Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan perkenan-Nya kami
dapat menghadirkan makalah mengenai kesastraan yaitu berbicara guna keikutsertaan kami dalam
diskusi kelompok mendatang.

Makalah ini disusun untuk memberikan pedoman dan arahan kepada para peserta diskusi dalam
memahami kesastraan khususnya di bagian berbicara secara mudah,lengkap,jelas,dan objektif.Adapun isi
dari makalah ini mengacu pada etika, aturan, dan tatacara dalam berbicara yang baik dan benar.

Kami juga berharap makalah ini dapat memberikan sumbangsih yang berarti dalam kelancaran proses
diskusi mendatang.

Kami menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kekurangan.Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari peserta diskusi sangat kami harapkan demi penyempurnaan dan perbaikan makalah
ini.

Medan,17 April 2013

Penyusun
A. Latar Belakang

Etika dalam kehidupan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat
diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun anggota kelompok dalam masyarakat. Manusia
dalam hidupnya harus taat dan patuh terhadapa norma-norma, aturan-aturan dan hukum yang berlaku
di masyarakat, bangsa dan negara

Etika adalah sebuah refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma moral yang menentukan dan
terwujud. Nilai yang terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-petuah, nasihat, wejangan peraturan,
perintah dan semacamnya. Pada dasarnya memberi kita orientasi bagaimana dan kemana kita harus
melangkah dalam hidup ini.

Di zaman modern ini, masalah etika di Indonesia mulai mengalami penurunan. Sebagian besar
masyarakat mulai mengabaikan persoalan etikanya. Terutama etika dalam pergaulan. Hal ini terjadi di
akibatkan masuknya ajaran-ajaran barat yang akhirnya mengikis ada budaya masyarakat Indonesia
secara perlahan-perlahan.

Faktor dari kemajuan teknologi dan informasi juga berpengaruh terhadap masuknya budaya asing atay
barat ke Indonesia yang menyebabkan kemerosotan moral terutama di kalangan generasi muda. Hal ini
berpengaruh pada diri mereka baik itu dari sopan santun dalam berperilaku, gaya bicara serta sikap
toleransi dan menghargai orang lain. Indonesia saat ini dihadapakan pada permasalahan krisis moralitas.
Krisis moralitas itu terlihat dari kurangnya kesadaran tentang arti etika, nilai dan norma. Berkenann
dengan hal tersebut penulis membuat makalah dengan judul "................."

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut penulis menarik beberapa rumusan masalah yaitu

1. Apa yang dimaksud dengan etika?

2. Bagaimana penerapa etika berbicara dengan orang tua, dosen dan teman sejawat?

3. Apa dampak keuntungan menerapkan etika dan kerugian melanggar etika dalam kehidupan di
masyarakat?

C. Tujuan penulisan

dari rumusan masalah dalam penelitian diperoleh beberapa tujuan penulisan yaitu

1. Mengetahui pengertian etika

2. memberikan wawasan penerapan etika dalam kehiduapan sehari-hari

3. Memberikan informasi mengenai keuntungan menerapkan etika dan kerugian melanggar etika

D. Manfaat Penulisan
secara teoritis penulisan makalah ini untuk memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca
mengenai pentingnya etika dan norma khususnya etika berbicara. Adapun manfaat secara praksis yaitu
untuk membenahi etika dan moral sehingga dapat diterapkan dalam keseharian.
Bab II

pembahasan

A. PENGERTIAN ETIKA

Menurut para Ahli

- Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. (Drs.
O. P. Simorangkir)

- Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal. (Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika)

- Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku
manusia dalam hidupnya. (Drs. H. Burhanudin Salam)

Menurut KBBI

Etika adalah ilmu yang mempelajari baik dan buruk, hak dan kewajiban moral. Selain itu Etika adalah
kumpulan asas / nilai yang berkenaan dengan akhlak. Etika juga diartikan nilai mengenai benar dan salah
yabg dianut masyarakat.

- Etika adalah studi tentang kebenaran dan ketidak benaran berdasarkan kodrat manusia yang
diwujudkan melaluii kehendak manusia dalam bertindak. (Menurut Sumaryono 1995)

- Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhla. (Menurut W. J. S. Poerwadarminto)

- Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan
manusia. (Menurut Franz Magnis Suseno)

Pengertian Etika Secara Umum – Etika (dalam bahasa Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari
kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai
atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan
penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.

Macam-Macam Etika

Etika terbagi menjadi beberapa macam. Berikut ini adalah macam-macam etika yang wajib diketahui.

1. Etika Deskriptif
Etika Deskriptif merupakan jenis etika yang berupaya melihat sikap dan perilaku manusia serta apa yang
ia kejar dalam kehidupan ini sebagai hal yang memiliki nilai. Upaya melihat sikap dan perilaku tersebut
dilakukan dengan kritis dan rasional. Etika jenis ini menjadikan fakta sebagai suatu dasar untuk
pengambilan keputusan mengenai sikap dan perilaku yang hendak diambil.

2. Etika Normatif

Etika Normatif adalah jenis etika yang berupaya menetapkan beragam sikap dan perilaku ideal yang
semestinya dimiliki oleh setiap orang dalam kehidupan ini. Etika jenis ini memberikan penilaian dan juga
memberikan norma sebagai kerangka dan dasar perilaku manusia yang hendak diputuskan.

Selain pembagian etika di atas, secara umum etika juga masih dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu etika
umum dan etika khusus. Berikut penjelasannya.

1. Etika Umum

Etika jenis ini berhubungan dengan keadaan dasar tentang tindakan manusia secara etis. Selain itu, juga
berkaitan dengan bagaimana manusia mengambil suatu keputusan etis tersebut dan juga teori-teori
dalam etika serta prinsip moral dasar yang dijadikan pegangan oleh manusia dalam berbuat. Sehingga,
adanya etika di sini menjadi tolak ukur atas baik buruknya suatu tindakan.

2. Etika Khusus

Sedangkan untuk etika khusus di sini merupakan suatu penerapan dari prinsip moral di dalam kehidupan
manusia secara khusus. Misalnya, bagaimana seseorang mengambil suatu keputusan dan bertindak
dalam kehidupannya. Selain itu juga menentukan kegiatan khusus yang mesti dilakukan dengan prinsip
moral dasar yang ada.

Etika khusus di atas kemudian masih dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu etika individual dan etika
sosial. Berikut penjelasannya.

1. Etika Individual merupakan etika yang berkaitan dengan kewajiban dan sikap dari manusia terhadap
diri mereka sendiri.

2. Etika Sosial merupakan etika yang berhubungan dengan kewajiban, sikap dan juga perilaku manusia
sebagai umat manusia.

Jenis jenis etika dalam keseharian

a. Etika berpakaian

b. Etika berbicara

c. Etika duduk

d. Etika berjalan
e. Etika makan dst.

B. Pengertian atika berbicara, etika berbicara kepada orang tua, dosen dan temam sejawat.

Dalam komunikasi lisan, informasi disampaikan secara lisan, melalui apa yang diucapkan atau yang
dikatakan dan bagaimana cara mengatakannya. Arti kata-kata yang diucapkan akan lebih jelas apabila
ucapan itu akan diikuti dengan tekanan suara melalui tinggi rendahnya suara, lemah lembutnya suara
dan perubahan nada suara. Penyampaian informasi yang dilakukan secara lisan melalui ucapan kata-kata
atau kalimat itulah yang dinamakan berbicara (Ig. Wursanto, 1992:102). Dapat pula dikatakan bahwa
berbicara adalah suatu usaha untuk mengungkapkan suatu perasaan, gagasan, ide dengan ucapan, kata
atau kalimat. Dalam berbicara harus memperhatikan etika dala berbicara dan memperhatikan dengan
siapa kita berbicara.

*Etika berbicara kepada orangtua

Berkomunikasi/berbicara adalah suatu hal yang kita lakukan setiap hari dari waktu bangun tidur sampai
tidur lagi, tidak ada sesuatu aneh kalau kita jalani hidup ini lurus lurus aja. Tapi ada hal yang kadang kita
lupa soal berbicara yang seharus dalam kehidupan sehari hari, "ETIKA/SIKAP" sering kurang di perhatikan
di masa sekarang ini, khususnya pemuda pemuda nanggung mulai dari siswa SMP sampai dengan siswa
SMA yang kadang bicara asal asalan, tawuran, buat kelompok/gank yang sering membuat ulah dan
kadang meresahkan masyarakat di sekitarnya yang orang bilang sedang mencari jati dirinya, padahal jati
diri itu sudah ada yang kurang di perhatikan etika atau sikap yang jarang di pergunakan di masa
pergaulan sekarang ini.

Kembali lagi kepada perang orang sebagai pendidik di lingkup masyarakat kecil atau keluarga,
keharmonisan keluarga sangatlah penting, maka di sinilah perlunya mempergunakan etika/sikap/attitude
sesuai dengan tempat di mana aturan masyarakat/adat berlaku yang pasti bagaimana berbicara kepada
yang lebih tua, sesama atau seumuran atau kepada yang lebih muda. Sepertinya cukup rumit juga aturan
tersebut, tapi itu bisa kita kuasai dengan menjalaninya karena sesuatu dan hal apapun memerlukan
suatu proses tidak bisa cepat di kuasai/instant.

Orang tua dalam hal ini ayah dan ibu adalah figur terbaik yang tidak akan pernah terlupakan oleh
anaknya sampai kapanpun, makanya sebagai orang tua harus memberikan contoh yang terbaik kepada
anak anaknya, memang sebagai orang tua dalam hal ini manusia seutuhnya kesalahan pasti akan terjadi
suatu waktu dan tidak akan terelakan, dan mempengarahi hal itu perlunya kedewasan ataupun
kesadaran dan kesabaran dari para orang tua agar mendidik anak anaknya dengan penuh kasih sayang
dan rasa tanggung jawab, sedikit saja kesalahan yang kita lakukan kepada anak anak kita itu akan
membekas dan tercatat dalam pikirannya dan tidak akan terlupakan sampai kapanpun, itu bisa kita
kurangi yaitu dengan penuh perjuangan dengan tujuan dan harapan agar anak kita menjadi figur yang
bagus untuk keturunannya kelak dan banyak tambahan nasihat dari mulai kecil sampai anak anak
dewasa bahwa contoh lah yang baik dan buang lah hal yang tidak baik. Dengan penekanan tersebut
kepada anak anak kita secara tidak langsung akan tertanama kepada anak anak bahwa untuk melakukan
yang terbaik untuk dirinya dan masa depannya kelak.

1.berbicara dengan yamg lebih tua

Tersenyum, ketika orang lain sedang bercerita dimana cerita tersebut mengharuskan anda untuk
menanggapi maka tersenyumlah. Entah anda menanggapi negatif atau positif, cukup berikan senyuman
maka mereka pun akan melanjutkan ceritanya ke sesi berikutnya.

2. Fokus dan Konsen, ini mungkin terdengar mudah tetapi nyatanya banyak orang yang mengeluh dan
berlalu ketika dia kehabisan bahan cerita atau terhambat karena sikap si lawan bicara. Jadi usahakan
konsentrasi pada orang yang sedang berbicara. Jangan sampai mereka mengulang - ulangi kalimat,
jangan buat mereka menunggu juga, apalagi terhadap orang yang lebih tua karena mereka cenderung
gampang tersinggung. Jika anda sedang tidak ingin diajak bicara maka caranya adalah dengarkanlah dia
sebentar, perhatikan dia lalu ketika dapat waktu yang tepat utarakan perasaan anda dengan berkata,
"Maaf pak/buk saya sedang ada ......" atau "maaf dek aku lagi ada urusan yang harus diselesaikan ......".
Jadi jangan sampai anda menolak mentah - mentah jika sedang dicurhati orang lain.

3. Nada bicara yang sewajarnya, jangan menggunakan nada tinggi pada orang yang lebih tua karena
mereka akan menganggap anda menantang mereka, jangan miringkan kepala atau alis naik sebelah
apalagi jika anda adalah pria, berbeda pula ketika berbicara dengan wanita. Gunakan nada bicara yang
halus. Nada yang naik turun boleh juga untuk dipakai tetapi jangan berlebihan dan jangan dibuat - buat.
Jika anda pria maka berbicaralah seperti pria. Jika berbicara dengan yang lebih muda, anda harus lebih
halus lagi demi menjaga perasaanya tetapi juga harus tetap tegas dan konsisten.

4. Tatap matanya, menatap mata seseorang merupakan sesuatu yang penting tetapi bisa juga berbahaya
jika berlebihan. Untuk itu, jika berhadapan dengan orang yang lebih tua jangan terlalu sering menatap
matanya karena mereka akan menganggap anda menantang mereka atau berani. Jangan mengalihkan
apalagi memotong pembicaraan dan pandangan kecuali pada situasi kondisi tertentu. Jika pada orang
yang lebih muda maka jangan anda meremehkan dia. Jangan memandang dengan tatapan dingin atau
tatapan tidak butuh.

Etika berbicara kepada dosen


Kuliah adalah saat yang tepat bagi mahasiswa untuk belajar bersikap dan berkomunikasi secara
profesional karena setelah lulus mereka akan masuk ke dalam dunia kerja yang menuntut
profesionalisme tinggi. Tidak ada lagi sikap manja atau tak memiliki etika. Hal ini berlaku baik anda
bekerja sebagai pegawai maupun seorang entrepreneur. Bila anda menjadi pegawai maka anda harus
bersikap profesional terhadap rekan kerja dan atasan anda, dan bila anda menjadi seorang entrepreneur
maka anda juga harus bersikap profesional terhadap client dan rekanan bisnis anda. Salah satu bentuk
profesionalisme dapat dilihat dari cara berkomunikasi. Seseorang dikatakan profesional ketika dia dapat
memahami kapankah harus berkomunikasi secara formal dan kapankah dapat berkomunikasi secara
informal.

a. Etika Berkomunikasi Secara Lisan

Secara umum, selalu gunakan bahasa formal ketika berkomunikasi dengan dosen. Ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan ketika berkomunikasi secara lisan dengan dosen, yaitu:

Gunakan kata ganti Saya, dan jangan menggunakan kata ganti aku, akuh, gue, atau yang sejenisnya;

Selalu perkenalkan diri dan status anda, misalnya: “Saya Abdul Hakim, mahasiswa bimbingan skripsi
bapak.”. Karena tidak semua dosen sanggup mengingat-ingat seluruh mahasiswa bimbingannya yang
selalu berubah tiap semester;

Jelaskan keperluan anda, misalnya: “Saya memerlukan persetujuan bapak untuk mengajukan sidang
skripsi.”;

Sampaikan terima kasih setelah keperluan anda terpenuhi; dan

Perhatikan waktu, jangan mengganggu saat dosen sedang makan atau ketika sedang ada bimbingan
dengan mahasiswa lain.

b. Etika Berkomunikasi Menggunakan E-mail

Secara umum, etika berkomunikasi menggunakan e-mail sama seperti etika berkomunikasi secara lisan.
Namun ada hal-hal tertentu yang perlu diperhatikan saat berkomunikasi menggunakan e-mail, yaitu:

Selalu tuliskan subyek e-mail, jangan pernah mengirimkan e-mail tanpa subyek;

Selalu tuliskan konten e-mail, jangan pernah mengirimkan e-mail tanpa konten;

Jangan pernah mengirimkan attachment e-mail tanpa disertai subyek dan konten karena e-mail seperti
itu masuk dalam ciri spam atau e-mail yang berisi virus sehingga kemungkinan besar akan diabaikan;

Jangan “memerintah” dosen, misalnya dengan kalimat “tolong diperiksa”, “tolong disetujui dengan
segera”, dll. Namun bila memang perlu untuk meminta dosen tersebut melakukan sesuatu untuk anda
maka sampaikan secara tidak langsung, misalnya dengan kalimat “Bila terdapat hal yang perlu saya
perbaiki, mohon kiranya Bapak dapat menyampaikannya kepada saya.”. Kalimat seperti ini secara tidak
langsung meminta dosen tersebut untuk memeriksa skripsi anda dan membalas email anda bila ada
revisi yang perlu anda lakukan.

Perhatikan juga konten e-mail, sebaiknya e-mail formal memuat komponen berikut:

sapaan,

mengenalkan diri,

menyampaikan keperluan,

penutup (biasanya ucapan terima kasih), dan

signature.

c. Etika berkomunikasi dengan teman sejawat

Dalam bergaul, saya dapat bergaul dengan mudah dengan sebaya diatas maupun dibawah saya namun
dengan sebaya saya sangat sulit,mungkin ada yang tahu cara berkomunikasi yang baik bagaimana.

1. Belajar menghargai

Pada dasarnya semua orang ingin dihargai, tidak peduli apakah ia orang berpangkat atau tidak, orang
miskin atau kaya, sesama agama atau tidak seagama, sesama suku atau tidak sesama suku, semuanya
ingin dihargai secara proporsional.

2. Jangan sombong

Sifat sombong tidak akan menjadi cara bergaul yang baik dengan teman sebaya.

3. Belajar menghormati

Setiap orang selalu ingin dihormati. Oleh karena itu, janganlah kita menghormati orang lain karena ia
kebetulan punya pangkat atau kedudukan.

4. Mempunyai sikap mau mengerti

Sikap mau mengerti keadaan orang lain pada dasarnya merupakan perbuatan sangat terpuji.
5. Mau menberikan pujian

Bila kita melihat teman kita berprestasi dalam suatu bidang apapun karena hasil keras dan jujur, maka
sebaiknya kita mau memberikan pujian terhadap teman kita tadi dengan penuh keihklasan.

6. Mau memberikan motivasi

Perjalanan hidup seseorang tidak selamanya berjalan mulus, artinya ada kalanya ia mengalami masalah,
seperti patah semangat atau putus asa dan lain sebagainya, sehingga ia kehilangan semangat, malas,
tidak bergairah.

7. Tidak bercanda keterlaluan.

Kalau kita bersenda gurau hal hal yang kecil mugkin tidak masalah, tetapi kalau sudah diluar batas, maka
hubungan itu bisa langsung retak.

8. Tidak memilih teman bergaul

Hal ini hanya berlaku kepada teman – teman sebaya yang baik perilakunya.

9. Fokus pada lawan bicara

Dengan fokus pada lawan bicara tentunya lawan bicara akan mudah mendapatkan maksud
pembicaraan.Jangan sampai anda berpaling dari lawan bicara,karena topik akan pecah dan tidak jelas.

10. Menggunakan Suara yang baik

Suara yang baik tentunya disesuaikan dengan lawan pembicara.Apabila lawan pembicara adalah orang
tua lanjut usia tentunya dengan lirih dan sopan.Sesuaikan lawan bicara,jangan sampai suara anda
menyakitkan hati lawan bicara.

11. Jangan mengeluarkan perkataan yang tidak pantas

Lupakan dan jauhkan perkataan kotor dalam bicara anda.Perkataan kotor biasa akan merusak
pembicaraan dengan lawan bicara.Kadang juga nyambung,tetapi efek dari perkataan kotor itu yang
mencerminkan pribadi kita dimata lawan bicara.

12. Awali dan ahiri pembicaraan dengan senyuman

Senyuman dapat membuat lawan bicara kita tersapu malu dan baik kepada kita.Lawan bicara belum
mengatakan sesuatu tetapi kita sudah memberikan sebuah hadiah yang enak dipandang mata yaitu ”
senyuman ” .

13. Berjabat tangan sesudah pembicaraan

Dapat juga dengan berjabat tangan atau meletakkan tangan di atas dada sendiri sebagai isyarat anda
menghargai orang lain sebagai mana anda
C. Manfaat Mempelajari Etika & Kerugian Tidak Mempelajari Etika

I. Beberapa manfaat Etika adalah sebagai berikut :

1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.

2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh dirubah.

3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.


4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai

Manfaat etika menurut (Ketut Rinjin, 2004 melalui Sjafri Mangkuprawira, 2006) yaitu :

1. Manusia hidup dalam jajaran norma moral, religius, hukum, kesopanan, adat istiadat dan

permainan. Oleh karena itu, manusia harus siap mengorbankan sedikit kebebasannya.

2. Norma moral memberikan kebebasan bagi manusia untuk bertindak sesuai dengan kesadaran akan
tanggung jawabnya = human act, dan bukan an act of man. Menaati norma moral berarti menaati diri
sendiri, sehingga manusia menjadi otonom dan bukan heteronom.

3. Sekalipun sudah ada norma hukum, etika tetap diperlukan karena norma hukum tidak menjangkau
wilayah abu-abu, norma hukum cepat ketuinggalan zaman, sehingga sering terdapat celah-celah hukum,
norma hukum sering tidak mampu mendeteksi dampak secara etis dikemudian hari, etika
mempersyaratkan pemahaman dan kepedulian tentang kejujuran, keadilan dan prosedur yang wajar
terhadap manusia, dan masyarakat, asas legalitas harus tunduk pada asas moralitas.

4. Manfaat etika adalah mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara
otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang tertib, teratur, damai dan
sejahtera.

5. Perlu diwaspadai nahwa ”power tend to corrupt”, ”the end justifies the means” serta pimpinan ala
Machiavellian, yang galak seperti singa dan licin seperti belut.

Kerugian Tidak Mempelajari Etika menurut Hadiwardaya (1990: 98-102 )

1. Orang menjadi individualistik, dan terlalu subjektif, ada bahaya bahwa keyakinan pribadi diremehkan,
sehingga orang hanya menjadi robot yang tunduk pada perintah.

2. Semakin terbuka orang berbicara hubungan pria dan wanita. Banyak orang tua yang semakin khawatir
akan perilaku seksual anak-anak dewasa ini. Permasalahan moral perkawinan dalam kenyataan sekarang
memiliki banyak dimensi.

3. Orang berbicara tentang masyarakat adil dan makmur. Tetapi, jika para pegawai tidak menjalankan
kewajiban dalam kepegawaian, maka bagaimana negara akan pernah menjadi adil dan makmur.
Demikian beberapa fakta tentang kurangnya tangung jawab di masyarakat.

4. Kurangnya pengalaman hidup dalam masyarakat, dari teladan dan contoh hidup diperlihatkan oleh
tokoh-tokoh besar dalam suatu masyarakat dalam menghadapi dan menyikapi persoalan-persoalan
hidup.

5. Tidak mengetahui etika yang baik dalam pergaulan hidup bermasyarakat sehingga kurang memiliki
sikap solidaritas antar masyarakat dan jiwa sosial yang rendah terhadap individu yang lain.
D. Saran : Menurut kami,saran yang terbaik adalah membangun rasa percaya diri dan menghilangkan
ketakutan dalam diri sendiri.Dan seperti pepatah menggatakan “Alah bisa karena biasa”yang berarti
bahwa kita harus sering menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar kita dapat terbiasa
untuk berbicara atau berkomunikasi dengan baik dengan orang lain.

E. Kesimpulan : Berdasarkan isi dari makalah ini,kami simpulkan bahwa berbicara merupakan aspek
kebahasaan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.Berbicara memiliki tata cara dan teknik
berupa faktor kebahasaan dan faktor non kebahasaan.Namun,berbicara yang dapat dilakukan oleh
semua orang juga tak luput dari berbagai masalah.Sebagai contoh, sulit dalam mengemukakan pendapat
di muka umum.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://sibage.blogspot.com/2013/04/makalah-tentang-etika.html?m=1

2. https://www.zonareferensi.com/pengertian-etika/

3. https://jagad.id/definisi-etika/

4. https://medium.com/@dataq/etika-berkomunikasi-dengan-dosen-c05cf71c3b4b

5. https://www.dictio.id/t/bagaimana-cara-berkomunikasi-dengan-teman-sebaya-yang-baik/16520/2
6. https://www.google.com/amp/s/naynaimah.wordpress.com/2015/03/05/tujuan-dan-manfaat-
mempelajari-etika-dan-kode-etik/amp/

7. https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2018/03/05/antara-nilai-etika-moral-dan-norma/

Anda mungkin juga menyukai