OLEH :
Bima Maulana Putra
1032111034
2024
COVER (Kreasi Bebas)
i
HALAMAN PENGESAHAN
TUGAS RENCANA REKLAMASI
BAHAN GALIAN BATU GAMPING
Penyusun
Menyetujui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
izin-Nya lah, dokumen Rencana Reklamasi Tahun 2025 - 2029 ini dapat
terselesaikan dengan baik. Kegiatan penambangan telah memberikan manfaat
yang baik secara langsung maupun tidak langsung bagi perkembangan
perekonomian regional maupun nasional. Manfaat lain yang diperoleh berupa
peningkatan devisa negara, penyerapan tenaga kerja, serta perkembangan lain
khususnya di sektor pertambangan.
iii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.................................................................................................vii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Status Pemegang IUP atau IUPK...........................................................1
1.2 Luas Wilayah IUP atau IUPK................................................................2
1.3 Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup...........................................5
1.4 Lokasi dan Kesampaian Wilayah..........................................................5
1.5 Tata Guna Lahan Sebelum dan Sesudah Kegiatan Operasi
Produksi..............................................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................8
RENCANA PEMBUKAAN LAHAN...................................................................8
2.1 Area Penambangan.................................................................................8
2.2 Timbunan...............................................................................................17
2.3 Jalan........................................................................................................19
2.4 Kolam Sedimen......................................................................................20
2.5 Fasilitas Penunjang...............................................................................21
BAB III..................................................................................................................23
PROGRAM REKLAMASI.................................................................................23
3.1 Lahan yang Akan Direklamasi.............................................................23
3.2 Teknik dan Peralatan Yang Akan Digunakan dalam Reklamasi......23
3.3 Penatagunaan Lahan............................................................................23
3.4 Revegetasi...............................................................................................23
3.5 Pekerjaan Sipil Sesuai Peruntukan Lahan Pascatambang atau
Program Reklamasi Bentuk Lain...................................................................23
iv
3.6 Rencana Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang (Void).....................23
3.7 Pemeliharaan.........................................................................................23
BAB IV..................................................................................................................24
KRITERIA KEBERHASILAN..........................................................................24
BAB V....................................................................................................................25
RENCANA BIAYA REKLAMASI.....................................................................25
5.1 Biaya Langsung.....................................................................................25
5.1.1 Biaya Penatagunaan Lahan..........................................................25
5.1.2 Biaya Revegetasi.............................................................................25
5.1.3 Biaya Pencegahan Dan Penanggulangan Air Asam Tambang...25
5.1.4 Biaya Pekerjaan Sipil Sesuai Peruntukan Lahan Pascatambang
Atau Program Reklamasi Bentuk Lain.....................................................25
5.1.5 Biaya Pemanfaatan Lubang Bekas Tambang (Void)...................25
5.2 Biaya Tidak Langsung...................................................................25
5.3 Total Biaya......................................................................................25
LAMPIRAN..........................................................................................................26
1. Peta Situasi Rencana Pembukaan Lahan dengan Ketelitian Peta
Skala Minimal 1 : 10.000................................................................................26
2. Peta Situasi Rencana Reklamasi dengan Ketelitian Peta Skala
Minimal 1 : 10.000............................................................................................27
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta IUP Operasi Produksi PT Bima Prima Sejahtera Tbk..................4
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Koordinat Batas Izin Usaha Pertambangan PT Bima Prima Sejahtera
Tbk...........................................................................................................................2
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Luas Wilayah IUP atau IUPK
1.2.1 Luas Wilayah dalam IUP Operasi Produksi
Berdasarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi (OP),
secara administratif lokasi wilayah pertambangan PT Bima Prima Sejahtera Tbk
berada Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Luas wilayah IUP OP tersebut adalah 5 hektar.
Batas-batas wilayah penambangan atau koordinat IUP OP adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1 Koordinat Batas Izin Usaha Pertambangan PT Bima Prima Sejahtera
Tbk
No. X Y
2
15 110° 45' 25.704" E 8° 0' 2.394" S
3
Gambar 1.1 Peta IUP Operasi Produksi PT Bima Prima Sejahtera Tbk
1.2.2 Luas Fasilitas Penunjang Diluar Wilayah IUP Operasi Produksi
Fasilitas penunjang yang berada di luar IUP Operasi Produksi pada
tambang batu gamping adalah kantor yang berfungsi sebagai tempat pengelolaan
administrasi dan pemantauan kegiatan penambangan. Selain itu juga tedapat lahan
kosong yang dapat digunakan untuk parkir kendaraan maupun alat berat.
Transportasi yang akan dilakukan adalah transportasi dapat melitputi transportasi
bahan baku, bahan tambahan, bahan bakar, peralatan-peralatan, dan produk batu
gamping. Fasilitas transportasi yang digunakan untuk kegiatan transportasi batu
gamping dari Desa Karangasem ke kota-kota lain adalah dump truck, sedangkan
kegiatan transportasi dan pembongkaran muatan batu gamping dilakukan dengan
menggunakan excavator. Luas lokasi fasilitas penunjang di luar IUP OP adalah
sekitar 2 hektar. Lokasi ini masih berada di Wilayah Izin Usaha Pertambangan
(WIUP) PT Bima Prima Sejahtera Tbk.
4
1.3 Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup
Persetujuan dokumen lingkungan hidup yang dimiliki oleh PT Bima Prima
Sejahtera Tbk sebagai bukti bahwa perusahaan ini merupakan perusahaan yang
berwawasan lingkungan yang baik dan sehat, adalah dengan dikeluarkannya
dokumen AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) Terpadu pada
tanggal 22 Januari 2024 dan efektif berlaku mulai tanggal 2 Februari 2024.
AMDAL Terpadu ini terdiri atas Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL),
Rencana Pengelolaan lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan
(RPL). Kemudian RKL dan RPL telah direvisi dan disetujui dengan
dikeluarkannya Keputusan Bupati Kabupaten Gunungkidul No: 660.1/18/29/2024
tentang Persetujuan Revisi Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL) PT Bima Prima Sejahtera Tbk.
5
b. Selatan berbatasan dengan pemukiman Desa Karangasem
c. Barat berbatasan dengan pemukiman Desa Karangasem
d. Timur berbatasan dengan daerah perhutanan
1.4.2. Kesampaian Wilayah dan Sarana Transportasi
6
1.5 Tata Guna Lahan Sebelum dan Sesudah Kegiatan Operasi Produksi
1.5.1 Tata Guna Lahan Sebelum Kegiatan Operasi Produksi
7
BAB II
8
b. Batu gamping Bioklastik
Batu gamping ini terdiri dari batu gamping nonklastik yang membentuk
bukit-bukit kecil dengan permukaan yang relatif halus. Batu gamping lunak secara
umum terdapat dibagian bawah Batugamping kristalin. Batu gamping merupakan
batu gamping bioklastik yang secara megaskopis berwarna putih sampai
kekuningan, terdiri dari cangkang-cangkang fosil moluska, koral dan
foraminifera, berbutir sedang, agak sarang (porous) dan lunak.
9
1.429.813,501 ton. Untuk luas lahan yang akan direklamasi adalah 5 Ha dengan
tinggi jenjang 8 m, lebar jenjang 4 m dan kemiringan lereng 70°.
10
linggis, bodem dan sekop. Pada penambangan skala kecil, sistem yang diterapkan
dalam kegiatan penambangan adalah sistem geophering; mengikuti bagian/jalur
batugamping yang relatif mudah dibongkar.
Metode tambang sisi bukit (side hill type) yang digunakan untuk
menambang batu gamping dimulai dengan kegiatan pembersihan vegetasi dan
pengupasan top soil dimana dua kegiatan ini juga bersamaan dengan pembuatan
jalan tambang (ramp) karena sesuai rencana tambang, penambangan akan dimulai
dari elevasi yang lebih tinggi ke elevasi rendah. Dengan metode seperti ini
diharapkan proses penambangan dapat berjalan efektif dan didapatkan rona akhir
tambang dengan level/ketinggian yang sama.
11
fungsi lahan sebagai lahan hutan produksi, maupun kegunaan lainnya, untuk
meningkatkan produktivitas lahan.
12
yaitu Dumptruck Isuzu 135PS. Excavator PC200-7 melakukan pengaturan
tanah pucuk yang telah di-dump oleh dumptruck.
c. Kegiatan Pembongkaran
Lapisan batu gamping yang telah dikupas tanah pucuknya, digali
dengan menggunakan alat gali muat Backhoe dibantu dengan alat pemecah
batuan yang disebut dengan Rock Breaker.
i. Pembongkaran dengan Backhoe
Proses pembongkaran batu gamping dilakukan dengan mengunakan
alat Backhoe. Merek Excavator Backhoe yang digunakan adalah Komatsu
PC200-8 sebagai pemecah sebanyak 2 unit dan Komatsu PC200-7 sebagaii
penggali 1 unit.
13
Gambar 2.5 Backhoe
14
Gambar 2.6 Rock Breaker
d. Kegiatan Pemuatan
f. Kegiatan Pengolahan
15
pemanasan langsung tapi melalui atap yang terbuat dari fiber yang sinar
matahari dapat tembus dan batu bisa mengering, karena bila menggunakan
sistem pemanasan dapat mengurangi kadar H 2O dan mengurangi kualitas
olahan batu gamping. Hal ini dilakukan karena jika batu gamping dari
tambang langsung diremuk dengan Jaw Crusher akan mengalami kesulitan.
Pengolahan batu gamping dimaksudkan untuk mendapatkan ukuran dan
spesifikasi Batugamping yang sesuai dengan permintaan pasar. Untuk saat ini,
PT Bima Prima Sejahtera Tbk memproduksi batu gamping ukuran 250 mesh
dan 500 mesh dengan menggunakan Raymond Mill.
16
Tabel 2.1 Rencana Produksi tahun 2025 – 2029
2.2 Timbunan
2.2.1 Penimbunan Tanah Penutup
Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup akan dilaksanakan secara
selektif sesuai dengan kemajuan tambang. Kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup akan dimulai dengan kegiatan pembersihan lahan dari vegetasi dan semak
belukar yang ada. Lapisan tanah pucuk dikupas dengan menggunakan bulldozer
dengan cara didorong dan dikumpulkan pada lokasi tertentu, kemudian dimuat
kedalam dump truck menggunakan excavator atau wheel loader. Tanah pucuk
tersebut diangkut ke tempat penyimpanan tanah pucuk untuk dikelola.
Pemanfaatan lapisan tanah penutup lebih lanjut akan digunakan pada saat
kegiatan reklamasi dilakukan. Tahapan pemindahan tanah pucuk sebagai berikut :
a. Pengupasan:
17
1. Ketebalan rata-rata dari tanah pucuk yang akan dipindahkan, diketahui
dari data hasil pemboran eksplorasi.
2. Pengecekan lokasi penempatan tanah penutup.
3. Pemindahan tanah penutup.
b. Penumpukan tanah pucuk :
1. Lokasi penumpukan dilakukan pada lahan yang telah di land clearing
dan diberi batas.
2. Lokasi penumpukan dengan luas yang diperhitungkan dapat digunakan
dalam waktu lama.
3. Lokasi penumpukan mempunyai drainase yang baik.
4. Proses penumpukan dikelola sehingga akan mencegah pemadatan.
5. Menentukan daya tampung lokasi penumpukan dengan ketinggian 5
m.
6. Tumpukan tanah pucuk ditanami tanaman penyubur dan rambat.
(cover crops) untuk mengurangi erosi.
2.2.2 Penimbunan Material (Batu Gamping)
Material atau bahan galian yang telah diambil dari ROM akan di timbun di
stockpile sebelum dilakukan pengangkutan untuk dipasarkan. Tipe stockpile yang
digunakan adalah bentuk limas terpacung dengan sistem FIFO (First In First
Out).
18
2.3 Jalan
2.3.1 Jalan Tambang
Jalan tambang adalah jalan yang menghubungkan antara blok tambang
kuari dengan lokasi kegiatan tambang lainnya, seperti: timbunan tanah penutup,
timbunan tanah pucuk, jalan di dalam kuari, jalan inspeksi di dalam areal
tambang, dan jalan penghubung ke jalan angkut. Sebagian jalan tersebut bersifat
sementara dan mengikuti kemajuan tambang.
19
angkut pada bagian tepi kiri dan kanan jalan. Perhitungan lebar jalan angkut
minimum pada jalan lurus pada jalan tambang 2 jalur masing-masing Wt dan
kolam lebar jalan angkut pada jalan lurus dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana :
= 8,4 m ≈ 9 m
20
lebih cepat meresap yang selanjutnya akan dialirkan menuju kolam pengendapan.
Kuari batu gamping di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Kabupaten
Gunungkidul memiliki kolam pengendapan atau settling pond dengan luas 0.2 Ha.
21
9. Rumah bibit 0,2
10. Pemukiman karyawan (mess) 0,2
11. Settling pond 0,2
Total luas 1,75
22
BAB III
PROGRAM REKLAMASI
3.4 Revegetasi
3.7 Pemeliharaan
23
BAB IV
KRITERIA KEBERHASILAN
24
BAB V
25
LAMPIRAN
26
2. Peta Situasi Rencana Reklamasi dengan Ketelitian Peta Skala Minimal
1 : 10.000
27