Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULAN PRAKTIK KLINIK

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Khaerudin Yeni Farida


NIM : 130120010
Semester : Dua (II)
Kompetensi Tindakan : Pijat pada Ibu Hamil
Stase : Asuhan Kebidanan Komunitas

A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang dinanti hampir setiap pasangan
suami istri. Kehamilan terjadi karena adanya pembuahan, yaitu proses penyatuan
antara sel sperma dan sel telur di tuba falopi, sel telur yang sudah dibuahi akan
mengalami pengerasan pada bagian luarnya, dan inti sel telur yang telah dibuahi
akan mengalami pembelahan menjadi dua bagian setelah 30 jam (Harsono, 2013).
Kehamilan biasanya terjadi selama 40 minggu, dan selama kehamilan akan terjadi
perubahan pada ibu baik fisiologis maupun patologis (Molika, 2015).
Perubahan fisiologis yang terjadi selama kehamilan, mempunyai dampak
yang bersifat patologis bagi wanita hamil. Perubahan fisiologis ini dimulai pada saat
terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon sebagai benda asing.
Wanita yang hamil muda akan merasa mual, muntah, meriang dan lemas. Rasa mual
dan muntah ini akan berkurang sampai trimester pertama berakhir. Pada trimester
kedua tubuh sudah mulai beradaptasi dan rasa mual dan muntah sudah mulai
berkurang. Akan tetapi pada trimester ketiga, keluhan yang diakibatkan oleh
pembesaran perut, perubahan anatomis dan perubahan hormonal akan menyebabkan
munculnya keluhan-keluhan pada ibu hamil (Venkata & Venkateshiah, 2009).
Keluhan-keluhan tersebut diantaranya adalah nyeri punggung, kram kaki,
perut tidak nyaman, sering buang air kecil, gangguan pernafasan, dan gangguan
tidur yang sering dialami wanita hamil, walaupun kehamilannya normal (Sharma &
Franco, 2004 dalam Wahyuni dan Ni’mah, Layinatun. (2013)). Gangguan tidur juga
sering dikaitkan dengan munculnya depresi pada ibu hamil, depresi diakibatkan
kerna terjadi peningkatan hormon (Field et al., 2016). Hormon serotonin yang
mengakibatkan stres pada ibu hamil, serotonin berinteraksi dengan dopamin dan
kortisol yang meningkatkan produksi dopamin dan menghambat produksi kortisol
sehingga ibu mengalami peningkatan stres yang mengakibatkan insomnia pada ibu
hamil (Field, Hernandez, & Diego, 2005), dan terjadi peningkatan kadar progesteron
dan esterogen. Progesteron dapat menurunkan kualitas tidur, esterogen dapat
menyebabkan edema mukosa saluran nafas bagian atas (Saharma & Franco, 2004
dalam Wahyuni dan Ni’mah, Layinatun. (2013)).
Ibu hamil yang mengalami gangguan tidur juga sering menggunakan terapi
farmako seperti Mefloquine, Pam Fluraze, dan Temazepam. Akan tetapi terapi
menggunakan farmakologi tidak dianjurkan karena memiliki dampak pada janin
(Hollenbach et al, 2013). Terapi non farmakologi yang umum dianjurkan untuk ibu
hamil yaitu pregnancy massage (61%), akupuntur (45%), relaksasi (43%), yoga
(41%), dan terapi chiropractic (37%) (Field, 2016). pregnancy massage banyak
digunakan untuk mengatasi gangguan pada ibu hamil.
Pregnancy massage dapat menjadi solusi bagi ibu yang mengalami
penurunan kualitas tidur, akan tetapi ada hal yang perlu diperhatikan ketika ibu
hamil melakukan pregnancy massage yaitu, jangan memulai pregnancy massage
pada trimester pertama karena bisa merangsang terjadinya abortus, dan hindari
penekanan pada bagian tertentu, misalnya pada bagian kaki karena hal ini dapat
merangsang persalinan jika dilakukan saat usia kehamilan kurang dari 28 minggu.
Pijat hamil dapat memperlancar sirkulasi darah, membuat tubuh menjadi rileks,
ketegangan otot pada bagian tertendu dapat berkurang (Aprillia, 2017). Pregnancy
massage memiliki efek yang positif pada ibu hamil dengan menurunkan hormon
kortisol untuk mengurangi stres, neropineprin untuk mengurangi kecemasan,
serotonin untuk mengurangi nyeri pada bagian punggung dan kaki, aktifitas janin
rendah, sehingga kualitas tidur ibu hamil meningkat, dan tingkat prematur pada bayi
rendah (Field et al, 2016).
Massage/Pijat merupakan aplikasi tekanan pada jaringan lunak tubuh, seperti
kulit,otot, tendon dan ligament. Pijat merupakan salah satu cara untuk memunculkan
wellness for body and mind (Kusmiyati dkk. 2015).
Prenatal Massage pada ibu hamil merupakan salah satu cara untuk
meringankan rasa tidak nyaman dan membuat ibu hamil rilek dan tidur nyenyak.
Prenatal Massage umumnya akan menyesuaikan tekhnik pijatan dalam rangka
meredakan beberapa keluhan yang sering dialami ibu hamil termasuk diantaranya
adalah munculnya rasa pegal atau sakit dibagian kepala, kaki, punggung, dan
pinggang. Pijat juga dapat dilakukan dalam rangka merespon perubahan fisik
selama masa kehamilan seperti peningkatan volume darah yang bisa mencapai 50
persen, dan peningkatan kadar anti koagulan, serta peredaran darah ke kaki yang
biasanya menjadi kurang lancar.
Penelitian Puspasari (2019) menunjukkan bahwa endorphin massage dapat
memberikan efek yang signifikan menurunkan nyeri punggung yang bisa membuat
bulu-bulu halus berdiri. Endorphin massage merupakan sebuah terapi sentuhan atau
pijatan ringan yang cukup penting diberikan pada ibu hamil, di waktu menjelang
hingga saatnya melahirkan. Pijatan ini dapat merangsang tubuh untuk melepaskan
senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan
perasaan nyaman. Endorphin massage sebaiknya dilakukan pada ibu hamil yang
usia kehamilannya sudah memasuki 36 minggu (Kuswandi, 2014).
Dampak jika tidak dilakukan pijat hamil yaitu intensitas nyeri punggung
tetap. Hingga kini penelitian tentang pijat kehamilan belum banyak dan belum
komprehensif, maka pihak medis menyarankan pendekatan konservatif. Pihak medis
mungkin menyarankan agar tidak melakukan pijat sama sekali selama hamil. Pijat
hamil tidak bolehdilakukan pada klien dengan riwayat :

 Mengalami mual, muntah, atau morning sickness


 Berisiko tinggi mengalami keguguran
 Mengalami kehamilan berisiko tinggi, seperti solusio plasenta atau persalinan
premature
B. Tujuan
1. Menurunkan hormon penyebab stres, ketegangan dan juga dapat memperbaiki
mood pada ibu hamil.
2. Meningkatkan kualitas tidur lebih baik dan juga meningkatkan rasa bahagia
pada ibu hamil.
3. Membantu mengeluarkan produk-produk sisa metabolisme tubuh melalui
limfatik dan system sirkulasi yang dapat mengurangi kelelahan dan membuat
ibu lebih berenergi
4. Membantu mengurangi keluhan ibu hamil seperti nyeri punggung bagian
bawah, kekakuan leher, kram pada kaki, pusing kepala, oedema dan
pergelangan kaki bengkak.
C. Indikasi
1. Ibu hamil kurang tidur
2. Ibu hamil dengan keluhan nyeri punggung bagian bawah, kekakuan leher, kram
pada kaki.
D. Kontra Indikasi
1. Pernah mengalami perdarahan atau kontraksi dini
2. Kehamilan berisiko, seperti preeklamsia, pernah keguguran, atau melahirkan
prematur
3. Mengalami bengkak parah, tekanan darah tinggi, atau sakit kepala hebat
4. Memiliki riwayat penggumpalan darah
5. Penyakit jantung bawaan
6. Cedera atau pembedahan
7. Transplantasi organ.
8. Memiliki luka pada kulit seperti luka bakar atau luka terbuka, ataupun infeksi
kulit
9. Pijat di area perut.
E. Persiapan Alat& Bahan

1. Kursi (jika ada) / tempat duduk dan tempat bersandar.


2. Kasur, sprei putih, selimut, bantal.
3. Aromatherapy candle.
4. Minyak aromatherapy sesuai keinginan pasien.
5. Handuk.

F. Prosedur pelaksanaan

TAHAP PRA INTERAKSI


1. Melakukan verifikasi data pasien
TAHAP ORIENTASI
1. Memberikan salam
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pijat ibu hamil pada klien
3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan
4. Menjaga privasi Klien
5. Mencuci tangan
6. Persiapan Alat
a. Kursi (jika ada) / tempat duduk dan tempat bersandar.
b. Kasur, sprei putih, selimut, bantal.
c. Aromatherapy candle.
d. Minyak aromatherapy sesuai keinginan pasien.
e. Handuk.
TAHAP KERJA
Pemijatan daerah kepala
1. Memijat kulit kepala, membuat lingkaran kecil dari dahi di sepanjang garis
rambut dan turun ke pelipis, dan meremas leher dari bawah
Pemijatan Daerah bokong dan Punggung
2. Buka selimut pada daerah punggung hingga ke gluteal (bokong) ibu kemudian
balurkan minyak di daerah punggung dan mulai dengan peregangan
a. Lakukan pemijatan berupa usapan lembut, lambat dan panjang atau
tidak putus- putus dengan menggunakan ujung jari yang ditekan lembut
dan ringan
- Mulailah dari atas punggung meluncur ke bawah pada kedua sisi
tulang belakang hingga atas otot gluteal
- Kembali lagi dari bawah ke atas.
- Tekanan pijatan ke atas dikurangi.
b. Pijat daerah pinggang dan bahu dengan meremas otot panggul dan bahu
- Pinggang: Lakukan kneading (meremas otot) mulai dari otot gluteal
(bokong) dan pinggang dengan lembut bergeser bolak balik
- Bahu: Lanjutkan kneading (meremas) ke bagian atas bahu
c. Memijat menyilang daerah bahu dan bokong
- Urut dari daerah bahu ke daerah gluteal ( daerah bokong ) secara
menyilang dari sisi kanan ke sisi kiri
- Urut dari daerah gluteal ke daerah bahu ( daerah bokong ) menyilang
dari sisi kanan ke sisi kiri
- Lakukan hal ini secara bergantian.
d. Pijat daerah sekitar ilium dengan cara menekan pada daerah sekitar ilium
kemudian bergerak ke daerah punggung hingga ke bahu menggunakan
tarian jempol sambil memutar ibu jari
e. Memijat daerah otot spina.
- Gunakan jempol untuk membentuk lingkaran keluar pada sisi kanan
dan kiri otot spina (secara sirkular)
- Gunakan jempol untuk menekan ke dalam dan keluar dari spina
f. Lakukan gerusan pada otot tulang belakang dengan menggunakan buku
jari tangan, dapat bergerak maju-mundur
g. Deeper Cross Friction Therapy
- Gunakan 2 tangan 4 jari, dimulai dari sisi atas otot gluteal.
- Meluncur dari alur lamina diatas otot tulang belakang – lanjutkan
ke punggung ke atas hingga bahu dan kembali
h. Ellbow Teknik
- Letakkan salah satu telapak tangan pada bahu dan siku tangan
lainnya pada punggung.
- Meluncur turun pada otot tulang belakang dari bahu dengan umpeng
utama tekanan pada otot umpeng.
i. Akhiri pemijatan daerah punggung dengan usapan lembut daerah punggung
Pemijatan untuk daerah lengan
3. Langkah-langkah pemijatan daerah lengan sebagai berikut:

a. Melakukan pemijatan daerah lengan dengan mengusap lembut lengan


bawah lalu naik ke atas

b. Melakukan teknik V Stroke. Buat huruf V diantara ibu jari dan jari telunjuk,
pijat dari lengan bawah ke lengan atas.

c. Kneading: Buat bentuk hati antara ibu jari dan jari telunjuk, saat memijat
ibu jari diarahkan naik turun hingga bertemu jari telunjuk. Pemijatan
dimulai dari bawah ke lengan atas.

d. Usap samping (leaf stroke): mengusap lembut tangan bagian samping dari
atas kebawah dengan menggunakan ujung jari

e. Gerusan; Membuat gerakan seperti mengguerus dengan menggunakan


buku jari tangan. Dilakukan dari atas sampai lengan bawah.

f. Memijat tangan menggunakan ibu jari untuk membuat lingkaran kecil di


atas telapak tangan; di punggung tangan, menggosok di antara ruang-ruang
tulang; meluncur ke bawah setiap jari.
Pemijatan daerah paha
4. Tahapan pemijatan daerah paha adalah sebagai berikut:

a. Melakukan pemijatan lembut dimulai dari daerah lutut hingga ke panggal


paha

b. Melakukan teknik V – Stroke : Buat huruf V antara jempol dan telunjuk.


Pijat dari lutut sampai pangkal paha.

c. Melakukan pemijatan pada otot hamstring yaitu tiga buah otot yang
berkelompok dan terletak di bagian belakang paha dengan cara meremas
otot-otot tersebut

d. Melakukan pemijatan meremas pada otot quadriceps yaitu kumpulan dari


empat otot besar yang terletak dipaha depan dan berfungsi untuk meluruskan
lutut dan menekuk hip (panggul)

e. Melakukan pemijatan pada sisi paha bagian luar mulai dari lutut kearah
pangkal paha dengan menggunakan sisis antara ibu jari dan telunjuk

f. Melakukan pemijatan dengan teknik Chisel fist yaitu melakukan gerusan


dengan buku jari mulai dari lutut kearah pangkal paha. ump digunakan
dengan 2 tangan maupun 1 tangan.

g. Teknik Splitting hamstrings yaitu kedua tangan umpeng tindih memberikan


tekanan dari atas lulut hingga ke pangkal paha.

h. Teknik Criss – cross. Kedua telapak tangan posisi melintang pada paha
kemudian melakukan gerakan maju mundur dari arah lutut kearah pangkal
paha
Teknik Compression jari-jari kedua tangan pemijat saling menyilang/
bertautan kemudian melakukan pemijatan dengan telapak tangan dari arah
lutut kearah pangkal paha
Pemijatan daerah Betis (jangan gunakan tekanan yang sangat pada betis)
5. Tahapan pemijatan daerah betis adalah sebagai berikut :

a. Melakukan pemijatan/usapan lembut pada daerah betis mulai dari bawah


sampai kearah lutut.

b. Pemijatan dengan teknik V – Stroke yaitu memijat menggunakan sisi


dalam jari telunjuk dan jempol kemudian memijat daerah betis dari
bawah ke atas.

c. Melakukan peremasan lembut pada otot betis. Dengan lembut lakukan


pada daerah betis sampai ke lutut.

d. Teknik Leaf stroke dengan menggunakan jempol dengan membuat


setengah lingkaran (seperti gerakan membentuk daun) pijat daerah betis
dari bawah keatas.

e. Melakukan teknik Chisel Fist dengan melakukan gerusan ke arah atas


dari pergelangan kaki dengan menggunakan buku jari pemijat.
f. Melakukan teknik Pumping Tahan lutut dengan telapak tangan
kemudian lakukan dorso fleksi dan ekstensi secara bergantian pada
telapak kaki dengan lembut

g. Lakukan massage dengan lembut pada kaki

h. Usap dengan lembut bagian telapak kaki

i. Gosok telapak kaki dengan arah ke atas dan ke bawah dengan


menggunakan buku– buku jari

j. Pijat dari jari kaki ke tumit dengan ibu jari dan bergerak kembali ke arah
jari kaki

TAHAP TERMINASI
1. Bersihkan badan ibu dengan menggunakan handuk
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan mengembalikan alat
4. Mencuci tangan

G. Referensi
Aprilia, Yesie. 2017. Hipnostetri, rileks, nyaman, dan aman saat hamil dan
melahirkan. Jakarta. Gagas Media.
Field, T., et al. 2016. Infant Behavior and Development Mothers massaging their
newborns with lotion versus no lotion enhances mothers ’ and newborns ’
sleep. Infant Behavior and Development, 45, 31–37.
Harsono, T. 2013. Permasalahan Kehamilan Yang Sering Terjadi. Jakarta: Platinum.
Kusmiyati, Yuni., Heni P.W dan Sujiatiningsih. 2015. Perawatan ibu hamil.
Yogyakarta: fitramaya
Kuswandi, L. 2014. Hypnobirthing a Gentle Way to Give Birth. Jakarta : Pustaka
Bunda: 108-11. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada.Volume 17 Nomor 2
Agustus 2017. Diakses tanggal 8 April 2022.
Molika. (2015). 275 tanya jawab seputar kehamilan & melahirkan: menjawab
semua keingintahuan pada ibu dan bayi. Jakarta: KDT.
Puspasari, H. 2019. Pengurangan Rasa Nyeri Punggung pada Ibu Hamil Trimester
III di Pmb Cicih Rukaesih Tahun 2018. Jurnal Syntax Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia, Vol. 4, No. 3 Maret 2019. Diakses tanggal 8 April 2022.
Sharma, Sunil dan Franco, Rose. (2004). Sleep and its Disorders in Pregnancy.
Wisconsin Medical Journal Volume 103 No. 5. dalam Wahyuni dan Ni’mah,
Layinatun. (2013). Manfaat Senam Hamil Untuk Meningkatkan Durasi
Tidur Ibu Hamil. Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Menyetujui, Pati. 08 April 2022
Pembimbing Lahan Mahasiswa

(……………………………) Khaerudin Yeni Farida

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan

Retno Wulan, S.S.T.Keb.,M.K.M


NPP. 12005082

Anda mungkin juga menyukai