Anda di halaman 1dari 32

“ PERANAN ETIKA DALAM KELOMPOK LINGKUP SOSIAL “

Etika dalam kelompok sosial dibagi menjadi :

- Sikap Terhadap Sesama

- Etika Keluarga

- Etika Profesi

- Etika Politik

Etika Lingkungan Hidup

1. SIKAP TERHADAP SESAMA

Dalam kehidupan sehari-hari etika sangatlah penting perannya, karena dengan


adanya etika maka dapat mengatur bagaimana manusia dapat bergaul atau
bersosialisasi dengan sesamanya. Yang mendasari tumbuh kembangnya etika dalam
kehidupan kita adalah agar perbuatan yang tengah kita jalankan dengan hukum yang
berlaku.

Tapi dalam kenyataannya etika perlahan-lahan mulai hilang seiring perkembangan


zaman. Coba lihat peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar kita banyak sekali
persoalan yang melanggar etika. Hal ini yang menyebabkan terjadi berbagai peristiwa
yang melanggar moral.

2. ETIKA KELUARGA

Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki


hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu
tersebut.

Setiap keluarga pada umumnya mendambakan adanya kesejahteraan dalam rumah


tangganya ,setiap pasangan suami-istri mendambakan adanya keharmonisan dalam
kehidupan kehidupan keluarganya, sehingga dalam sebuah keluarga di terapkan nilai,
norma etika dan moral yang di berlakukan dalam suatu keluarga untuk mencapai
keluarga yang sejahtera, oleh karena itu peran keluarga dalam membentuk
keperibadian anak sangat berpengaruh besar, di dalam semua masyrakat yang pernah
di kenal, hampir semua orang hidup terikat dalam kewajiban dan hak keluarga yang di
sebut hubungan peran , karya etika dan moral yang tertua ,menerankan bahwa
masyarakat kehilangan kekuatan jika anggotanya gagaldalam melaksanakan tanggung
jawab keluaraganya .
3. ETIKA PROFESI

Peran etika didalam profesi :

 Di setiap nilai-nilai etika yang ada tidak hanya berlaku pada golongan tertentu
namun berlaku pada masyarakat luas. Dengan adanya nilai etika tersebut dalam
masyarakat diharapkan akan mengatur jalannya kehidupan bersama.

 Pada satu golongan masyarakat mempunyai nilai yang menjadi pedoman


pergaulan secara umum atau sesama anggotanya, karena tata nilai tersebut
tertuang secara tertulis (kode etik) untuk menjadi pedoman etika oleh para
anggotanya.

 Menjadi sorotan masyarakat ketika ada perilaku para anggota profesi yang
bertindak tidak didasarkan nilai pergaulan yang telah disepakati bersama,
sehingga akan terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut.

 Etika pada hakekatnya merupakan pandangan hidup dan pedoman tentang


bagaimana orang itu seyogjanya berperilaku. Dan etika berasal dari kesadaran
manusia yang merupakan petunjuk tentang perbuatan mana yang baik dan mana
yang buruk.

 Etika juga merupakan penilaian kualifikasi terhadap perbuatan seseorang (


Mertokusumo, 1991:35)

 Dikaitkan dengan profesi yang merupakan suatu pekerjaan dengan keahlian


khusus, menuntut pengetahuan dan tanggung jawab, diabdikan untuk
kepentingan orang banyak, mempunyai organisasi profesi dan mendapat
pengakuan dari masyarakat, serta kode etik, sehingga etika merupakan alat
untuk mengendalikan diri bagi masing-masing anggota profesi.

 Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa peran etika dalam profesi sebagai alat
pengendali hati nurani /kode etik atau tidak, oleh karena itu etika disini
merupakan pencerminan ilmiah dalam perilaku manusia dari sudut norma-
norma baik dan buruk.

 Dikaitkan dengan profesi yang merupakan suatu pekerjaan dengan keahlian


khusus, menuntut pengetahuan dan tanggung jawab, diabdikan untuk
kepentingan orang banyak, mempunyai organisasi profesi dan mendapat
pengakuan dari masyarakat, serta kode etik, sehingga etika merupakan alat
untuk mengendalikan diri bagi masing-masing anggota profesi.

 Secara lebih tegas dapat dikatakan bahwa peran etika dalam profesi sebagai alat
pengendali hati nurani /kode etik atau tidak, oleh karena itu etika disini
merupakan pencerminan ilmiah dalam perilaku manusia dari sudut norma-
norma baik dan buruk.
4 . ETIKA POLITIK

Etika politik adalah salah satu cabang ilmu etika yang diterapkan dalam
lingkungan politik atau dimensi politik kehidupan. Fungsi etika politik dalam
masyarakat adalah sebagai penyedia sumber nilai atau teori yang menjelaskan
benar salahnya suatu tindakan dalam kaitannya dengan legitimasi politik. (etika
politik adalah seni untuk menapai tujuan ).

5. ETIKA LINGKUNGAN HIDUP

Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi suatu


kebiasaan yang dilakukan oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan
baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam membudayakan sikap


tersebut antara lain, dengan:

a. Lingkungan Keluarga

b. Lingkungan Sekolah

c. Lingkungan Masyarkat
ETIKA DALAM KELUARGA

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajarinilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.

Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik,buruk,
dan tanggung jawab. etika itu sendiri adalah yang berkaitan dengan tingkah laku lahriah
dan dibatasi pada aspek sopan santun antar sesama manusia. Etika diartikan sebagai
watak kesusulaan atau adat kebiasaan

Jika kita membahas tentang etika biasanya dikaitkan dengan kata moral, yang
juga diartikan sebagai adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan
perbuatan yang baik dan menghindari perbuatan yang buruk.

Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki
hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu,
memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di
antara individu tersebut. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

Setiap anggota keluarga harus saling mengetahui peranan dan hak serta
kewajibannya masing-masing, dengan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-
masing anggota keluarga, pertikaian dan ketidak harmonisan akan hilang dengan
sendirinya. Dengan etika yang baik Antara orang tua dan anak maka akan terjalin
keluarga yang harmonis dengan menerapkan prinsip etika komunikasi, misalnya
berbicara dengan perkataan yang baik baik dari orang tua ke anak, anak ke orang tua,
kaka ke adik dan adik ke kakak.

Dengan membiasakan diri dalam keluarga dengan Bahasa yang baik maka itu
akan menberi dampak yang baik juga untuk diri anak ke lingkungan luar keluarga.
Perkataan yang efektif dan keterbukaan antara anggota keluarga dapat menjalin ikatan
yang baik diantara anggota keluarga, ini juga dapat meningkatkan kepercayaan lebih
didalam keluarga serta kenyamanan sehingga dapat mengurangi dampak ketidak
harmonisan antara anggota keluarga.

Selain itu juga etika komunikasi yang lain ada seperti setiap anggota keluarga
menggunakan perkataan yang lemah lembut dalam menyampaikan maksud dari setiap
anggota keluarga serta menggunakan perkataan yang pantas diucapan. Etika yang baik
yang dimiliki seseorang juga tercermin dari kebiasaan yang dibiasakan dalam keluarga.
Baik atau tidaknya sikap seseorang dalam beretika dilingkungan luar tercipta dan
bermula dari lingkungan terdekatnya seperti keluarga karena baik atau tidak nya
seseorang berawal dari kebiasaan- kebiasaan yang dilakukan dalam kelurga.
Contoh Etika yang harus ada dalam sebuah Keluarga :

• Pamitan dan mencium tangan orang tua sebelum pergi ke luar rumah.

• Meminta maaf pada orang tua bila melakukan kesalahan.

• Membantu ibu dalam melakukan pekerjaan rumah.

• Bertutur kata dengan lembut dan sopan pada orang tua.

• Tidak membantah perintah orang tua.

• Tidak menyebutkan nama pada saat memanggil ayah, ibu dan kakak.

• Tidak pulang larut malam dan tepat waktu.

• Saling menghormati dan menghargai

• Tidak berbohong pada orang tua.

• Mendengarkan nasehat orang tua.

• Tidak berbicara pada saat makan bersama.

• Tidak membuang angin pada saat makan bersama.

• Tidak mengeluarkan suara (menyiplak) saat mengunyah makanan.

Etika terhadap orang tua

Bahwa kita ketahui kita harus menghormati dan menyayangi orang tua kita, karna dia
yang telah membesarkan kita.Dan ada sikap yang harus kita lakukan terhadap orang tua
kita adalah

•Tidak memanggil kedua orang tua dengan nama aslinya

•Ramah dan murah senyum kepada orang tua

•Menghargai dan menghormati keduanya

•Melakukan perintahnya selama itu kebaikan

Etika Istri terhadap Suami

Sikap seorang istri terhadap suaminya:

•Menjaga kehormatan suaminya, kemuliaanya, hartanya, anak-anaknya, dan urusan


rumah tangga lainnya.

•Taat terhadap perintah suami selama itu masih di jalan kebenaran.


•Istri tidak boleh membantah dengan keras terhadap suaminya.

•Jika istri akan bepergian, haruslah ia meminta ijin suaminya.

Etika Suami terhadap Istri

Sikap seorang suami terhadap istri:

•Suami wajib berlaku baik terhadap istrinya dengan memberikan hak-hak istrinya

•Suami harus menahan diri untuk tidak menyakiti dan memberatkan istrinya tanpa
sebab yang jelas.

•Suami harus berlaku bijaksana, ramah tamah, berlaku manis dan lemah lembut
terhadap istrinya, baik ketika mereka sedang berdua atau bersama orang banyak.

•Memperlakukannya dengan baik. Artinya Ia memberi istrinya makan jika ia makan,


memberinya pakaian jika ia berpakaian, dan mendidiknya jika ia khawatir istrinya
membangkang dengan menasihatinya tanpa mencaci-maki atau menjelek-jelekkannya.

•Memberikan perlindungan yang memadai kepadanya dengan tidak mengizinkannya


merusak akhlak atau agamanya, dan tidak membuka kesempatan baginya untuk
menjadi wanita fasik terhadap perintah Tuhan.

•Tidak membuka rahasia istrinya dan, sebab ia orang yang diberi kepercayaan
terhadapnya, dituntut menjaga, dan melindunginya.

Etika Orang tua terhadap Anak

Sikap orang tua terhadap anak:

•Orang tua harus bersikap terpuji di depan anak.

•Jangan terlalu memanjakan anak.

•Jangan pernah marah di depan anak.

•Jangan terlalu membatasi ruang gerak anak.

Etika Adik terhadap Kakak ataupun sebaliknya

Sikap adik terhadap kakak dan sebaliknya:

•Seorang adik harus menghormati kakaknya, dan kakak harus menyayangi adiknya.

•Seorang adik harus menghormati kakaknya, begitu juga sebaliknya.

•Seorang kakak harus bisa melindungi adiknya


ETIKA MENUNTUT ILMU

 ETIKA

Secara etimologi kata etika berasal dari bahasa Yunani kuno “ethikos” dan
“ethos” dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang
biasa; padang rumput; kandang; habitat; kebiasaan; adat; akhlak; watak;
perasaan; sikap; dan cara berpikir. Etika mempunyai tiga pengertian: pertama,
ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak); kedua, kumpulan asas atau nilai yang berkaitan dengan akhlak;
ketiga, nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan
masyarakat

 ILMU

Secara bahasa, al-„ilmu adalah lawan dari al-jahl(kebodohan), yaitu mengetahui


sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan pengetahuan pasti.
Secara istilah dijelaskan oleh sebagian ulama bahwa ilmu adala
ma‟rifah(pengetahuan) sebagai lawan dari al-jahl (ketidaktahuan). Menurut
ulama lainnya , ilmu itu lebih jelas dari apa yang diketahui.

Setelah dijelaskan seluruh definisi dari etika dan menuntut ilmu di atas, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa etika menuntut ilmu adalah ilmu yang
menjelaskan bagaimana seharusnya perasaan, sikap, serta cara berpikir seorang
penuntut ilmu dalam kegiatan belajarnya terhadap kesadaran moral yang
memuat keyakinan baik-buruk,benar-tidaknya sesuatu perbuatan berdasarkan
aturan yang berlaku di lingkungan masyarakat.

MEMILIH BIDANG ILMU, GURU, TEMAN DAN KETEKUNAN

Hendaknya seorang murid memilih bidang ilmu yang terbaik yang ia butuhkan
untuk menjalankan agamanya saat itu, kemudian ia memilih apa yang ia akan
butuhkan kelak, dalam hal ini yang perlu ia dahulukan adalah ilmu tauhid dan
maa’rifah untuk mengenali allah dan dalilnya, karena keimanan seorang muqalid
meskipun kamu anggap sah tetapi ia akan berdosaa bila tidak mempelajari dalil-
dalinya, dan memilih buku yang lama dari pada buku-buku yang baru, guru-guru
berkata “Berpedomanlah pada buku-buku lama dan jauhilah buku-buku baru”

Cara memilih guru hendaknya dipilih guru yang paling alim, yang paling wara’ dan lebih
tua, Mencari ilmu merupakan kepentingan tertinggi dan paling sulit maka dalam hal ini
musyawarah lebih penting dan lebih wajib. Ketahuilah bahwa kesabaran dan ketekunan
merupakan dasar utama segala sesuatu tetapi hal ini jarang ditemui. Hendaknya ia nuga
bersabar atas ujian dan cobaan, telah dikatakan seorang guru “gudang karunia Allah
terletak pada serangkaian ujian”

Dalam memilih hendaknya ian meilih teman yang serius dalam belajar, wara’ dan
yang shaleh, dan menjauhi teman yang males membuat onar, banyak bicara,
perusak dan pembawa fitnah.

MENGAGUNGKAN ILMU DAN ULAMA

Ketahuilah bahwa seorang pencari ilmu tidak akan mendapat ilmu dan tidak
akan manfaat dari ilmunya kecuali dengan mengagungkan ilmu dan orang-orang
yang berilmu, mengagungkan dan menghormati guru. Sesungguhnya
barangsiapa yang mengajarimu satu huruf yang engkau butuhkan untuk
ibadahmu berarti ia ayahmu dalam agama.

Termasuk penghormatan terhadap guru hrndaknya seorang murid tidak


berjalan di depanya, tidak duduk di tempatnya, tidak memulai berbicara
dihadapanya kecuali seizinnya, tidak banyak banyak bicara didepannya kecuali
seizinnya dan lain-lain. Termasuk penghormatan terhadap guru adalah
menghormati anak-anaknya dan orang-orang yang dekat dengan guru. Termasuk
menghormati guru adalah menghormati kitab, hendakya seorang murid tidak
mengambil kitab kecuali dalam keadaan suci.

TEKUN DAN SEMANGAT

Seorang murid harus memiliki semangat dan ketekunan. Telah dikatakan


:”Barang siapa yang mencari sesuatu dengan sungguh-sungguh ia akan
mendapatkannya, barangsiapa yang mengetuk pintu dengan sungguh-sungguh ia
akan masuk surga”. Dikatakan;” tergantung kesungguhan engkau akan meraih
keinginanmu”. Hendaknya seorang murid begadang di malam hari untuk belajar
dan selalu mengulanginya di awal malam dan di akhirnya karena waktu antara
maghrib dan isya’ juga menjelang subuh adalah waktu yang penuh barakah.
Sudah sepatutnya seorang murid mempunyai semangat tinggi dalam menuntut
ilmu, karena seseorang akan terbang bersama semangatnya seperti seekor
burung yang terbang dengan kedua sayapnya. Kunci utama memperoleh segala
sesuatu adalah kesungguhan dan semangat yang tinggi. Lezatnya mempelajari
ilmu sudah cukup menjadi motivasi bagi orang berakal untuk mencari ilmu,
terkadang kemalasan muncul dari banyaknya dahak dan kadar air. Cara
menguranginya dengan mengurangi porsi makanan.

MEMULAI BELAJAR, PENGATURANNYA DAN URUTANNYA


Kecerdasan, menimbulkan kejenuhan dan menyia-nyiakan waktunya. Seorang
murid harus sering mendiskusikan masalah ilmu dan dalam hal ini hendaknya ia
bersikap menerima, tidak gegabah, banyak belajar dan menjauhi kemarahan
karena mendiskusikan ilmu ibarat musyawarah yang intinya adalah menhasilkan
kebenaran. Hal ini tidak akan di peroleh kecuali dengan pengamatan, kesabaran
dan mau menerima, ia tidak dapat diperoleh denagn marah dan ambisi. Bila
niatnya menundukkan lawan, maka hal ini tidak boleh dan hanya diperbolehkan
adalah untuk menampakkan kebenaran saja, sedangkan menyamarkan
persoalan tidak diperbolehkan kecuali bila kawan diskusi kita tidak sportif
bukan menginginkan kebenaran. Bila seoorang santri harus terpaksa kerja
karena menafkahi keluargannya dan orang lain maka ia boleh bekerja sambil
menela’ah kitab dan berdiskusi.

TAWAKKAL

Seorang santri harus bertawakkal dalam menuntut ilmu tidak perlu


memusingkan masalah rezeki dan tidak perlu menyibukkan hatinya akan
masalah ini. Karena orang sibuk memikirkan urusan rezki baik itu sandang dan
pangan, jarang sekali ia berusaha untuk mencari akhlak yang baik dan hal-hal
yang luhur

KASIH SAYANG DAN NASEHAT

Orang yang berilmu harus bersifat kasih saying, memberi nasehat dan tidak iri
karena hanya akan merusak dan tidak bermanfaat.

CARA MEMPEROLEH ILMU PENGETAHUAN

Cara/ usaha yang digunakan dalam mencari ilmu pengetahuan disebut juga
metode mencari ilmu pengetahuan. Metode yang dipakai dalam mencari ilmu
pengetahuan hendaknya juga merupakan metode yang efektif agar ilmu
pengetahuan yang diperoleh benar-benar ilmu pengetahuan yang tidak lagi
diragukan kebenarannya. Sebab diusahakan dengan cara yang benar. Adapun
kebenaran yang dimaksud ialah kebenaran yang tegas dan pasti. Sebab
kebenaran adalah pernyataan tanpa ragu.

Landasan epistemologis suatu ilmu mejelaskan proses dan prosedur yang


memungkinkan ditimbanya pengetahuan berupa ilmu serta hal-hal yang harus
diperhatikan agar diperoleh pengetahuan yang benar, menjelaskan kebenaran
serta kriterianya, dan cara yang membantu mendapatkan pengetahuan.

Dalam menjelaskan masalah kebenaran pengetahuan, pengetahuan yang benar


menurut kajian dalam epitemologis ialah pengetahuan yang telah memenuhi
unsur-unsur epistemologis yang dinyatakan secara sistematis dan logis.
Menurut Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani dalam buku Filsafat Umum,
mengatakan bahwa ”pengetahuan diperoleh dengan tiga cara, yaitu dari gagasan dalam
pikiran atau ide, penagalaman, dan intuisi.

 Menurut Yuyun S. Suryasumantri (2001: 50)

Pada dasarnya ada dua cara yang pokok bagi manusia untuk mendapatkan
pengetahuan yang benar. Yang pertama adalah mendasarkan diri kepada rasio
dan kedua mendasarkan diri kepada pengalaman. Kaum rasionalais
mengembangkan apa yang kita kenal dengan rasionalisme. Sedangkan mereka
yang mendasarkan diri kepada pengalaman mengembangkan paham yang
disebut dengan empirisme.Pendapat ini sejalan dengan epistemologi dalam
pemikiran Barat (yang]) bermuara dari dua pangkal padangannya, yaitu
rasionalisme dan empirisme yang merupakan pilar utama metode keilmuan
(scientific method), dan pada gilirannya kajian epstemologis tersebut dapat
membuka perspektif baru dalam ilmu pengetahuan yang multi-dimensional.

Metode memperoleh ilmu dalam konsep Islam tidak hanya terbatas pada yang
empiris saja atau rasio saja, tetapi juga menggunakan intuisi atau wahyu.

Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat beberapa metode yang dapat


digunakan untuk mencari ilmu pengetahuan, menurut filsuf barat adalah dengan
metode Trial and Error metode mencoba-coba). Rasionalisme, Empirisme,
Fenomenalisme, Intusionisme, Wahyu, Metode Ilmiah

Pengetahuan dapat diperoleh kebenarannya dari dua pendekatan, yaitu


pendekatan non-ilmiah dan ilmiah.
ETIKA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan pernah lepas dari komunikasi.
Dari mulai kita bangun tidur sampai kemudian tertidur kembali, komunikasi selalu
menjadi kegiatan utama kita entah itu komunikasi verbal atau non verbal, entah itu
komunikasi antar pribadi atau komunikasi organisasi.

Hal seperti ini memang telah menjadi kodrat kita sebagai seorang manusia yang
memang tidak dapat hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan orang lain disekitar kita,
walaupun hanya untuk sekedar melakukan obrolan basa-basi karena manusia adalah
makhluk sosial dan dari dalam interaksi itulah manusia lambat laun menciptakan nilai-
nilai bersama yang kemudian disebut sebagai kebudayaan.

Dalam nilai-nilai yang terbentuk tersebut terdapat beberapa kaidah yang


bertujuan mengatur tata cara kita berkomunikasi antar sesama tanpa menyakiti hati
dan menjunjung tinggi etika sebagai sebuah tanda penghargaan pada lawan bicara kita.
Namun terkadang pemakaian sesuatu yang kita anggap sebuah etika dapat berakibat
pada sesuatu yang tidak menyenangkan dan menimbulkan kesalahpahaman antar
sesama. Mengapa hal itu bisa terjadi? Padahal tujuan kita menggunakan etika adalah
untuk mencoba menghargai khalayak.

Pemakaian etika dalam konteks komunikasi antar pribadi memiliki paradoks tersendiri.
Di lain pihak, hal ini dapat menjadi hal yang positif namun terkadang sesuatu yang
negatif dan cenderung merusak dan memperburuk keadaan juga dapat terjadi. Berbagai
hal dinilai bertanggung jawab atas hal ini. Dari mulai cara kita berkomunikasi antar
sesama sampai pada saat kita menggunakan etika dalam berinteraksi.

KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Menyandang predikat sebagai mahkluk sosial, manusia selalu terlibat dan


berinteraksi dengan orang lain baik secara kelompok maupun secara personal. Dalam
keterlibatannya dalam interaksi antar pribadi, manusia melakukan pertukaran pesan
melalui berbagai macam simbol yang disepakati bersama dimana penggunaan
pancaindra yang dimiliki dapat secara maksimal dan saling memberikan umpan balik.
Komunikasi yang memang terjadi di dalam lingkup kecil ( hanya antara 2-3 orang) ini
memiliki pengaruh yang besar dalam perkembangan psikologis dan mutu hubungan
kita dengan orang lain.

ETIKA

Banyak orang beranggapan bahwa dalam sebuah pembicaraan, kita harus


menggunakan etika untuk menghargai dan menghormati lawan bicara. Ada sebuah teori
yang mendefinisikan etika sebagai, “sebuah cabang ilmu filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma, moral yang menentukan perilaku manusia dalam hidupnya”.
Dalam teori ini, etika memiliki 3 tujuan, yaitu:

• Membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggung jawabkan
• Membantu manusia mengambil sikap dan tindakan secara tepat dalam hidup ini

• Tujuan akhir untuk menciptakan kebahagiaan.

Terlepas setuju atau tidaknya kita dengan teori diatas, namun ada hal yang bisa kita
sepakati bahwa etika berhubungan dengan moral,”sistem tentang bagaimana kita harus
hidup secara baik sebagai manusia.”

ETIKA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Persoalan etika yang potensial selalu melekat dalam setiap bentuk komunikasi
antar pribadi sehingga komunikasi dapat dinilai dalam dimensi benar-salah, melibatkan
pengaruh yang berarti terhadap manusia lain, sehingga komunikator secara sadar
memilih tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dan cara-cara komunikasi guna
mencapai tujuan tersebut. Apakah seorang komunikator bertujuan menyampaikan
informasi, meningkatkan pemahaman seseorang, memudahkan keputusan yang bebas
pada orang lain, menawarkan nilai-nilai yang penting, memperlihatkan eksistensi dan
relevansi suatu persoalan sosial, memberikan sebuah jawaban atau program aksi atau
memicu pertikaian—persoalan etika yang potensial terpadu dalam upaya-upaya
simbolik sang komunikator. Demikianlah keadaannya pada sebagian besar komunikasi
pribadi, baik komunikasi antara 2 orang, dalam kelompok kecil, dalam retorika gerakan
sosial maupun dalam hubungan masyarakat.

Bahkan muncul ungkapan bahwa manusia adalah satu-satunya hewan” yang


secara harfiah dapat disebut memiliki nilai”. Lebih khusus lagi, barangkali esensi
tertinggi manusia adalah homo ethicus, manusia adalah pembuat penilaian etika. Tetapi
muncul pertanyaan, mengapa mempersoalkan etika dalam komunikasi antar pribadi?
Jelas, dengan menghindari pembicaraan mengenai etika dalam komunikasi, orang akan
bersandar pada berbagai macam pembenaran: (1) setiap orang tahu bahwa teknik
komunikasi tertentu adalah tidak etis jadi tidak perlu dibahas; (2) karena yang penting
dalam komunikasi hanyalah masalah kesuksesan maka masalah etika tidak relevan; (3)
penilaian etika hanyalah masalah penilaian individu secara pribadi sehingga tak ada
jawaban pasti; dan (4) menilai etika orang lain itu menunjukkan keangkuhan atau
bahkan tidak sopan.

Secara potensial timbul ketegangan antara ” kenyataan” dan “keharusan”, antara yang
aktual dan yang ideal. Mungkin terdapat ketegangan antara apa yang dilakukan setiap
orang dengan apa yang menurut kita harus dilakukan oleh orang tersebut. Mungkin
terdapat konflik antara komunikasi yang kita pandang berhasil dan penilaian teknik
tersebut tidak boleh digunakan karena cacat menurut etika. Kita mungkin terlalu
menekankan pemahaman tentang sifat dan efektivitas teknik, proses dan metode
komunikasi dengan mengorbankan perhatian pada masalah etika tentang penggunaan
teknik-teknik seperti itu. Kita harus menguji bukan hanya bagaimana, melainkan juga
apakah kita secara etis harus , memakai berbagai macam metode dan pendekatan.
Masalah “apakah”, jelas bukan hanya penyesuaian khalayak, melainkan maslah etika.
Kita boleh merasa bahwa tujuan-tujuan etika itu tidak dapat dicapai secara nyata
sehingga tidak banyak manfaatnya.
Bagaimana para peserta dalam sebuah transaksi komunikasi pribadi menilai etika dari
komunikasi itu, atau bagaimana para pengamat luar menilai etikanya, akan berbeda-
beda tergantung pada standar etika yang mereka gunakan. Sebagian diantara bahkan
mungkin akan memilih untuk tidak mempertimbangkan etika. Namun demikian,
masalah etika yang potensial tetap ada meskipun tidak terpecahkan atau tidak terjawab.

Apakah seorang komunikator menginginkan penilaian etika atau tidak? Komunikan


umumnya akan menilai, secara resmi ataupun tidak resmi, upaya komunikator
berdasarkan standar etika yang relevan menurut mereka. Jika bukan karena alasan lain,
selain alasan pragmatik, yakni untuk kesempatan meningkatkan kesuksesan ,
komunikator perlu mempertimbangkan kriteria etis para khalayaknya.

Contoh etika komunikasi antar pribadi

Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling membutuhkan satu sama lain.
Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Maryati dan
Suryawati (2003) menyatakan bahwa , “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan
timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar
individu dan kelompok. “ Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan
Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan
suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada
akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial.

“Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai,
menghargai dan saling mendukung.”

Berdasarkan definisi di atas, maka penulis dapat mnyimpulkan bahwa interaksi sosial
adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama
lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun antar individu
dan kelompok.

2.6 Etika dan Komunikasi Dalam Interaksi Sosial

Dalam kehidupan sehari – hari manusia tidak akan pernah lepas dari komunikasi. Dari
mulai kita bangun tidur sampai kemudian tertidur kembali, komunikasi selalu menjadi
kegiatan utama kita entah itu komunikasi verbal atau non verbal, entah itu komunikasi
antar pribadi atau komunikasi organisasi.

Hal seperti ini memang telah menjadi kodrat kita sebagai seorang yang memang tidak
dapat hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan orang lain disekitar kita, walaupun hanya
untuk sekedar melakukan obrolan basa – basi karena manusia adalah makhluk sosial
dan dari dalam interaksi itulah manusia lambat laun menciptakan nilai – nilai bersama
yang kemudian disebut sebagai kebudayaan.

Dalam nilai – nilai yang terbentuk tersebut terdapat beberapa kaidah yang bertujuan
mengatur tata cara kita berkomunikasi antar sesama tanpa menyakiti hati dan
menjunjung tinggi etika sebagai sebuah tanda penghargaan pada lawan bicara kita.
Namun terkadang pemakaian sesuatu yang kita anggap sebuah etika dapat berakibat
pada sesuatu yang tidak menyenangkan dan menimbulkan kesalahpahaman antar
sesama. Mengapa hal itu bisa terjadi Padahal tujuan kita menggunakan etika adalah
untuk mencoba menghargai khalayak.

Pemakaian etika dalam konteks komunikasi antar pribadi memiliki paradoks


tersendiri. Di lain pihak, hal ini dapat menjadi hal yang positif namun terkadang sesuatu
yang negatif dan cenderung merusak danmemperburuk keadaan juga dapat terjadi.
Berbagai hal dinilai bertanggung jawab atas hal ini. Dari mulai cara kita berkomunikasi
antar sesama sampai pada saat kita menggunakan etika dalam berinteraksi.

Persoalan etika yang potensial selalu melekat dalam setiap bentuk komunikasi
antar pribadi sehingga komunikasi dapat dinilai dalam dimensi benar – salah,
melibatkan pengaruh yang berarti terhadap manusia lain, sehingga komunikator secara
sadar memilih tujuan – tujuan tertentu yang ingin dicapai dan cara – cara komunikasi
guna mencapai tujuan tersebut. Apakah seorang komunikator bertujuan menyampaikan
informasi, meningkatkan pemahaman seseorang, memudahkan keputusan yang bebas
pada orang lain, menawarkan nilai – nilai yang penting, memperlihatkan eksistensi dan
relevansi suatu persoalan sosial, memberikan sebuah jawaban atau program aksi atau
memicu pertikaian – pertikaian etika yang potensial terpadu dalam upaya – upaya
simbolik sang komunikator.

Demikianlah keadaannya pada sebagian besar komunikasi pribadi, baik


komunikasi antara 2 orang, dalam kelompok kecil, dalam retorika gerakan sosial
maupun dalam hubungan masyarakat Bahkan muncul ungkapan bahwa manusia adalah
satu – satunya hewan, “yang secara harfiah dapat disebut memiliki nilai”. Lebih khusus
lagi, barangkali esensi tertinggi manusia adalah homo ethicus, manusia adalah pembuat
penilaian etika. Tetapi muncul pertanyaan, mengapa mempersoalkan etika dalam
komunikasi antar pribadi ? Jelas dengan menghindari pembicaraan mengenai etika
dalam komunikasi, orang akan bersandar pada berbagai macam pembenaran : (1)
setiap orang tahu bahwa teknik komunikasi tertentu adalah tidak etis jadi tidak perlu
dibahas: (2) karena yang penting dalam komunikasi hanyalah masalah kesuksesan
maka masalah etika tidak relevan: (3) penilaian etika hanyalah masalah penilaian
individu secara pribadi sehingg tak ada jawaban pasti: (4) menilai etika orang lain itu
menunjukan keangkuhan atau bahkan tidak sopan.

Catatan Kelompok kami : Etika dalam Komunikasi Antarpribadi

Banyak peristiwa dalam kehidupan kita yang tidak kita sadari memiliki
konsekuensi etis. Dengan mengingat manusia sebagai mahluk sosial yang denang
sendirinya pasti membutuhkan orang lain dalam hidupnya, membuat manusia akan
selalu berhubungan dengan orang lain, salah satu “jembatan” yang menghubungkan
manusia sebagai individu dengan manusia-manusia lain dan dunia luar adalah
komunikasi.

Melalui komunikasi itulah manusia menyatakn dirinya, menyimak orang lain atau
memahami berbagai keadaan lingkungannya. Oleh karena itu, komunikasi menjadi ciri
penting manusia. Kemampuan berkomunikasi itu pulalah yang membedakan manusia
dengan mahluk-mahluk lain yang ada di muka bumi ini.
ARTI FUNGSI DAN BENTUK KONIKASI

Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang


kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna bagi kedua
pihak, dalam situasi yang tertentu komunikasi menggunakan media tertentu untuk
merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek
tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi


dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

Tidak ada kelompok yang dapat eksis tanpa komunikasi : pentransferan makna di
antara anggota-anggotanya. Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang
lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar
menanamkan makna tetapi harus juga dipahami (Robbins, 2002 : 310).

Fungsi Komunikasi

Kendali : komunikasi bertindak untuk mengendalikan prilaku anggota dalam


beberapa cara, setiap organisasi mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang
harus dipatuhi oleh karyawan.

Motivasi : komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan menjelaskan kepada


para karyawan apa yang harus dilakukan bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang
dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah standar.

Pengungkapan emosional : bagi banyak karyawan kelompok kerja mereka merupakan


sumber utama untuk interaksi sosial, komunikasi yang terjadi di dalam kelompok itu
merupakan mekanisme fundamental dengan mana anggota-anggota menunjukkan
kekecewaan dan rasa puas mereka oleh karena itu komunikasi menyiarkan ungkapan
emosional dari perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.

Informasi : komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan


kelompok

untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data guna mengenai dan menilai
pilihan-pilihan alternatif.

Bentuk-bentuk komunikasi dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Komunikasi vertikal

Komunikasi vertikal adalah komunikasi dari atas ke bawah dan dari bawah ke
atas atau komunikasi dari pimpinan ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara
timbal balik.

Komunikasi vertikal dapat dibagi menjadi ke bawah dan ke atas.

Ke bawah : Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu kelompok atau
organisasi ke suatu tingkat yang lebih bawah. Kegunaan dari pada komunikasi ini
memberikan penetapan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan, menginformasikan
kebijakan dan prosedur pada bawahan, menunjukkan masalah yang memerlukan
perhatian dan mengemukakan umpan balik terhadap kinerja.
Ke atas : komunikasi yang mengalir ke suatu tingkat yang lebih tinggi dalam
kelompok atau organisasi digunakan untuk memberikan umpan balik kepada atasan,
menginformasikan mereka mengenai kemajuan ke arah tujuan dan meneruskan
masalah-masalah yang ada.Sedangkan dimensi lateral, komunikasi yang terjadi di
antara kelompok kerja yang sama, diantara anggota kelompok-kelompok kerja pada
tingkat yang sama, diantara manajer-manajer pada tingkat yang sama

b. Komunikasi horisontal

Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar, misalnya komunikasi


antara karyawan dengan karyawan dan komunikasi ini sering kali berlangsung tidak
formal yang berlainan dengan komunikasi vertikal yang terjadi secara formal.

c. Komunikasi diagonal

Komunikasi diagonal yang sering juga dinamakan komunikasi silang yaitu seseorang
dengan orang lain yang satu dengan yang lainnya berbeda dalam kedudukan dan
bagianPendapat lainnya menyebutkan, komunikasi dapat mengalir secara vertikal atau
lateral (menyisi)

ETIKA DALAM BERKOMUNIKASI

Komunikasi sangatlah penting dalam menjalin dan menjaga hubungan dengan


seseorang.

Dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan kepada lawan bicara kita, kita harus
memperhatikan beberapa hal atau etika berkomunikasi untuk menjaga perasaan,
kepercayaan dan harga diri seseorang terutama pada dunia bisnis atau kerja, yaitu
antara lain:

1.Berbicara dengan suara yang jelas, dalam arti suara tidak kecil maupun tidak terlalu
kencang.

2.Tidak berbicara terlalu cepat maupun terlalu lambat.

3.Saat berbicara dengan lawan bicara maupun saat mendengarkan lawan bicara, mata
kita harus saling melihat, sehingga tidak terkesan malu ataupun tidak mendengarkan
lawan bicara.

4.Berbicara seperlunya, tidak panjang lebar tanpa arti yang jelas ataupun berputar-
putar (berbelit-belit)

5.Memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara, sehingga tidak


terkesan mendominasi berbicara.

6.Jangan menyela atau memutus pembicaraan lawan bicara apabila lawan bicara kita
belum selesai berbicara, karena itu akan membuat lawan bicara kita tiak senang dan
tidak dihargai.

7.Dalam berkomunikasi diharapkan menjaga emosi kita, yaitu jangan sampai terbawa
emosi sehingga marah-marah kepada lawan bicara.
8.Tidak tertawa secara berlebihan dan terus menerus.

9.Sebaiknya tidak menguap saat lawan bicara sedang berbicara, karena lawan bicara
akan merasa kita bosan dengan pembicaraannya.

10.Tidak mengerjakan sesuatu saat lawan bicara sedang berbicara (misalnya sambil
menulis, mengetik, dan lain sebagainya).

11.Menghargai pendapat, masukan atau kritik dari lawan bicara. Artinya tidak langsung
membantah.

Advertisements

Etika berkomunikasi

Pentingnya Etika Dalam Berkomunikasi.

Pentingnya etika dapat dilihat jika seseorang berkomunikasi, kita tentu lebih
menghargai orang yang berbicara dengan sopan ketimbang orang yang berbicara
dengan kasar atau tidak sopan, seorang komunikan akan ragu untuk terbuka dengan
orang yang memiliki kredibilitas yang rendah, penyampaian pesan yang tidak valid juga
akan menyulitkan seorang komunikan dalam menangkap pesan maka dari itu kita perlu
mengetahui etika apasaja yang perlu kita penuhi sebelum berkomunikasi.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Berkomunikasi.

Ada beberapa hal pokok yang mana kita selaku komunikator perlu lakukan dan perlu
aplikasikan dalam kehidupan, antara lain :

a. Fokus pada lawan bicara

Fokus dalam berkomunikasi merupakan kunci agar informasi yang disampaikan


komunikator kepada kita berjalan lebih efektif, orang yang cinderung tidak
memperhatikan lawan bicaranya biasanya kehilangan beberapa potong informasi yang
disampaikan dan terjadi kesenjangan antara kedua belah pihak, biasanya pihak yang
menyampaikan informasi (komunikator) secara perasaan akan tersinggung dengan kita
dan secara otomatis kesalahan fatal informasi (informasi yang salah) yang masuk dapat
berdampak langsung dengan pengplikasian kita.

b. Fokus pada masalah

Dalam beberapa kasus komunikasi beberapa individu melupakan pokok permasalah


yang ingin dibicarakan hal ini terjadi karena informasi yang seharusnya disampaikan
terlalu melenceng dari yang dibicarakan (basa-basi), perlu adanya penyusunan konsep
sebelum berbicara dengan orang lain, komunikasi ini biasanya disebut dengan
komunikasi yang tidak efisien karena informasi yang dimiliki tidak sesuai dengan apa
yang dibicarakan komunikator. Maka dari itu perlu adanya focus masalah, yaitu tidak
mencampur adukkan masalah lain yang tidak memilik kaitan dengan informasi
tersebut.
c. Jangan menimpali pembicaraan.

Komunikan yang baik adalah komunikan yang mau mendengarkan dengan bijaksana
perkataan dari komunikator, menghargai apa yang dikatakannya dan tidak menimpali
atau menyela perkataannya sebelum selesai.

d. Saling menghargai

Biasanya dalam proses ini dua individu (komunikan dan komunikator) perlu saling
memahami satu sama lain dalam model komunikasi dipaparkan dalam konsep field
experience yaitu konsep kesamaan, dimana tingkat efektifitas komunikasi akan terjalin
lebih tinggi jika dua individu memiliki kesamaan yang besar, sebagai contoh seorang
collecor barang antik tentu akan lebih cenggung berkomunikasi dengan seorang pecinta
ayam hias dari pada seorang collector lainnya. Namun meski demikian jika kita dan
orang lain tidak memiliki faktpr kesamaan, kita harus tetap menjaga etika dengan
menghargai tiap ucapan orang tersebut dengan menyimak dan mendengarkan apa yang
dikatakannya, dengan demikian rasa pengahargaan akan timbul pula pada orang yang
kita hargai tersebut.

e. Selingi Dengan Humor

Ada kalanya dalam berkomunikasi kita merasa bosan dengan informasi yang
disampaikan tentu ini bukan kesalahan pendengar namun dalam proses penyampaian
informasi tersebut kurang bumbu yang menarik pendengar, dalam hal ini kita perlu
menyelinginya dengan candaan atau gurauan agar para pendengar atau komunikan
tidak merasa bosan dengan apa yang kita sampaikan.

Hal-Hal Yang Perlu Dihindari Dalam Berkomunikasi

Dalam berkomunikasi dengan orang lain ada etika tersendiri yang harus kita pegang,
kita selaku individu perlu menjaga perasaan lawan bicara kita agar mereka tidak
tersinggung ataupun salah paham dengan maksud dan tujuan kita. Adapun point-point
berikut ditujukan kepada lawan bicara yang biasanya baru kita temui, baru kita kenal
ataupun kurang akrab dengan orang tersebut diantaranya :

a. Penggunaan kalimat informal (tidak baku)

Dalam proses transaksi informasi seorang individu termasuk kepada orang yang tidak
dikenal atau belum memiliki kedekatan sama sekali, kita perlu menggunakan kalimat
baku atau formal agar orang lain merasa dihargai.

b. Berbicara sambil melakukan hal lain

Etika sopan santun sangat berlaku pada point ini, orang tentu akan merasa tersinggung
saat jika kita dengan sibuk makan dan dalam saat bersamaan berbicara dengan lawan
bicara kita.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata yang diucapkan
(memakai mulut) bisa langsung dipahami.
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata melalui
mulut (harus ditafsirkan dahulu).
ETIKA PROFESI
1. Pengertian profesi dan lingkup etika

a.profesi

Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris "Profess",
yang dalam bahasa Yunani adalah"Επαγγελια", yang bermakna: "Janji untuk
memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap atau permanen".

b.Lingkup Etika

Ruang lingkup etika sangat luas sehingga terbagi atau terpecah menjadi beberapa
bagian atau bidang seperti :

• - Etika terhadap sesama

• - Etika keluarga

• - Etika Profesi
• - Etika Politik

• - Etika Lingkungan

• - Etika Ideologi

2 Pengertian etika profesi

• Etika profesi berasal terdiri atas “etika” dan “profesi”. Istilah Etika berasal dari
bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos sedangkan bentuk
jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak, perasaan, sikap,
cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
• Profesi sendiri berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan, , dalam arti sempit profesi
berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus
dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. Profesi
merupakan kelompok lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan
yang memerlukan ketrampilan dan keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan
yang rumit dari manusia.

• Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.

3. Peranan Dan Prinsip Etika Profesi

a.Peranan etika profesi

• Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan
orang saja, tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang
paling kecil yaitu keluarga sampai satu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut,
suatu kelompok diharapakan akan mempunyai tata nilai untuk mengtur
kehidupan bersama. Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-
nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau
masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat
profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata
nilai yang mengatur dan tertuang secara tidertulis (yaitu kode etik profesi) dan
diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.

Prinsip etika profesi

1.Tanggung jawab

• Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.


• Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat
pada umumnya.

2.Keadilan

• Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.

3.Otonomi

• Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.

4.Prinsip Kompetensi

• Prinsip ini menuntut untuk melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya,


kompetensi dan ketekunan.

5.Prinsip Perilaku Profesional

• Prinsip ini menuntut kita untuk berprilaku konsisten dengan reputasi profesi

6.Prinsip kerahasiaan

• Prinsip ini menuntut untuk menghormati kerahasiaan informasi.

4.kode etik profesi dan standar profesi

a.kode etik profesi


kode etik profesi adalah suatu sistem norma, nilai serta aturan professsional
tertulis yang dengan secara tegas menyatakan apa yang benar serta baik, dan
juga apa yang tidak benar serta tidak baik bagi professional.

b.tujuan kode etik

supaya dapat professional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai


atau juga kustomernya. dengan adanya kode etik tersebut akan dapat
melindungi perbuatan yang tidak professional.

c.fungsi kode etik

menurut biggs dan blocher (1986:10) mengemukakan tiga fungsi kode etik
yaitu :

• melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah


• mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi
• melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi

sifat dan susunan

• kode etik
• harus rasional
• harus konsisten, tetapi tidak kaku
• harus bersifat universal

Kode Etik Profesi Terdiri Atas :

• Aturan kesopanan
• Aturan kelakuan, dan
• Sikap antara para anggota profesi b)

Standar profesi

Standar adalah nilai atau acuan yang menentukan level praktek terhadap staf
atau sistem yang telah ditetapkan untuk dapat diterima sampai pada wewenang
tertentu (schroeder, 1991).
ETIKA DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Etika berasal dari kata ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Etika berkaitan dengan yang dimiliki oleh individu atau kelompok untuk
menilai tindakan salah atau benar, baik atau buruk sikap seseorang.

Teknologi berasal dari bahasa Yunani dari kata technologia. Techno


artinya ‘keahlian’ dan logia artinya ‘pengetahuan’. Pengertian Teknologi adalah
berbagai keperluan serta sarana berbentuk aneka macam peralatan atau sistem
yang berfungsi untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan bagi manusia.

Kaitan etika dengan teknologi informasi, di zaman yang serba canggih ini
banyak komunitas atau kelompok yang menggunakan teknologi informasi untuk
mempermudah segala urusan baik dari segi komunikasi atau dari segi bisnis,
seperti contohnya jejaring sosial maupun aplikasi –aplikasi perusahaan. Dengan
adanya teknologi ini membuat manusia bisa berinteraksi dengan siapa saja
melalui dunia maya tanpa harus mengeluarkan biaya dan waktu yang lama, dan
dengan adanya teknologi website manusia bisa melihat dan menggali informasi
dari seluruh penjuru dunia.

Peran Etika Dalam Perkembangan Teknologi

Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa


manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis
pekerjaan yang sebelumnya menurut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif
sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja
robotik telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan
percepatan yang menakjubkan.

Dampak Positif Perkembangan Teknologi Terhadap Etika Manusia

– Mempererat Hubungan Persaudaraan Antar Teman, Saudara Atau


Keluarga

Dengan adanya media sosial ataupun alat komunikasi lainnya menjadikan


manusia mudah dalam berkomunikasi dengan teman, saudara atau keluarga.
Pada kasus ini jarak bukanlah kendala yang besar, beda negarapun bisa saling
menyapa dan mengetahui hal-hal penting keluarga, teman atau saudara.

– Membentuk Karakter Yang Kreatif Dan Inovatif

Perkembangan teknologi menjadikan manusia lebih berfikir kreatif dan inovatif


untuk menciptakan hal-hal baru yang menarik hati konsumen. Teknologi
informasi berusaha dirancang dengan menarik, efisien dan meringankan
pekerjaan manusia.

Membentuk Karakter Cerdas Dan Berwawasan


Tidak dapat dipungkiri lagi, dengan perkembangan internet saat ini sangat
membantu manusia untuk memperoleh informasi. Di dalam internet terdapat
banyak sekali informasi yang bermanfaat khususnya yang menjadikan manusia
cerdas dan berwawasan luas. Bahkan pengetahuan negara lain pun dapat
diketahui tanpa kita perlu ke sana.

– Membentuk Jiwa Enterpreneurship

Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sangat memungkinkan untuk


terbentuk lapangan pekerjaan. Banyak sekali peluang bisnis yang sangat
mempermudah kita dalam efisiensi waktu dan tenaga. Terautama dengan
memanfaatkan fasilitas internet.

Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat


dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa
iptek mendatangkan mala petaka dan kesengsaraan bagi manusia jika salah
dipergunakan. Dalam peradaban modern, terlalu sering manusia terperdaya dari
dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia.

Dampak dampak negatif dari kemajuan teknologi sekarang ini salah satunya
adalah hilangnya etika -etika dalam bermayarakat. Kita dapat melihat contoh
nyatanya ada dalam kehidupan kita sehari hari. Setiap kita bertemu orang
hampir pasti kita melihat orang tersebut tengah sibuk dengan smartphone nya.
Dikereta misalnya, orang-orang sibuk menunduk kelayar smartphone nya tanpa
peduli dengan sekitarnya. Tak jarang terkadang ada penumpang lain yang lebih
di prioritaskan untuk duduk namun orang-orang seperti tak perduli karena
tengah sibuk dengan smartphone nya.

Terkadang kita melihat muda-mudi yang asik dengan smartphone nya melintas
di depan orang yang lebih tua tanpa mengucapkan permisi atau setidaknya
menyapa orang terebut. Karena ia asyik dengan smartphone dan tak peduli
dengan keadaan sekitarnya. Karena hal tersebut terkadang dianggap kurang
sopan dan tidak memiliki etika.

Bukan hanya orang lain, terkadang saat kita berkumpul dengan teman atau
bahkan keluarga. Saat kita tengah berkumpul, pasti ada salah satu dari teman
atau keluarga kita terlalu sibuk dengan smartphone nya. Sehingga saat ada yang
berbicara atau tengah mengajaknya mengobrol pasti akan diacuhkan karena dia
terlalu sibuk dengan smartphonnya. Ia pasti akan dianggap tidak sopan dan tidak
memiliki etika. Bukan hanya saat berkumpul untuk mengobrol, saat sedang
makan bersama pun demikian. Seseorang yang sudah kecanduan dengan
smartphone pasti tidak akan dapat lepas dari smartphone nya tersebut bahkan
saat makan sekalipun. Ia pun pasti ditegur karena tidak memiliki etika makan
yang benar. kita harus membiasakan diri tidak terlalu sibuk dengan smartphone
atau gadget kita dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar kita. Biasakan saat
kita sedang bersama orang lain untuk menyimpan sejenak smartphone atau
gadget kita dan biasakan untuk memperbanyak interaksi dengan mereka. Kita
juga harus membatasi pengguanaan smartphone atau gadget agar kita tidak
mengalami kecanduan terhadap smartphone dan gadget.
Dampak Negatif Perkembangan Teknologi Terhadap Etika Manusia

– Munculnya Perilaku Individualisme Dan Egois

• Semakin tergantungnya akan informasi teknologi, maka jiwa sosialnya


akan berkurang. Misalnya saja orang akan lebih senang bermain media
sosial dari pada mengikuti kegiatan sosial atau ibadah.

– Manusia Malas Melakukan Aktifitas Yang Bermanfaat

• Kebanyakan manusia malas untuk melakukan aktifitas. Meraka


cenderung bermalas-malasan dengan memainkan game/komputer
sampai larut malam. Bahkan untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan
rumah terasa malas untuk dilakukan.

– Penyalahgunaan Untuk Tindakan Kriminal Secara Online

• Pada akhir-akhir ini banyak terjadi penculikan anak melalaui media


sosial. Banyak modus yang digunakan sehingga korban merasa percaya
dan melakukan pertemuan bahkan kepada orang yang belum dikenal.

– Pencurian Keuangan Nasabah Bank

• Pada akhir-akhir ini marak sekali pencurian uang milik nasabah. Para
pembobol menggunakan teknologi informasi untuk membobol uang milik
nasabah bank tersebut.

Cara Meminimalisir Dampak Negatif Terhadap Teknologi Informasi

• Banyak belajar yang bermanfaat atau buku pengetahuan.


• Peran pemerintah sangat diperlukan.
• Orang tua harus mengontrol segala aktifitas anaknya.
• Perlunya kesadaran, peran dan kerjasama semua pihak
• Menanamkan etika dalam penggunaan teknologi dimulai sejak dini, dan dengan
adanya etika kita sudah dapat membedakan antara baik dan buruknya dalam
menggunakan teknologi informasi.
• Menghargai hasil karya orang.
• Mentaati aturan dan undang – undang yang berlaku.
• Selalu melakukan kegiatan yang positif yang tidak membuat kita sendiri dan
dapat membuat pikiran kosong.

Kesimpulan

Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat dan berpotensi untuk membantu
mempermudah umat manusia mengarungi kehidupannya untuk mencapai
keberhasilan dalam bermasyarakat. Efek-efek negatif bisa dihindari dengan
memberikan pedoman-pedoman etika yang jelas kepada para profesional dan
pengguna teknologi ini.

Manfaat maksimal atau efek negatif dari teknologi informasi sangat tergantung
pada manusia yang mengoperasikan. Kesadaran setiap insan yang didasari etika
dan mengedepankan kepentingan bersama dalam pemanfaatan teknologi
sebagai salah satu kunci.

Sebagai manusia yang beradab, dalam menyikapi dan menggunakan teknologi


ini, mestinya kita dapat memilah mana yang baik, benar dan bermanfaat bagi
sesama, kemudian mengambilnya sebagai penyambung mata rantai kebaikan
terhadap sesama, kita juga mesti pandai melihat mana yang buruk dan
merugikan bagi orang lain untuk selanjutnya kita hindari atau memberantasnya
jika hal itu ada di hadapan kita.
CARA PANDANG ETIKA TERHADAP KEMAJEMUKAN ADAT

Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan
dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk.

Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan
sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian
perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem
nilai-nilai yang berlaku.

3 Alasan perlu etika

• Kita hidup dalam masyarakat yang makin pluralistis, dan dihadapkan dengan
sekian banyak pandangan moral yang seringkali bertentangan.
• Kita hidup dalam masa transformasi masyarakat yang tanpa tanding.
Transformasi ekonomi, intelektual dan budaya, yang menantang budaya
tradisional. Dalam situasi ini, etika membantu agar kita tidak kehilangan
orientasi.
• Banyaknya tawaran ideologi sebagai penyelamat. Etika membantu kita agar
sanggup menghadapi ideologi-ideologi itu dengan kritis dan obyektif dan
membentuk penilaian sendiri agar tidak mudah terpancing

JENIS – JENIS ETIKA


ETIKA terbagi dalam 2 Jenis, yaitu sebagai berikut :

1.Etika Deskriptif

• Etika yang berbicara tentang suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola perilaku
manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam kehidupan
masyarakat.

• Etika yang menyoroti secara rasional dan kritis tentang apa yang di harapkan
manusia mengenai sesuatu yang bernilai

• Misalnya: adat istiadat, kebiasaan, hal yang dianggap baik/buruk, tindakan yang
boleh/tidak boleh dilakukan
2. Etika Normatif

• Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang


bagaimana harus bertindak sesuai dengan norma yang berlaku

• Etika yang mengenai norma-norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam
kehidupan sehari-hari

• Misalnya: (individu) kejujuran, kedisiplinan, loyalitas; (masyarakat) etika bisnis,


etika komunikasi, dll

PERBEDAAN KEDUA JENIS ETIKA

Etikadeskriptif :Memberikan gambaran dan membahas fakta yang berkembang


dimasyrakat, dengan tanpa memberikan interpretasi secara tajam dan lugas.

Etika normatif : Melakukan penilaian sekaligus memberikan norma sebagai


dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.

Macam-macam norma :

1. Norma Sopan satun, yang menyangkut tata cara hidup dalam pergaulan sehari-
hari.

2. Norma Hukum, yang memiliki keberlakuan lebih tegas karena diatur oleh suatu
hukum dengan jaminan hukuman bagi pelanggar.

3. Norma Moral, yang sering digunakan sebagai tolak ukur masyarakat untuk
menentukan baik buruknya seorang sebagai manusia, misalnya: menampilkan
diri sebagai manusia dalam profesi yang dijalani.

Anda mungkin juga menyukai