Anda di halaman 1dari 12

Kata pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan karena atas berkatnya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul “PENTINGNYA PENDIDIKAN ETIKA DAN MORAL
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI” tepat pada waktunya. Dalam makalah ini akan di
jelaskan tentang pendidikan etika dan moral. Makalah ini di buat sebagai salah satu syarat
mengikuti ujian akhir di sekolah SMA Negeri 2 Nubatukan karena itu penulis mengucapkan
terimaksih kepada guru pembimbing, Ayah dan Ibu, Teman-teman yang dengan caranya sendiri
telah membantu dalam penyelesaiaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah sederhana ini
dapat berguna bagi yang membacanya .Tiada gading yang tak retak, karena itu kritik dan saran
sangat di butuhkan untuk penyempurnaan karya-karya berikutnya.

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses pengondisian peserta didik untuk mengikuti koridor
positif kehidupan masyarakat.

Pendidikan di lakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan
dan kehidupan. Dalam proses pendidikan sangatlah kompleks dalam pelaksaanya. Kompleksistas
ini yang menjadi penyebab proses pendidikan bukan tunggal. Setidaknya ada tiga penanggung
jawab dalam proses pendidikan yaitu Keluarga, Sekolah dan Masyarakat. Hal ini pada akhirnya
menumbuh kembangkan saling pendapat, bahkan dapat terjadi saling mencari kambig hitam pada
saat terjadi kegagalan dalam prosesnya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1.Apa yang di maksud dengan Etika dan Moral ?

1.2.2 . Bagaimana cara mengajarkan etika dan moral dalam kehidupan ?

1.2.3.Apa yang menyebabkan terjadinya perubahan Etika dan Moral ?

1.2.4. mengapa etika dan moral di butuhkan dalam kehidupan bermasyarakat?

1.3 Tujuan penulisan

1.3.1.Mengetahui pengertian pendidikan Etika dan Moral

1.3.2.Mengetahui cara mengajarkan Etika dan Moral dalam kehidupan

1.3.3.memaparkan. Pentingnya Etika dalam kehidupan bermasyarakat

1.3.4.Mengetahui pentingnya pendidikan Etika dan Moral dalam dunia pendidikan


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etika Dan Moral

Secara etika(etimologi),berasal dari bahasa Yunani yaitu"Ethos" yang berarti hati nurani
ataupun perikelakuan yang pantas (yang diharapkan) yang kemudian diartikan sebagai ajaran
tentang perikelakuan yang didasarkan pada perbandingan yang di anggap baik dan apa yang
dianggap buruk.

Secara hrafiah etika adalah sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik
sebagai makhluk sosial dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola
perilaku yang baik dan terulang dalam kurun waktu yang lama.

 Etika bekaitan erat dengan etiket karena keduanya mengatur perilaku manusia secara
normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dengan demikian mengandalkan
apa yang harus di lakukan dan apa yang tidak harus di lakukan.
 Moral (karakter)
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1989,592) moral di artikan sebagai akhlak, budi
pekerti. Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang di terima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban.Moral merupakan staandar perilaku yang memumgkinkan
setiap orang untuk dapat hidup secara kooperatif dalam suatau kelompok.Moral
mengenai pada sanksi sanksi masyarakat terkait perilaku yang benar dan dapat di terima.
Asal usul kata moral berasal dari kata latinmos (jamak mores) yang berarti kebiasaan,
adat. Didalam bahasa Indonesia di terjemahkan dengan aturan kesosilaan. Aturan suatu
istilah untuk menentukan suatu batas batas dan sifat peran lain, kehendak pendapat atau
batasan perbuatan yang secara alamiah dapat di katakana benar, baik maupun buruk.
Kata moral sering di samakan dengan etika karena keduanya kata tersebut sama- sama
mempunyai artiyaitu kebiasaan adat. Moral itu sendiri dapat di artikan sebagai nilai- nilai
dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompokdalam mengatur
tingkahlakutersebut.. Di samping itu ada kata yang berkaitan dengan moral yang
merupakan kata berimbuhan yang berasal dari kata moral yaitu moralitas.
Moralitas tersebut memiliki arti tersendiri yaitu manusia yang tidak memiliki moral di
sebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif dalam pandangan
manusia lainya sebab moral adalah hal mutlak yang harus di miliki setiap orang.
Moral itu bersifat dasar yang di ajarkan di sekolah sekolah dan manusia harus memiliki
moral jika ia ingin di hormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai kemutlakan dalam
kehidupan bermasyarakat secara utuh.Penilain terhadap moral di ukur dari kebudayaan
masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan tingkah laku atau ucapan seseorang dalam
beriteraksi dengan sesamnya, apabila yang di lakukan seseorang itu sesuai nilai rasa yang
berlaku di masyarakat tersebut dan dapat di terima secara menyengkan di lingkungan
masyarakatnya, maka moral di nilai memiliki moral yang baik begitu juga sebaliknya.
Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda beda sesuai dengan sitem nilai yang
berlaku dan telah terbangundalam masyarakat.

2.2 Perbedaan Etika dan Etiket

Etika dan etiket memiliki persamaan dan berkaitan erat karena keduanya mengatur
perilaku manusia. Etika bersifat absolute mutlak, terhadap perilaku masyarakat mesikupun tidak
ada orang yang menyaksikan dan dalam etika terdapat cara pandang setiap manusia sedangkan
etiket bersifat praktis dan berupa tuntutan dan tindakan yang perlu dan pantas di lakukan ketika
berinteraksi dengan individu lain. Etiket mengatur semua tindakan manusia dan merupakan
tindakan yang kelihatan ketika manusia berinteraksi dengan sesamanya. Etiket merupakan aturan
sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik anatara sesama manusia. Etiket bias di sebut
golden rules yang mengatakan “perlakuan orang lain sebgaimana kamu ingin di perlakukan”.
Seseoraang yang mempunyai etiket akan mudah di terima di lingkungn manapun dan termasuk
juga dalam pergaulan.

Berikut perbedaan mendasar antara Etika dan Etiket :

1. Menurut Erick : Etiket hanya berlaku jika ada orang yang hadir, apa bila tidak ada orang maka
etiket tidak berlaku. Etika berlaku tidak tergantung ada atau tidak adanya orang lain yang hadir.

2. Menurut Roger : Etiket adalah cara untuk perilaku dan perbuatan sesuai dengan yang di
harapkan. Etika adalah niat, perbuatan itu boleh di lakukan atau tidak, sesuai dengan
pertimbangan baik buruknya.

3. Mnurut Amelia : Etiket bersifat relatif, mungkin tidak di anggap sopan dalam kebudayaan
lainya. Misalnya makan menggunakan tangan atau bersendawa waktu makan.

Etika bersifat absolute atau mutlak,Misalnya aturan jangan mncuri yang mana menjadi etika
yang tidak bisa di tawar menawar.
Etikat adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya perilaku dengan sopan
santun dan kebaikan.

Etika adalah murni (batinia), bagaimna harus bersikap etika dan baik.

Dalam hidup beretika dan beritiket pada dasaranya terhadap prinsip prinsip yang tidak
patuh berubah, selalu, tetap, tak terbatas waktu dan tempat serta bersifat universal.

Prinsip prinsip etiket atau etika yang di dasarkan sebagai berikut :

a. Menghargai

Menghargai adalah sifat menghargai orang lain, peduli pada orang lain, dan memahami
orang lain apa adanya. Tidak memandang dari asalnya, budaya atau keyakinan yang di anutnya.
Memberikan penghargaan terhadap orang lain dengan kekurangan dan kelebihan yang di miliki
setiap orang untuk menerima dan menghargai perbedaan yang ada dengan sikap bijaksana adalah
sangat penting bila menghargai orang lain maka orang lain juga akan menghargai kita. Namun
bila kita kita tidak menghargai orang lain maka jangan mengharapkan mereka akan menghargai
kita.

b. Berempati

Memiliki empati berarti memposisikan diri kita dalam posisi orang lain untuk itu sebelim
bertindak atau berucap pikirkan terlebih dahulu, maemahami pengaruh yang akan di timbulkan
kepada orang lain. Janga sampai apa yang kita katakan dapat membuat orang lain marah atau
membenci kita. Jangan sampe pula menimbulkan kesan buruk di hadapan mereka. Jadi
pertimbangkan dengan baik ucapan dan memiliki rasa empati dengan demikian kita akan terlihat
bejaksana, dewasa dan kemanusiaan.

c. Kejujuran

kejujuran pada diri sendiri bahwa kamu tidak mungkin hidup sendiri. Jujur berani
melakukan dan mengucapkan kebenaran sekalipun itu menyakitkan. Jika kebenaran itu sulit kita
harus menentukan cara yang paling positif untuk mengatakanya atau cukup dengan diam

Jangan biasakan berbohong pada saat berbicara atau bercerita, jika terbiasa berbohong
maka suatu ketika ketahuan akan membuat orang menjadi marah. Predikat si tukang bohong
akan menjadi nama baru bagi kalian.

Ketika menginjak masa remaja maka mulailah di berlakukan berbagai norma dan aturan
yang harus di patuhi. Sebab sekarang kalian sudah bias menentukan mana yang baik dan mana
yang buruk sehingga di perlukan pengetahuan etika dan etiket agar tidak kelewat batas dalam
berperilaku.

Sebagai makhluk social manusia tidak terlepas dari orang lain, saling membutuhkan dan
saling terikat. Baik terhadap keluarga senndiri atau orang lain salah satu bentuk keterlibatan
sosial antara manusia melalui akfitas kunjungan.

Banyak segi positif yang di dapat pada saat berkunjung yaitu dapat menanyakan kabar dan dapat
juga menjaga hubungan agar tetap berjalan dengan baik dan memberikan perhatian.

Bentuk berkunjung antara lain adalah bertamu, menerima tamu, menengok orang sakit dan
melayat.

Untuk bertamu memerlukan beberapa tata cara yang sebaiknya di ketahui agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman dan ketidaknyamanan.

Beberapa etika dan etiket ketika berkunjung sebegai berikut, menurut Alfonsos :

1. Niat

Apa bila bertamu sebaiknya mempunyai niat dan tujuan yang jelas upayakan supaya bisa
menjawab pertanyaan ketika di tanyakan tuan rumah tentang maksud berkunjungnya.
Adakalahnya niat berkunjung bersifat ringan ringan saja, misalnya hanya untuk menanyakan
kabar atau sekedar say hello.Namun bila bertamu penting atau pejabat, haruslah memiliki niat
dan tujuan yang jelas.

2. Waktu

Waktu yang tepat untuk bertamu hendaknya kunjungan yang tidak mengganggu
kesibukan pemilik rumah atau tidak pada jam tidur. Alangkah baiknya saat hendak berkunjung
membuat janji terlebih dahulu.Hindari kebiasaan datang secara mendahulu, sebab tentu saja
pemilik rumah dalam keadaan baik baik saja.Bisa saja mereka sedang tdak ingin di ganggu.
Lama berkunjung memperhitungkan lamanya waktu berkunjung. Sebaiknya tidak berlama-lama
bertamu karena bisa menyita waktu pemilik rumah dan mengganggu akfitasnya.Pulanglah
setelah tujuan dapat tercapai.

3. Sabar

Bila menekan bel atau mengetuk pintu lakukan dengan sopan.Apabila belum ada respon
sebaiknya menunggu dengan sabar sebelum mengulanginya kembali.Jamgam memencet bel
terlalu lama atau terlalu sering dan jangan pula mengetuk pintu terlampau batas.

Tempat parker kendaraan


Apabila membawa kendaraan sebaiknya memakirkanya di tempat yang aman dan tidak
mengganggu lalu lintas kendaraan pemilik rumah.

4. Menunggu

Masuklah ruangan setelah pemilik rumah mempersilahkan untuk masuk. Jangan asal
masuk apa lagi duduk. Biasanya karena sudah kenal dekat kalian pun tidak perlu basa basi
lagi.Ingatlah bagaimanapun kalian adalah tamu dan itu bukan rumah kalian.

Masih ada beberapa etika dan etiket bertamu di antaranya sebgai berikut.

5. Ucapkan salam

Sebagai lazimnya orang yang datang bertamu mengucapkan salam itu, adalah bentuk
penghormatan terhadap pemilik rumah sekaligus tanda bahwa kalian sudah datang. Jangan lupa
ketika kalian berpamitan hendaknya mengucapkan salam.

Minumlah atau makanlah bila sudah di persilahkan walaupun tidak sabar karena kehausan
sebelum di persilahkan, sebaiknya di tahan terlebih dahulu karena itu tidak sopan mendahului
sebelum di persilahkan.

6. Berwajah ceria, bertutur kata lembut baik ketika bertamu

Tentu tidak amatlah baik ketika bertamu wajah kita sangat masam.Walaupun sangat
sedih, janganlah terlalu di tunjukan kecuali memang sedang mengalami musibah.

7. Tidak sering bertamu

Mengatur frekuensi bertamu sesuai dengan kebutuhan dengan demikian akan timbul
keindahan dan kasih sayang juga untuk menghindari kebosanan. Jangan terlalu jarang bertamu
karena bisa mengakibatkan silahturahmi mejadi putus.

8. Tepat waktu

Jika sudah sepakat akan janji maka dtanglah pada jam sekian maka usahakanlah untuk
tepat waktu. Dengan demikian, akan memberikan kesan yang baik kepada tuan rumah selain itu
juga memudahkan bagi tuan rumah untuk mengatur waktunya misalkan ia akan berpergian atau
sedang banyak kesibukan.

9. Jangan memegang barang tuan rumah

Ketika baru sekali datang bertamu kalian akan melihat lihat isi ruangan sebatas melihat
masih termasuk wajah asal jangan memegang barang barang yang ada di ruangan tersebut
sebelum mendapat ijin dari pemilik rumah karena tidak semua orang merasa senang jika barang
milik pribadinya di pegang oleh orang lain.

10. Jaga sikap dan perkataan

Bersikap sopan selama bertamu jangan sampai menyinggung apa lagi mengkritik hiasan
yang ada di ruangan tersebut walaupun menurut kalian tidak terlalu bagus.

11. Situasi rumah

Perhatikan ketika datang bertamu apakah situasinya sedang enak atau sedang terjadi
sesuatu misalnya ada keluarga yang sedang sakit serius sebaiknya menunda niat untuk bertamu
dan menggantinya dengan lain waktu bila kwadaanya sudah membaik.

2.3 Pengaruh masyarakat pada pendidikan

Pengaruh masyarakat memang sangat besar terhadap proses pendidikan. Kita tidak dapat
menghindari pengaruh tersebut sebab kita hidup dalam masyarakat yang kompleks.Kita adalah
bagian dari masyarakat oleh karena itu peran dari pendidikan semakin lama semakin besar dan
menuntut kesigapan semua pihak yang terkait di dalamnya.

Perhatian kita terhadapa pengaruh masyarakat pada proses pendidikan sangat penting
sebab presentasi waktu yang di miliki anak didik lebih banyak berada di masyarakat. Kondisi ini
membuka peluang yang sangat besar untuk pembelajaran dalam masyarakat kepada anak
didik.Padahal pembelajaran di masyarakat lebih banyak menggunakan kemampuan pribadi untuk
menyaring hal baik dan buruknya.

Proses pembelajaran di masyarakat memang memicu anak untuk mandiri dalam


mengambil keputusan, menyerap dan merekam serta menyaring informasi yang ada di dalam
memori otaknya.

Sementara itu kita sangat menyadari bahwa kemampuan menyerap dan mengambil
keputusan masilah sangat rendah pada anak anak mereka untuk memilih dan memilah hal hal
yang ada di masyarakat.Mereka menyerap begitu saja semua hal hal yang ada di masyarakat dan
merekamnya di memori otaknya. Dapat di simpilkan bahwa pengaruh masyarakat di dalam
pendidikan lebih dominan akibatnya,prosos pendidikan di keluarga dan sekolah seakan akan
hanya formalitas semata. Meskipun demikian, proses pendidikan tidak boleh berputud asa dalam
mengarahkan anak anak pada koordinat yang sesungguhnya bagi mereka.Keluarga dan sekolah
harus terus berusaha membentengi anak anak sedemikian rupa sehingga pada saat di lingkungan
masyarakat mereka mampu memiliki dan mengetahui hal hal yang bermamfaat bagi
kehidupanya.

Proses pendidikan di keluarga ataupun di sekolah lebih di optimalkan untuk menciptakan anak
anak yang tangguh terhadap pengaruh negatif. Pergaulan di masyarakat sungguh mewarnai
kehidupan anak anak setiap saat mereka berkumpul dengan teman teman sebaya mereka masih
untuk mencari jati diri mereka. Dalam hal ini mereka mencoba memengaruhi satu sama lain
dengan berbagai informasi yang di dapatkanya. Hal ini di kwatirkan membuat mereka
terpengaruh pada hal hal yang menyenangkan semata.Mereka hanya mengambil kesenanganya
tanpa memperhitungkan akibat yang di dapatkanya.Tidak heran jika banyak anak yang
selanjutnya salah jalan jika seperti itu maka dunia pendidikan yang harus menerima akbatnya.

Berdasarkan banyak pengalaman yang terjadi di masyarakat tersebut kita harus sigap dn
segera mengambil langkah kongkrit keluarga dan sekolah sudah berkoordinasi untuk
mengondisikan anak anak sebgaimana yang harus di lakukan. Langkah langkah kongrit tersebut
di ;lakukan dalam wujud proses aplikatif terhadap kehidupan anak anak di bimbing dan di
damping untuk memiliki dan memilah berbagai hal yang terkait dengan kondisi untuk
kehidupanya selanjutnya. Lebih baik, mereka di damping untuk dapat menentuukan pilihan yang
tepat agar tidak salah jalan dalam pergaulan dan tidak mudah mengikuti pengaruh pengaruh yang
dapat masuk di dalam pergaulan masyarakat

2.4 Pentingya karakter dalam proses pendidikan

Proses pendidikan sebenarnya merupakan kegiatan dasar untuk menanamkan karakter


positif kedalam diri anak anak. Para guru dan orang tua berusaha sekuat tenaga agar terbentuk
karakter anak yang sesuai dengan nilai nilai yang berlaku di masyarakat

Pembentukan karakter anak merupakan tugas dan tanggung jawab besar yang harus di
jawab oleh orang tua dan sekolah dalam hal ini guru.Setiap orang tua melalui pendidikan
informal yang di lakukan di keluarga memberikan bekal karakter terbaik bagi anak anak.
Pembekalan ini dilakukan dalam bentuk informasi dan dampingan serta pembimbingan selama
menjalani proses dan penerapan dalam hubungan di lingkungan sekolah. Setiap guru mempunyai
posisi dalam hal ini (tugas pokok dan fungsi) dalam pelaksanaan proses pendidikan dan
mengarah pada upaya pembentukan karakter anak didik. Oleh karena itu di dalam proses
pendidikan, karakter menjadi modal dasar sekaligus hasil utama yang di harapkan dapat
memperbaiki kondisi masyarakat kita sekarang.
Karena kondisi masyarakat sekarang ini masih jauh dari harapan, konsep positif dalam
kehidupan.Masih banyak di temukan orang yang hidup dengan basis kehidupan negatif.Mereka
terjebak dalam pola kehidupan yang mementingkan diri sendiri dengan tidak memperhatikan
nilai nilai yang berlaku di masyarakat.

Karakter menjadi sesuatu yang sangat pemtimg dalam proses pendidikan. Kita berupaya
agar proses dan hasil prose itu benar benar dapat menjadikan anak anak sebagai pribadi yang
berguna dalam masyarakat. Proses pendidikan membutuhkan sosok yang berkatakter agar
pendidikan karakter dapat berlangsung secara optimal. Karakter yng di maksud adalah karakter
positif yaitu karakter yang mengedepankan nilai nilai positif atau hal hal baik dalam kehidupan,
kita selalu berusaha agar kehidupan masyarakat kita selalu baik.Oleh karena itulah mereka yang
melakukan kesalahan dalam kehidupan ini pasti menerima nasehat dan hukuman.proses
pendidikan dapat berhasil jika anak didik sudah terbentuk sesuai kebutuhan pendidikan.
Beberapa karakter penting dalam proses pendidikan adalah kesadaran, belajar disiplin, belajar
keptatuhan terhadap guru dan orang tua.

Proses pembentukan karakter merupakan proses mempengaruhi anak anak sedemikian


rupa sehingga mengikuti kondidi yang kita inginkan. Seperti kita ketauhi karakter merupakan
hasil dari prpses pengaruh lingkungan terhadap lingkungan tempat kehidupanya. Begitu
pentingnya karakter diri dalam proses pendidikan sehingga setiap saat orang tua dan guru selalu
memberikan wewenang agar anak selalu berusaha tampil positif, mengikuti kewenangan yang di
tentukan dalam setiap kegiatan, selanjutnya kita sebut sebgai tata tertib lingkungan. Tata tertib
inilah yang mengatur agar karakter anak tercipta secara optimal.

Akan tetapi kita perlu juga mempersiapkan karakter anak sehinggga mereka betul betul
memngeksploritasi dalam berproses. Kita harus mempersiapkan karakter anak dari lingkingan
keluarga dan memberikan wewenang terkait tata tertib yang harus di lakukan selama proses, jika
anak sudah berbekal karakter positif sejak dari rumah (keluarga) maka mereka tidak akan
melakukan hal hal di luar kordinator yang di harapkan.

Anak sekarang ini, ketika berada di lingkungan keluarga boleh jadi anak yang penurut
tetapi pada saat berada di luar lingkungan keluarga menjadi anak yang etikanya kurang bermoral.
Pada saat berangkat ke sekolah tetapi tidak pernah sampai di lingkungan sekolah, apalagi
mengikuti proses pendidikan. Hal ini berarti karakter dasar anak memang kurang bagus untuk
proses pendidikannya. Anak anak seperti ini kemungkinan dapat mengalami kegagalan dalam
proses pendidikanya. Oleh karena itu sudah seharusnya karakter ini menjadi perhatian utama
dalam penyelenggaraan proses pendidikan. Karakter merupakan aspek pentik dalam mencapai
keberhasilan dalam proses pendidikan.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara moraldan

etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk
tingkah laku seseorang. Pada etika, penilaian baik dan buruk berdasarkan pada akal pikiran,dan
pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum di masyarakat , berdasarkan fakta yang
ada,dapat dilihat bahwa terjadi kemerosotan nilai etika dan moral, seperti lunturnya nilai-nilai
yang berkembang dalam lingkungan masyarakat.hal seperti ini tidak diperbaiki,maka hal ini akan
menyebabkan rusaknya generasi muda

masyakarat dimasa yang akan datangsehingga tidak mungkin zaman akan berganti lagi seperti
zaman dahulu.

Perubahan moral dan etika terjadi akibat menurunnya moral, akhlak dan etika sehingga
kehidupan yang mereka jalani tidak sesuai dengan tuntutan yang ada, banyak diantara mereka
yang terjerumus pada kehidupan atau pergaulan bebas.

3.2 SARAN

Seperti yang sudah tercantum dalam rumusan masalah,bahwa peran etika pada masa yang
semakin modern ini perlu dibatasi atau perlunya sikapkritis serta objektif dari dalam diri kita
sendiri. Jika suatu ketika muncul ide,bukan berarti kita harus menolak mentah-mentah,
melainkan kita harus menyaring atau mengkaji terlebih dahulu serta melihat baik dan buruknya
sebuah ide atau gagasan.sehingga kita tidak sepenuhnya mengambil ide-ide atau gagasan yang
muncul.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai