Anda di halaman 1dari 10

Pertemuan 1 Tinjauan Umum Etika

1. Pengertian Etika

Etika dalam kehidupan keseharian adalah sesuatu yang tidak bisa


dilepaskan dalam kehidupan keseharian. Apalagi dengan perkembangan
kehidupan sosial ekonomi budaya dan teknologi yang mendorong munculnya
gejala-gejala moral yang fenomenal. Kenyataan ini menunjukan perhatian dan
minat orang-orang terhadap etika dan seluk beluknya, terus berkembang.
Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,
buruk, dan tanggung jawab. hampir semua profesi yang ada ini memiliki kode
etika profesi yang dituangkan ke dalam bentuk peraturan tertulis. (Widana &
Dewi, 2020).

Gambar Penerapan Etika di Sekolah

Istilah etika berasalah dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata
'etika' yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya yaitu ta etha. Ethos
mempunyai banyak arti yauit tempat tinggal yang biasa, padang rumput,
kandang, kebiasaan atau adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berfikir.
Sedangkan ta etha yaitu kebiasaan(Widana & Dewi, 2020).

Etika dibedakan menjadi 3 arti yakni (Aprita, 2020):


a. Etika dalam arti nilai nilai dan norma norma moral yang menjadi
pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur

1
perilakunya. Contohnya etika suku Indian, etika agama Budha dan etika
Protestan.
b. Etika dalam arti kumpulan asas atau nilai moral. Contohnya adlah kode
etik suatu profesi.
c. Etika sebagai ilmu tentang yang baik dan yang buruk. Apa yang
disebutkan terakhir ini sama artinya dengan etika sebagai cabang
filsafat.

Ada dua macam etika yang harus dipahami bersama


dalammenentukan baik dan buruknya perilaku manusia
(Pratama, 2018):
a. Etika Desktiptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara klinis dan
rasional sikap dan perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh
manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif
memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
perilaku atau sikap yang mau diambil.
b. Etika Normatif, yauit etika yang berusaha menetapkan berbagai msikap
dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi
penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang diputuskan.

Etika secara umum dibagi menjadi:


a. Etika Umum, berbicara mengenai kondisi kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil
keputusan etis, teori teori etika dan prinsip prinsip moral dasar yang
menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam
menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat
dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai
pengertian umum dan teori teori.
b. Etika Khusus, merupakan penerapan prisip prinsip moral dasar di bidang
kehidupan yang khusus. Penerapann ini bisa berwujud: bagaimana saya
mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan

2
kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan
prinsip prinsip moral dasar. Namun penerapan itu dapat juga berwujud:
bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang
kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan manusia untuk bertindak etis: cara bagaimana manusia
mengambil suatu keputusan atau tindakan, dan teori serta prinsip moral
dasar yang ada dibaliknya.
c. Etika Khusus, dibagi menjadi dua bagian yaitu:
• Etika individual, yaitu menyangkut ewajiban dan sikap manusia
terhadap dirinya sendiri.
• Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola
perilaku manusia sebagai anggota umat manusia.

Luasnya lingkup etika menjadikan etika terbagi atau terbelah menjadi


banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling banyak
aktual saat ini adalah sebagai berikut:
a. Sikap terhadap sesama
b. Etika keluarga
c. Etika profesi
d. Etika politik
e. Etika Lingkungan
f. Etika idiologi

Faktor yang mempengaruhi pelanggaran etika:


a. Kebutuhan Individu
b. Tidak ada pedoman. Area "abu-abu", sehingga tidak ada panduan.
c. perilaku dan kebiasaan individu. kebiasaan yang terakhumulasi tak
dikoreksi.
d. Lingkungan tidak etis, pengaruh dari komunitas
e. Perilaku orang yang ditiru. Efek primordialisme yang kebablasan.

Sangsi pelanggaran etika:


a. Sangsi sosial, Skala relative kecil, dipahami sebagai kesalahan yang
dapat "dimaafkan".

3
b. Sangsi hukum, Skala besar, merugikan hak pihak lain. Hukum pidana
menempati prioritas utama, diikuti oleh hukum perdata.

2. Pengertian Moral
Moral dari segi bahasa berasal dari bahasa latin, mores yaitu jamak
dari kata mos yang berarti adaptasi atau kebiasaan. Di dalam kamus umum
bahasa indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik buruk
terhadap perbuatan dan kelakuan (Pratama, 2018).
Moral berasal dari nilai tentang sesuatu. Suatu nilai yang diwujudkan
dalam bentuk perilaku anak itulah yang disebut moral. Jadi suatu moral
melekat dengan nilai dari perilaku tersebut. Karenanya tidak ada perilaku
anak yang tidak bebas dari nilai (Darmadi, 2020).

Berikut beberapa pengertian moral menurut para ahli:


a. Menurut Chaplin dalam kamus psikologi dituliskan bahwa moral
mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial atau
menyangkut hukun atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
b. Menurut Hurlock mengatakan bahwa perilaku moral adalah perilaku
yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti
tat cara, kebiasaan dan adat. perilaku moral dikendalikan konsep konsep
moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi
anggota suatu budaya.
c. Menurut Webster New Word Dictionary bahwa moral adalah sesuatu
yangberkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan
benar salah dan baik buruknya tingkah laku.
d. Menurut Dian Ibung bahwa moral adalah nilai (value) yang berlaku
dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang.
e. Menurut Maria Assumpta pengertian moral adalah aturan aturan (rule)
mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior)
sebagai manusia. Hal ini mirip bila dikatakan bahwa orang yang
bermoral atau dikatakan memiliki moral adalah manusia yang
menanusiakan manusia lain.
f. Menurut Sonny Keraf bahwa moral merupakan sebuah tolak ukur. Moral
4
dapat digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah
tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota
masyarakat (member of society) atau sebagai manusia yang memiliki
posisi tertentu atau pekerjaan tertentu.
g. Menurut Zainuddin Saifullah Nainggolan bahwa pengertian moral adalah
suatu tendensi rohani untuk melakukan seperangkat standar dan norma
yang mengatur perilaku seseorang dan masyarakat. pengertian moral
kali ini erat hubungannya dengan akhlah manusia ataupun fitrah
manusiayang memang dengan kemampuan untuk membedakan mana
yang baik dan mana yang buruk.
h. Menurut Imam Sukardi bahwa pengertian moral adalah kebaikan
kabaikan yang disesuaikan dengan ukuran ukuran tindakan yang
diterima oleh masyarakat atau umum, meliputi kesatuan sosial maupun
lingkungantertentu. Disini dapat diperhatikan bahwa perngertian moral
selalu dihubungkan dengan adat istiadat suatu masyarakat.
i. Menurut Wantah morak merupakan sesuatu yang harus dilakukan atau
tidak ada hubungannya dengan kemampuan untuk menentukan siapa
yang benar dan perilaku yang baik dan buruk.
j. Menurut W. J. S. Poerdarminta menyatakan bahwa ajaran moral dari
perbuatan baik dan buruk dan perilaku.
k. Menurut Dewey mengatakan bahwa masalah moral yang berkaitan
dengan nilai nilai moral.
l. Menurut Baron dkk mengatakan bahwa moral yang berkaitan dengan
perlarangan dan mendiskusikan tindakan yang benar atau salah.
m. Menurut Magnis-Susino moral adalah selalu mengacu sebagai manusia.
Sehingga aspek moral kehidupan manusia dalah hal kebaikan sebagai
manusia.

Nilai Moral dalam kehidupan:


a. Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercara dalam perkataan, tindakan dan
5
pekerjaan.
c. Toleransi. Sikan dan tindakan yang menhargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d. Disiplin. Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan. Perilaku yang menunjukan upaya
sungguh sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan
tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik baiknya.
e. Kerja Keras. Perilaku yang menunjukan upaya sungguh sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan
tugas dengan sebaik baiknya.
f. Kreatif. berfikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atauhasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
g. Mandiri. Sikan dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas tugas.
h. Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama
hak dan kewajiban dirinya sendiri dan orang lain.
i. Rasa Ingin Tahu. Sikap da tindakan yang selalu berupaya berupa
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang
dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j. Semangat Kebangsaan. Cara berfikir, bertindan dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa diatas kepentingan diri dan
kelompoknya.
k. Cinta Tanah Air. Cara berfikir, bersikap, bertindak, dan berbuat yang
menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial budaya, ekonomi, dan politik
bangsa.
l. Menghargai Prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui
serta menghormati keberhasilan orang lain.
m. Bersahabat/Komunikatif/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul dan bekerjasaman dengan orang lain.
n. Cinta Damai. Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan
oranglain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.
o. Gemar Membaca. kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
6
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
p. Peduli Lingkungan. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam disekitarnya dan mengembangkan
upaya upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
q. Peduli Sosial. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan
pada orang lain dan msyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung Jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan
tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap dirinya
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya) negara dan
Tuhan Yang Maha Esa.

3. Pengertian Norma
Norma adalah kaidah, pedoman, acuan atau ketentuan yang
berperilaku baik baigi individu maupun kelompok dalam berinteraksi antar
individu, kelompok atau masyarakat saat menjalani kehidupan bersama.
Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memeksa individu atau
kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sesial yang telah terbentuk.
Bagi yang melanggar norma norma tersebut akan dikenakan sangsi sesuai
aturan norma yang berlaku (Darmadi, 2020).
Norma dapat digolongkan dalam lima macam/tingkatan sebagai
berikut:
a. Norma Kesusilaan adalah norma yang mengatur hidup manusia yang
berlaku secara umum dan bersumber dari hati nurani manusia.
b. Norma Sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku
dalam suatu kelompok masyarakan dan batasan wilayah tertentu.
Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan kesepakatan
sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial.
Norma menyangkut perilaku perilaku pantas dilakukan dalam menjalani
interaksi sosial.
c. Norma Kesopanan merupakan seperangkat aturan yang memandu
tingkah laku, sikap dan tindak tanduk manusia agar sesuai dengan
kaidan sopan santun dalam pergaulan.

7
d. Norma Hukum adalah aturan yang dibuat bersumber dari lembaga
negarayang berwenang atau oleh lembaga tertentu sehingga dengan
tegas dapat melarang serta memaksa orang untuk dapat berperilaku
sesuai dengan keinginan pembuat peraturan itu sendiri. Pelanggaran
norma ini berupa sangsi denda sampai hukuman fisik.

Gambar Contoh Pelanggaran Norma Hukum

e. Norma Agama adalah aturan atau kaidah yang berfungsi sebagai


petunjuk, pedoman hidup yang berasal dari tuhan yang disampaikan
melalui utusan-Nya yang berisi perintah, larangan dan anjuran anjuran.
petunjuk hidup atau aturan ada dalam norma agama sifatnya pasti dan
tidak perlu diragukan lagi.

4. Etika dan Teknologi


Teknologi sekarang ini memungkinkan manusia untuk dapat
beriteraksi satu sama lain melalui dunia maya tanpa harus bertemu secara
fisik dan dengan adanya teknologi membuat informasi yang didapatkan
menjadi leih cepat, efisien serta update setiap saat. Atas dasar tersebut perlu
adanya etikayang dapat mengatur teknologi informasi. Dengan adanya etika
teknologiinformasi manusia dapat melihat aturan aturan yang tidak mutlak
namundapat diemban sebagai pedoman bagi pekerja teknologi informasi.

8
Ada beberapa dampak pemanfaatan teknologi informasi yang tidak
tepatyaitu:
a. Ketakutan terhadap teknologi informasi yang akan menggantikan
fungsimanusia sebagai pekerja.
b. Tingkat kompleksitas setara kecepatan yang sudah tidak dapat
ditanganisecara manual.
c. Pengangguran dan pemindahan kerja
d. Kurangnya tanggung jawab profesi
e. Adanya golongan mimoritas yang miskin informasi mengenai teknologi
informasi.

Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka dapat dilakukan:


a. Dirancang sebuah teknologi yang berpusat pada manusia
b. Adanya dukungan dari suatu organisasi, kompleksitas dapat ditangani
dengan teknologi informasi
c. Adanya pendidikan yang mengenalkan teknologi informasi sehingga
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemajuan
teknologi informasi.
d. Jika adanya peningkatan pendidikan maka akan adanya umpan balik
dan imbalan yang diberikan oleh suatu organisasi
e. Perkembangan teknologi akan semakin meningkat namun hal ini harus
disesuaikan dengan hukum yang berlaku sehingga etika dalam profesi
di bidang teknologi informasi dapat berjalan dengan baik.

Etika pemanfaatan teknologi informasi:


Ada tiga alasan utama mengapa masyarakat berminat untuk
menggunakan komputer, yaitu:
a. Kelenturan logika (logica malleability), memiliki kemampuan untuk
membuat suatu aplikasi untuk melakukan apapun yang diinginkan oleh
programer untuk penggunanya.
b. Faktor transformasi (transformation factors), memiliki kemampuan untuk
bergerak dengan cepat kemanapun pengguna akan menuju ke suatu
tempat.
c. Faktor tak kasat mata (invisibility factors), memiliki kemampuan untuk
9
menyembunyikan semua operasi internal komputer sehingga tidak ada
peluang bagi penyusup untuk menyalahgunakan operasi tersebut.

Berikut sepuluh etika berkomputer, yang nantinya akan mengurangi


dampak negatif dari penggunaan komputer (Pratama, 2018), yaitu:
a. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain.
b. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
c. Jangan memata matai file file yang buka haknya
d. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
e. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
f. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
g. Jangan Menggunakan sumber daya komputer orang lain
tanpasepengetahuan yang bersangkutan
h. Jangan mencuri kekeyaan intelektual orang lain
i. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem
komputer yang dirancang
j. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama
saatmenggunakan komputer

10

Anda mungkin juga menyukai