Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULAN PRAKTIK KLINIK

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAKTI UTAMA PATI
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Nama : Faticha Zakiya / 130120004


Semester : III
Kompetensi Tindakan : Melakukan Pijat Oksitosin Pada Ibu Bersalin
Stase : Komunitas

A. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan terjadinya
serangkaian perubahan besar pada seorang ibu untuk dapat mengeluarkan janinnya
melalui jalan lahir ibu. Setiap ibu hamil pasti mendambakan persalinan yang normal dan
minimal akan rasa nyeri. Namun demikian, bagi seorang wanita khususnya ibu muda,
proses persalinan seringkali merupakan sesuatu yang sangat menakutkan dan identik
dengan rasa nyeri. Nyeri persalinan merupakan proses yang fisiologis. (Depkes RI,
2011).
Pengurangan rasa nyeri pada saat persalinan sebetulnya dapat dilakukan dengan
metode bukan farmakologis yang cenderung lebih aman dan mudah. Salah satunya
adalah dengan memberikan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah sentuhan ringan atau
pijatan tulang belakang mulai dari costa ke 5 – 6 sampai scapula yang dapat
meninmbulkan efek relaksasi. Relaksasi yang dialami ibu merangsang otak untuk
menurunkan kadar hormon adrenalin dan meningkatkan produksi oksitosin yang
merupakan faktor timbulnya kontraksi uterus yang adekuat. (Mander, 2014)
Menurut penelitian Aryani Y dan Evareny L, 2010 yaitu dengan memberikan
pijatan pada tulang belakang dapat meningkatkan kadar oksitosin dan dengan kadar
oksitosin yang tinggi dapat mempercepat kemajuan persalinan. Nyeri pada ibu bersalin
disebabkan oleh pasokan oksigen ke otot rahim berkurang, karena adanya kontraksi yang
singkat menyebabkan nyeri menjadi lebih tinggi sehingga pasokan oksigen ke otot rahim
belum sepenuhnya pulih. Pada kala I persalinan, nyeri disebabkan oleh adanya kontraksi
uterus yang mengakibatkan dilatasi dan penipisan seviks dan iskemia pada uterus. Nyeri
tersebut dirasakan ibu saat kontraks. (Yuliatun, L, 2018 )
Dampak jika tidak dilakukan pijat oksitosin/nyeri tidak diatasi dengan
baik akan menimbulkan masalah yang lain diantaranya meningkatnya kecemasan atau
rasa khawatir akan proses persalinan sehingga produksi hormon adrenalin meningkat dan
mengakibatkan vasokonstriksi yang menyebabkan aliran darah ibu ke janin
menurun. Janin akan mengalami hipoksia sedangkan ibu akan mengalami persalinan
lama dan dapat juga meningkatkan tekanan sitolik dan distolik. (Depkes RI, 2011)

B. Tujuan
1. membantu meningkatkan pelepasan zat oksitosin
2. mengendalikan rasa nyeri yang menetap
3. mengendalikan perasaan stress
4. mengurangi atau meringankan rasa sakit pada ibu yang akan melahirkan

C. Manfaat
Menurut Hariani R., 2018 :
1. Melancarkan peredaran darah
2. Meregangkan daerah otot-otot sehingga nyeri yang dialami selama proses persalinan
juga semakin berkurang
3. Ibu akan merasa rileks dan nyaman sehingga bisa mengikuti proses persalinan
dengan tenang
4. Membantu bidan dalam memberikan asuhan kebidanan, karena pemberian pijat
oksitosin pada ibu bersalin normal kala I fase aktif persalinan ini dapat
meminimalkan efek samping yang muncul dan dengan biaya yang murah

D. Indikasi
Ibu hamil yang mau melahirkan

E. Kontra Indikasi
Tidak ada

F. Persiapan Alat dan Bahan


1. Persiapan Alat :
a. Minyak
b. Tempat Minyak
G. Prosedur Tindakan
1. TAHAP PRA INTERAKSI
Melakukan verifikasi data pasien
2. TAHAP ORIENTASI
a. Bidan memperkenalkan diri kepada pasien & keluarga serta menjelaskan
mengenai prosedur yang akan dilakukan
b. Bidan meminta pesetujuan tindakan secara tertulis / lisan kepada pasien /
keluarga
c. Bidan melakukan identifikasi pasien sesuai dengan prosedur
d. Bidan melakukan kebersihan tangan sesuai dengan prosedur
e. Cara pemijatan pada setiap ibu dengan postur tubuh yang berbeda, seperti
ibu yang gemuk harus dipijat dengan posisi telapak tangan mengepal
f. Pada ibu dengan tubuh yang kurus atau normal bisa menggunakan jempol tangan
kiri dan kanan atau punggung telunjuk kiri dan kanan
g. Durasi pemijatan oksitosin pun perlu untuk diperhatikan, waktu yang baik untuk

dilakukan pemijatan yaitu selama 3-5 menit.


TAHAP TERMINASI
a. Mengevaluasi hasil tindakan
b. Berpamitan dengan pasien
c. Membereskan dan mengembalikan alat
d. Mendokumentasikan pelaksanaan tindakan didalam integrated notes

H. Referensi
- Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil kesehatan Indonesia
tahun 2010. Jakarta: Depkes RI, 2011
- Mander, Rosemary. Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC, 2014.
- Rini, Susilo. Kumala, Feti, SST.,M.Kes. Panduan asuhan nifas dan Evidence based
practice. Yogyakarata: Deepublish,2016
- Aprillia, Yessie. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil dan
Melahirkan. Jakarta: Gagas Media, 2010.
- Yuliatun, L. Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode Nonfarmakologis.
Malang, 2018.
- Hariani R. Pengaruh metode massage terhadap pengurangan intensitas nyeri pada
persalinan kala I di klinik bersalin Fatimah Ali I Marindal Medan.
- Merry Wijaya, Dkk. 2018. Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Nyeri Dan Kemajuan
Persalinan Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Garuda. Jurnal Ilmiah Bidan, Vol.Iii,
No.3

Menyetujui, Pati, Juni 2022


Pembimbing Lahan Mahasiswa

Yayah Rini Wijayanti, A.Md. Keb. Faticha Zakiya


NIP. 19800313 200801 2 011
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan

Retno Wulan, S.S.T.Keb.,M.K.M


NPP. 12005082

Anda mungkin juga menyukai