OLEH
MAGHFIRAH (2106104210025)
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2022
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan ini. Upaya kesehatan yang dilakukan
sejak anak masih dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak
agar mencapai tumbuh kembang yang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial
serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah di buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
BAB 1....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
1.1 Latar Balakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................6
ISI..........................................................................................................................................................6
1.1 Pengertian Deteksi Tumbuh Kembang Anak.........................................................................6
1.2 Peran Keluarga dalam Deteksi Tumbuh Kembang Anak.......................................................7
1.3 Peran Guru dalam Deteksi Tumbuh Kembang Anak...........................................................10
1.4 Peran Puskesmas dalam Deteksi Tumbuh Kembang Anak..................................................15
1.5 Peran Rumah Sakit dalam Deteksi Tumbuh Kembang Anak...............................................16
BAB III................................................................................................................................................18
PENUTUP...........................................................................................................................................18
Kesimpulan......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................19
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Balakang
Sesuai dengan proses tumbuh kembang, pemantauan perlu dilakukan sejak awal yaitu sewaktu
dalam kandungan sampai dewasa. Dengan pemantauan yang baik akan dapat dideteksi adanya
penyimpangan secara, dini sehingga tindakan koreksi yang dilakukan akan mendapatkan hasil yang
lebih memuaskan. Dengan kata lain bila penyimpangan ter adi pads usia dini dan dideteksi sedini
mungkin, maka tindakan koreksi akan memberikan hasil yang memuaskan, sedangkan bila
penyimpangan tedadi pads usia dini tetapi bare dideteksi pads usia yang lebih lanjut, hasil koreksi
akan kurang memuaskan. Upaya untuk membantu agar anak tumbuh kembang secara optimal dengan
cars deteksi adanya penyimpangan dan intervensi dini perlu dilaksanakan oleh semua pihak sejak
mulai dari tingkat keluarga, petugas kesehatan mulai dari kader kesehatan sampai dokter spesialis, dan
di semua tingkat pelayanan kesehatan mulai dari tingkat dasar sampai pelayanan yang lebih
spesialistis. Dengan telah adanya program deteksi dan intervensi dini terhadap penyimpangan tumbuh
kembang yang dilaksanakan di masyarakat melalui program posyandu, program Bina Keluarga Balita
(BYB), program di Puskesmas maka sudah harus perlu dipikirkan sistim tatalaksana untuk fasilitas
selanjutnya sebagai sarana rujukan selanjutnya yang termasuk jugs tempat rujukan yang paling akhir
yang dapat menangani secara holistik dan komplit.
1.3 Tujuan
ISI
Tumbuh kembang optimal adalah tercapainya proses tumbuh kembang yang sesuai
dengan potensi yang dimiliki oleh anak. Dengan mengetahui penyimpangan tumbuh
kembang secara dini sehingga upaya-upaya pencegahan, stimulasi dan penyembuhan serta
pemulihannya dapat dibenarkan dengan ini yang jelas sedini mungkin pada masa-masa peka
proses tumbuh kembang anak sehingga hasilnya dapat diharapkan akan tercapai. Tumbuh
kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai dewasa, yang dipengaruhi
oleh faktor bawaan dan lingkungan. Ini berarti bahwa tumbuh kembang sudah terjadi sejak di
dalam kandungan dan setelah kelahiran merupakan suatu masa dimana mulai saat itu tumbuh
kembang anak dapat dengan mudah diamati. Sejak lahir hingga usia kurang lebih dua tahun
perkembangan anak sangat berkaitan dengan keadaan fisik dsn kesehatannya. Perkembangan
kemampuan, terutama motoric, sangat pesat. Perbedaannya sangat terlihat walau hanya dalam
dua tau tiga bulan saja.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri yang saling berkaitan, yaitu :
Keluarga/ orangtua berfungsi untuk memastikan bahwa anaknya sehat dan aman,
memberikan sarana dan prasana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di
kehidupan sosial, serta sebagai media dalam menanamkan nilai sosial dan budaya sedini
mungkin. Orangtua memberikan kasih sayang, penerimaan, penghargaan, pengakuan, dan
arahan kepada anaknya.
Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun kepercayaan
terhadap orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan sosial,
emosional, dan kognitif pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua
dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas yang wajar antar usia;
menyampaikan alasan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan anak, akan meningkatkan
rasa percaya diri dan juga performa di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Selain itu
anak akan lebih terhindar dari hal-hal negatif seperti, depresi dan penggunaan narkoba.
Budaya, kepercayaan, tradisi, dan nilai yang dianut dalam suatu keluarga juga
mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada orangtua
Cina-Amerika menyebutkan bahwa para orang tua memiliki cukup andil dalam mengatur
tingkah laku anaknya, sehingga masalah terkait penyimpangan perilaku pada anak jarang
dijumpai.
Pada masa remaja-dewasa muda, orangtua memiliki tugas dan peran baru seiring dengan
berubahnya kebutuhan anak pada masa ini. Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah
perubahan secara fisik, kognitif, dan juga sosial. Anak akan mulai melepaskan diri dari
ketergantungan pada keluarga dan mulai fokus pada kehidupan sosial di luar rumah.
Tantangan bagi orangtua adalah bagaimana harus menyeimbangkan antara mempertahankan
ikatan dalam keluarga dan meningkatkan otonomi anak seiring dengan bertambahnya usia
dan pendewasaan pada anak. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa orangtua yang tetap
mempertahankan komunikasi yang baik dan hangat memiliki anak dengan luaran lebih baik
dalam kehidupan sosialnya, tidak menggunakan narkoba, mengalami gangguan cemas dan
depresi yang lebih sedikit daripada anak dengan orangtua yang tidak menjaga komunikasi
pada masa remaja-dewasa muda.
Keberhasilan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, mulai dari
lingkungan keluarga hingga masyarakat luas. Peran keluarga utamanya orangtua sangat
penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan
pengertian. Mengapa peran keluarga utamanya orangtua sangat penting? Lingkungan paparan
pertama dan tersering bagi anak-anak adalah keluarga. Pembentukan karakter dan proses
tumbuh kembang pertama kali dimulai dari sini. Anak-anak harus dipersiapkan sedini
mungkin untuk menjadi penentu kehidupannya nanti. Harus dipersiapkan untuk bisa
membuat keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di masyarakat.
Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat tinggal anak
dibesarkan. Kondisi yang optimal di rumah, pemenuhan nutrisi yang cukup, dan interaksi
antar orangtua maupun dengan anak sangat mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.
Orangtua bertanggungjawab untuk menyediakan lingkungan yang aman, memantau aktivitas
anak, membantu mengembangkan emosi sosial dan kognitif, serta menyediakan arahan dan
panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyediakan lingkungan rumah yang aman
dan kondusif, anak akan senang bermain, mengeksplorasi hingga menemukan berbagai hal
baru yang dapat meningkatkan level perkembangan kognitif, sosial, dan emosional.
Harapannya kelak dapat menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan produktif.
Memantau tumbuh kembang anak sesuai kelompok umur dengan memanfaatkan sarana
yang ada, seperti: KMS balita, Kartu Kembang Anak, Kalender Tumbuh Kembang
Anak.
Melakukan stimulasi terhadap anak sesuai dengan tingkat perkembangan perkembangan
anak.
Melaporkan dan membahas tingkat perkembangan anak dengan kader Posyandu/BKB.
Melaksanakan stimulasi sesuai nasehat kader BKB/Posyandu dalam rangka
meningkatkan kemampuan anak.
Memantau tumbuh kembang anak melalui ibu balita pada setiap pertemuan kelompok
dengan menggunakan sarana yang ada (13 LS balita, Kartu Kembang Anak, Kartu Asuh
Ibu, dll.)
Memberikan penyuluhan dan cara stimulasi kepada ibu balita sesuai dengan kelompok
umur anak.
Melakukan rujukan bagi setiap anak dengan penyimpangan tumbuh kembang.
Untuk melaksanakan tugas dan peran tersebut di atas, diperlukan alat/instrumen yaitu:
1. Keluarga:
2. Kelompok BKB:
Guru merupakan pelaksana dalam berbagai kegiatan di sekolah, terutama dalam lembaga
pendidikan anak usia dini. Guru sebagai pendidik harus mampu menjadi tauladan yang baik
bagi anak didiknya. Peran guru disini sangat berpengaruh dalam keberhasilan sebuah
lembaga. Adapun peran-peran tersebut berikut: Guru sebagai Pendidik Guru adalah pendidik
yang menjadi tokoh panutan, dan identifikasi bagi anak didik dan lingkungan sekitar pada
umunya. Oleh karena itu, untuk menjadi guru PAUD harus mempunyai standar kualitas
pribadi tertentu yang mencakup pengembangan kreativitas, tanggung jawab, wibawa,
mandiri, dan disiplin
1) Memantau dan mendeteksi dini setiap balita yang berkunjung dan dirujuk ke rumah
sakit.
2) Menegakkan diagnosis secara multidisipliner penyimpangan tumbuh kembang balita
yang berkunjung dan dirujuk.
3) Melakukan intervensi secara multidisipliner.
4) Merujuk penderita ke Rumah Sakit tipe B/Afinstansi kompeten.
5) Metaksanakan koordinasi dalam menegakkan diagnosis dan melaksanakan.
Intervensi.
Setiap Rumah Sakit Kabupaten ada unit pelayanan kesehatan anak terpadu yang
melibatkan beberapa disiplin ilmu/keahlian yang dinamakan Klinik Tumbuh Kembang Anak.
a. Tujuan umum: Mengoptimalisasikan tumbuh kembang anak sesuai dengan potensi dan
keterbatasannya.
b. Tujuan khusus: Mendeteksi, mendiagnosa, menstimulasi, mengobati, dan 'follow-up'
anak yang dirujuk ataupun datang sendini dengan penyimpangan tumbuh kembang;
Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditangani setempat ke pusat - rujukan yang lebih
lengkap atau instansi yang berkompeten atau Yayasan khusus sesuai dengan kasus yang
ditangani.
Dokter Anak.
Dokter Kebidanan
Dokter Ahli Syaraf.
Dokter Ahli Radiologi.
Ahli Gizi.
Ahli Fisioterapi.
Dokter Ahli Mata.
Dokter Ahli THT.
Psikolog.
Untuk semua anggota tim perlu ditanamkan konsep Klinik Tumbuh Kembang dan Rumah
Sakit Kabupaten yang sudah mempunyai tim seperti di atas akan dapat menjadi pusat rujukan
baik dari Puskesmas maupun dari Rumah Sakit Kabupaten lain yang belum lengkap.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Telah diuraikan tatalaksana kegiatan deteksi dini dan intervensi
penyimpangan tumbuh kembang anak mulai tmgkat keluarga/kelompok BKB sampai
ke Rumah Sakit Kabupaten.
Dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang deteksi dini
penyimpangan tumbuh kembang anak, maka pelayanan yang memadai perlu dipersiapkan
secara baik mulai dari tingkat pelayanan dasar sampai tingkat pelayanan yang lebih
tinggi. Hal ini penting oleh karena kemungkinan adanya kasus rujukan yang seharusnya
akan mendapat pelayanan yang lebih memadai.
DAFTAR PUSTAKA
Parents, Families, and Home-based Early Child Development
WHO, 2000, Family and community practice that promote child survival, growth and
development, Geneva
Sartika M, Erni. 2019. Peran Guru Dalam Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Di
TK Islam Terpadu Salsabila Al-Muthi’in Yogyakarta. Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta
Ardy Wiyani, Novan. 2014. Mengelolah & Mengembangkan Kecerdasan Sosial &Emosional
Anak Usia Dini. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fadillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Izzan, Ahmad & Saehudin. 2012. Tafsir Pendidikan Studi Ayat-Ayat Berdimensi Pendidikan.
Banten: Pustaka Aufa Media.
Jahja, Yudrik. 2011. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Latif, Muktar. dkk. 2014. Orentasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Prenadamedia Group.
Ma’mur Asmani, Jamal. 2015. Panduan Praktis Manajemen Mutu Guru PAUD. Yogyakarta:
Diva Press.
Mutiah, Dian. 2012. Psikologi Bermain Anak Usia Dini. Jakarta: Prenada Mediab Group.
Najib, Muhamad, dkk. 2019. Manajemen Strategi Pendidikan Karakter Bagi Anak Usia Dini.
Yogyakarta: Gava media.