Anda di halaman 1dari 6

Tabel 1

Persentase Rumah Tangga yang mengetahui


Keberadaan Unit Pelayanan Kesehatan Di Propinsi Bengkulu
Tahun 2010

No Unit Pelayanan Kesehatan Jumlah


1. Rumah Sakit 62,6
2. Puskesmas/Pustu 87,1
3. Praktek Dokter 49,9
4. Praktek Bidan 78,1
5. Polindes 12,8
6. Poskesdes 19,2
7. Posyandu 68,4

Dari data yang ada dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi rumah tangga
yang mengetahui keberadaan unit pelayanan kesehatan di propinsi Bengkulu
tahun 2010 adalah mengetahui keberadaan Puskesmas/pustu yaitu sebesar 87,1
%.

Sedangkan persentase terendah rumah tangga yang mengetahui keberadaan unit


pelayanan kesehatan adalah mengetahui keberadaan Polindes yaitu hanya
12,8%

Jumlah (%)
100
87.1
90
78.1
80
68.4
70 62.6
60 49.9
50
40
30 Jumlah (%)
19.2
20 12.8
10
0
Tabel 2
Persentase Rumah Tangga yang Mengetahui Keberadaan
Fasilitas Pemeriksaan Darah Malaria Pada Unit Pelayanan Kesehatan
Di Propinsi Bengkulu Tahun 2010

No Unit Pelayanan Kesehatan Jumlah (%)


1. Rumah Sakit 80,0
2. Puskesmas/Pustu 60,7
3. Praktek Dokter 48,8
4. Praktek Bidan 19,4
5. Polindes 8,4
6. Poskesdes 10,5

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi yaitu 80% rumah
tangga mengetahui bahwa rumah sakit memiliki fasilitas pemeriksaan darah
malaria,

Sedangkan persentase terendah yaitu 8,4% rumah tangga yang mengetahui


polindes memiliki fasilitas pemeriksaan darah malaria

Jumlah (%)
90
80
80
70
60.7
60
48.8
50
40
30 Jumlah (%)
19.4
20
8.4 10.5
10
0
Tabel 3
Persentase Rumah Tangga yang memanfaatkan
Fasilitas Pemeriksaan Darah Malaria
Propinsi Bengkulu Tahun 2010

No Unit Pelayanan Kesehatan Jumlah (%)


1. Rumah Sakit 23,5
2. Puskesmas/Pustu 14,7
3. Praktek Dokter 15,9
4. Praktek Bidan 4,3
5. Polindes 0,0
6. Poskesdes 4,7

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi rumah tangga


yang memanfaatkan fasilitas pemeriksaan darah malaria pada unit pelayanan
kesehatan tahun 2010 adalah Puskesmas/Pustu yaitu 14,7 %

Sedangkan persentase terendah rumah tangga yang memanfaatkan fasilitas


pemeriksaan darah malaria pada unit pelayanan kesehatan tahun 2010 adalah
Polindes yaitu 0%

Jumlah (%)
25

20

15

10
Jumlah (%)
5

0
Berdasarkan Gambar 3.4.2.1 Persentase Rumah Tangga yang Mengobati Sendiri Bila
Sakit dalam Satu Tahun Terakhir di Propinsi Bengkulu tahun 2010 adalah 52,6 %

Berdasarkan Gambar 3.4.2.3. Persentase Kasus Baru Malaria di Provinsi Bengkulu


tahun 2010 adalah 56,7%

Tabel 4
Period Prevalence Malaria Satu Bulan Terakhir menurut Cara Diagnosis
di Provinsi, Bengkulu 2010

No Cara Diagnosis Jumlah (%)


1. Kasus yang didiagnosis berdasarkan pemeriksaan 1,6
darah
2. Kasus yang didiagnosis berdasarkan gejala klinis 11,6
3. Kasus yang didiagnosis berdasarkan pemeriksaan 12,9
darah dan gejala klinis

Dari tabel 4 dapat disimpulkan bahwa persentase kasus yang didiagnosis berdasarkan
gejala klinis lebih tinggi dibandingkan kasus yang didiagnosis berdasarkan
pemeriksaan darah.

Tabel 5
Persentase Penderita Malaria Satu Bulan Terakhir yang Diobati dengan
Artemisinin-based Combination Therapy menurut Katagori Pengobatan
di Propinsi Bengkulu tahun 2010

No Diobati Jumlah (%)


1. Diobati dengan ACT 38,3
2. ACT diterima dalam 24 jam sesudah sakit 77,1
3. Dosis ACT utk 3 hr dan di minum habis 75,7
4. Pengobatan efektif dengan ACT 20,2

Berdasarkan tabel 5 dapat di simpulkan bahwa persentase tertinggi Penderita Malaria


Satu Bulan Terakhir yang Diobati dengan Artemisinin-based Combination Therapy
menurut Katagori Pengobatan di Propinsi Bengkulu tahun 2010 adalah ACT diterima
dalam 24 jam sesudah sakit yaitu 77,1 %.

Sedangkan persentase terendah Penderita Malaria Satu Bulan Terakhir yang Diobati
dengan Artemisinin-based Combination Therapy menurut Katagori Pengobatan di
Propinsi Bengkulu tahun 2010 adalah pengobatan efektif dengan ACT yaitu sebesar
20,2 %
Jumlah (%)
90
77.1 75.7
80
70
60
50
38.3
40
30 Jumlah (%)
20.2
20
10
0
Diobati dengan ACT diterima Dosis ACT utk 3 Pengobatan
ACT dalam 24 jam hr dan di efektif dengan
sesudah sakit minum habis ACT

Berdasarkan Gambar 3.4.2.10. Persentase Penggunaan Obat Tradisional pada Penderita


Malaria Positif yang Tidak Menerima ACT dan Malaria Klinis Satu Bulan Terakhir di
Provinsi, Bengkulu tahun 2010 sebesar 15,5 %

Tabel 6
Persentase Kebiasaan Pencegahan Malaria pada Umur ≥ 15 Tahun menurut Cara
Pencegahan dan Pengobatan di Propinsi Bengkulu tahun 2010

No Yang Melakukan Jumlah (%)


1. Tidur menggunakan kelambu 42,2
2. Memakai obat nyamuk bakar/elecytric 63,8
3. Memasang kasa nyamuk 15,2
4. Menggunakan bahan pencegahan gigitan nyamuk 6,7
5. Rumah di semprot obat nyamuk 15,2
6. Minum obat pencegahan di daerah endemis 3.9
7. Lainnya 5,7

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persentase tertinggi pada kebiasaan


pencegahan malaria pada umur ≥ 15 Tahun menurut Cara Pencegahan dan Pengobatan
di Provinsi, Bengkulu tahun 2010 yaitu memakai obat nyamuk bakar electric sebesar
63,8%.

Sedangkan persentase terendah pada kebiasaan pencegahan malaria pada umur ≥ 15


Tahun menurut Cara Pencegahan dan Pengobatan di Provinsi, Bengkulu tahun 2010
yaitu minum obat pencegahan di daerah endemis hanya 3,9%
TUGAS MATA KULIAH SURVAILENS EFIDIOMOLOGI

KELOMPOK : PROPINSI BENGKULU

Nama : 1. Ermayani

2. Yurdaleni

3. Widiaastuti

4. Sri Subinarsih

Anda mungkin juga menyukai