Anda di halaman 1dari 44

ADAPTASI PSIKOLOGIS

IBU POST PARTUM


PERIODE POST PARTUM
Definisi...??
O Periode post partum (puerperium) adalah
jangka waktu 6 minggu, yang dimulai setelah
kelahiran bayi sampai pemulihan kembali
organ-organ reproduksi seperti sebelum
kehamilan
ADAPTASI
O Adaptasi adalah suatu perubahanyang
menyertai individu dalamberespons terhadap
perubahanyang ada di lingkungan dan
dapatmempengaruhi keutuhan
tubuh baiksecara fisiologis maupun
psikologisyang akan menghasilkan
perilakuadaptif.
TUJUAN
PERAWATAN NIFAS
Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikolog

Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah mengobati,


atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya

Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatandiri, nutrisi,


KB, menyusui, pemberian imunisasi pada saat bayi
sehat

Memberikan pelayanan KB, gangguan yang sering terjadi pada


masa nifas berupa gangguan psikologis seperti postpartum blues
(PPS), depresi postpartum dan postpartum psikologi.
HAL-HAL YANG DAPAT
MEMBANTU IBU DALAM
BERADAPTASI PADA
MASA NIFAS
1. Fungsi yang mempengaruhi untuk sukses dan lancarnya masa transisi menjadi orang
tua.

2.Respon dan dukungan dari keluarga dan teman dekat

3.Riwayat pengalaman hamil dan melahirkan sebelumnya.

4.Harapan, keinginan dana spirasi ibu saat hamil dan juga melahirkan.


GAGAL Kemurungan pasca
ADAPTASI melahirkan (depresi
post partum blues)

Depresi pasca
melahirkan

Psikosa pasca
melahirkan
2. FASE
FaseAdaptasiPsikologisM
enurutRevaRubin (1963)
TAKING IN

TAKING HOLD

LETTING GO
1. Taking In (berlangsung hari
1-2 POSTPARTUM)
O ibu-ibu cenderung pasif,
O membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan sehari.
O Ibu membutuhkan istirahat untuk memulihkan
kekuatan fisiknya.
O Meminta ibu untuk menceritakan pengalaman
persalinan dapat membantu ibu melewati fase ini.
2. Taking Hold 2-3 hari post
partum
O Setelah melewati fase pasif, ibu memulai fase
aktifnya,
O dimulai dengan memenuhi kebutuhan sehari
dan dapat mengambil keputusan.
O Selama fase taking hold, ibu mulai tertarik
merawat bayinya.
O Pada fase ini ibu juga dapat diberikan
pendidikan kesehatan tentang perawatan bayi
dan mempraktekkan dengan pengawasan,
3. Letting Go
O Pada fase ketiga,
O Ibu mulai melepaskan perannya yang
dulu, dari mempersiapkan kelahiran,
menjadi ibu yang memiliki anak.
O Ibu yang berhasil melewati fase ini
akan mudah melakukan peran barunya.
Hal-hal Yang Harus Dapat
Dipenuhi Selama masa
nifas
1.Fisik

Istirahat, memakan makanan bergizi, sering menghirup udara yang segar, dan
lingkungan yang bersih.

2.Psikologi

Stres setelah persalinan dapat segera distabilkan dengan dukungan darik eluargay ang
menunjukkan rasa simpati, mengakui, dan menghargai ibu.

3.Sosial

Menemani ibu bila terlihat kesepian, ikut menyayangi anaknya,menanggapi dan


memerhatikan kebahagiaan ibu, serta menghibur bila ibu terlihat sedih.

4. Psikososial
Adaptasi lain yang secara psikologis
dialami oleh ibu post partum
1. Abandonment
Perasaan tidak berarti dan dikesampingkan.
Sesaat setelah persalinan, sebagai pusat perhatian semua
orang menanyakan keadaan dan kesehatannya.

Beberapa jam setelah itu, perhatian orang-orang di sekitar


mulai ke bayi dan ibu merasa “cemburu” kepada bayi.
O Saat pulang kerumah, ayah akan merasakan hal yang
sama dengan ibu, karena istri akan lebih fokus pada bayi.
2. Disappointment
O Perasaan kecewa terhadap kondisi bayi karena
tidak sesuai yang diharapkan saat hamil. Orang
tua yang menginginkan bayi yang putih,
berambut keriting, dan selalu tersenyum akan
merasa kecewa ketika mendapati bayinya
berkulit gelap, berambut tipis dan menangis
terus.
O bidan harus membantu orang tua untuk dapat
menerima bayinya, dengan menunjukkan
kelebihan-kelebihan bayi, seperti, sehat, mata
yang bersinar dan kondisi yang lengkap tanpa
cacat.
3. Pospartal Blues
O 80% wanita post partum mengalami perasaan
sedih yang tidak mengetahui alasan mengapa
sedih.
O Ibu sering menangis dan sensitif. Pospartal blues
juga dikenal sebagai baby blues. Hal ini dapat
disebabkan karena penurunan kadar estrogen dan
progesteron.
O Pada beberapa wanita dapat disebabkan karena
respon dari ketergantugan pada orang lain akibat
kelelahan, jauh dari rumah dan ketidaknyamanan
fisik. Jika hal ini berlanjut maka ibu perlu
dikonsulkan ke psikiatri agar tidak berlanjut ke
depresi.
PROSES ADAPTASI MENJADI
ORANG TUA MENCAKUP:
- Tanggung jawab terhadap peran baru
- Sikap terhadap adanya peran baru
- Penyesuaian hubungan dengan anggota keluarga
yang lain
ADAPTASI ORANG TUA DAN ANAK
O Secara biologik adaptasi ini dimulai sejak
pertemuan ovum dan sperma
O Pada periode pranatal ibu merupakan orang utama
yang memfasilitasi terciptanya lingkungan
sehingga janin dapat tumbuh dan berkembang
MENURUT STEELE AND POLLACK (1968) PROSES
MENJADI ORANG TUA MENCAKUP:

1. Cognitif- motorik skill


O Berkaitan dengan perawatan bayi seperti
menyusui,menggendong,memakaikan baju dll.
O Kemampuan tersebut tidak timbul secara otomatis
O Dipengaruhi oleh budaya dan pengalaman individu,
sehingga beberapa ortu perlu belajar bagaimana
pelaksanaan tugas perawatan bayi kepada : teman,
nenek, baca buku tetangga, perawat dll.
2. Cognitif – afektif skill

O Merupakan komponen Psikologik baik ayah –ibu


sebagai dasar menjadi ortu
O Aspek kecintaan, menerima figur orang tua mencakup
sikap kehalusan,kelembutan, kesadaran dan perhatian
terhadap kebutuhan bayi
O Berpengaruh terhadap lingkungan bayi
PARENTAL ATTACHMENT ( KASIH SAYANG )

- Dimulai selama kehamilan, bersifat terus menerus


konstan dan konsisten
- Mercer (1982) Menjelaskan lima pre kondisi yang
mempengaruhi kasih sayang yaitu:
1. Kesehatan mental, emosi orang tua ( termasuk
kemampuan percaya terhadap orang lain)
2. Sistem suport dari lingkungan sosial, teman
ortu
3. Kemampuan berkomunikasi dan merawat bayi
4. Pendekatan dan kedekatan ortu terhadap bayi
5. Kecocokan ortu bayi (status bayi, temperamen
dan sex)
SENSUAL RESPON ( RESPON MEMBERI
KEPUASAN)

1. Touch ( raba )
Digunakan secara meluas oleh orang tua atau
pengasuh sebagai cara untuk mengenal dengan bayi
sebagai anggota baru
- jari- jari- merupakan alat raba yang
sensitif

Cont…
2. Eye to eye contack
Membantu perkembangan awal-membentuk
saling percaya
3. Suara( Voice)
Orang tua – bayi saling mengenal melalui suara
4. Bau ( odor )
Ibu berkomentar terhadap bau bayinya yang
unik . Bayi belajar mengenal bau ibu terutama
terhadap bau ASI
KONTAK AWAL:

- Sangat penting di dalam perkembangan hubungan


di masa yang akan datang
- Segera dilakukan pada jam- jam pertama sesudah
kelahiran
- Keuntungan: - bagi ibu: meningkatkan kadar
prolaktin dan oksitosin
- Pada bayi: mempercepat reflek menghisap
BOUNDING- ATTACHMENT

- Hubungan ibu anak atas dasar kasih


sayang( bounding ) , keterikatan ( attachment)
- Dapat melibatkan ayah
- Pada kala (IV) sesudah kelahiran merupakan
waktu yang optimal untuk bonding
- Timbul respon spesifik ketika pertama kali bayi
diberikan
ADAPTASI AYAH:

- Ayah mulai melibatkan diri terhadap perawatan


bayi
- Ayah terpikat pada bayi
- Sering mengadakan kontak mata dengan
sentuhan atau kontak mata
- Merasa meningkat harga dirinya
- Merasa bangga menjadi laki-laki
KECEMASAN
Wanita mengalami banyak perubahan emosi, sementara
ia menyesuaikan diri menjadi seorang ibu.

Penyebab depresi postpartum


Kekecewaan emosional
Rasa sakit masa awal nifas
Kelelahan selama proses persalinan
Kecemasan akan kemampuannya merawat bayinya
Rasa takut menjadi tidak menarik lagi bagi suaminya
DEFENISI
“Kecemasan mengandung arti sesuatu yang tidak jelas &
berhubungan dgn perasaan yang tidak menentu & tidak
berdaya”
(Stuart & Sundeen, 1995)
PREDISPOSISI
Faktor predisposisi adalah faktor yang mempengaruhi
jenis dan jumlah sumber yang dapat digunakan
individu untuk mengatasi stres (Stuart & Laraia,
2005)

1. Biologi
Model biologis menjelaskan bahwa ekspresi emosi
melibatkan struktur anatomi di dalam otak (Fortinash,
2006).
2. Psikologis
Stuart dan Laraia (2005) menjelaskan bahwa aspek
psikologis memandang ansietas adalah konflik emosional
yang terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan
superego.

Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas individu,


tipe kepribadian dan pendidikan juga mempengaruhi
tingkat ansietas seseorang.
LANJUTAN PREDISPOSISI

3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa riwayat
gangguan ansietas dalam keluarga akan mempengaruhi
respon individu dalam berespon terhadap konflik dan cara
mengatasi ansietas.
Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika sosial
budaya, potensi stres serta lingkungan merupakan faktor
yang mempengaruhi terjadinya ansietas.
TANDA & GEJALA
• Respons fisik :
Sering napas pendek,
nadi dan tekanan darah naik,
mulut kering,
anoreksia,
diare/konstipasi,
gelisah,
berkeringat,
tremor,
sulit tidur
TANDA & GEJALA
•Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit,
tidak mampu menerima rangsang luar,
berfokus pada apa yang menjadi perhatiannya
TANDA & GEJALA
•Respons Perilaku :

Gerakan tersentak-sentak,
bicara berlebihan dan cepat,
perasaan tidak aman

• Respons Emosi :
Menyesal,
kesedihan mendalam,
takut,
gugup,
sukacita berlebihan,
kekhawatiran meningkat,
fokus pada diri sendiri, ketakutan,
khawatir, prihatin
TINGKAT KECEMASAN
1. Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan & kreativitas
Contoh :
 Seseorang yg menghadapi ujian akhir
 Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
 Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih
tinggi
 Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
2. Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengesampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain)
Contoh :
O Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko
tinggi
O Keluarga yg menghadapi perpecahan
O Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
3. Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg
hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd
area
lain
Contoh :
O Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg
dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll
O Individu dlm penyanderaan

Anda mungkin juga menyukai