Anda di halaman 1dari 15

PAPER

UBB DAN KEUNGGULAN PERADABAN

ETIKA DAN MORALITAS


Dosenpengampu: WaldimerPasaribu, S.Psi.,M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

1. Divia Salsabila Bastoni (1032111046)


2. Natasya Kasanova Islami (1032111051)
3. Yesi Cristyanty Hangelina Br Lingga(1032111040)
4. Saut Tua Oktafianus Sihombing (1032111042)
5. Madhito Cahary (1032111053)
ABSTRAK

Pengembangan kesadaran akan pentingnya moral dan etika dikalangan masyarakat


luas terkhususnya mahasiswa universitas Bangka Belitung

Oleh:

Mahasiswa Universitas Bangka Belitung prodi Teknik Pertambangan

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dalam bermoral dan


beretika bagi mahasiswa sebagai media dalam pelaksanaan layanan bimbingan di
Universitas Bangka Belitung. Modul pengembangan ini memudahkan mahasiswa dalam
pembelajaran UBB Dan Kunggulan Peradaban tentang Moral Dan Etika.

Kemajuan teknologi dan peradaban yang semakin pesat di era globalisasi tidak
hanya memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat khususnya mahasiswa. Tidak
sedikit yang menjadi dampak negative dari perkembangan teknologi ini. Hal ini menjadi
satu hal yang penting untuk diminimalisir. Banyaknya factor eksternal dan internal yang
menciptakan hilangnya moralitas dikalangan pendidikan. Di era sekarang banyak orang
yang mengenyam pendidikan tetapi tidak tau bagaimana cara menghargai dan
menghormati. Inilah yang menjadi dasar betapa penting pendidikan moral danetika di
Indonesia untuk menjadi mahasiswa yang menjadi generasi penerus Negara Indonesia,
pembentukan karakter ini menjadi aspek yang utama setelah akademik, merubah karakter
menjadi mahasiswa yang bermoral dan beretika dapat diwujudkan dengan adanya
dorongan dari internal dan eksternal.

Kata Kunci : moral, etika, mahasiswa


PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kajian terhadap etika dan moral, dewasa ini tumbuh dengan cepat. Berbagai buku dan artikel
tentang etika dan moral dapat kita jumpai di manamana. Dalam banyak hal perkembangan itu
sangat menggembirakan. Bandingkan dengan satu atau dua dasawarsa yang lalu, sekarang ini
lebih banyak yang memperhatikan masalah–masalah moral dan mereka mencoba membangun
masyarakat yang bermoral. Masalah moralitas tidak bisa di pandang sebagai basabasi belaka.
Dewasa ini keperihatinan atas masalah-masalah etis seringkali membangkitkan rasa hormat,
ketimbangan mencemooh. Diskusi atas masalahmasalah etis seringkali meningkatkan kepekaan
para pesertanya terhadap masalah-masalah moral yang sering di bahas, walaupun diskusinya
tersebut mungkin tidak dapat mengeluarkan”jawaban-jawaban pasti”atas berbagai di lema moral
yang telah dihadapi oleh masyarakat.

Tumbuhnya etika yang telah berlangsung selama ini, menunjukkan bahwa kita sebenarnya
membutuhkan teori-teori moral. Tanpa berpegang tentang teoritori moral, kita dapat bergerak
maju menangani masalah-masalah nyata. Kita cenderung berharap memperoleh teori-teori moral
yang sifatnya ideal, yang mungkin kita sebut sebagai”teori-teori ideal”yaitu teori-teori yang
menyodorkan pandangan tentang apakah artinya keadilan atau hak-hak moral atau kepentingan
umum dalam sebuah masyarakat ideal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian Etika dan Moralitas?
2. Apakah Etika dan Moralitas saling berkaitan?
3. Manfaatdari Etika dan Moralitas?
1.3 TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui arti dari Etika dan Moralitas
2. Mahasiswa dapat mengetahui kaitan antara etika dan moral
3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat-manfaatnya

1.4 MANFAAT
1. Memberikan wawasan tentang penting moral dan etika dalam kehidupan terkhususnya
bagi mahasiswa sebagai pengenyam pendidikan tertinggi dan menjadi goal yang besar
bagi perkembangan kemajuan Negara Indonesia.
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN ETIKA dan MORALITAS

A .ETIKA

Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu
kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau
tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan kesusilaan suatu
individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan dan prinsip terkait tingkah laku
yang dianggap benar.

Sedangkan pengertian etika secara umum adalah aturan, norma, kaidah, ataupun tata cara
yang biasa digunakan sebagai pedoman atau asas suatu individu dalam melakukan perbuatan dan
tingkah laku. Penerapan norma ini sangat erat kaitannya dengan sifat baik dan buruknya individu
di dalam bermasyarakat.

Dengan begitu, Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruknya serta kewajiban, hak,
dan tanggung jawab, baik itu secara sosial maupun moral, pada setiap individu di dalam
kehidupan bermasyarakatnya. Atau bisa dikatakan juga bahwa etika mencakup nilai yang
berhubungan dengan akhlak individu terkait benar dan salahnya.

Adapun banyak jenis etika yang dapat kita jumpai di lingkungan sekitar, misalnya, etika
berteman, etika profesi atau kerja, etika dalam rumah tangga, etika dalam melakukan bisnis, dan
semacamnya.

Etika tentunya harus dimiliki oleh setiap individu dan sangat dibutuhkan dalam bersosialisasi
yang mana hal itu menjadi jembatan agar terciptanya suatu kondisi yang baik di dalam
kehidupan bermasyarakat.

Sebagai contoh, etika yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dan sekitar, yakni
mengucap salam saat bertamu ke rumah orang, baik itu saudara, kerabat, maupun teman.
Kemudian, meminta maaf setelah kita berbuat kesalahan, dan mengucapkan terima kasih saat
seseorang telah menolong atau membantu kita.
 Pengertian Etika Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah penjabaran secara singkat mengenai pengertian etika dari beberapa ahli.

1. Aristoteles

Aristoteles merupakan seorang filsuf asal Yunani dan murid dari Plato berpendapat dengan
membagi etika menjadi 2 pengertian, yakni Terminius Technicus dan Manner and Cutom.

Terminius Technicus merupakan etika sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari problema


tingkah laku atau perbuatan individu (manusia), sedangkan Manner and Cutom merupakan
pengkajian etika berkaitan dengan tata cara dan adat yang melekat dalam diri individu, serta
terkait dengan baik dan buruknya tingkah laku, perbuatan, ataupun perilaku individu tersebut.

2. W. J. S. Poerwadarminta

Wilfridus. J. S Poerwadarminta merupakan salah satu tokoh sastra Indonesia, mengemukakan


bahwa etika adalah ilmu pengetahuan terkait perbuatan dan perilaku manusia dilihat dari sisi
baik dan sisi buruknya yang ditentukan oleh manusia pula.

3. Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja

Prof. Dr. R. Soegarda Poerbakawatja merupakan salah satu tokoh pendidikan di Indonesia,
memberikan definisi bahwa etika adalah suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan, dan juga
pijakan pada suatu perilaku atau perbuatan manusia.

4. Louis O. Kattsoff

Kattsoff memberikan pandangan bahwa etika pada hakikatnya lebih cenderung berkaitan
dengan asas-asas pembenaran dalam relasi tingkah laku antarmanusia.

5. H. A Mustafa

H. A. Mustafa mengemukakan pengertian etika adalah ilmu yang menelaah suatu tingkah laku
atau perbuatan manusia dari segi baik dan buruknya dengan memperhatikan perilaku manusia
tersebut sejauh yang diketahui oleh akal pikiran manusia.
6. K. Bertens

Menurut K. Bertens, pengertian etika, yakni:

Etika adalah nilai moral dan norma yang menjadi pedoman, baik bagi suatu individu maupun
suatu kelompok, dalam mengatur tindakan atau perilaku. Dengan kata lain, pengertian ini disebut
juga sebagai sistem nilai di dalam hidup manusia, baik perorangan maupun bermasyarakat.

Etika berarti ilmu mengenai baik dan buruknya manusia (moral).

Kemudian, etika juga diartikan sebagai kumpulan nilai moral dan asas (kode etik).

7. Prof. Robert Salemon

Menurutnya, etika adalah karakter atau kepribadian suatu individu atau hukum sosial yang
mengendalikan, mengatur, juga membahas terkait perilaku individu.

8. Sumaryono

Sumaryono mendefinisikan etika sebagai studi yang membahas mengenai suatu kebenaran
dari tindakan atau perilaku manusia atas kodrat atau fitrah yang memang sudah melekat pada diri
manusia itu.

 Adapun Jenis-jenis  Etika adalah sebagai berikut:

1.        Etika Filosofis
       Etika filosofis secara harfiah dapat dikatakan sebagai etika yang berasal dari kegiatan
berfilsafat atau berpikir, yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, etika sebenarnya adalah
bagian dari filsafat; etika lahir dari filsafat.  
2.        Etika Teologis
       Terdapat dua hal-hal yang berkait dengan etika teologis. Pertama, etika teologis bukan hanya
milik agama tertentu, melainkan setiap agama dapat memiliki etika teologisnya masing-masing.
Kedua, etika teologis merupakan bagian dari etika secara umum, karena itu banyak unsur-unsur
di dalamnya yang terdapat dalam etika secara umum, dan dapat dimengerti setelah memahami
etika secara umum.
       Secara umum, etika teologis dapat didefinisikan sebagai etika yang bertitik tolak dari
presuposisi-presuposisi teologis. Definisi tersebut menjadi kriteria pembeda antara etika filosofis
dan etika teologis.
A. MORALITAS

Moralitas adalah istilah yang sangat berkaitan dengan moral. Secara etimologis, kata moral
berasal dari kata mos dalam bahasa Latin,bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara
atau adat-istiadat. Moral adalah rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus
dipatuhi.

Moral merupakan ajaran tentang baik buruk perbuatan dan kelakuan, akhlak, kewajiban dan
sebagainya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, moral adalah baik buruk yang diterima
umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral merupakan standar
perilaku yang berlaku yang memungkinkan orang untuk hidup secara kooperatif dalam
kelompok. Moral mengacu pada sanksi masyarakat apa yang benar dan dapat diterima.

Kata moral juga sering disinonimkan dengan etika, yang berasal dari kata ethos dalam bahasa
Yunani Kuno, yang berarti kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, atau cara berfikir.

Menurut KBBI, moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan
etiket atau adat sopan santun. Moralitas adalah istilah yang menggambarkan nilai-nilai tertentu
dari kelompok tertentu pada titik waktu tertentu. Kebanyakan moral tidak tetap. Mereka biasanya
bergeser dan berubah seiring waktu.

Kebanyakan orang cenderung bertindak secara moral dan mengikuti pedoman sosial. Meski
moral dapat berubah seiring waktu, moral tetap menjadi standar perilaku yang digunakan untuk
menilai benar dan salah. Moralitas adalah istilah yang sering kali menuntut seseorang
mengorbankan kepentingan jangka pendeknya untuk kepentingan masyarakat.

 Macam-Macam Moralitas

Moralitas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau adat sopan santun.
Moralitas ini dibagi menjadi beberapa macam. Macam-macam moralitas adalah sebagai berikut:

1. Moralitas objektif. Moralitas objektif adalah moralitas yang memandang


perbuatansebagai suatu perbuatan yang telah dikerjakan, bebas dari pengaruh-pengaruh
pihak pelaku.

2. Moralitas subyektif. Moralitas subyektif adalah moralitas yang memandang


perbuatansebagai perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku
sebagai individu, dalam hal ini dipengaruhi latar belakang,kondisi pendidikan dan sifat
pribadi.

3. Moralitas intrinsik. Moralitas intrinsik adalah moralitas yang memandang


perbuatanmenurut hakikatnya bebas dari setiap bentuk hukum positif.
4. Moralitas ekstrinsik. Moralitas ekstrinsik adalah moralitas yang memandang
perbuatansebagai sesuatu yang diperintahkan atau dilarang oleh seseorang yang berkuasa
atau hukum positif, baik dari manusia atau dari Tuhan.

METODE PENELITIAN

Adapun dalam mengembangkan modul ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu
penulis melakukan observasi dilingkungan mahasiswa terkhususnya teknik pertambangan
Universitas Bangka Belitung. Kemudian penulis melakukan study pustaka dan juga study
dokumen dari berbagai jurnal pribadi atau institusi guna menambah beberapa penguatan opini
agar menjadi fakta yang dapat dipercaya dengan beberapa sumber terpercaya juga. Metode
penelitian deskriptif ditujukan untuk mengkaji permasalahan implementasi kebijakan lima hari
kerja untuk meningkatkan produktivitas kerja pada saat penelitian ini dilakukan. Hal ini sejalan
dengan apa yang diungkapkan oleh para ahli bahwa: "penelitian deskriptif diarahkan untuk
mengidentifikasi situasi pada waktu penyelidikan dilakukan, melukiskan variabel atau kondisi
'apa yang ada' dalam suam simasi" (Winarno, 1980: 156; dan Best, 1981: 116). lebih lanjut Best
(1987:116) mengungkapkan bahwa: "A descriptive study describes and interprets what is. It is
concerned with condition orrelationship that exist, opinion that are held, processes that are going
on, affects thai are evidenis, or trends that are developing. " Metode deskriptif bersifat
menjabarkan, menguraikan, dan menafsirkan kondisi, peristiwa, proses yang sedang terjadi
dalam kontcks permasalahan.
IMPLEMENTASI METODE PADA OBJEK

Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian
terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah
laku/ucapan“Moral” berasal dari kata “mos” yang berarti kebiasaan. Kata “mores” yang berarti
kesusilaan, dari “mos”, “mores”. Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dan lain-lain yang meliputi akhlak budi pekerti; dan
susila. Moralitas adalah keseluruhan norma-norma, nilai-nilai dan sikap seseorang atau suatu
kelompok masyarakat yang terungkap dalam sikap perbuatan lahiriah merupakan ungkapan
sepenuh hati karena Ia sadar akan kewajiban dan tanggung jawabnya.

Antara etika dan moral mempunyai hubungan yang sangat erat, karena antara etika dan moral
memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia untuk
menentukan baik atau buruk dari suatu perbuatan. Namun demikian dalam hal tertentu etika dan
moral memiliki perbedaan, dengan demikian tolak ukur yang digunakan moral adalah untuk
mengukur tingkah laku manusia adalah adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berlaku di
masyarakat. Etika dan moral pada dasarnya memiliki kesamaan makna, namun dalam pemakaian
sehari-hari ada sedikit perbedaan. Moral dipakai untuk perbuatan yang sedang di nilai,
sedangkan etika di pakai untuk system nilai yang ada.

B. MANFAAT DARI ETIKA dan MORAL

 MANFAAT ETIKA

Etika merupakan hal yang penting untuk kemajuan masyarakat baik dalam lingkup kecil atau
besar. Berikut beberpa manfaat etika bagi kita semua;

1. Suatu pendirian

Etika dapat dijadikan sebagai pegangan dalam bertindak atau menjalankan sesuatu. Orang
yang paham etika pasti akan bertindak sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa merasa terpaksa.
Hal ini yang membuat pendirian sangat dipengaruhi oleh pemahaman etika dalam masyarakat.
Etika juga berlaku untuk  suatu satuan organisasi profesi yang ada di Indonesia.

2. Mampu membedakan yaing baik dan buruk


Ketikasudah mampu membedakan hal tersebut dan melakukan segala hal sesuai dengan
aturan maka etika akan menjadi titik dimana seseorang mampu mengaplikasikan hal tersebut.

3. Membantu dalam menentukan pendapat

Penentuan keputusan harus berdasarkan kesepakatan bersama, apabila usulan tidak diterima
oleh peserta dalam forum maka harus berlapang dada. Contoh etika ini misalnya saja
menentukan pendapat dalam sebuah arti diskusi merupakan sesuatu yang mencerminkan etika
seseorang.

4. Sebagai titik hubung antar nilai

Etika dapat menjembatani antar nilai satu dengan yang lain. Misal nilai agama dan arti
budaya dengan adanya etika dua hal ini dapat menjadi sebuah kesatuan tradisi yang melekat di
masyarakat tanpa ada yang merasa dirugikan

5. Mampu mengorbankan sidikit kebebasan

Batasan yang ada dalam sebuah kode etik yang telah disepakati bersama membuat seseorang
tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Segala hal yang telah diatur tidak boleh dilanggar, apabila
melanggar akan dikenakan sanksi sesuai dengan apa yang tertera dalam sebuah aturan.

6. Menjadi manusia otonom

Etika membuat seseorang tidak harus sesuai degan kemauan orang lain. Melainkan dapat
menjadi diri sendiri sesuai dengan keinginan pribadi, karena hal tersebut merupakan hak pribadi.
Orang lain tidak bisa memaksa sesorang untuk menjadi seperti yang diinginkan kecuali dengan
adanya kesepakatan.

7. Menjadikan sesuatu yang sesuai dengan aturan dan wajar

Etika akan membuat seseorang memberlakukan seseorang sesuai dengan porsinya. Tidak ada
unsur keterpaksaan dalam melakukan apapun. Bahkan orang yang melakukan kesalahan tidak
akan dihukum dengan sesuatu yang dirasa tidak mampu.

8. Menjadikan seseorang bersikap kritis

Sebuah etika yang sudah terbentuk membuat seseorang lebih kritis dalam menghadapi sebuah
situasi dan kondisi. Tidak hanya berserah pada keadaan tetapi juga ikut memikirkan solusi yang
paling tepat. Etika membuat seseorang lebih imbang antara perasaan dan pikiran. Hal yang
paling utama ialah tidak melakukan sesuatu sesuai dengan kemauan sendiri.
 MANFAAT MORAL

Nilai moral merupakan hal yang telah kita dengar dan lakukan sejak kecil, entah secara sadar
atau tidak sadar. Berikut merupakan beberapa manfaat moral bagi kita,

1. Memberikan motivasi

Moral yang ada di masyarakat akan membuat anggota dalam kelompok tersebut termotivasi
berbuat baik agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan. Nilai positif dari sebuah moral di
masyarakat akan dirasakan saat ini hingga masa yang akan datang. semakin baik penerapan nilai
yang ada maka akan semakin baik dalam berinteraksi dengan lingkungan.

2. Adanya sanksi bagi pelanggar aturan

Sanksi secara sosial lebih terasa dari pada secara hukum. Seseorang yang melakukan
pelanggaran moral akan mendapatkan sanksi dari masyarakat. Sanksi dapat berlangsung dalam
jangka waktu yang cukup lama. Tergantung pada penilaian masyarakat mengenai kesalahan yang
dilakukan.

3. Membentengi diri dari hal yang buruk

Moral yang ada di lingkungan membuat seseorang merasa terbatasi dalam melakukan segala
sesuatu. Pembatasan ini dimaksudkan baik untuk masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Pembatasan yang ada biasanya berkaitan dengan pergaulan, gaya hidup, cara berbicara, cara
berpakaian, dan lain-lain.

4. Menjaga keharmonisan hubungan sosial

Mentaati nilai moral yang ada juga dapat meningkatkan keharmonisan dalam lingkungan.
Apabila belum mampu berbuat baik untuk orang lain setidaknya tidak membuat suatu
permasalahan yang menyusahkan orang lain. Ketika mengikuti nilai moral yang ada kita dapat
diterima di lingkungan tersebut.

5. Mampu mengendalikan emosi

Kemampuan mengendalikan emosi merupakan hal yang penting untuk individu. Individu
dapat diterima oleh lingkungan dan mampu berkomunikasi dengan baik merupakan salah satu
nilai moral yang sudah dpelajari dan dipraktekkan sejak masih kecil serta pertama kali belajar di
lingkungan.

6. Berbuat baik kepada sesama

Salah satu tindakan yang dapat ditunjukkan sebagai hal yang sesuai dengan moral yang ada
adalah berbuat baik kepada sesama. Hal ini akan mempermudah kita dalam melaksanakan segala
norma yang berlaku. Mulai dari hal yang kecil hingga bentuk tindakan sosial yang dapat
memberikan dampak yang besar bagi lingkungan sekitar.

7. Pengendalian dan pengaturan

Moral memiliki manfaat untuk mengendalikan dan mengatur segala hal yang dilakukan oleh
masyarakat. Pengendalian yang mungkin dilakukan dengan memberikan batasan jam bermain,
cara komunikasi, dan lain-lain. Pengaturan lebih pada cara interaksi dengan lingkungan
bagaimana bersikap dengan orang tua, berbicara di depan umum, dan lain-lain.

8. Menjadi manusia yang menghargai sesama

Manfaat yang paling penting dari sebuah moral ialah menghargai sesama manusia.
Memberlakukan seseorang dengan sewajarnya, tidak bertindak berlebihan apabila  ada orang
yang berbuat salah.

Misalnya saja dalam contoh nilai moral ada seseorang yang mencuri bukan berarti masyarakat
berhak untuk menghakimi atau menghukum di tempat kejadian, namun harus dilaporkan kepada
pihak yang berwajib agar ditindaklanjuti.

Manfaat etika dan moral diatas menunjukkan betapa pentingnya untuk menjadi dasar
pembentukan karakter. Hal ini menjadi acuan bagi seluruh mahasiswa terkhususnya teknik
pertambangan Universitas Bangka Belitung. Setiap orang menyadari hal ini sehingga banyak
gerakan yang dijadikan sebagai sarana untuk membentuk moral dan etika dikalangan mahasiswa
seperti:

 DORONGAN EKSTERNAL

1. Pendidikan Dasar Himpunan (PDH)


Kegiatan yang menjadi salah satu gerakan organisasi jurusan teknik pertambangan turut
mengambil andil yang cukup besar dalam pembentukan moral dan etika bagi mahasiswa
baru. Ini menjadi satu kegiatan yang menjadi sarana pertama mahasiswa baru tentang
bagaimana cara berkarakter yang baik untuk masa sekarang dan selanjutnya.

2. Adanya matakuliah yang berkaitan

Sejak awal masuk perkuliahan pemerintah menerapkan pemberlakuan mata kuliah yang
berkaitan dengan moral dan etika kepada setiap mahasiswa perguruan tinggi negeri. Seperti,
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan universitas juga turut serta dalam mewujudkan
pemberdayaan karakter ini dengan menerapkan mata kuliah UBB dan Kunggulan Peradaban.

 DORONGAN INTERNAL

Sebagai mahasiswa teknik pertambangan yang menjunjung tinggi moral dan etika, pribadi
lepas pribadi memiliki rasa kewajiban yang menjadi kebiasaan dalam menjunjung nilai etika
dan moral. Mengingat betapa pentingnya moral dan etika bagi mahasiswa yang akan menjadi
jembatan yang baik untuk membentuk hubungan antar sesama.
PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Secara bahasa kata ‘etika’ lahir dari bahasa Yunani ethos yang artinya tampak dari suatu
kebiasaan. Dalam hal ini yang menjadi perspektif objeknya adalah perbuatan, sikap, atau
tindakan manusia. Pengertian etika secara khusus adalah ilmu tentang sikap dan
kesusilaan suatu individu dalam lingkungan pergaulannya yang kental akan aturan dan
prinsip terkait tingkah laku yang dianggap benar.
 Adapun Jenis-jenis  Etika adalah sebagai berikut:

1.  Etika Filosofis
2. Etika Teologis

 Moralitas adalah istilah yang sangat berkaitan dengan moral. Secara etimologis, kata
moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin,bentuk jamaknya mores, yang artinya
adalah tata-cara atau adat-istiadat. Moral adalah rangkaian nilai tentang berbagai macam
perilaku yang harus dipatuhi.

 Macam-Macam Moralitas

1. Moralitas objektif. 

2. Moralitas subyektif. 

3. Moralitas intrinsik. 

4. Moralitas ekstrinsik. 

 Antara etika dan moral mempunyai hubungan yang sangat erat, karena antara etika dan
moral memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang perbuatan manusia
untuk menentukan baik atau buruk dari suatu perbuatan.
DAFTAR PUSTAKA

A. https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-etika/
B. https://hot.liputan6.com/read/4606073/moralitas-adalah-sesuatu-yang-berhubungan-dengan-
sopan-santun-ini-penjelasannya
C. https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/
9f151fd5fd2aba75533b1bf4651fa302.pdf
D. http://saputra2503.blogspot.com/2015/08/makalah-etika-dan-moral.html
E. 12qhttps://www.academia.edu/24104429/Makalah_Etika_dan_Moral
F. Observasikegiatanpembentukan moral danetikateknikpertambangan UBB
G. Pendidikanpancasiladanpendidikan agama

Anda mungkin juga menyukai