DISUSUN OLEH:
Disusun Oleh :
Kelompok II
Mengetahui,
Pembimbing Lahan
i
LEMBAR PENGESAHAN
TANGGAL
Disusun Oleh:
Kelompok II
Menyetujui,
()
()
NIP 197608031003122002
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga laporan kelompok yang
berjudul “Laporan Kelompok PKL Dusun Pengonong Desa Batu Kumbung
Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat” di wilayah kerja UPT Puskesmas
Narmada dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
memperbaiki laporan ini. Dengan terselesainya laporan ini, kami juga tak lupa
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat:
Narmada,
Kelompok II
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………. I
C. Lokasi ………………………….……………………………….. 5
D. Waktu ……………...………….………………………………... 5
E. Pembimbing ……………………………………………………. 5
LANJUT …………………………………………………………….
A. Kesimpulan .…………………………………………………… 56
B. Saran …………………………………………………………… 56
LAMPIRAN ...............………………….……………………………………. 59
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang tidak sesuai dengan
umur. Kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus
dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. Balita stunting
termasuk masalah gizi kronik yang disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi
sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan
gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang akan datang akan mengalami
kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal.
(Kemenkes, RI, 2018)
Kejadian stunting balita merupakan cerminan kurang gizi kronik yang
bermula sejak dalam kandungan, keadaan ini akan berlanjut hingga remaja
bahkan menjadi dewasa stunting dengan segala konsekuensinya. Stunting
disebabkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang-ulang selama masa 1000
Hari Pertama Kehidupan (HPK) (WHO, 2014).
Stunting menyebabkan rendahnya skor kognitif, peluang mengenyam pendidikan
tinggi menjadi berkurang, dan pendapatannya juga rendah. Stunting
menyebabkan tingginya risiko penyakit sindrom metabolik/penyakit tidak
menular. (Siswati, 2018).
Penyebab stunting sangat kompleks meliputi faktor sosial, lingkungan dan
biologi (Unicef, 2013; WHO, 2012; World Bank, 2014). Itulah mengapa stunting
memerlukan pencegahan dan penanggulangan yang serius dengan kolaborasi
berbagai lembaga dan kementerian. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan
pengetahuan gizi masyarakat dalam rangka pencegahan stunting dengan
mempersiapkan 1000 HPK .
Pada Global Nutrition Targets 2025, Stunting merupakan kejadian global,
diperkirakan 171 juta hingga 314 juta anak berumur di bawah lima tahun
mengalami Stunting dan 90% di negara Benua Afrika dan Asia . Global Nutrition
Report menunjukkan Indonesia masukdalam 17 dari 117 negara, yang
mempunyai tiga masalah gizi (Stunting, wasting dan overweight) pada balita
(WHO, 2014).
1
Dampak balita yang mengalami Stunting tidak hanya memiliki
pertumbuhan yang tidak optimal, tetapi juga mengalami kesulitan dalam
mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal, memiliki tingkat
kecerdasan tidak maksimal, lebih rentan terkena penyakit (pada saat dewasa
berisiko adanya gangguan metabolisme lebih cepat seperti diabetes, hipertensi),
dan menurunnya produktivitas. Pada akhirnya secara luas Stunting akan dapat
menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan
memperlebar ketimpangan (TNP2K, 2017).
Banyak faktor penyebab Stunting, diantaranya merupakan efek
kurangnya asupan energi dan gizi serta infeksi. Faktor rumah tangga dan
keluarga, MP ASI dan menyusui juga merupakan faktor langsung penyebab
Stunting (Stewart, et al., 2013).
Berdasarkan hasil Riskesdas (2018), Stunting di Indonesia masih tinggi
walaupun telah mengalami penurunan pada tahun 2018 dengan prevalensi
sebesar 30,8% dibandingkan dengan tahun 2013 (37,2%) dan tahun 2010
(35,6%). Dimana prevalensi pendek sebesar 30,8% pada tahun 2018 terdiri dari
11,5% sangat pendek dan 19,3% pendek. Dengan jumlah tersebut, Indonesia
menduduki peringkat ke-5 terbanyak Stunting di dunia (keadaan ini hanya lebih
baik dari India, Tiongkok, Nigeria, dan Pakistan). Sedangkan Jawa Timur
merupakan provinsi yang memiliki prevalensi tinggi yaitu 26,7%. (Direktorat Gizi
Masyarakat Kemenkes RI, 2017)..
Kualitas seorang anak dapat dinilai dari proses tumbuh kembang. Proses
tumbuh kembang dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor
genetik adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari orang
tua, sedangkanfaktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis
dan sosial.Pertumbuhan dan perkembangan mengalami peningkatan pada usia
dini, yaituusia 0-5 tahun. Masa ini merupakan masa yang sangat penting untuk
memperhatikan tumbuh kembang anak agar sedini mungkin dapat terdeteksi
apabila terdapat kelainan.Pemantauan tumbuh kembang anak meliputi
pemantauan dari aspek fisik, psikologi dan sosial. Sedini mungkin pemantauan
dapat dilakukan oleh orang tua.Selain itu pemantauan dapat dilakukan oleh
masyarakat atau sekolah atau melaluikegiatan posyandu.
2
Program SDIDTK ( Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang )
pada neonatus, bayi, balita dan anak usia prasekolah merupakan program
pembinaan tumbuh kembang anak secara komprehensif dan berkualitas melalui
kegiatanstimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang
pada masa 5 tahun pertama kehidupan, diselenggarakan dalam bentuk
kemitraan antara keluargadan masyarakat dengan tenaga profesional.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Diharapkan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Mataram Jurusan
Kebidanan mampu melakukan program penyuluhan tentang keluarga
berencana kepada PUS, penyuluhan kesehatan reproduksi remaja,
dan melakukan kegiatan senam lansia. Adapun penyuluhan
3
menggunakan media lembar balik dan leaflet, penyuluhan ini
dilaksanakan di Dusun Pengonong, Desa Batu Kumbung, Kecamatan
Lingsar, Kabupaten Lombok Barat
2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui pengetahuan PUS, ibu bayi dan balita, remaja, sebelum
mendapatkan penyuluhan tentang keluarga berencana, kesehatan
reproduksi, dan pentingnya melakukan tes pemeriksaan kesehatan
pada lansia.
2) Mengetahui pengetahuan PUS, ibu bayi dan balita, remaja, setelah
mendapatkan penyuluhan tentang keluarga berencana, kesehatan
reproduksi, dan pentingnya melakukan tes kesehatan pada lansia.
3) Mengetahui peningkatan pengetahuan setelah mendapatkan
penyuluhan tentang keluarga berencana, kesehatan reproduksi, dan
pentingnya melakukan tes kesehatan pada lansia
C. Lokasi
Lokasi yang digunakan adalah wilayah kerja UPT Puskesmas Narmada,
dengan kriteria: Dengan melihat hasil pendataan mahasiswa dan data dari
cakupan wilayah kerja UPT Puskesmas Narmada yaitu salah satunya Dusun
Batu kantar mengenai status keluarga berencana, kesehatan reproduksi remaja,
serta kesehatan pada lansia.
D. Waktu
E. Pembimbing
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. ANALISIS SITUASI
Berdasarkan data-data dari kepala Dusun Batu Kantar mengenai dusun
binaan di dapatkan data binaan Dusun Batu Kantar yaitu sebagai berikut:
1. IDENTITAS DESA/Dusun
a. Nama Desa/Dusun : Batu Kantar
b. Alamat Desa/Dusun : Batu Kantar, Desa Narmada, Kecamatan
Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB.
c. Status Desa/Dusun : Pemekaran
2. GEOGRAFIS
a. Sifat geografis
a. Dataran Tinggi : ↑ Permukaan Laut
b. Dataran Rendah :-
b. Batas Wilayah :
Utara : Dusun Selat
5
d) 15 – 49 tahun : 235 orang
e) 50-59 tahun : 79 orang
f) > 60 tahun : 86 orang
2) Menurut tingkat pendidikan :
Dari jumlah ± 653 jiwa, dapat dikelompokkan berdasarkan
tingkat pendidikan, yaitu sebagai berikut :
a) Tidak sekolah atau tidak tamat SD/SLTP/SLTA : 173
jiwa
b) PAUD/TK : jiwa
c) SD/MI : 121 jiwa
d) SLTP/MTS : 32 jiwa
e) SLTA/MTS : 80 jiwa
f) Diploma/PT : 14 jiwa
3) Menurut pekerjaan KK :
Dari jumlahKK, maka dapat dikelompokkan berdasarkan
pekerjaan, yaitu sebagai berikut :
a) Tidak bekerja : 29 orang
b) Petani : 170 oorang
c) Pedagang/wiraswasta : 65 orang
d) Nelayan : 2 orang
e) Buruh : 107 oraang
f) Pegawai swasta : 23 orang
g) PNS : 4 orang
4) Menurut Agama : Islam
b. Jumlah KK : 400 kk
c. Sarana dan prasarana :
a) Peribadahan
Masjid : 1 buah
Pemakaman : 1 buah
b) Pendidikan
1.SDN batu kantar
2. PAUD/TK
c) Perekonomian : Rp.500.000 – Rp. 5.000.000/bulan bila musim
panen bisa mencapai Rp. 10.000.000
6
d) Kesehatan : Poskesdes, Posyandu
e) Tradisi/adat/kebiasaan masyarakat
Tradisi merarik maling pengantin/ kawin lari, mesejati, selabar
menyelabar, pisake/aji gama, sorong serah, naekang lekaq,
nyongkolan.
a. Mendukung Kesehatan :
a) Sunatan : ada
b) Cukuran : ada
c) Perkawinan : ada
d) Dzikiran : ada
b. Tidak mendukung kesehatan : Tidak ada
4. Cakupan Program
a. Imunisasi : 100%
b. Pengobatan : 100%
c. Pemeriksaan kehamilan :
1) K1 : 100%
2) K4 : 100%
d. KB : 82,1%
e. Gizi : 100%
f. Kesehatan Bayi dan Balita : 100%
5. DEMOGRAFI yang di data
a. Jumlah KK : 400 KK
b. Jumlah jiwa : jiwa
c. Menurut pekerjaan KK
Dari jumlah KK, maka dapat dikelompokkan berdasarkan
pekerjaan, yaitu sebagai berikut :
1) Tidak bekerja : 29 orang
2) Tani : 170 orang
3) Dagang : 65 orang
4) Buruh : 107 orang
5) Pegawai swasta : 23 orang
6) PNS : 14 orang
7) Nelayan : 2 orang
d. Jumlah ibu hamil : 8 orang
7
e. Jumlah ibu nifas : 1 orang
f. Jumlah bayi dan balita : 80 orang
g. Jumlah lansia : 139 orang
h. Jumlah yang menggunakan KB : 227 orang
6. Data Vital Kesehatan
a. Angka Kematian Bayi dan Balita :-
b. Angka Kematian Kasar :-
c. Angka Kelahiran Kasar :-
d. Angka Kesakitan :-
e. Angka Kematian Ibu :-
f. Angka Kematian Bayi baru lahir :-
g. Peran Serta Masyarakat :-
h. Kebutuhan Kesehatan yang dirasakan masyarakat : -
8
B. ANALISIS MASALAH
I. DATA DEMOGRAFI
a. STRUKTUR KELUARGA
Tabel 3.1. Distribusi Jumlah KK berdasarkan umur di Dusun Batu
kantar 2022
Umur N %
1 0-11 bulan 0 0%
2 1-4 tahun 0 0%
3 5-14 tahun 0 0%
Agama N %
2 Hindu 0 0
3 Kristen Katolik 0 0
4 Kristen Protestan 0 0
5 Buddha 0 0
6 DLL 0 0
9
Berdasarkan tabel 3.2 diatas distribusi jumlah KK berdasarkan
Agama Islam yaitu 716 (100%), Hindu 0 (0%), Kristen Katolik 0 (0%),
Kristen Protestan 0 (0%), Buddha 0 (0%).
Pendidikan N %
2 PAUD/TK 0 0%
3 SD 121 30,3 %
4 SMP 32 8%
5 SMA 60 15 %
Pekerjaan N %
3 Pedagang/Wiraswasta 65 16,3 %
4 Nelayan 2 0,5 %
10
7 Pegawai Negeri Sipil (PNS) 4 1%
5 50 s.d 59 tahun 93 13 %
6 ≥ 60 tahun 78 11 %
11
Tabel 3.6 Distribusi Jumlah Sarana Kesehatan Terdekat di Dusun
Dusun Batu kantar 2022
2. Dokter praktek/perawat 0 0%
4. Rumah Sakit 0 0%
5. Lain-Lain 0 0%
1. > 5 km 0 0%
2. 2-5 km 0 0%
12
Tabel 3.8. Distribusi Transportasi yang digunakan ke fasilitas
kesehatan di Dusun Dusun Batu kantar 2022
1. Tidak ada 84 21 %
3. JPS/ASKES Miskin 0 0%
4. Dana Sehat 0 0
13
Tabel 3.10 Distribusi Jumlah Ibu Hamil Dalam Keluarga Di Dusun
Dusun Batu kantar 2022
2. Ya 8 2%
Umur Kehamilan N %
Total 8 100 %
Kehamilan yang ke N %
1. 1 3 37,5%
2. 2 3 37,5%
3. 3-4 2 25%
14
4. >5 0 0%
Total 8 100 %
3. 0 pernah 0 0%
Total 8 100 %
No. Dapat TT N %
0 Belum pernah 0 0%
2. Lengkap 1 12,5%
Total 8 100 %
15
Tabel 3.17. Distribusi Pemberian Tablet Fe Pada Ibu Hamil Di Dusun
Dusun Batu kantar 2022
No. Pemberian N %
1. Ya 8 100 %
2. Tidak 0 0%
Total 8 100 %
Tabel 3.18. Distribusi ibu hamil yang pernah periksa darah untuk
kadar Hb Di Dusun
No PeriksaHb N %
1 Tidak 0 0%
2 Ya 8 100%
Total 8 100 %
Kadar Hb N %
4 Anemia Berat ≤ 7 0 0%
Total 8 100 %
16
Berdasarkan tabel 3.19 diatas distribusi hasil kadar HB Tidak anemia
>11yaitu 4 (62,5%), Anemia ringan 0-10,9 yaitu 0 (12,5 %), Anemia
sedang 7-9,9 yaitu 2 (25%), Anemia Berat < 7 yaitu 0 (0).
IMT N %
1 Kurang 0 0
2 Lebih 0 0
3 Obesitas 0 0
4 Normal 8 100%
Total 8 100 %
No Hasil Penimbangan N %
.
2. Ya 1 0,25%
Hasil Penimbangan N %
1. 1-2 hari 0 0%
2. 3 – 28 hari 0 0%
17
Total 1 100%
Berdasarkan tabel 3.22 diatas distribusi Hari nifas ke berapa 1-2 Hari
yaitu 0 (0%), 3-28 hari yaitu 0 (0 %), 29-42 hari yaitu 1 (100%).
1. Tidak 0 0%
2. Iya 8 100%
Total 8 100 %
2. Tidak sempat 0 0
3. Tidak tahu 0 0
4. Lain-lain 0 0
Total 0 100 %
1. Iya 8 100%
18
2. Tidak 0 0%
Total 8 100 %
1. Iya 8 100 %
2. Tidak 0 0%
Total 8 100 %
1. Iya 1 100 %
2. Tidak 0 0%
Total 1 100 %
1. Iya 0 0%
2. Tidak 80 100%
Total 80 100 %
19
Berdasarkan tabel 3.28 diatas distribusi Penyuluhan konseling tentang
perawatan bayi Iya yaitu 8 (100%), Tidak yaitu 0 (0%).
1. Tidak 0 0%
2. Ya 18 100 %
Total 18 100%
Lama Menyusui N %
1. < 4 bulan 0
2. 4-12 Bulan 0
Total 80 100 %
1. Tidak 0 0%
2. Ya 80 100%
20
Total 80 100%
Dibawa Posyandu N %
1. Tidak pernah 0 0
2. Sering/kadangkadang 0 0
3. Selalu 80 100%
Total 80 100%
Jenis Imunisasi N %
1. Belum pernah 0 0%
3. Lengkap 62 77,5%
Total 80 100 %
21
Tabel 3.34. Distribusi Alasan Tidak di imunisasi di Dusun Dusun
Batu kantar 2022
Alasan N %
1. Tidak tahu 0 0
2. Waktu 0 0
3. Dan lain-lain 0 0
Total 0 0
2. Belum waktunya 0%
3 Ya 78 97,5%
Total 80 100%
22
1. Tidak 0 0
3. Ya 80 100%
Total 80 100%
Hasil Penimbangan N %
Total 80 100%
1 Kurang 29 36,25%
2 Cukup 0 0%
3 Baik 51 63,75%
Total 80 100%
23
Berdasarkan tabel 3.37 diatas distribusi status kondisi kesehatan
balita Kurang yaitu 29(36,25%), Cukup yaitu 0 (0%), Baik yaitu
51(63,75%).
No. Kriteria N %
1. YA 80 100%
2. Tidak 0 0%
Total 80 100 %
2. Cukup 0 0%
3. Kurang 0 0%
24
Tabel 3.40. Distribusi Jumlah Keluarga Yang Mempunyai Anak
Sekolah/Remaja Di Dusun Dusun Batu kantar 2022
2. Ya 201 50,25%
1. Tidak 80 100%
2. Ya 0 0
Total 80 100%
1. Merokok 0 0
2. Alkohol 0 0
3. Narkoba 0 0
4. Lain-lain 0 0
Total 0 0
25
Berdasarkan tabel 3.42 diatas distribusi kebiasaan anak Merokok
yaitu 0 (0%), Alkohol yaitu 0 (0%), Narkoba 0 (0%), Lain-lain yaitu 0
(0%).
1. Ya 64 100%
2. Tidak 0 0
Total 64 100 %
1. Ya 49 76,54%
2. Tidak 15 23,44%
Total 64 100%
1 Ya 0 0
26
2 Tidak 64 100%
Total 64 100%
Berdasarkan tabel 3.45 diatas distrib usi aktivitas seksual secara aktif
Ya yaitu 0 (0%), Tidak yaitu 64 (100%).
1. Tidak 5 7,81 %
2. Ya 59 92,19 %
Total 64 100 %
2. Ya 227 56,75%
27
No. Akseptor KB N %
1. Tidak 47 17,15%
2. Ya 227 82,85%
Jenis Kontrasepsi N %
1 IUD 43 18,94 %
3 Pil 20 8,81 %
4 Susuk 33 14,54 %
5 Kondom 0 0%
6 Tubektomi 1 0,44%
7 Vasektomi 0 0%
8 Lain-lain 0 0%
28
Alasan N %
1. Dilarang suami 0 0%
2. Agama 0 0%
3. Tidak tahu 0 0%
4. Lain-lain 0 0%
Total 0 100 %
Tabel 3.51. Distribusi Jumlah WUS Di Dusun Dusun Batu kantar 2022
1. Ya 181 45,25 %
29
Berdasarkan tabel 3.52 diatas distribusi Jumlah Anggota Keluarga
Yang Memiliki Usia Lanjut Tidak ada yaitu 175 (43,75%), Ada yaitu 225
(56,25%).
1. Ya 98 43’56 %
Tabel 3.55 Distribusi Pola Menstruasi di Dusun Dusun Batu kantar 2022
30
1. Teratur 49 100 %
2. Tidak teratur 0 0%
3. Tidak menstruasi 0 0%
Total 49 100 %
1. Tidak ada 0 0%
31
2. Ya 0 0%
3. Diobati sendiri 0 0%
4. Lain-lain 0 0%
1. Kurang 0 0%
2. Cukup 0 0%
32
Berdasarkan tabel 3.59 diatas distribusi pola makan atau kebutuhan
nutrisi Kurang yaitu 0(0%), Cukup yaitu 0 ( 0%), Baik yaitu 225(100%).
2. Jalan-jalan 88 40%
3. Senam 0 0%
4. Lain-lain 0 0%
Tabel 3.61 Distribusi Pola Makan di Dusun Dusun Batu kantar 2022
No Pola Makan N %
1 Tidak teratur 0 0%
N Kriteria Jumlah
33
O N %
2. Cukup 23 5,75 %
3. Kurang 0 0%
Jumlah
N
O Kriteria N %
3. Kurang 0 0%
N Kriteria Jumlah
34
N %
2. Cukup 0 0%
3. Kurang 0 0%
No Jenis Rumah N %
1 Tidak Permanen 0 0%
35
3 Ada dan dibuka setiap hari 269 67,25%
NO Kebersihan Rumah N %
1 Kurang 0 0%
2 Cukup 88 22%
3 Baik 312 78 %
1 Gelap 0 0%
2 Remang-remang 59 14,75%
36
3 Terang 341 85,25%
Tabel 3.71. Distribusi Sumber air untuk masak dan minum di Dusun
Dusun Batu kantar 2022
No Sumber air N %
1 Air sungai/danau/irigasi 0 0%
37
4 Sumur 0 0%
5 Air mineral/membeli 0 0%
6 Air ledeng/PDAM 0 0%
Berdasarkan tabel 3.71 diatas distribusi Sumber air untuk masak dan
diminum Air sungai/danau/irigasi yaitu 0 (0,%), penampungan air hujan
yaitu 0 (0%), Mata air yaitu 400 (100%), Sumur yaitu 0(0%), Air
mineral/membeli yaitu 10 (0%), Air ledeng/PDAM yaitu 0
(0%).
No PAM N %
1. Dimasak 0 0%
Tabel 3.73. Distribusi Buang Air Besar di Dusun Dusun Batu kantar
2022
1. Sembarang tempat 0 0%
2. Dikebun 0 0%
3. Dikali/pantai 0 0%
38
4. WC terbuka/cemplung 0 0%
Tabel 3.74. Ditribusi jarak sumber air dengan saptic tank di Dusun
Dusun Batu kantar 2022
1. < 10 meter 0 0%
Berdasarkan tabel 3.74 diatas distribusi sumber air dengan septik tank <
10 meter yaitu 115 (52,3%), > 10 meter yaitu 400 (100%).
1. Tidak ada/sembarangan 0 0%
Ada tidak
lancarlancer/menggenang/tersumbat
2. 0 0%
39
Tabel 3.76. Distribusi Pembungan Sampah di Dusun Dusun Batu kantar
2022
No Pembungan sampah N %
Dibuang ke
2. sungai/pantai/selokan 0 0%
5. Ditampung 0 0%
6. Lain-lain 0 0%
40
C. PRIORITAS MASALAH
P = I ( I1 – I7 ) x T x R
Keterangan :
P = Prioritas masalah
I1 = Prevalence : Angka kejadian ( besar masalah )
I2 = Severity : Akibat yang ditimbulkan oleh masalah tersebut
I3 = Increanse : Kenaikan besarnya masalah
I4 = Degree an Need Meet : Keinginan masyarakat yang tidak bisa
terpenuhi
I5 = Social : Keuntungan sosial akibat dipenuhinya I 4
I6 = Public concern : Perhatian atau rasa peduli dari masyarakat
I7 = Political clearance = suasana politik
T = Teknologi yang akan dipakai
R = Sumber daya
Kriteria Nilai
1 2 3
I1 Prevalensi = Angka kejadian
Angka kejadian tinggi 5
Angka kejadian sedang 3
Angka kejadian rendah 1
I 2. Saverity =Akibat yang ditimbulkan
Akibat berat 5
Akibat sedang 3
Akibat ringan 1
I 3. Incrence= Kenaikan besarnya masalah
41
Kenaikan Tinggi 5
Kenaikan sedang 3
Kenaikan ringan 1
I.4. Keinginan masyarkat yang tidak bisa dipenuhi
Tinggi 5
Sedang 3
Rendah 1
I.5. Keuntungan sosial akibat dipenuhinya 1.4
Tinggi 5
Sedang 3
Rendah 1
1 6. Perhatian masyarakat pada masalah
Tinggi 5
Sedang 3
Rendah 1
R Sumber daya
Tersedia 2
Tidak tersedia 1
42
Dari cara pendekatan diatas didapatkanprioritas masalah sebagai berikut :
Tabel : Prioritas Masalah
I
Indicator 1 2 3 4 5 6 7 T R P RK
1 3 3 3 1 5 3 5 1 2 46 II
2 5 5 5 1 5 5 5 1 2 62 I
3 3 3 3 1 3 1 5 1 2 38 IV
4 5 1 3 1 3 3 5 1 2 42 III
5 3 1 1 1 3 5 1 2 34 V
6 3 1 1 1 1 3 5 1 2 30 VI
Keterangan Indikator :
Prioritas Masalah :
1. Bayi Balita
2. Ibu Hamil Anemia
3. Keluarga Berencana (KB)
4. Kesehatan Reproduksi
5. Menopause
6. Kesehatan Lingkungan
43
Dari skor tabel diatas, kami dapat memprioritaskan masalah Kesehatan ibu
dan anak yaitu :
1. Bayi Balita dari 84 balita, 29 balita (34,52%) yang mengalami stunting dan
55 balita (65,48%) tidak mengalami stunting.
2. Ibu hamil yang anemia, dari 8 ibu hamil, yang tidak mengalami anemia
sebanyak 5 ibu hamil (62,5%), yang mengalami anemia ringan sebanyak 1
ibu hamil (12,4%), dan yang mengalami anemia sedang sebanyak 2 ibu
hamil (25%).
3. Keluaga Berencana PUS yang menggunakan kb adalah 227 orang yaitu
130 orang (57,27%) yang menggunakan KB Suntik 3 bulan, 43 orang
(18,94%) yang menggunakan IUD, 20 orang (8,81%) yang menggunakan
pil, 33 (14,54%) orang yang menggunakan Implant/susuk, dan 1 orang
(0,44%) menggunakan Tubektomi.
4. Kesehatan reproduksi, remaja yang tidak pernah mendapatkan
penyuluhan tentang kesehatan reproduksi sebanyak 5 remaja (7,81%)
dan yang sudah pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan
reproduksi sebanyak 59 remaja (92,19%).
5. Menopause, jumlah yang tidak mengikuti posyandu sebanyak 53 orang
(38,13%)dan yang mengikuti 86 orang (61,87%)
6. Kesehatan lingkungan dari 400 responden sebanyak 22 responden (5,5%)
keadaan kesehatan lingkungannya cukup.
44
BAB III
PROGRAM PEMBINAAN
A. Perencanaan Pembinaan
1. Bayi balita stunting
2. Ibu hamil anemia
3. Penyuluhan Kb
4. Penyuluhan kespro remaja
5. Melakukan penyuluhan kesehatan dan senam lansia
6. Kebersihan lingkungan
B. Pelaksanaan Pembinaan
1. Penyuluhan Ibu hamil
a. Hari /tanggal : Kamis, 03 November 2022
b. Tempat : Polindes
c. Sasaran : 8 orang
d. Yang hadir : 6 orang
e. Kegiatan : Penyuluhan nutrisi, tanda bahaya
dan pemeriksaan ANC
f. Kendala/hambatan : Dikarenakan pasien pulang ke
rumah orang tua di Lotim
g. Hasil kegiatan : Ibu sudah mengetahui tentang Nutrisi pada ibu
hamil, tanda-tanda bahaya dan hasil pemeriksaan ANC ibu sudah
mengetahui hasilnya.
2. Kegiatan Jumat bersih
a. Hari /tanggal : Jumat, 04 November 2022
b. Tempat : Di halaman masjid dan dipinggir
jalan dusun batu kantar
c. Sasaran : 20 orang
d. Yang hadir : 30 orang
e. Kegiatan :membersihkan masjid dan
lingkungan sekitar sekitar
f. Kendala/hambatan : tidak ada
g. Hasil kegiatan :.
45
3. Penyuluhan Keluarga Berencana
a. Hari/tanggal : Sabtu , 5 November 2022
b. Tempat : Posyandu
c. Sasaran : 20 orang
d. Yang hadir : 10 orang
e. Kegiatan : Melakukan penyuluhan
f. Kendala/hambatan : Banyak yang kerja
g. Hasil kegiatan : Penyuluhan Kb dilakukan pada pasangan usia
subur yaitu sebanyak 10 orang dengan menjelaskan tentang alat
kontrasepsi secara umum dan MKJP.
4. Penyuluhan tentang kesehatan lansia dan senam lansia
46
6. Lomba balita sehat
a. Hari/tanggal : Selasa, 8 November 2022
b. Tempat : Polindes
c. Sasaran : 20 orang
d. Yang hadir : 15 orang
e. Kegiatan : Melakukan Lomba Balita
sehat
f. Kendala/hambatan : Hujan
g. Hasil kegiatan : Balita sehat dilakukan sebanyak 15 orang
dengan katagori pemenang dilihat dari berat badan , tinggi
badan dan penampilan.
7. Penyuluhan balita stunting
a. Hari/tanggal : Selasa, 8 November 2022
b. Tempat : Polindes
c. Sasaran : 29 orang
d. Yang hadir : 21 orang
e. Kegiatan :Melakukan penyuluhan
balita stunting
f. Kendala/hambatan : Sekolah
g. Hasil kegiatan : orang tua dan balita sudah mendapatkan
penyuluhan mengenai stunting, penyuluhan nutrisi 4 bintang,
pemberian PMT, pemantauan tumbuh kembang ,dan
pemeriksaan antropometri
C. Masalah dan Hambatan dalam Pelaksanaan
Masalah dan hambatan selama pelaksanaan kegiatan PKL yaitu
keterbatasan untuk melakukan penyuluhan dengan masa yang banyak
karena musim hujan
47
BAB IV
PEMBAHASAN
48
E. SENAM LANSIA
Penyuluhan kesehatan lansia dan pengadaan senam lansia ini
dilaksanakan pada tanggal 06 November 2022, bertempat di halaman
Sekolah, dengan jumlah sasaran 25 orang, mengingat masih dalam masa
new normal Covid-19. Lansia yang hadir yaitu 20 orang sehingga tidak
sesuai dari sasaran yang ditetapkan. Kegiatan ini sangat antusias kettika
melakukan senam. Kegiatan ini juga didukung dengan sarana dan
prasarana yang telah disediakan berupa laptop, sound sistemdan tempat
yang cukup luas untuk melakukan kegiatan.
49
dimulai dari pendataan KK, penyuluhan KK binaan dan penyuluhan
kelompok khusus dilakukan pada jumlah KK yang dibatasi sebanyak
minimal 75% KK perkelompok dan menggunakan media dan sasaran yang
terbatas untuk penyuluhan program unggulan.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Pendidikan
51
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Pendidikan
C.
52
DAFTAR PUSTAKA
Cipta, Jakarta. Dinkes, 2002, Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
53
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 POA DUSUN BATU KANTAR
Kamis,03 1.Stunting 1.Penyuluhan nutrisi 5 -untuk menambahhkan wawasan kepada Posyandu Bayi dan Balita Vina
November bintang orang tua tentang pentingnya nutrisi pada Novitali
2022 balita a,Ayu
-untuk kesehatan bayi dan balita,
2.Pemberian PMT Andini,
memastikan tumbuh kembang anak sesuai
dgn umurnya dan untuk mencegah stunting. Nyoman
-untuk memantau pertumbuhan dan Ayu
perkembangan pada balita. Triana
54
4.Lomba balita sehat
Sabtu,05 2.Ibu hamil 1.Pemeriksaan ANC -untuk mengetahui kesejahteraan ibu dan Posyandu Ibu hamil Yatin
November Anemia janin Tiara
2022
Senin,07 3.KB 1.Penyuluhan kb -untuk meningkatkan pengetahuan,sikap Posyandu Pasangan Usia Alisa
November dan perilaku keluarga dan masyarakat guna Subur (PUS) Sukma
2022 mewujudkan keluarga berkualitas. niayu
Selasa,08 4.Kespro 1.Pendidikan organ -untuk mewujudkan kesehatan dan Posyandu Remaja Yola
November reproduksi remaja kesejahteraan diri. Perempuan Afrianin
2022 gsih
55
-untuk menjaga kebersihan dan mencegah
infeksi pada organ reproduksi
2.cara menjaga
kebersihan organ
reproduksi
Rabu,09 5.Menopaus 1.Senam Lansia -untuk meningkatkan kemampuan Posyandu Lansia Wanita Anggi
November e fungsional tubuh pada lansia. septiana
2022 Dewi
-untuk mengetahui keadaan kesehatan pada
lansia
2.Pemeriksaan lansia
Kamis,10 Stunting Penyuluhan Stunting -untuk mencegah terjadinya angka stunting posyandu Bayi dan balita
November di dusun tersebut
2022
56
LAMPIRAN 2 KEGIATAN UNGGULAN
57
Penyuluhan ibu hamil
58
Pelaksanaan penyuluhan kespro remaja
59
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan lansia dan senam lansia
60
LAMPIRAN 2 PETA DUSUN BATU KANTAR 2022
61
LAMPIRAN 4 Dokumentasi PKL
62
63
LAMPIRAN 5 MEDIA PROGRAM KERJA (PENYULUHAN PRIORITAS
MASALAH)
Leaflet Stunting
64
Leaflet PMT
65
Leaflet Nutrisi ibu hamil
66
Leaflet Tablet Fe
67
Leaflet KB
68
Leaflet Kesehatan Reproduksi Remaja
69
70
71
72