Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM INTERVENSI PBL II

JUDUL

PENGADAAN TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH PERCONTOHAN


DAN PENYULUHAN SECARA DOOR TO DOOR DI DESA
TANGGA JAYA KECAMATAN DULUPI KABUPATEN BOALEMO

DISUSUN OLEH :

LEWI KEIYA 501190103

MELISAWATI SAINI 501190021


NANDAR PRAMANA PUTRA LADJA 501190097

PROGRAM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GORONTALO
2021
1
LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL-II)

DESA TANGGA JAYA KENCAMATAN DULUPI

KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO

Penyusun :

DITA SAFITRI ANGIO 501190011

LEWI KEIYA 501190103

MELISAWATI SAINI 501190021

NANDAR PRAMANA PUTRA LADJA 501190097

NURINDAH THALIB 501190023

TIA PUTRI CECILIA AKUBA 501190054

WILDA ZAINUDIN 501190089

Laporan PBL-II ini telah disetujui untuk diuji di depan Tim Penguji

Limboto, ……September 2021

Menyetujui,

Kepala Desa Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

SAFRUDIN LAMUSU, AMd.Kom YENI PARAMATA, SKM, M.Kes


NIDN : 0928018701

i
LAPORAN PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN (PBL-II)

DESA TANGGA JAYA KENCAMATAN DULUPI KABUPATEN


BOALEMO PROVINSI GORONTALO

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan


Telah memenuhi syarat untuk diterima

Limboto, …… September 2021

Menyetujui :

Pengelola Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

MAYANGSARI KAU, SKM, M.Kes YENI PARAMATA, SKM, M.Kes


NIDN : 0928018701

Mengetahui,
Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat FKM UG

WAHYUNI HAFID, SKM, M.Epid


NIDN : 0915039002

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.

Dalam penyusunan laporan Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL-II) ini,


saya menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan karena
pengalaman dan pengetahuan penulis yang terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak sangat kami harapkan demi terciptanya laporan yang lebih baik lagi
untuk masa mendatang.

Gorontalo, September 2021

Penyusun

Kelompok V

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

LEMBAR PERSETUJUAN.........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii

KATA PENGANTAR
......................................................................................................................................
iii

DAFTAR ISI
......................................................................................................................................
iv

BAB I PENDAHULUAN
......................................................................................................................................
1

1.1. LATAR BELAKANG


.........................................................................................................................
1
1.2. TUJUAN
.........................................................................................................................
2
1.3. MANFAAT KEGIATAN
.........................................................................................................................
3

BAB II TINJAUN PUSTAKA


......................................................................................................................................
4

2.1 PENGERTIAN SAMPAH


........................................................................................................................
4

iv
2.2 PRINSIP PENGOLAHAN SAMPAH
........................................................................................................................
4
2.3 JENIS-JENIS SAMPAH
........................................................................................................................
5
2.4 DAMPAK BURUK LINGKUNGAN KOTOR DAN POLUSI
SAMPAH TERHADAP LINGKUNGAN
........................................................................................................................
5
2.5 DAMPAK BURUK LINGKUNGAN KOTOR DAN POLUSI
SAMPAH TERHADAP MANUSIA
........................................................................................................................
6

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI


......................................................................................................................................
7

3.1 GAMBARAN DEMOGRAFI


........................................................................................................................
7

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN TARGET

DAN SASARAN KEGIATAN


........................................................................................................................
9

4. 1 JENIS DAN TEMA KEGIATAN


........................................................................................................................
9
4. 2 TARGET DAN SASARAN KEGIATAN
........................................................................................................................
9
4. 3 WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
........................................................................................................................
9

v
4. 4 PELAKSANAAN KEGIATAN
........................................................................................................................
9
4. 5 SUMBER DAN BESARAN BIAYA KEGIATAN
........................................................................................................................
10
4. 6 HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN
........................................................................................................................
10
4. 7 FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT...................
........................................................................................................................
14

BAB V PENUTUP
......................................................................................................................................
15

5. 1 KESIMPULAN
........................................................................................................................
15
5. 2 SARAN
........................................................................................................................
15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permasalahan sampah merupakan salah satu fenomena sosial yang sampai
saat ini belum mampu diatasi secara tuntas oleh Pemerintah Indonesia. Setiap
kota maupun desa di Indonesia, yang memiliki jumlah penduduk banyak
dengan pola konsumsi yang beragam, akibat dari tingginya aktivitas masyarakat
itu sendiri dihadapkan pada masalah sampah ini. Jumlah penduduk dan pola
konsumsi seperti itu pada akhirnya berpotensi menimbulkan volume, jenis dan
karakteristik sampah terus meningkat dan menjadi masalah karena belum
diimbangi dengan pengelolaan persampahan yang baik (NURLINA1 et al.,
2021).
Indonesia berada di peringkat ke empat di dunia sebagai Negara dengan
jumlah penduduk terbesar.Jumlah penduduk di Indonesia berdasarkan data
Badan Pusat Statistik pada tahun 2015 adalah sebanyak 255.461.700 jiwa.
Pertumbuhan jumlah penduduk tersebut akan meningkatkan laju konsumsi
masyarakat yang diimbangi dengan pola hidup yang semakin modern. Pola
hidup yang semakin modern memberikan kontribusi jenis sampah yang
semakin beragam, salah satunya sampah kemasan yang berbahaya dan sulit
diurai oleh proses alam. Hal ini mengakibatkan semakin bertambahnya volume
sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.
Pengelolaan sampah merupakan tantangan terbesar bagi Indonesia.
Jumlah timbunan sampah yang mencapai 175.000 ton/hari atau setara dengan
64 juta ton/tahun memerlukan pola pengelolaan sampah yang tepat.
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan beberapa kota tahun 2012, pola
pengelolaan sampah di Indonesia sebagai berikut: diangkut dan ditimbun di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) (69%), dikubur (10%), dikompos dan didaur

1
ulang (7%), dibakar (5%), dan sisanya tidak terkelola (7%). Saat ini lebih dari
90% kabupaten/kota di Indonesia masih menggunakan sistem open dumping,
yaitu sampah dibuang begitu saja dalam sebuah tempat pembuangan akhir tanpa
perlakuan apapun. Upaya pemilahan dan pengelolaan sampah dari sumbernya
masih sangat minim dan akhirnya sampah ditimbun di TPA (Fitri et al., 2019).
Bank Dunia (2018) memperkirakan 85.000 ton sampah dihasilkan setiap
hari di Indonesia. Jika diasumsikan kenaikan 150.000 ton dihasilkan per hari
pada tahun 2025 (KLHK, 2019: 8) maka jumlah kenaikan ini mencapai 76%
hanya dalam kurun waktu 10 tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 40% sampah
padat dihasilkan oleh rumah tangga, sisanya dari pasar (20%), jalan raya (95),
sarana publik (9%), perkantoran (8%), dan industri (6%). Kondisi ini menuntut
upaya penanganan sampah harus digenjot untuk mengimbangi kenaikan
tahunan timbulan sampah, terutama di perkotaan yang laju pertumbuhannya
terus meroket (Andina, 2019).
Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia mengeluarkan data tentang
rata-rata penduduk yang hidup dan tinggal di Indonesia yang menghasilkan 0,8
kg sampah atau setara dengan 200 juta kg/hari dari jumlah total penduduk.
Maka diperkirakan pada tahun 2015, timbulan sampah yang dihasilkan sebesar
204.000 ton/hari atau setara 74 juta ton/tahun. Sumber utama sampah di
Indonesia adalah rumah tangga, yang secara nasional mencapai 44% dari total
timbulan sampah. Menurut hasil survei yang dilakukan terhadap rumah tangga
di Indonesia, teridentifikasi bahwa hanya 1 dari 5 sampling rumah tangga yang
melakukan pemilahan sampah (Hasnam et al., 2017).
Berdasarkan data yang diperoleh melalui identifikasi masalah yang telah
di lakukan oleh mahasiswa peserta Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL-I)
FKM UG di Desa Tangga Jaya yang berada di Kecamatan Dulupi Kabupaten
Boalemo terdapat prsentase data 43,2% atau sebanyak 105 KK yang tidak
memiliki Tempat Sampah yang tersebar di empat dusun sehingga masalah
terkait pengaturan sampah rumah tangga perlu di atasi untuk menghindari

2
masyarakat terkena dampak penyakit yang bisa ditimbulkan dari penumpukan
sampah rumah tangga. Setelah di p
eroleh data primer tersebut maka kami mahasiswa membuat kegiatan
intervensi fisik dengan mengadakan tempat sampah percontohan serta
intervensi non fisik yakni melakukan penyuluhan kepada masyarakat di Desa
Tangga Jaya (sumber data primer PBL-1).
1.2 Tujuan
Setelah dilaksanakan kegiatan pengadaan tempat pembuangan sampah
percontohan dan penyuluhan secara door to door di dusun 1 dan 2 di harapkan
agar masyarakat di desa tangga jaya akan termotivasi didalam mengatur sampah
rumah tangga karena sangat penting untuk kelangsungan hidup yang bersih dan
sehat.
1.3 Manfaat Kegiatan
1.3.1 Manfaat tempat sampah percontohan
Dapat meningkatan kesadaran dalam upaya menertibkan pola hidup
bersih dan sehat khususnya dalam mengatur sampah rumah tangga.
2.3.1 Manfaat Penyuluhan
Untuk meningkatkan tingkat pengetahuan terkait lingkungan rumah
yang bersih dan sehat dan terhindari dari ancaman penyakit yang berasal
dari sampah rumah tangga yang tidak di atur dengan baik.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sampah


Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan atau proses alam
yang berbentuk padat. Menurut definisi WHO, sampah adalah sesuatu yang
tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang
berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Menurut
Sucipto, sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan oleh satu atau
beberapa keluarga yang tinggal dalam suatu bangunan atau asrama yang
terdapat di desa atau kota (Prada et al., 2020).
Sampah merupakan sisa dari aktivitas manusia yang dianggap tidak
berguna lagi dan merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah yang dihasilkan berasal dari aktivitas rumah
tangga maupun dari kegiatan industri.
2.2 Prinsip Pengolahan Sampah
Berikut adalah prinsip-prinsip yang bisa diterapkan dalam pengolahan
sampah. Prinsip- prinsip ini dikenal dengan nama 4M, yaitu :
2.2.1 Mengurangi (reduce)
Meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan.
2.2.2 Menggunakan kembali (reuse)
Memilah barang-barang yang bisa dipakai kembali, menghindari
pemakaian barang- barang yang sekali pakai
2.2.3 Mendaur ulang (recycle)
Menggunakan kembali barang-barang yang sudah tidak berguna

4
2.2.4 Mengganti
Meneliti barang yang kita pakai sehari-hari dengan menganti
barang-barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih
tahan lama.
2.3 Jenis-Jenis Sampah
Sampah terbagi menjadi 3 jenis, yaitu sampah organik, anorganik, dan B3
(Bahan Berbayada dan Beracun). Setiap jenis sampah memiliki karakter yang
berbeda dan cara pengolahan yang berbeda pula, antara lain :
2.3.1 Sampah organic
Merupakan berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan,
maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah
organik basah, adalah sampah yang mempunyai kandungan air cukup
tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran. Kemudian sampah organik
kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh
sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan
dedaunan kering.
2.3.2 Sampah anorganik
Merupakan sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati,
baik berupa produk sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan
bahan tambang atau sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh
alam, Contohnya: botol plastik, tas plastik, kaleng.
2.3.3 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Merupakan setiap limbah yang mengandung bahan berbahaya atau
beracun karena sifat, konsentrasi dan jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung dapat merusak lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia (Ratnasari et al., 2019)
2.4 Dampak Buruk Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah Terhadap Lingkungan
Lingkungan kotor serta polusi sampah bisa membawa dampak buruk baik
itu terhadap manusia maupun terhadap lingkungan. Dampak buruk lingkungan

5
kotor serta polusi sampah terhadap lingkungan sendiri meliputi banyak hal dan
salah satunya adalah pencemaran air. Pencemaran air dapat terjadi ketika
sampah dibuang ke sungai dan bukannya ke tempat sampah dan ini sering
terjadi di wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh tim pembersihan
sampah seperti di daerah terpencil, misalnya. Selain mencemari air sungai,
pembuangan limbah atau sampah juga dapat menghambat proses air tanah dan
tentu saja ini merupakan sebuah kabar buruk mengingat air tanah sangatlah
penting bagi manusia.
2.5 Lingkungan Kotor dan Polusi Sampah Serta Dampak Buruknya Terhadap
Manusia
Tak hanya membawa dampak buruk bagi lingkungan, polusi sampah
dan lingkungan yang kotor juga dapat membawa dampak buruk pada manusia
yang tinggal di lingkungan tertentu. Sebagai contoh, polusi sampah diketahui
dapat mengakibatkan peningkatan berbagai macam penyakit infeksi saluran
pencernaan, sebagainya.
Hal ini disebabkan karena dengan adanya sampah yang menumpuk
tanpa di buang ketempat yang selayaknya, binatang pembawa penyakit seperti
lalat akan menjadi semakin banyak dan tentu saja, itu bukan satu-satunya
dampak buruk lingkungan kotor serta polusi terhadap manusia.
Pengelolaan sampah yang baik tak diragukan lagi menjadi salah satu
kunci penting dalam menjaga kesehatan lingkungan mengingat pengelolaan
sampah yang buruk akan berakibat pada kotornya lingkungan serta polusi
sampah yang tentu saja membawa banyak dampak buruk bagi manusia
maupun lingkungan (Disperkimta, 2019)

6
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI KEGIATAN

3.1 Gambaran Demografi


3.1.1 Batas Wilayah
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Tangga Barito
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Huwongo
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Polohungo
Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Lahumbo
3.2.1 Luas Wilayah Administrasi
Pemukiman dengan luas : 371 Ha
Persawahan dengan luas : 3.850 Ha
Perkebunan dengan luas : 3.830 H
Kuburan dengan luas : 1,0 Ha
Pekarangan dengan luas : 6,5 Ha
Taman dengan luas : 7,5 Ha
Hutan dengan luas : 125.00 Ha
Perkantoran dengan luas : 0,7 Ha
Prasarana umum lainnya dengan luas : 9,4 Ha
3.3.1 Kondisi Topografi
Kondisi Topografi di Desa Tangga Jaya yaitu dengan bentangan
wilayah desa didataran rendah 2.830 ha/m2, didataran berbukit-bukit 625
ha/m2 dan didataran tinggi atau pegunungan 375 ha/m2. Kemudian
dengan letak didaerah kawasan hutan 855 ha/m2 dan di perbatasan antar
kecamatan lain 450 ha/m2.
3.4.1 Kepadatan Penduduk
Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak –
anak dan lansia. Dari jumlah penduduk yang berada pada kategori usia

7
produktif laki – laki lebih sedikit dari perempuan. Untuk lebih jelasnya
data penduduk Desa Tangga Jaya pertahun 2015- 2016 adalah sebagai
berikut :
Jumlah Penduduk (Jiwa) : 1.468 Jiwa
Jumlah KK : 405 KK
Kepadatan Penduduk : 3,62
3.5.1 Kondisi Kependudukan dari Lokasi PBL
Di Desa Tangga Jaya memiliki jumlah penduduk dengan distribusi
jumlah penduduk tahun ini laki-laki 744 orang dan perempuan 706 orang,
sedangkan jumlah penduduk tahun lalu laki-laki 745 orang perempuan
706 orang. Kemudian jumlah keluarga dalam jumlah kepala keluarga
tahun ini laki-laki 371 KK dan perempuan 26 KK, sedangkan jumlah
kepala keluarga tahun lalu laki-laki 394 KK dan perempuan 13 KK.

8
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN PELAKSANAAN KEGIATAN

4. 1 Jenis dan Tema Kegiatan


Berdasarkan hasil data indentifikasi masalah yang telah diperoleh pada
PBL-1 terdapat 43.2% tidak memiliki tempat sampah, dengan persentase data
pada prioritas masalah yang di angkat pada PBL-I tersebut maka bentuk
intervensi yang dilaksanakan yakni intervensi fisik dalam bentuk pengadaan
tempat sampah percontohan sebanyak dua buah dan non fisik yakni dengan
melakukan penyuluhan melalui cara door to door yakni memberikan
pemahaman kembali tentang pengetahuan umum terhadap pentingnya
pengolahan sampah rumah tangga pada masyarakat di desa Tangga Jaya.
4. 2 Target dan Sasaran Kegiatan
Didalam pelaksanaan kegiatan baik intervensi fisik maupun non fisik
dengan sasaran pelaksanaan yakni masyarakat dusun 1 dan dusun 2 desa
Tangga Jaya.
4. 3 Waktu dan Tempat Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan atau proses pembuatan tempat sampah percontohan
dilakukan pada tanggal 9-11 september 2021 bertempat di dusun 2 dan untuk
pelaksanaan penyul uhan pada tanggal 17-18 september 2021 diwilayah dusun
1 dan 2
4. 4 Pelaksanaan Kegiatan
Pada pelaksaan kegiatan baik intervensi fisik maupun non fisik telah
dilakukan konfirmasi terlebih dahulu terhadap pihak pemerintah desa Tangga
Jaya. Adapun dalam kegiatan intervensi fisik atau proses pembuatan tempat
sampah percontohan yang sebanyak dua buah ini di bantu oleh rema muda
desa Tangga Jaya dan dalam melakukan intervensi non fisik atau penyuluhan
dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi peserta PBL-2.

9
4. 5 Sumber dan Besaran Biaya Kegiatan
Sumber biaya didalam pelaksanaan kegiatan pada Pengalaman Belajar
Lapangan 2 yakni bersumber dari uang kas mahasiswa dan mahasiswi posko V
desa Tangga Jaya.
Tabel 4.5.1
Besaran Biaya Pembuatan Tempat Sampah Percontohan
Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo

No Nama Barang Jumlah Barang Harga Barang


1 Cat 2 Rp 93.000
2 Kuat Cat 2 Rp 13.000
3 Bensin 1 Rp 10.000
4 Paku 1/2 Kg Rp 15.000
5 Balok kayu 4 Ujung  -
6 Bambu 2 Ujung - 
Total Harga Rp 131.000

Tabel 4.5.2
Besaran Biaya Penyuluhan Tempat Sampah Percontohan
Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo

Nama Jumlah Harga


No
Barang Barang Barang
1. HVS 10 Rangkap Rp 6.000

4. 6 Hasil dan Pembahasan Kegiatan


4.6.1 Intervensi fisik
Dalam kegiatan pembuatan tempat pembuangan sampah
percontohan dihasilkan sebanyak 2 buah tempat sampah yang kemudian
setelah itu tempat sampah percontohan tersebut di distribusikan di dua
titik pada wilayah dusun 1 yakni di kantor desa Tangga Jaya dan di dusun
2 desa yakni di masjid Al-Magfira di desa Tangga Jaya.

10
Gambar 4.6.1.1
Gambar Hasil Intervensi Fisisk
Tempat Pembuangan Sampah Percontohan
Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo

Berdasarkan gambar 4.6.1.1 telah terlaksanakan intervensi fisik


tempat pembuangan sampah percontohan yang penempatannya diletakan
di depan masjid Al-Magfira diwilayah dusun 2 Desa Tangga Jaya.
4.6.2 Intervensi non fisik
Pada pelaksanaan intervensi non fisik yakni dilakukan penyuluhan
tentang pengetahuan umum terkait kepemilikan tempat pembuangan
sampah rumah tangga oleh mahasiswa dan mahasiswi dengan cara door
to door yang dalam hal ini memberikan kuesioner pre dan past test.
Penyebaran kuesioner tersebut yakni mengukur sejauh mana tingkat
pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kepemilikan tempat sampah
di setiap rumah tangga di wilayah Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi
Kabupaten Boalemo.

11
Tabel 4.6.2.1
Tabel Hasil Pre Test Penyuluhan Door To Door
Tempat Pembuangan Sampah
Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo

Pengetahuan N %
Kurang 4 40.0
Cukup 6 60.0
Total 10 100.0

Tabel 4.6.2.2
Tabel Hasil Post Test Penyuluhan Door To Door
Tempat Pembuangan Sampah
Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo

Pengetahuan N %
Kurang 0 0
Cukup 10 100.0

Diagram 4.6.2.1

12
Diagram Hasil Pre Test Penyluhan Door To Door
Tempat Pembuangan Sampah
Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo

N %

100.0
60.0
40.0
6 10
3
4
1 2
2 3
Kurang Cukup Total

Diagram 4.6.2.1
Diagram Hasil Post Test Penyuluhan Door To Door
Tempat Pembuangan Sampah
Desa Tangga Jaya Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo

Kurang Cukup

100.0

10.0
0
1 0
2

N %

4. 7 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat

13
4.7.1 Faktor Pendukung
Pada pelaksanaan kegiatan pembuatan tempat sampah percontohan
dari masyarakat bahkan dari kerangtaruna sangat antusias didalam
membantu para mahasiswa selama kegiatan tersebut.
4.7.2 Faktor Penghambat
Pada pelaksanaan kegiatan khususnya penyuluhan kami mahasiswa
memilih secara door to door mengingat ada beberapa hal yang menjadi
faktor penghambat jika dilakukan penyuluhan secara terbuka untuk umum
di aula. Yakni mengingat masih dibatasi adanya kerumunan, target
masyarakat yang tidak akan sesuai dan di dalam penyampaian informasi
penyuluhan yang tidak akan maksimal.

14
BAB V
PENUTUP

5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan intervensi pada Pengalaman
Belajar Lapangan 2 (PBL-2) yang kami lakukan di Desa Tangga Jaya
Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo kami dapat menyimpulkan bahwa telah
di buat tempat sampah percontohan yang diharapkan semoga maysrakat
termotivasi untuk melakukan hal yang sama dan juga terdapat perubahan
pengetahuan masyarakat setelah di lakukan penyuluhan dengan cara door to
door.
5. 2 Saran
Kami berharap kepada seluruh masyarakat di Desa Tangga Jaya agar
lebih bisa lagi dalam memperhatikan kesehatan lingkungan atau menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya meningkatkan kesadaran
di dalam mengatur sampah rumah tangga.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andina, E. (2019). Analisis Perilaku Pemilahan Sampah di Kota Surabaya. 10(2),


119–138.

Disperkimta, (2019). Dampak lingkungan kotor dan polusi sampah. Diakses pada 30
september 2021, dari
https://disperkimta.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/dampak-
lingkungan-kotor-dan-polusi-sampah-32

Fitri, R. F., Ati, N. U., & Suyeno. (2019). Implementasi Kebijakan Pemerintah dalam
Inovasi Pengelolaan Sampah Terpadu. Jurnal Respon Publik, 13(4), 12–18.
http://riset.unisma.ac.id/index.php/rpp/article/view/3577

Hasnam, L. F., Syarief, R., & Yusuf, A. M. (2017). Strategy Development of Waste
Banks in Depok Area. Jurnal Aplikasi Bisnis Dan Manajemen, 3(3), 407–416.

NURLINA1, L., MUHAFIDIN, D., & SUKARNO, D. (2021). Implementasi


Kebijakan Pengelolaan Sampah Di Kabupaten Kudus. J-KESMAS: Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 6(2), 173. https://doi.org/10.35329/jkesmas.v6i2.1880

Prada, C. A., Mujaddidah, F. N., Martin, R. D., Shofriyyah, A. N., Mahmudi, M. N.,
Hakim, Y. K., Marampa, B. I., Prayitno, R. D. A., & Prastowo. (2020).
Perbandingan Efisiensi Media Pembuangan Sampah Organik Rumah antara Bak
Sampah Sederhana dengan Lubang Biopori ( Studi kasus : masyarakat Desa
Nanggala , Kecamatan Cikeusik , Kabupaten Pandeglang ) The Efficiency
Between A Simple Trash Bin and The Biopori. Jurnal Pusat Inovasi
Masyarakat, 2(4), 663–668.
Ratnasari, A., Asharhani, I. S., Pratiwi, H., Sari, M. G., & Hale, S. R. (2019).
Edukasi Pemilahan Sampah Sebagai Upaya Preventif Mengatasi Masalah
Sampah Di Lingkungan Sekolah. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian
Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 2, 652–
659. https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v2i0.498

17
LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Kegiatan

1. Proses Pembuatan Tempat Sampah Percontohan


2. Serah terima tempat sampah percontohan
3. Penyuluhan secara Door To Door
Lampiran 2 Absensi Peserta Penyuluhan

DAFTAR HADIR
PESERTA PENYULUHAN DOOR TO DOOR TENTANG TEMPAT SAMPAH
DESA TANGGA JAYA KECAMATAN DULUPI KABUPATEN BOALEMO

Hari/tanggal : Senin / 20 September 2021


Tempat : wilayah rumah warga dusun 1 dan 2

No Nama Jenis Kelamin Dusun Keterangan


1 Zulfrilya S Badu Perempuan 1 √
2 Aziz Taha Laki-laki 1 √
3 Sarniati Samai Perempuan 1 √
4 Soni Manto Perempuan 1 √
5 Rispin Bulango Perempuan 1 √
6 Novri Nasibu Laki-laki 2 √
7 Rian Taha Laki-laki 2 √
8 Riswan Tialo Laki-laki 2 √
9 Hindra Ahmad Perempuan 2 √
10 Erli Eti Perempuan 2 √

Anda mungkin juga menyukai