Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK DMPA

DENGAN KEJADIAN PENURUNAN LIBIDO

Yuyun Ike Perdana1, Sri Hadi Sulistiyaningsih2


Prodi Sarjana Kebidanan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati
E_mail: yuyunperdana1991@gmail.com, mahira.hsp@gamil.com

ABSTRAK
Penurunan keinginan seksual (libido) pada akseptor KB suntik DMPA meskipun jarang terjadi dan tidak
dialami oleh semua wanita tetapi pada pemakaian jangka panjang dapat timbul karena faktor perubahan hormonal,
sehingga terjadi pengeringan pada vagina yang menyebabkan nyeri saat bersenggama dan menurunkan keinginan
atau gairah seksual. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan lama penggunaan KB Suntik DMPA dengan
kejadian penurunan libido di Puskesmas Moswaren Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan. Jenis
penelitian adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah akseptor kb suntik DMPA
sebanyak 50 responden yang diambil dengan menggunakan tehnik random sampling dan uji analisis menggunakan uji
Kendall Tau. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden menggunakan KB suntik DMPA > 2 tahun
sebanyak 23 orang (46%), responden dengan tingkat penurunan libido sedang sebanyak 22 orang (44%), dan Ada
hubungan lama penggunaan KB suntik DMPA dengan kejadian penurunan libido di Puskesmas Moswaren Kecamatan
Moswaren Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat dengan hasil nilai p value 0,000 < 0,05. Diharapkan petugas
kesehatan meningkatkan pendidikan kesehatan dan konseling kepada calon akseptor KB tentang macam alat
kontrasepsi dan kemungkinan efek samping yang terjadi sehingga calon akseptor KB dapat mengambil keputusan
yang tepat dalam pemilihan alat kontrasepsi serta menerima efek samping yang dialami.

Kata kunci : Lama penggunaan KB suntik DMPA dan penurunan libido.

LONG RELATIONSHIP USING DMPA INJECTABLE KB


WITH THE INCIDENCE OF DECREASED LIBIDO

ABSTRACT
Decreased sexual desire (libido) in DMPA injection contraceptive acceptors, although it is rare and not experienced
by all women, in long-term use can arise due to hormonal changes, resulting in vaginal drying which causes pain
during intercourse and decreases sexual desire or arousal. The purpose of the study was to determine the relationship
between the duration of use of DMPA injectable contraception with the incidence of decreased libido at the Moswaren
Health Center, Moswaren District, South Sorong Regency. The type of research is correlational analytic with the
cross-sectional approach. The sample is DMPA injection family planning acceptors as many as 50 respondents were
taken using a random sampling technique and analytical test using the Kendall Tau test. The results showed that the
majority of respondents used DMPA injections for > 2 years as many as 23 people (46%), respondents with a
moderate level of decreased libido were 22 people (44%), and there was a relationship between the length of time
using DMPA injections with decreased libido at the Moswaren Health Center. Moswaren District, South Sorong
Regency, West Papua with p-value 0.000 <0.05. It is hoped that health workers will improve health education and
counseling to prospective family planning acceptors about the types of contraceptives and the possible side effects that
occur so that prospective family planning acceptors can make the right decisions in choosing contraceptives and
accept the side effects they experience.

Keywords: duration of use DPMA injection contraception, decreased libido

PENDAHULUAN progestron yang disuntikkan kedalam tubuh secara


Menurut world Health Organization periodik (1 bulan sekali atau 3 bulan sekali).
(WHO), Kontrasepsi hormonal sebagian salah satu Keuntungan menggunkan KB suntik adalah
alat kontrasepsi yang meningkat tajam. Cakupan praktis, efektif dan aman dengan tingkat
pasangan usia subur hampir 380 juta pasangan keberhasilan lebih dari 99%. Tidak membatasi
menjalankan Keluarga Berencana dan 65-75 juta usia dan obat KB suntik yang 3 bulan sekali yang
diantaranya terutama di Negara berkembang tidak mempengaruhi ASI dan cocok untuk ibu
menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil, menyusui (Irianto K, 2014).
suntik dan implant kontrasepsi hormonal yang di KB suntik 3 bulan merupakan metode
gunakan dapat memiliki pengaruh positif dan kontrasepsi yang diberikan secara intramuscular
negatif terhadap berbagai organ wanita. setiap tiga bulan. KB suntik merupakan metode
Pemakaian kontrasepsi hormonal terbanyak adalah kontrasepsi efektif yaitu metode yang dalam
kontrasepsi suntik yaitu sebesar 38,3% dan pil penggunaannya mempunyai efektifitas atau tingkat
sebanyak 27,7% (WHO, 2016). kelangsungan pemakaian relatif lebih tinggi serta
Kontrasepsi suntikan adalah alat angka kegagalan relatif lebih rendah bila
kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon dibandingkan dengan alat kontrasepsi sederhana.
Jenis kontrasepsi yang termasuk dalam metode Bandar Lampung dengan nilai p value: 0,003
suntikan tribulan yaitu DMPA (Depo Medroxy (p<0,05).
Progesterone Acetate) atau Depo Provera yang Berdasarkan hasil survey awal melalui
diberikan tipe tiga bulan dengan dosis 150 wawancara kepada akseptor KB suntik 3 bulan di
milligram yang disuntikkan secara IM, Depo Puskesmas Moswaren sebanyak 10 responden
Noristerat diberikan setiap 2 bulan dengan dosis dengan usia 25-40 tahun di dapatkan hasil terdapat
200 mg Nore-tindron Enantat. Keuntungan dari 2 orang menggunakan KB suntik DMPA selama 2
metode suntik tribulan adalah efektifitas tinggi, tahun mengatakan malas dan enggan untuk
sederhana pemakaiannya, cocok untuk ibu-ibu melakukan hubungan seksual, hal ini dikarenakan
yang menyusui anak, tidak berdampak serius ibu merasa sakit saat melakukan hubungan seksual
terhada penyakit gangguan pembekuan darah dan dengan suaminya selain hal itu ibu mengatakan
jantung karena tidak mengandung hormon setelah 2 tahun penggunaan KB suntik 3 bulan ibu
esterogen, dapat mencegah kanker endometrium, mengalami penurunan libido dan menggalami
kehamilan ektopik, serta beberapa penyebab gangguan fungsi seksual. 2 orang menggunakan
penyakit akibat radang panggul (Sarwono, 2011) KB suntik DMPA selama 1 tahun 8 bulan
Efek samping KB suntik 3 bulan metode mengatakan bahwa akhir-akhir ini sering
Depo medroxy progesterone acetate adalah mengalami nyeri saat melakukan hubungan suami
gangguan haid, berat badan yang bertambah, istri sehingga ibu sering menolak ajakan suami
timbul jerawat, pusing, dan bisa menyebabkan untuk melakukan hubungan suami istri.
warna biru, rasa nyeri pada daerah suntikan akibat Sedangkan 6 orang ibu mengatakan menggunakan
perdarahan bawah kulit dan juga menimbulkan KB suntik 3 bulan selama 2,5 tahun, ibu mengeluh
kekeringan pada vagina dan menurunkan libido. mengalami sakit dan nyeri pada dareah vagina saat
Efek samping paling utama dari KB suntik 3 bulan melakukan hubungan seksual dan ibu merasa
adalah perubahan pada haid yang terjadi pada kira- daerah vaginanya terasa kering, mengalami
kira 60% akseptor dalam tahun pertama setelah penurunan libido sehingga tidak ada keinginan
penggunaan yang terdiri dari amenore, spoting, untuk melakukan hubungan seksual dengan suami.
metroragia dan menoragia. Penggunaan Berdasarkan latar belakang diatas maka
kontrasepsi suntik DMPA dalam waktu yang lama dapat dirumuskan masalah “Adakah Hubungan
akan menyebabkan disfungsi seksual berupa Lama Penggunaan KB Suntik DMPA Dengan
penurunan libido (Sulistyawati, 2013). Kejadian Penurunan Libido di Puskesmas
Penurunan keinginan seksual (libido) pada Moswaren Kecamatan Moswaren Kabupaten
akseptor KB suntik DMPA meskipun jarang Sorong Selatan Papua Barat”. Tujuan penelitian
terjadi dan tidak dialami oleh semua wanita tetapi ini adalah untuk mengetahui hubungan lama
pada pemakaian jangka panjang dapat timbul penggunaan KB Suntik DMPA dengan kejadian
karena faktor perubahan hormonal, sehingga penurunan libido di Puskesmas Moswaren
terjadi pengeringan pada vagina yang Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan
menyebabkan nyeri saat bersenggama dan pada Papua Barat.
akhirnya menurunkan keinginan atau gairah
seksual. Keadaan ini merupakan keluhan umum METODE
yang disampaikan 1 diantara 10-100 akseptor Jenis penelitian yang digunakan adalah
pengguna DMPA (David, 2012). analitik korelasi dengan pendekatan Cross
Berdasarkan hasil penelitian yang Sectional. Ruang lingkup penelitian ini termasuk
dilakukan oleh Mardiana, dkk (2015) dengan judul dalam lingkup ilmu kebidanan kesehatan
“Penggunaan Metode Kontrasepsi Suntikan reproduksi dan keluarga berencana. Variabel
DMPA Berhubungan dengan Disfungsi Seksual independen adalah lama penggunaan KB suntik
Wanita Akseptor KB Suntik”, dengan hasil DMPA, sedangkan variabel dependen adalah
penelitian ada pengaruh penggunaan metode
kejadian penurunan libido. Tempat penelitian ini
kontrasepsi suntikan DMPA berhubungan dengan
disfungsi seksual wanita akseptor KB suntik, dilaksanakan di Puskesmas Moswaren Kecamatan
dengan nilai p value= 0,007. Moswaren Kabupaten Sorong Selatan Papua
Selain hal tersebut diatas penelitian ini Barat pada bulan November sampai Desember
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh 2021. Populasi adalah akseptor KB Suntik DMPA
Sutyarso, dkk (2019), dengan judul “Penggaruh sebanyak 100 responden dan sampel yang
Penggunaan Metode Kontrasepsi Suntikan DMPA digunakan sebanyak 50 akseptor yang diambil
terhadap Fungsi Seksual Wanita Usia Subur di dengan menggunakan teknik random sampling.
Kota Bandar Lampung”, dengan hasil penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
diketahui bahwa penggunaan kontrasepsi suntikan berupa kuesioner. Pengolahan data dilakukan
DMPA memiliki pengaruh yang signifikan dengan cara editing, coding, scoring dan tabulasi
terhadap fungsi seksual wanita usia subur di Kota
data. Sedangkan analisis data meliputi uji univariat Libido di Puskesmas Moswaren
dan bivariat dengan korelasi Kendall Tau. Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong
Selatan Papua Barat
HASIL
1. Analisis Univariat Tabel 1.3
a. Frekuensi Lama Penggunaan KB Suntik Hubungan Lama Penggunaan KB suntik
DMPA dengan Kejadian Penurunan Libido di
DMPA pada Aksepstor KB di Puskesmas
Puskesmas Moswaren Kecamatan Moswaren
Moswaren Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat (n=50)
Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Lama Kejadian Penurunan Libido
Total P Value
Tabel 1.1 Penggunaan Ringan Sedang Berat
KB f % f % f % f % 0,000
Distribusi Frekuensi Lama Penggunaan KB
< 1 tahun 8 88,9 1 11,1 0 0 9 100
Suntik DMPA pada Aksepstor KB di Puskesmas 1-2 tahun 10 55,6 8 44,4 0 0 18 100
Moswaren Kecamatan Moswaren Kabupaten > 2 tahun 0 0 13 56,5 10 43,5 23 100
Sorong Selatan Papua Barat (n=50) Total 18 36 22 44 10 20 50 100
Lama Penggunaan Persentase
Frekuensi
KB Suntik DMPA (%) Pada Tabel 1.3 menunjukkan bahwa
< 1 tahun 9 18.0 sebagian besar kejadian penurunan libido
1-2 tahun 18 36.0 yaitu sebesar 56,5% adalah responden
> 2 tahun 23 46.0 yang telah menggunakan kontrasepsi KB
Total 50 100.0 DMPA selama lebih dari 2 tahun,
sedangkan sebagian besar responden yang
Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa mengalami penurunan libido kategori
sebagian besar responden menggunakan KB ringan sebesar 88,9% adalah responden
suntik DMPA selama > 2 tahun sebanyak 23 yang lama penggunaan kontrasepsi
orang (46%), responden yang DMPAnya kurang dari 1 tahun.
menggunakan KB suntik DMPA selama 1- Berdasarkan hasil uji analisis dengan
2 tahun sebanyak 18 orang (36,0%), Kendal Tau didapatkan hasil nilai p value
sedangkan responden yang menggunakan 0,000 < 0,05, artinya Ha diterima dan Ho
KB suntik DMPA selama < 1 tahun ditolak, berarti ada hubungan lama
sebanyak 9 orang (18,0%). penggunaan KB suntik DMPA dengan
b. Frekuensi Penurunan Libido pada Akseptor kejadian penurunan libido di Puskesmas
KB Suntik DMPA Di Puskesmas Moswaren Moswaren Kecamatan Moswaren
Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat.
Selatan Papua Barat
PEMBAHASAN
Tabel 1.2
Distribusi Frekuensi Penurunan Libido pada
1. Lama Penggunaan KB Suntik DMPA pada
Akseptor KB Suntik DMPA Di Puskesmas Aksepstor KB di Puskesmas Moswaren
Moswaren Kecamatan Moswaren Kabupaten Kecamatan Moswaren Kabupaten Sorong
Selatan Papua Barat
Sorong Selatan Papua Barat (n=50)
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Penurunan Frekuensi Persentase (%)
Libido
bahwa responden menggunakan KB suntik
ringan 18 36.0 DMPA selama > 2 tahun sebanyak 23 orang
sedang 22 44.0 (46,0), responden yang menggunakan KB
berat 10 20.0 suntik DMPA selama 1-2 tahun sebanyak 18
Total 50 100.0 orang (36,0%), sedangkan responden yang
menggunakan KB suntik DMPA selama < 1
Berdasarkan tabel 1.2 diketahui bahwa tahun sebanyak 9 orang (18,0%).
sebagian besar responden dengan tingkat Diketahui bahwa sebagian besar
penurunan libido sedang sebanyak 22 orang responden menggunakan KB suntik DMPA >
(44,0%), responden dengan tingkat 2 tahun dengan alasan ratar-rata responden
penurunan libido ringan sebanyak 18 orang sudah memiliki anak lebih dari satu sehingga
(36,0%), dan responden dengan tingkat cenderung memilih alat kontrasepsi yang
penurunan libido berat sebanyak 10 orang suntik DMPA karena mempumyai
(20,0%). keuntungan antara lain efektifitas tinggi,
2. Analisis Bivariat sederhana pemakaiannya, cocok untuk ibu-
a. Hubungan Lama Penggunaan KB suntik ibu yang menyusui, kunjungan dilakukan
DMPA dengan Kejadian Penurunan setiap 3 bulan sekali tidak perlu bolak balik,
harganya relatif murah dan terjangakau,
bisa digunakan oleh semua wanita yang ibu yang menyusui anak, tetapi apabila
usia reproduktif. digunakan dalam jangka waktu yang lama
Kontrasepsi suntikan adalah alat lebih dari 2 tahun maka dapat menimbulkan
kontrasepsi berupa cairan yang berisi hormon beberapa efek samping seperti kekeringan
progestron yang disuntikkan kedalam tubuh pada vagina dan menurunkan libido sehingga
secara periodik (1 bulan sekali atau 3 bulan dengan terjadi pengeringan pada vagina yang
sekali). Keuntungan menggunkan KB suntik menyebabkan nyeri saat bersenggama dan
adalah praktis, efektif dan aman dengan pada akhirnya menurunkan keinginan/gairah
tingkat keberhasilan lebih dari 99%. Tidak seksual.
membatasi usia dan obat KB suntik yang 3 2. Penurunan Libido pada Akseptor KB Suntik
bulan sekali yang tidak mempengaruhi ASI DMPA Di Puskesmas Moswaren Kecamatan
dan cocok untuk ibu menyusui (Irianto K, Moswaren Kabupaten Sorong Selatan Papua
2014). Barat
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Jenis kontrasepsi yang termasuk dalam
bahwa sebagian besar responden dengan
metode suntikan tribulan yaitu DMPA (Depo
tingkat penurunan libido sedang sebanyak 22
Medroxy Progesterone Acetate) atau Depo
orang (44,0%), responden dengan tingkat
Provera yang diberikan tipe tiga bulan dengan
penurunan libido ringan sebanyak 18 orang
dosis 150 milligram yang disuntikkan secara
(36,0%), sedangkan responden dengan tingkat
IM, Depo Noristerat diberikan setiap 2 bulan
penurunan libido berat sebanyak 10 orang
dengan dosis 200 mg Nore-tindron Enantat.
(20,0%).
Keuntungan dari metode suntik tribulan
Diketahui bahwa sebagian besar
adalah efektifitas tinggi, sederhana
akseptor KB suntik DMPA mengalami
pemakaiannya, cocok untuk ibu-ibu yang
tingkat penurunan libido sedang, hal ini dapat
menyusui anak, tidak berdampak serius
diketahui dari beberapa pernyataan responden
terhadap penyakit gangguan pembekuan
berdasarkan hasil kuesioner bahwa responden
darah dan jantung karena tidak mengandung
dalam 4 minggu terakhir keinginan untuk
hormon esterogen, dapat mencegah kanker
melakukan hubungan seksual berkurang
endometrium, kehamilan ektopik, serta
(kadang-kadang), berkurangnya tingkat
beberapa penyebab penyakit akibat radang
gairah seksual selama berhubungan,
panggul (Sarwono, 2011).
Salah satu efek samping penggunaan kesulitan untuk mempertahankan
KB DMPA untuk penggunaan jangka panjang kemaluan agar tetap basah sampai selesai
sehingga dapat menimbulkan kekeringan berhubungan, kesulitan dalam mencapai
pada vagina, menurunkan libido, gangguan tingkat orgasme, dan mengalami
emosi dan dapat menimbulkan sakit kepala, ketidaknyaman atau nyeri pada saat
nervousitas dan jerawat. Vagina menjadi melakukan hubungan suami istri sehingga ibu
kering, sehingga merasa sakit (dispareuni) sering menolak ajakan suami untuk
saat melakukan hubungan seksual, dan jika melakukan hubungan.
kondisi ini berlangsung lama akan Libido seksualitas (nafsu birahi, nafsu
menimbulkan penurunan gairah atau syahwat) adalah dorongan atau keinginan
disfungsi seksual pada wanita (Yetti, untuk bersetubuh (koitus). Ini dapat
Anggraini dan Martini, 2012). disamakan dengan keinginan untuk makan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan (lapar) dan minum (haus). Apabila lapar dan
oleh Agustina Ningsi, dkk (2012) tentang haus mempunyai arti dalam mempertahankan
“Pengaruh Penggunaan Metode Kontrasepsi kelangsungan kehidupan individu, maka
Suntikan DMPA terhadap Kejadian Disfungsi libido mempunyai tujuan untuk
Seksual”, diketahui bahwa dari penelitian ini mempertahankan kelangsungan kehidupan
menunjukkan kelompok pengguna suntikan genus homo sapiens (manusia)
DMPA ≥ 24 bulan sebesar 63 (57,28%) dan (Prawirohardjo & Wiknjosastro, 2014).
kelompok pengguna suntikan DMPA < 24 Penurunan libido sama halnya dengan
bulan sebesar 47 (42,72%). disfungsi seksual merupakan hasrat seksual
Penggunaan KB DMPA dalam jangka yang rendah pada seseorang atau lawan
waktu yang tidak lama mempunyai banyak jenisnya, baik pria maupun wanita. Gangguan
keuntungan seperti efektifitas tinggi, ini dapat terjadi karena berbagai hal, baik
sederhana pemakaiannya, cocok untuk ibu- secara psikologis maupun secara medis, serta
memberikan efek yang kurang menyenangkan Suntik KB 3 bulan adalah Depo
terhadap keharmonisan suatu hubungan Medroxy progesterone Acetate
antara suami istri (Manan, 2013). (Depoprovera), mengandung 150 mg DMPA.
Penurunan keinginan seksual (libido) Diberikan setiap 3 bulan dengan cara
pada akseptor KB suntik DMPA meskipun Kontrasepsi disuntikkan intramuskuler (IM)
jarang terjadi dan tidak dialami oleh semua di daerah bokong. Depo provera ialah 6-alfa-
wanita tetapi pada pemakaian jangka panjang medroksiprogesteron yang digunakan untuk
dapat timbul karena faktor perubahan tujuan kontrasepsi perenteral, mempunyai
hormonal, sehingga terjadi pengeringan pada efek progestagen yang kuat dan sangat
vagina yang menyebabkan nyeri saat efektif. Noresterat juga termasuk dalam
bersenggama dan pada akhirnya menurunkan golonganini (Sarwono, 2011).
keinginan atau gairah seksual. Keadaan ini Efek samping KB suntik 3 bulan
merupakan keluhan umum yang disampaikan metode Depo medroxy progesterone acetate
1 diantara 10-100 akseptor pengguna DMPA adalah gangguan haid, berat badan yang
(David, 2012). bertambah, timbul jerawat, pusing, dan bisa
Hasil penelitian ini sejalan dengan menyebabkan warna biru, rasa nyeri pada
penelitian yang dilakukan oleh Mardiana, dkk daerah suntikan akibat perdarahan bawah
(2015), tentang “Penggunaan Metode kulit dan juga menimbulkan kekeringan pada
Kontrasepsi Suntikan DMPA Berhubungan vagina dan menurunkan libido. Efek samping
dengan Disfungsi Seksual Wanita Akseptor paling utama dari KB suntik 3 bulan adalah
KB Suntik”, menyatakan bahwa lama perubahan pada haid yang terjadi pada kira-
pemakaian KB suntik 3 bulan terhadap kira 60% akseptor dalam tahun pertama
disfungsi seksual sebanyak 35 orang (58,3%) setelah penggunaan yang terdiri dari amenore,
memakai suntikan 3 bulan dalam jangka spoting, metroragia dan menoragia.
panjang dengan 39 orang (65,0%) mengalami Penggunaan kontrasepsi suntik DMPA dalam
disfungsi seksual. waktu yang lama akan menyebabkan
Dengan adanya faktor perubahan disfungsi seksual berupa penurunan libido
hormonal yang ada di dalam KB suntik 3 (Sulistyawati, 2013).
bulan dapat terjadi pengeringan pada vagina Libido pada akseptor KB DMPA
yang menyebabkan nyeri saat bersenggama terjadi pada penggunaan jangka panjang
dan pada akhirnya menurunkan keinginan panjang sehingga dapat menimbulkan
atau gairah seksual. kekeringan pada vagina, menurunkan libido,
3. Hubungan Lama Penggunaan KB suntik gangguan emosi dan dapat menimbulkan
DMPA dengan Kejadian Penurunan Libido di sakit kepala, nervousitas dan jerawat. Vagina
Puskesmas Moswaren Kecamatan Moswaren menjadi kering, sehingga merasa sakit
Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat (dispareuni) saat melakukan hubungan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui seksual, dan jika kondisi ini berlangsung lama
bahwa hasil uji analisa dengan Kendal Tau akan menimbulkan penurunan gairah atau
didapatkan hasil nilai p value 0,000 < 0,05 disfungsi seksual pada wanita (Yetti,
artinya Ha diterima dan Ho ditolak, yang Anggraini dan Martini, 2012).
berarti ada hubungan lama penggunaan KB Pengaruh hormon terhadap libido pada
suntik DMPA dengan kejadian penurunan penggunaan jangka panjang DMPA (hingga
libido di Puskesmas Moswaren Kecamatan dua tahun) dapat mengacaukan keseimbangan
Moswaren Kabupaten Sorong Selatan Papua hormon estrogen dan progesteron dalam
Barat tubuh sehingga mengakibatkan terjadi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan sel yang normal menjadi tidak
sebagian besar lama penggunaan KB Suntik normal. Progesteron dalam alat kontrasepsi
DMPA responden lebih dari 2 tahun dan tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir
mengalami penurunan libido yang ditandai serviks dan mengurangi kemampuan rahim
dengan pernyataan bahwa KB suntik DMPA untuk menerima sel yang telah dibuahi.
mudah pemakainnya hanya setiap 3 bulan Namun hormon ini juga mempermudah
sekali melakukan kunjungan, efektifitas perubahan karbohidrat menjadi lemak,
tinggi, biaya murah dan terjangkau, tidak sehingga sering kali efek sampingnya adalah
memperhatikan efek samping penggunaan penumpukan lemak yang menyebabkan berat
KB suntik DMPA dengan jangka panjang
dapat menurunkan tingkat gairah seksual.
badan bertambah dan menurunnya gairah pada vagina dan jika kondisi ini berlangsung
seksual (Saifuddin, 2014). lama akan menimbulkan penurunan gairah
Menurut David (2012) menyatakan atau disfungsi seksual pada wanita.
bahwa penurunan libido akibat KB suntik
dalam jangka panjang akan berpengaruh pada
perubahan hormonal dan akan berdampak PENUTUP
pada pengeringan vagina, sehingga terasa Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
nyeri saat senggama. Penurunan keinginan bahwa Ada hubungan lama penggunaan KB suntik
seksual (libido) pada akseptor KB suntik DMPA dengan kejadian penurunan libido di
meskipun jarang terjadi dan tidak dialami Puskesmas Moswaren Kecamatan Moswaren
pada semua wanita tetapi pada pemakaian Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat dengan
jangka panjang dapat timbul karena faktor hasil uji analisa Kendal Tau di dapatkan hasil nilai
perubahan hormonal p value 0,000 < 0,05. Diharapkan petugas
Hasil penelitian ini sejalan dengan kesehatan meningkatkan dalam memberikan
penelitian yang dilakukan oleh Mardiana, dkk pendidikan kesehatan dan konseling kepada calon
(2015) dengan judul “Penggunaan Metode akseptor KB tentang berbagai macam alat
Kontrasepsi Suntikan DMPA Berhubungan kontrasepsi dan kemungkinan efek samping yang
dengan Disfungsi Seksual Wanita Akseptor akan terjadi sehingga calon akseptor KB dapat
KB Suntik”, dengan hasil penelitian ada mengambil keputusan yang tepat dalam pemilihan
pengaruh penggunaan metode kontrasepsi alat kontrasepsi dan dapat menerima efek samping
suntikan DMPA berhubungan dengan yang dialami.
disfungsi seksual wanita akseptor KB suntik,
dengan nilai p value= 0,007. DAFTAR PUSTAKA
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Affandi, Biran. 2012. Buku Panduan Praktis
yang dilakukan oleh Sutyarso, dkk (2019), Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Bina
dengan judul “Penggaruh Penggunaan Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Metode Kontrasepsi Suntikan DMPA Aisyah, S. 2015. Pemakaian KB Suntik 3 Bulan
terhadap Fungsi Seksual Wanita Usia Subur dengan Libido, Jurnal Laporan
di Kota Bandar Lampung”, dengan hasil Penelitian.
penelitian diketahui bahwa penggunaan Anggraini, Y dan Martini. 2012. Pelayanan
Keluarga Berencana. Yogyakarta :
kontrasepsi suntikan DMPA memiliki
Rohima Press
pengaruh yang signifikan terhadap fungsi
Arikunto, S. (2016). Prosedur penelitian
seksual wanita usia subur di Kota Bandar (suatu pendekatan praktik). Jakarta :
Lampung dengan nilai p value: 0,003 Rineka Cipta.
(p<0,05). David, D. 2012. Depo Provera (Medroxy
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Progesterone Acetate).
oleh Agustina Ningsi, dkk (2012) tentang http://www.netdoctor.co.uk/sex.and-
“Pengaruh Penggunaan Metode Kontrasepsi relationship/medicine/depo-
Suntikan DMPA terhadap Kejadian Disfungsi provera.html. Diakses tanggal 10
Seksual”, diketahui bahwa penggunaan Januari 2014 pukul 19.00 WIB.
suntikan DMPA ≥ 24 bulan berpengaruh Elvira, D. 2014. Disfungsi Seksual Pada
signifikan terhadap kejadian disfungsi seksual Perempuan. Jakarta: Balai Penerbit
pada akseptor pengguna DMPA dengan nilai FKUI.
p (0,021) < 0,05 – mean 21,246 < 23 – SD Handayani, S. 2013. Buku Ajar Keluarga
5,205. Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Rihama.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
Irianto, Koes. 2014. Pelayanan Keluarga
disimpulkan bahwa dengan pemakaian
Berencana. Bandung: Penerbit Alfabeta
DMPA di atas dua tahun berisiko besar Kurniawati, T. 2015. Buku Ajar Kependudukan
terhadap dampak dari rendahnya kadar dan Pelayanan KB.Jakarta:EGC
estradiol serum yang dapat berupa kehilangan Kurniawaty, Evi dkk. 2017. Hubungan Durasi
massa tulang, amenoroe berkepanjangan dan Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan
disfungsi seksual seperti rendahnya hasrat Kejadian Disfungsi Seksual pada
seksual sehingga mempengaruhi kehidupan Wanita di Rumah Sakit Natar Medika
seksual seseorang penggunaan KB suntik Lampung. J AgromedUnila, Volume 4,
DMPA dan dapat menimbulkan kekeringan Nomor 2, Desember 2017. Hal
190:195. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&
cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEw
jV5puoxbDzAhWDYysKHav7CjYQF
noECA8QAQ&url=http%3A%2F
%2Frepository.lppm.unila.ac.id
%2F8479%2F1%2FJ
%2520Agromedicine%2520Vol
%25204%2520Nmr%25202%2520Des
%25202017.pdf&usg=AOvVaw29EZg
Co6u4fiNTDd2HD9Z_ diakses pada
tanggal 29 September 2021.
Manan, E. 2013. Bebas Dari Ancaman
Disfungsi Seksual Khusus Wanita
Cetakan Jakarta: Buku Biru
Manuaba, I.A.C. 2015. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita. Jakarta: EGC.
Mardiana,dkk. 2015. Penggunaan Metode
Kontrasepsi Suntikan Dmpa
Berhubungan Dengan Disfungsi
Seksual Wanita Pada Akseptor KB
Suntik. Jurnal Ilmu dan Teknologi
Kesehatan, Vol. 2, Nomor 2, Maret
2015, hlm : 49 – 56.
https://www.poltekkesjakarta3.ac.id/eju
rnalnew/index.php/jitek/article/
download/46/39. Diakses pada tanggal
13 Mei 2021
Notoatmodjo. 2014. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Prawihardjo, Sarwono., Winknjosastro, H.
2011. Ilmu Kandungan Cetakan 7.
Jakarta : PT.Bina Pustaka Sarwono
Prawihardjo
Prawihardjo, S., Winknjosastro, H. 2014. Ilmu
Kandungan Cetakan 7. Jakarta :
PT.Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
Saifuddin. 2014. Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo :
Jakarta.
Sulistyawati, A. 2013. Pelayanan Keluarga
Berencana. Yogyakarta: Salemba
Medika.
Sutyarso, dkk. 2019. Pengaruh Penggunaan
Metode Kontrasepsi Suntikan DMPA
Terhadap Fungsi Seksual Wanita Usia
Subur di Kota Bandar Lampung.
Majority, Volume 8, Nomor 2,
Desember 2019, hlm: 85-90.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/inde
x.php/majority/article/download/
2453/2404. Diakses pada tanggal 15
Mei 2021
Walwiener, M., Walwiener, L., et al. 2010.
Effect of Sex Hormone in Oral
Contraceptives on the Female Sexual.
Yetti, Anggraini dan Martini. 2011. Pelayanan
Keluarga Berencana. Yogyakarta :
Rohima Press.

Anda mungkin juga menyukai