Anda di halaman 1dari 15

ETIKA SOSIAL

DALAM PERGAULAN BERMASYARAKAT


DAFTAR ISI
BAB 1 – PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH ...…………………………………………….

1.2 RUMUSAN MASALAH…….……………………………………….....................

BAB II – PEMBAHASAN

2.1 TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………..……

2.2 RINCIAN URAIAN …….…..………………………………………………..…..

2.2.1 PENGERTIAN ETIKA …...……………………………………………. .…........

2.2.2 PENGERTIAN ETIKA DALAM PERGAULAN BERMASYARAKAT

…………………………………………………

2.2.3 MANFAAT ETIKA DALAM PERGAULAN BERMASYARAKAT

…………………………………………………

2.2.4 HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM ETIKA PERGAULAN

………………………………………………..

2.2.5 CONTOH PENERAPAN ETIKA DALAM PERGAULAN BERMASYARAKAT

…………………………………………………..

2.2.6 PENERAPAN ETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

…………………………………………………...

BAB III – PENUTUP

3.1 SIMPULAN ………….…………………………………………………………...


3.2 SARAN …………………………………………….……………………………..

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Etika merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan dan dapat dirumuskan sebagai suatu
batasan yang menilai tentang salah atau benar serta baik atau buruk suatu tindakan.Kunci
utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap sopan santun, rasa hormat terhadap
keberadaan orang lain dan mematuhi peraturan serta tatakrama yang berlaku pada lingkungan
tempat kita berada.

Istilah etiket berasal dari Etiquette (Perancis) yang didapat dari sebutan suatu kartu undangan
yang biasanya digunakan semasa raja-raja di Perancis untuk mengadakan pertemuan resmi,
pesta pada resepsi untuk kalangan para elite kerajaan atau bangsawan. Dalam pertemuan
tersebut telah ditentukan atau disepakati berbagai peraturan atau tata krama yang harus
dipatuhi, seperti cara berpakaian (tata busana), cara duduk, cara bersalaman, cara berbicara,
dan cara bertamu dengan sikap perilaku yang penuh sopan santun dalam pergaulan formal
atau resmi.

Definisi etiket menurut para pakar ada beberapa pengertian, yaitu merupakan kumpulan tata
cara dan sikap baik dalam pergaulan antar manusia yang beradab. Pendapat lain mengatakan
bahwa etiket adalah tata aturan sopan santun yang disetujui oleh masyarakat tertentu dan
menjadi norma serta panutan dalam bertingkah laku sebagai anggota masyarakat yang baik
dan menyenangkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

a. Apakah pengertian etika?

b. Apakah pengertian etika pergaulan dalam bermasyarakat ?


c. Apakah manfaat etika pergaulan dalam bermasyarakat ?

d. Mengapa etika pergaulan harus diperhatikan ?

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TINJAUAN PUSTAKA

Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan perilaku, adat kebiasaan manusia

dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.

Etika merupakan kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlaq; nilai mengenai

nilai benar dan salah, yang dianut suatu golongan atau masyarakat. (Kamus Besar Bahasa

Indonesia, 1989).Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani

“ethos” berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku

manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:

 Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam

berperilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

 Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat: etika adalah teori tentang tingkah

laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat

ditentukan oleh akal.

 Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara

mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam

hidupnya.

Berdasarkan beberapa pemikiran diatas etika menurut Bartens memberikan tiga arti etika

yaitu: Etika dipakai dalam arti nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan
bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.Arti ini dapat juga

disebut sistem nilai dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat. Etika

dipakai dalam arti kumpulan asas dan nilai moral yang dimaksud disini adalah kode etik.

Dan etika dipakai dalam arti ilmu tentang yang baik atau yang buruk arti ini sama dengan

filsafat moral

Dalam perkembangannya etika dapat dibagi dua yaitu etika perangai dan etika moral. Etika

perangai adalah adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam

hidup bermasyarakat didaerah tertentu dan pada waktu tertentu. Etika perangai tersebut

diakui dan berlaku karena disepakati masyarakat berdasarkan hasil penelitian.Sementara itu

untuk etika moral adalah berhubungan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar

berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika tersebut dilanggar timbullah kejahatan yaitu

perbuatan yang tidak baik dan tidak benar,kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia yang

disebut moral, contohnya adalah berkata dan berbuat jujur, menghormati orang tua, dan

menghargai orang lain.

Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika

memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.Hal ini sesuai

dengan pernyataan dari Magnis Suseno yang menyatakan bahwa etika adalah pemikiran

sistematis tentang moralitas ,dan yang dihasilkan secara langsung, bukan melalui kebaikan

melainkan suatu pengertian yang lebih mendasar dan kritis.Menurut Magnis Suseno ada

empat alasan yang melatarkan belakanginya, yaitu yang pertama etika dapat membantu dalam

menggali rasionalitas dan moralitas agama, seperti “mengapa Tuhan memerintahkan ini

bukan itu?”. Kedua, etika membantu dalam menginterprestasikan ajaran agama yang saling

bertentangan. Selanjutnya, etika dapat membantu menerapkan ajaran moral agama terhadap
masalah masalah baru dalam kehidupan manusia dan yang terdapat membantu mengadakan

dialog antar agama yang terakhir, etika mendasarkan pada rasionalitas bukan wahyu.

2.2 RINCIAN URAIAN

2.2.1 PENGERTIAN ETIKA

Etika merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang adat istiadat serta membahas

perbuatan baik dan buruk di dalam kehidupan manusia sejauh yang dapat dipahami oleh

pikiran manusia yang mencakup tata sikap, tata tutur dan tata pikir.Etika memiliki

cakupan yang sangat luas, contohnya etika bisnis, politik.Dalam membahas Etika sebagai

ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau etis, yaitu sama halnya dengan

berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh

mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara kepentingan

pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan jasmaninya, dan antara sebagai

makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai

atau norma-norma yang dikaitkan dengan etika,Terciptanya hubungan yang baik antar

manusia merupakan salah satu manfaat etika.Etika dalam perkembangannya sangat

mempengaruhi kehidupan manusia. Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan

bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita

untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita

lakukan. Dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam

segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi sesuai

dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.


2.2.2 PENGERTIAN ETIKA DALAM PERGAULAN BERMASYARAKAT

Etika dalam pergaulan bermasyarakat adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia

dalam pergaulan bermasyarakat antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan

mana yang salah. Etika dalam masyarakat berkembang sesuai dengan adat istiadat ,

kebiasaan, nilai dan pola perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang

membudaya dalam kehidupan masyarakat. Etika yang menyoroti secara rasional dan

kritis tentang apa yang diharapkan manusia mengenai sesuatu yang bernilai.

2.2.3 MANFAAT ETIKA DALAM PERGAULAN BERMASYARAKAT

 Adanya rasa saling menghargai antar tetangga dalam pergaulan bermasyarakat

 Kehidupan bertetangga akan lebih hangat dan harmonis

 Terciptanya kerukunan, rasa saling tolong menolong dan rasa gotong royong antar

sesama

 Timbulnya rasa empati kepada sesama tetangga

 Timbulnya keorganisasian yang memiliki manfaat bagi kehidupan masyarakat

 Terhindar dari berbagai konflik yang berarti

 Etika membuat seorang manusia memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan

menghargai kehidupannya

 Etika memberikan self control bagi manusia agar dapat menyadari apa yang sedang ia

lakukan dan tahu apa yang seharusnya dilakukan

2.2.4 HAL MENDASAR DALAM ETIKA PERGAULAN

Unsur atau hal dasar yang dapat disebut sebagai sebuah etika adalah memiliki 5 unsur
berikut:
1. Bersikap sopan santun dan ramah
2. Perhatian terhadap orang lain
3. Mampu menjaga perasaan orang lain
4. Toleransi dan rasa ingin membantu
5. Mampu mengendalikan emosi diri

sedangkan etika yang dapat kita terapkan pada pergaulan atau lingkungan pergaulan
kita sehari-hari adalah berikut contohnya:

 Pandai menempatkan diri


 Dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan
yang lebih muda. Misalnya :
 Orang yang lebih tua / yang dituakan harus kita hormati.
 Orang yang sebaya harus dihargai
 Orang yang lebih muda harus disayangi.

2.2.5 CONTOH PENERAPAN ETIKA DALAM PERGAULAN BERMASYARAKAT

 Membiasakan mengucapkan salam jika bertemu muka dengan orang lain seperti

(assalamualaikum “jika muslim”, selamat pagi, siang atau malam, apa kabar,

dsb).Atau dapat juga dengan melambaikan tangan dan menganggukkan badan

tersenyum.

 Bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa yang sopan mudah

dimengerti dan benar. Arahkan mata pada lawan bicara, tidak memotong pembicaraan

orang lain kecuali bila terpaksa, namun harus diawali dengan permintaan maaf.

Jangan berbicara dengan seseorang sambil mengerjakan pekerjaan lain.

 Apabila dalam pertemuan, menghindari bicara secara berbisik-bisik dengan

seseorang. Menghindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas

kebenarannya.

Contoh lain dari penerapan etika adalah : tidak meludah didepan orang lain, menggunakan

pakaian yang pantas sesuai keadaan, mendengarkan orang yang sedang menerangkan
pelajaran atau siapapun yang sedang berbicara, tidak berkata kasar terutama kepada orang

yang lebih tua, tidak suka mencaci maki orang lain

2.2.6 PENERAPAN ETIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Di Sekolah

Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan seluruh personal (Kepala Sekolah, Guru,
Tenaga Administrasi/TU, Pesuruh Sekolah, Teman dan lain sebagainya.

2. Di Masyarakat

Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota masyarakat. Misal di Toko dengan
pelayan Toko, di Kantor Pos dengan karyawannya, dan sebagainya.

3. Di Rumah

Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota keluarga, baik orang tua maupun
saudara.

Beberapa contoh sopan santun dalam pergaulan :

1. Etika Pergaulan dalam Berbicara

Etika yang baik dalam berbicara yaitu:

1. Harus menatap lawan bicara.


2. Suara harus jelas terdengar.
3. Menggunakan tata bahasa yang baik.
4. Jangan menggunakan nada suara yang tinggi.
5. Bias mengimbangi lawan bicara.
6. Berusaha menyenangkan lawan bicara.
7. Mampu menciptakan suasana humor.
8. Memuji lawan bicara.
9. Mampu menjadi pendengar yang baik.
Dalam berbicara hindari hal-hal sebagai berikut

 Membicarakan kejelekan orang lain


 Membicarakan hal yang sensitif
 Memotong pembicaraan orang
 Mendominasi pembicaraan
 Banyak membicarakan diri sendiri

2. Etika Pergaulan dalam Berkenalan

1. Ucapkan nama dengan jelas.


2. Lakukan kontak mata.
3. Jabat tangan dengan hangat, tidak dingin.
4. Perkenalkan pria pada wanita, yang muda kepada yang tua atau yang memiliki
jabatan.
5. Pada saat sedang duduk, sebaiknya berdiri sebentar.
6. Jangan melakukan perkenalan di tempat yang ramai

3. Etika Pergaulan dalam Menelpon

1. Segera angkat telpon yang berdering


2. Sebutkan salam dan nama anda.
3. Bersikaplah dengan hangat
4. Jangan menerima telpon sambil makan
5. Bila telpon terputus maka penelpon pertama harus menyambung kembali
6. Jangan telpon sambil menelpon orang lain
7. Kendalikan emosi anda pada saat menerima telpon
8. Ucapkan kata-kata yang jelas jelas, jangan menggumam
9. Hindari pembicaraan dengan akrab yang berlebihan
10. Pada akhir pembicaraan ucapkan salam penutup sebagai ucapan terima kasih

4. Etika Pergaulan dalam Menyapa

1. Bila berjumpa dengan segerombolan kenalan atau teman-teman, hendaknya kita


terlebih dahulu menegur atau memberi hormat kepada perempuan tertua dari
rombongan itu. Sesudah itu baru pada yang lain,
2. Ketika menegur atau memberi hormat, jangan menyimpan tangan di saku atau
meletakkanya di bagian pinggang, karena akan memberi kesan sombong dan tidak
sopan dalam pandangan orang terpelajar.

5. Etika Pergaulan dalam Bertamu


1. Beritahu lebih dahulu untuk mendapat kepastian apakah tuan rumah ada di tempat dan
bersedia dikunjungi.
2. Tepat waktu untuk memberikan kesan yang baik pada tuan rumah dan menghargai
waktu tuan rumah
3. Masuk, bila sudah dipersilahkan. Bila pintu tidak terkunci, jangan sembarangan
masuk. Bila pintu terkunci ketuklah atau bunyikan bel dan bersabar.
4. Ucapkan salam. Sebagai penghormatan kepada tuan rumah dan tanda bahwa anda
telah datang. Demikian juga pada saat hendak pamit.
5. Ingat waktu. Walaupun tuan rumah sangat ramah dan kelihatannya senang atas
kunjungan anda.
6. Jangan memegang barang. Sebelum mendapatkan ijin dari tuan rumah pujilah tentang
barangnya.
7. Jangan merokok bila belum dipersilakan.
8. Jaga sikap dan omongan. Jangan sekali-kali mengkritik interior rumahnya,
seberantakan apapun.
9. Situasi rumah. Bila situasi rumah sedang kurang enak atau membutuhkan perhatian
tuan rumah, sebaiknya segera pamit.
10. Jika ada tamu lain. Perkenalkan diri anda pada tamu yang datang lebih dahulu.

6. Etika Pergaulan dalam Berpakaian

Dalam etika pergaulan penampilan seseorang dapat memberikan kesan yang baik atau
sebaliknya. Penampilan yang menarik dan memikat merupakan modal untuk dapat
meraih sukses dalam pergaulan. Penampilan yang menarik dan memikat dapat
diperoleh dangan cara :

1. Memahami kelebihan dan kekurangan diri sendiri


2. Memahami bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan
3. Menjauhkan diri dari rasa minder dan rendah diri
4. Bersikap wajar, tidak “over atau under confidence

Kepribadian yang baik merupakan pribadi yang :

1. Disukai banyak orang, dihargai dan dinilai sebagai orang yang menyenangkan dalam
pergaulan.
2. Dianggap sebagai orang yang patut mendapatkan kepercayaan dan penghargaan.
3. Biasanya adalah orang yang suka melakukan kebaikan dan menjauhi kejahatan, suka
menolong dan memberi perhatian terhadap kepentingan orang lain.
4. Yang sanggup mengasihi orang lain, walaupun orang itu telah menyakiti hatinya, dan
mau mengampuni kesalahan orang lain.
5. Tidak pernah lari dari tanggung jawab dan konsekuen dalam bertindak.
BAB III

PENUTUP

3.1 SIMPULAN

Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang
ekstrem, yaitu terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Semestinya lebih
di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau
guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.

Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan

dan merasa paling benar. Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti
akan membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita
tidak menjadi manusia paling egois

Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak

Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin
anda tidak suka di rugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita
rugikan. Dari itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis
mutualisme. Jangan sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain

Tidak berprasangka buruk

Agama manapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada


orang lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan
permusuhan antara kita dengan orang lain.

Saling menghargai dan menghormati

Agama manapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada


orang lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan
permusuhan antara kita dengan orang lain. Satu kata yang selalu saya ingat jika
kita ingin di harga dan di hormati orang lain, maka kita harus lebih dulu bisa
menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai dan menghormati orang
lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan menghormati
pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang lain,
menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan
menghormati cara berpikir orang lain dan sebagainya.

Saling memahami perbedaan

Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik,
psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan
tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut.

Saling memberikan nasihat

Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan
yang baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip
pergaulan yang sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak
langsung, menjalin hubungan yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi
juga untuk akhirat kelak.

Dengan memiliki etika pergaulan dalam kehidupan kita sehari-hari, maka akan
tercipta hubungan yang harmonis dengan orang-orang di lingkungan tempat kita
berada.

3.2 SARAN

Melihat dari manfaat dan peranan etika dalam pergaulan masyarakat, maka

diharapkan setiap lembaga pendidikan tetap menekankan pendidikan moral dalam

lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Selain itu masyarakat luas juga diharapkan

dapat lebih memahami serta menerapkan hal-hal yang berhubungan erat dengan etika,

akhlak dan moral agar nantinya generasi penerus bangsa dapat bersikap sewajarnya

menurut etika yang dianut dalam sebuah kelompok masyarakat. Apalagi melihat dari
latar belakang budaya Indonesia yang terkenal dengan sikap moral dan budi pekerti

luhur yang baik. Sehingga di masa yang akan datang bangsa Indonesia dapat menjadi

bangsa dikenal dimata dunia sebagai negara maju yang tetap menjunjung tinggi etika

dan moral yang baik dari nenek moyang mereka.

Anda mungkin juga menyukai