Anda di halaman 1dari 47

PERUBAHAN PSIKOLOGI

PADA MASA PERSALINAN


Tiga Otak (Paul McLearn)

(Pikir)
OTAK MAMALIA SEMPURNA
(Rasa)
OTAK MAMALIA
(Naluri)
OTAK REPTIL

OTAK REPTIL OTAK MAMALIA OTAK MAMALIA SEMPURNA


(Batang Otak) (Sistem Limbik) (Neo Cortex)

1. Fungsi motorik sensoris. 1. Perasaan dan emosi 1. Berpikir intelek


2. Kelangsungan hidup (makan, 2. Memori 2. Penalaran
reproduksi, tempat tinggal) 3. Bioritmik (denyut jantung, 3. Kewarasan
3. Respons “lawan” atau “lari” gairah seks, lapar, tidur, 4. Bahasa
tekanan darah) 5. Intuisi
4. Kekebalan tubuh 6. spiritualitas
Limbik imprint
Cara kita lahir dan bawah sadar berhubungan
dengan pola-pola perilaku dan emosional
dalam kehidupan ketika dewasa nanti .
• proses persalinan dan kelahiran adalah moment
yang sangat penting dalam kehidupan manusia
yang mampu membentuk dan menentukan
seseorang menjadi siapa , apa dan bagaimana.
• Bayi baru lahir sangat sensitif terhadap apa
yang terjadi selama, saat dan setelah proses
kelahirannya. Dan pada kenyataannya, lebih
sensitif daripada yang ia pernah dan akan di
alami selama hidup.
Otak reptil
 bertanggung jawab murni untuk fungsi fisiologis
tubuh.
 Bagian dari otak yang masih tetap melakukan
tugas fungsional ketika seseorang berada dalam
keadaan koma  ketika seorang wanita dalam
kondisi koma/pasif fungsi fisiologi dasar tubuh
masih berlangsung, wanita tersebut bahkan tetap
menstruasi dan dapat melanjutkan kehamilan jika
mereka hamil saat koma tersebut.
Korteks = “bagian abu-abu”,
 bertanggung jawab untuk aktivitas mental.
 sebut “otak”
 bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi
kognitif kita seperti logika, perhitungan,
perencanaan dll.
Sistim limbik
 Bertanggung jawab untuk emosi kita, sensasi dan
perasaan.
 Limbik imprint terjadi di bagian otak, yang tidak
langsung berhubungan dengan korteks, yang
bertanggung jawab untuk memori kognitif.
 Selama kehamilan, kelahiran dan anak usia dini,
sistem limbik bertanggung jawab dan mengendalikan
semua sensasi dan perasaan, tanpa
menerjemahkannya ke dalam bahasa korteks.
 Disadari atau tidak disadari memori akan tersimpan.
Sistim limbik
Ketika seorang anak lahir ke bumi, lalu menerima
banyak cinta, dimana segera setelah lahir seorang
anak langsung dipeluk di dada ibunya, menyusu
dari payudara sang ibu, dan melihat sukacita besar
terpancar di mata ayahnya, maka sistem syaraf
pada limbic merekam semua pengalaman primal
tersebut di program dengan kebenaran yang tak
terbantahkan, dimana anak tersebut merasa damai
dan dunia adalah tempat yang tepat baginya.
Sistim limbik
Penelitian yang dilakukan oleh pelopor
psikologi prenatal, seperti: dr.Thomas dr.David
Chamberlain, dr. William Emerson
menunjukkan bahwa sebagian besar kondisi
fisik dan gangguan perilaku adalah akibat
langsung dari waktu kehamilan dan trauma
serta komplikasi selama persalinan, termasuk
intervensi medis yang tidak perlu dan
overdosis anestesi .
• perawatan postpartum rutin juga dapat menjadi sumber masalah: seperti
tidak adanya inisiasi menyusu dini, kurangnya hangat, kurangnya kontak
angsung dengan ibu, pemotongan tali pusat terlalu dini , penanganan
kelahiran yang kasar , sunat pada masa bayi, jarum, lampu terang, suara
mengejutkan ternyata semua “kelebihan” ini terekam dalam sistem saraf
bayi baru lahir sebagai ” zona nyaman ” , terhadap semua logika . hal ini
terjadi karena logika berada di bagian otak yang berbeda dan pada masa
ini logika belum berkembang sama sekali.
• Menurut sebuah studi tahun 1995 oleh Dr.William Emerson, 95 % dari
semua kelahiran di Amerika Serikat dianggap traumatis, 50 % dinilai
sebagai trauma yang ” moderat ” dan 45 % sebagai trauma yang “parah “.
• Lahir dalam nyeri persalinan yang menyiksa atau ke
mati rasa akibat anestesi , membentuk “cetakan”
atau rekaman untuk penderitaan dan mati rasa pada
sistem limbic. Trauma yang terjadi dan terekam pada
masa kelahiran mempunyai kekuatan yang luarbiasa
yang mampu merusak kemampuan kita untuk
mencintai , percaya dan sabar. Adanya sikap dan sifat
Kecanduan, rendah diri, ketidakmampuan untuk
berbelas kasih, kurang bertanggung jawab, dan
semua masalah ini berkaitan dengan trauma lahir.
• Biasanya, seorang wanita melahirkan dengan caranya sendiri, karena
mekanisme yang sama sistem limbik pada setiap mamalia. dimana
pada dasarnya tubuhnya tahu tentang bagaimana cara berkembang
biak.
• Jika seorang wanita melahirkan dengan komplikasi, maka
kemungkinan besar, bahwa dia secara otomatis akan mengulangi
skenario itu kembali. Kecuali dia sadar untuk mengubah memori
limbik nya, namun jika dia tidak sadar maka akan “menurunkan”
trauma kelahiran sendiri untuk putrinya, karena dia sendiri menerima
hal itu dari ibunya . Melahirkan dengan lembut dan minim trauma
adalah langkah besar dalam penyembuhan limbic tersebut.
• ketika birth trauma sudah diatasi dan rekaman di sistem limbik di
perbaharui maka persalinan berikutnya biasanya jauh lebih mudah .
• Penelitian secara Statistik dari Dr Stan Grof menyatakan bahwa 100 %
dari penjahat dan pelaku kekerasan sebagian besar adalah bayi yang
tidak diinginkan.
BIRTH TRAUMA
Birth trauma

Otto Rank, psikoanalis asal Austria, dalam bukunya


The Trauma of Birth mengungkapkan bahwa
penyebab utama gangguan syaraf dan perilaku
seseorang adalah proses persalinannya sendiri.
Pernyataan itu diteliti secara mendalam oleh Arthur
Janov, psikolog dan psikoterapis dari Amerika, dan
riset yang dilakukan menemukan hal yang sama.
Bahkan, ia menegaskan bahwa proses yang terjadi
sebelum dan selama kehamilan juga ikut
mempengaruhi.
Intervensi medis yang tidak perlu, metode persalinan
dan penanganan yang tidak selaras dengan
kebutuhan alamiah manusia, serta lingkungan yang
tidak mendukung seperti inilah yang diyakini banyak
peneliti sebagai penyebab trauma, baik terhadap ibu
maupun bayi. Trauma tersebut ikut menentukan
perilaku jiwa si anak ketika tumbuh dewasa, mulai
bagaimana dia mengenal dan mengekspresikan cinta,
berkomunikasi, berperilaku, mengambil keputusan,
dan lain sebagainya.
Perubahan dan adapatasi psikologis dalam masa
persalinan
• Memperlihatkan ketakutan atau kecemasan, yang meneyebabkan wanita
mengartikan ucapan pemberi perawatan atau kejadian persalinan secara pesimistik
atau negatif.
• Mengajukan banyak pertanyaan atau sangat waspada terhadap sekelilingnya
• Memperlihatkan tingkah laku sangat membutuhkan
• Memperlihatkan tingkah laku minder, malu atau tidak berharga
• Memperlihatkan reaksi keras terhadap kontraksi ringan atau terhadap pemeriksaan
• Menunjukkan ketegangan otot dalam derajat tinggi
• Tampak menuntut, tidak mempercayai, marah atau menolak terhadap para staf
• Menunjukkan kebutuhan yang kuat untuk mengontrol tindakan pemberi perawatan
• Tampak ”lepas kontrol” dalam persalinan (dalam nyeri hebat, menggeliat kesakitan,
panik, menjerit, tidak merespon saran atau pertanyaan yang membantu).
• Merasa diawasi
• Merasa dilakukan tanpa hormat Merasa diabaikan atau dianggap remeh
• Respons ”melawan atau menghindar” (fight/flight) yang dipicu oleh adanya bahaya
fisik, ketakutan, kecemasan dan bentuk distres lainnya.
Asuhan psikologis
• Dukungan moral Pendamping
persalinan
• Pain release siklus takut-tegang-nyeri
• Penerimaan atas prilakunya
• Informasi dan kepastian tentang proses
persalinan
SPHINCTER LAW
• Vagina dan serviks, anus dan uretra-adalah
sphincters, yaitu lingkaran otot-otot sekitar
organ pembukaan. Lubang ini biasanya tetap
tertutup tetapi memiliki kemampuan untuk
membuka sesuai kebutuhan bila diperlukan.
Setiap organ tersebut mampu berkontraksi
berirama, hingga mencapai titik yang paling
rileks sehingga buang air kecil, buang air besar,
atau kelahiran dpt terjadi.
Sphincter memiliki syarat untuk berdilatasi/
membuka dengan lebar, yaitu:

 Sphincters membuka terbaik dalam kondisi privasi


dan keintiman.
 Sphincters membuka terbaik tanpa batas waktu
 Sphincters tidak berada di bawah kontrol sukarela
dari pemiliknya. Mereka tidak mematuhi perintah,
seperti, ‘buang air kecil sekarang!’ ‘Push!’, Atau
‘poop! ”
 Pembukaan sphincters dapat difasilitasi oleh tawa ibu
• Sphincter yang sedang dalam proses pembukaan,dapat
tiba-tiba menutup jika orang tersebut menjadi ketakutan,
marah, malu, atau sadar diri.
• Hal ini disebabkantingginya tingkat  adrenalin dalam aliran
darah yang tidak mendukung (kadang-kadang mereka
benar-benar mencegah) pembukaan sphincters.
• Relaksasi dari mulut dan rahang secara langsung
berkorelasi dengan kemampuan leher rahim, vagina, dan
anus untuk membuka dengan kapasitas penuh. Mulut
santai dan terbuka akan menyebabkan vagina dan leher
rahim lebih terbuka.
FISIOLOGI
NYERI
PERSALINAN
NYERI
• Suatu pengalaman pribadi, subjektif, yang dipengaruhi oleh budaya,
persepsi seseorang, perhatian dan variabel-variabel psikologis lain, yang
mengganggu perilaku berkelanjutan dan memotivasi setiap untuk
mencoba untuk menghentikan rasa sakit tersebut (Melzack dan Wall,
1988).
• Nyeri adalah suatu pengalaman secara emosional dan berhubungan
dengan perasaan yang tidak enak yang dihubungkan dengan kerusakan
jaringan secara nyata atau potensial ( Merskey, 1996)
• pengalaman yg tdk menyenangkan baik sensori maupun emosional
yang berhubungan dengan resiko dan aktualnya kerusakan jaringan
tubuh (Tournaire&Theau-Yonneau, 2007)
• suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh stimulus spesifik bersifat
subyektif dan berbeda antara masing-masing individu karena
dipengaruhi oleh faktor psikososial dan kultur dan endorphin seseorang,
sehingga orang tersebut lebih merasakan nyeri (Potter&Perry, 2005).
NYERI PERSALINAN
• Cunningham (2004): Nyeri persalinan  kontraksi miometrium,
merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda
pada masing-masing individu.
• Rasa nyeri yang dialami selama persalinan bersifat unik pada
setiap ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain
budaya, takut, kecemasan, pengalaman persalinan sebelumnya,
persiapan persalinan dan dukungan (Perry&Bobak, 2004).
• Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya
kontraksi (pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang
menimbulkan rasa sakit pada pinggang, daerah perut dan
menjalar ke arah paha. Kontraksi ini menyebabkan adanya
pembukaan mulut rahim (serviks). Dengan adanya pembukaan
servik ini maka akan terjadi persalinan.
KEUNIKAN NYERI PERSALINAN
• Bagian proses yang normal
• Ada waktu untu mempersiapkannya
• Sellflimitting: ada batas, dapat hilang dengan
sendirinya
• Bersifat intermiten, tidak konstan
PENYEBAB NYERI PERSALINAN

• Penekanan pada ujung-ujung saraf antara serabut otot dari korpus


fundus uterus
• Adanya iskemik miomerium dan serviks karena kontraksi sebagai
konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya
vasokontriksi akibat aktivitas berlebihan dari saraf simpatis
• Adanya proses peradangan pada otot uterus
• Kontraksi pada serviks dan segmen bawah rahim menyebabkan rasa
takut yang memacu aktivitas berlebih dari system saraf simpatis.
• Adanya dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim. Banyak data
yang mendukung hipotesis nyeri persalinan kala I terutama
disebabkan karena dilatasi serviks dan segmen bawah rahim oleh
karena adanya dilatasi, peregangan dan kemungkinan robekan
jaringan selama kontraksi
Kontraksi
otot Regangan
Kodisi
Rahim= otot dasar
psikologis
nyeri panggul
viseral
Dilatasi dan Timbul saat Takut cemas dan
enipisan serviks mendekati kala II, tegang memicu
serta iskemia terlokalisir di produksi kortisol
Rahim akibat daerah vagina, yang
kontraksi arteria perineum, rectum mempengaruhi
miometrium dan sekitar anus SSO simpatis

Peregangan
Nyeri peralihan struktur jalan Kondisi stress
refered pain) lahir bagian mempengaruhi
pada punggung bawah akibat kemampuan
bagian bawah penurunan tubuh untuk
dan sakrum bagian terendah menahan nyeri
janin
PAIN OF CHILD BIRTH
• Termasuk Nociceptive
pathways (nyeri
meningkatkan stimulasi dari
sel2 syaraf yg disebabkan
kerusakan atau kerusakan
dari syaraf itu sendiri )Akibat
langsung dari kerusakan
muskulo skeletal yang lebih
dihubungkan dengan proses
rangsangan neuropathicT10
– L1 selama proses
persalinanplusS2-S4 untuk
melahirkan
Tingkat nyeri dalam persalinan
• Bustan (1997), Nyeri persalinan merupakan pengalaman subyektif akibat
timbulnya perubahan fungsi organ tubuh yang terlihat dalam
menentukan kemajuan persalinan melalui jalan lahir.
• Tingkat nyeri persalinan digambarkan dengan intensitas nyeri yang
dipersepsikan olah ibu saat proses persalinan. Intensitas nyeri
tergantung dari sensasi keparahan nyeri itu sendiri (Kozer, 2000).
• Intensitas rasa nyeri persalinan bisa ditentukan dengan cara
menanyakan tingkatan intensitas atau merajuk pada skala nyeri. Hal ini
dilakukan ketika ibu tidak dapat menggambarkan rasa nyeri.
Contohnyaq, skala 0-10 (skala numeric), skala deskriptif yang
menggambarkan intensitas tidak nyeri sampai nyeri yang tidak
tertahankan, skala dengan gambar kartun profil wajah dan sebagainya.
• Intensitas nyeri rata-rata ibu bersalin kala I fase aktif digambarkan
dengan skala VAS sebesar 6,7 sejajar dengan intensitas berat pada skala
deskriptif (Ocviyanti, 2002).
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
nyeri persalinan
• Persiapan mental
• Family supportS
• uport Medical
• Ekpektasi budaya
• Status mental
• Paritas
• Ukuran dan presentasi fetus
• Anatomi panggul Maternal
• Waktu bersalin
• Obatan
PAIN RELEASE NON FARMAKOLOGIS

PARENTERA
INHALASI REGIONAL
L
Nitronox: campuran oksigen
dannitrous oxide Narkotik: meperidine, morphine
Epidural, spinal/ kombinasi
Dosis endah isoflurance dalam fentanyl
oksigen

Keuntungan:impact minimal dengan


dosis kecil, hanya sedikit yang mauk
Keuntungan: analgetic yang relative
Keuntungan: relatf aman ke fetus,depresi menurun
baik
Kekurangan: nusea, ngantuk, depresi Kekurangan: tehnik infasif,side effect
Kekurangan: nusea, muntah,
neonatus (hypotensu, sakit kepala, gatal.
penenang, depresi neonatal
Nusea, retensi urin, gangguan
pergerakan, kerusakan syaraf, infeksi
Pain release non farmakologis
• Metode non farmakologi :Metode Lamaze
meyakini bahwa nyeri persalinan merupakan
respons bersyarat dimana ibu bersalin dapat
dikondisikan untuk tidak mengalami nyeri
saat persalinan. Abdominal Effleurage: teknik
pijatan dengan menggunakan telapak jari
tangan dengan pola gerakan melingkar
dibeberapa bagian tubuh atau usapan
sepanjang punggung dan ekstremitas
• merupakan aplikasi dari Gate Control Theory
Pilihan non farmakologis
• Latihan pernafasan
• Autohypnosis
• Acupuncture
• Musik
• Massage/ jalan-jalan
• TENS
• Water birth
Teori Kontrol Gerbang (Gate Control Theory)
(Murray, 1998).
• serabut syaraf mentransmisikan rasa nyeri ke spinal cord, yang
hasilnya dapat dimodifikasi di tingkat spinal cord sebelum di
transmisikan ke otak. Sinap-sinap pada dorsal horn berlaku sebagai
gate yang tertutup untuk menjaga impuls sebelum mencapai otak atau
membuka untuk mengizinkan impuls naik ke otak.
• impuls nyeri berjalan dari uterus sepanjang serat-serat syaraf besar
kea rah uterus ke substansia gelatinosa di dalam spinal kolumna, sel-
sel transmisi memproyeksikan pesan nyeri ke otak
• stimulasi (seperti vibrasi, mengisok-gosok atau massage)
mengakibatkan pesan yang berlawanan yang lebih kuat, cepat dan
berjalan sepanjang serat syaraf kecil. Pesan yang berlawanan ini
menutup gate di substansi gelatinosa lalu memblokir pesan nyeri
sehingga otak tidak mencatat pesan nyeri tersebut
 Gerbang terbuka:
factor fisik: cidera
factor emosional:
cemas dan depresi
factor perilaku:sikap
terhadap cidera

gerbng tertutup oleh:


factor fisik: analgetic,
Tindakan
somatosensori
factor emosional: good
mood
factor perilaku:sikap
mengalihkan nyeri
Posisi dalam persalinan
Pertimbangan umum
• Perhatian gangguan fisiologi
• Resiko ke fetus:
– Efek dari proses penyakit/terapi
– Kemungkinan teratogenik dari zat anestesi
– Efek Intraoperative terhadap aliran darah
uteroplacental
– Meningkatkan resiko prematur/ resiko
aborsi
M
a
t
u
r
n
u
w
u
n
,

Anda mungkin juga menyukai