Di susun Oleh
Kelompok II
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Adapun makalah ini
saya buat adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah TUMBUH KEMBANG ANAK
Penulis sampaikan terima kasih yang sebanyak banyaknya kepada setiap pihak yang
sudah mendukung penulis selama berlangsungnya pembuatan makalah ini. Penulis juga
berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi setiap pembaca.
Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun penulis
nantikan dari kalangan pembaca agar nantinya penulis dapat meningkatkan dan merevisi
kembali pembuatan makalah ditugas lainnya dan diwaktu berikutnya.
Penyusun
Limboto,28 Oktober 2022
Kelompok II
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa tumbuh-kembang anak usia dini jika dilihat dari berbagai aspek
perkembangannya, anak sedang mengalami progres perkembangan yang pesat atau sering
disebut dengan masa keemasan (golden age). Istilah usia emas (golden age) ini
disimpulkan berdasarkan temuan para psikolog dalam bidang neuro-sains (Suyadi &
Ulfah, 2013). Masa keemasan ini hanya dilalui sekali seumur hidup, dan tidak akan dapat
dilewati kembali (Masnipal, 2018). Oleh karena itu, stimulasi yang diberikan kepada anak
dalam aktivitas pembelajaran harus selalu memperhatikan karakteristik perkembangan
yang terjadi pada setiap anak. Stimulasi yang tepat akan membuat neuron-neuron
berfungsi optimal sehingga memberikan dampak positif bagi segala aspek tumbuh-
kembang anak (Suyadi & Ulfah, 2013). Jadi dapat dikatakan stimulasi yang tepat
merupakan tolak ukur guru untuk melihat tingkat pencapaian tumbuh-kembang pada anak
usia dini.
Tingkat pencapaian tumbuh-kembang pada anak usia dini dapat dilihat melalui
instrumen penilaian atau asesmen yang digunakan pada setiap aktivitas pembelajaran
yang sedang berlangsung. Tujuannya agar tingkat tumbuh-kembang pada anak dapat
dipantau secara berkesinambungan. Sebagaimana dikatakan Mulyasa, bahwa “penilaian
bertujuan untuk memperoleh feed back dari kegiatan yang telah dilaksanakan, sebagai
informasi untuk melakukan kegiatan berikutnya”. (Mukhtar.2020)
Berdasarkan Kemenkes RI, (2018), di Kalimantan Barat kejadian gizi buruk dan gizi
kurang usia 0-59 bulan sebesar 23,8%, kejadian sangat pendek dan pendek usia 0-59
sebesar 33.3%. Sedangkan di Kabupaten Bengkayang pada tahun 2017 sebesar 31,26%
balita mengalami stunting dan terdapat sebanyak 16 kasus gizi buruk. Di wilayah kerja
Puskesmas Jagoi sendiri pada tahun 2018 terdapat 7 kasus gizi buruk, 69 kasus gizi
kurang, 51 kasus sangat pendek, 13 kasus sangat kurus dan terdapat 8 kasus
keterbelakangan mental.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana akuisisi data pakar ganguan tumbuh kembang anak ?
2. Bagaimana membuat sistem pakar gangguan tumbuh kembang anak?
3. Bagaimana antarmuka sistem pakar untuk diagnosa gangguan tumbuh kembang
pada anak ?
4. Bagaimana menguji unjuk kinerja sistem pakar gangguan tumbuh kembang anak?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian sistem pakar diagnosa gangguan tumbuh kembang anak ini
adalah :
1. Melakukan akuisisi pengetahuan pakar.
2. Merancang dan membangun sebuahh sistem pakar diagnose gangguan tumbuh
kembang anak
3. Membuat antarmuka sistem pakar untuk diagnosa gangguan tumbuh kembang
pada anak.
4. Menghitung prosentase unjuk kerja sistem pakar diagnosa gangguan tumbuh
kembang anak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Terjadinya kasus kekerasan pada anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti faktor kepribadian anak, lingkungan, dan budaya disekitar anak. Penelitian
yang dilakukan oleh Nugroho yang dikutip dalam adawiya menyebutkan bahwa
kekerasan pada anak terjadi akibat pengalaman orangtua yang mendapatkan
kekerasan dimasa lampau yang mengakibatkan orangtuwa meniru perlakuan yang
mereka dapatkan kepada anak mereka, relasi dengan orang terdekat seperti suami dan
keluarga, kurang pemahaman tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, kurang
mendapatkan dukungan sosial, kehadiran anak yang tidak diinginkan akibat
kehamilan diluar nikah, anak yang lahir dan menyebabkan kematian pada ibunya yang
dianggap membawa sial dalam keluarga. Sikap kekerasan pada anak dapat berupa
penganiayaan, teror mental pada anak, dan penelantaran pada anak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbedaan tumbuh kembang pada fungsi kognitif anak sebelum dan setelah diberikan
permainan maze yaitu ditinjau dari nilai rerata sebelum diberi permainan maze yaitu 58,28
dan setelah diberi permainan maze didapatkan rerata dengan nilai 93,50. Ditinjau dari
frekuensi anak dengan kriteria baik berjumlah 3 (21,4%) responden saat pretest, setelah
diberikan permainan maze yaitu anak dengan kriteria baik berjumlah 13 (92,9%). hal ini
menunjukkan permainan maze dapat meningkatkan fungsi kognitif anak prasekolah. Ada
pengaruh permainan maze terhadap tumbuh kembang khususnya fungsi kognitif setelah
diberikan permainan maze pada anak prasekolah dengan nilai signifikan P value sebesar
0.000 α(< 0.05).
B. Saran
1. Bagi Sekolah Diharapkan kepada guru untuk menyadari bahwa pentingnya permainan
maze diterapkan pada sekolah untuk meningkatkan perkembangan fungsi kognitif anak
prasekolah 61 2.
2. Bagi Institusi Diharapkan dapat memperkenalkan permainan maze dalam materi kuliah
keperawatan anak untuk membantu tumbuh kembang anak prasekolah.
3. Bagi Peneliti Selajutnya Diharapkan untuk peneliti selanjutnya melakukan penelitian
tentang pengaruh permainan maze terhadap perkembangan motorik anak.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanti, F., L. Edia., dan K. Noory. 2006. Diary. Jakarta: Mizan Meida Utama.
I G.A.K, A., Udani., A. Marhaeni., dan N. Jampel. 2014. Implementasi Teknik Maze Untuk
Mengembangkan Kreativitas Dan Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B2 Tk Shanti
Kumara Iii Sempidi Mengwi Badung 3(10):8
I Gede, S.A. 2012. Pengguna Metode Kecerdasan Buatan Runut Maju Dalam Memecahkan
Permasalahan Game Labirin. Jurnal ilmu computer 1(5):37