bawah (menuju anus) lalu ke samping kiri dan kanan secara bersamaan.
Lemaskan otot otot dasar panggul, lalu gerakkan ibu jari dan telunjuk yang berada di dalam vagina membentuk huruf U secara berirama. Pemijatan dilakukan sambil mendorong jari ke arah luar dan bawah (ke arah anus)
Hindari pemijatan ke arah lubang kencing (uretra) karena akan mengakibatkan iritasi
Setelah pemijatan selesai, kompres hangat perineum selama kurang lebh 10 menit. Lakukan secara perlahan dan hati hati. Kompres hangat akan meningkatkan sirkulasi darah sehingga otot otot daerah perienum akan kendur (tidak tegang).
Dalam waktu beberapa minggu, ibu akan merasakan daerah perineum menjadi lebih elastis. Melahirkan dengan perlahan dan terkendali (mengikuti instruksi dokter ketika mendorong) adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi (robekan/perlukaan). Bayi harus berada di dalam kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang diperintahkan oleh dokter/bidan.