Anda di halaman 1dari 15

POLA GERAK SEDERHANA BERDASARKAN KARAKTER

ANAK USIA DINI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah Pembelajaran Tari 02

Dosen Pengampu :

Sitti Muliya Rizka, S.Pd,.M.Ed

Disusun Oleh : Kelompok 5

Adelia Maulida 2006104210058


Bushniar.RD 2006104210067
Chairatul Husna 2006104210085
Hayatun Nufus Arza 2006104210021
Indah Sahara 2006104210077
Nana Maulizar 2006104210057

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas kuasa-Nya yang
selalu memberikan kesehatan, kemudahan, dan kesabaran kepada penulis sehingga makalah
yang berjudul “Pola Gerak Sederhana Berdasarkan Karakter Anak Usia Dini “ dapat penulis
selesaikan dengan baik. Shalawat dan salam penulis persembahkan ke pangkuan Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan ke alam yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Sitti Muliya Rizka, S.Pd,.MEd
selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran Tari yang telah memberikan
bimbingannya selama ini. Mengingat terbatasnya pengetahuan dan pengalaman penulis, maka
penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik dan bermanfaat.

Akhirnya kepada Allah SWT penulis mohon ampun atas segala kesalahan dan kehilafan
dalam membuat makalah ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karuniaNya
kepada kita semua.

Banda Aceh, 06 April 2023

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................5

1.3. Tujuan..........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6

2.1. Pembelajaran Tari Bagi Anak Usia Dini.....................................................................6

2.2. Desain Pembelajaran Tari............................................................................................7

2.3. Karakteristik Tari Anak Usia Dini..............................................................................7

2.4. Tahapan Pembelajaran Tari Bagi Anak Usia Dini....................................................10

BAB III PENUTUP.................................................................................................................13

3.1. Kesimpulan................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pendidikan Anak Usia Dini yaitu Pendidikan yang ditujukan bagi anak usia 0-6tahun,
biasanya disebut dengan masa emas ( golden age ) kerena perkembangan intelektual otak
anak mengalami peningkatan yang sangat pesat. Pendidikan yang diberikan untuk
membentuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani melalui pemberian
rangsangan agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki Pendidikan ke jenjang lanjut. Pada
rentang usia anak ini merupakan rentang yang mendasar terjadi pengembangan kemampuan
fisik, kognitif, Bahasa, social emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral dan
nilai-nilai agama. Pertumubuhan fisik alam pengembangan otot-otot kecil maupun otot-otot
besar sangat berpengaruh dari berbagai aktivitas anak. Karena pengembangan otot kesil
diperlukan anak untuk menguasai keterampilan dasar akademik seperti belajar menggambar
dan melukis.

Kurangnya keterampilan motorik yang anak kuasi akan berdampak terhadap


rendahnya penerimaan diri anak, anak mudah frustasi, putus asa, sehingga malas melakukan
aktivitas lainnya. Dalam bermain, anak-anak banyak melakukan aktivitas kegiatan kreatif
dengan menggunakan symbol ekspresi melalui gerak. Pengalaman berekspresi akan
menuntun anak untuk menemukan sesuatu yang menarik,dapat mengetahui cara melakukan
sebuah gerakan, menggunakan gerak dalam mengembangkan kemampuan melalui symbol
ekspresi yang mereka lihat dengar dan rasakan. Seorang guru dapat melihat, mengarahkan
serta memilih secara sekektif gerakan yang bersumber imajinasi, dan kreativitas anak yang
akan dijadikan materi dalam penyusunan sebuah gerak dasar tari.

Materi dalam penyusunan tari bersumber dari anak sambil bermain dan guru berperan
membangkitkan motivasi anak dengan stimulasi mengarahkan. Maka sudah jelas bahwa
penerapan tari dapat memberikan teman untuk bekerja sama dalam menemukan kesenangan
serta kenyamanan dalam bersosialisasi di lingkungan social dengan nilai-nilai budaya. Sudah
terlihat jelas bahwa seni tari bertujuan untuk membantu perkembangan dan pertumbuhan
kreativitas anak, maka dari itu menarik bagi penulis untuk membahas Gerakan-gerakan dasar
tari untuk anak usia dini.

5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu:

1. Bagaimana yang dimaksud dengan pembelajaran tari bagi anak usia dini?
2. Bagaimana desain pembelajaran tari?
3. Bagaimana karakterisktik tari anak usia dini?
4. Apa saja tahapan dalam pembelajaran tari bagi anak usia dini?

1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui maksud dari pembelajaran tari bagi anak usia dini
2. Untuk mengetahui desain pembelajaran tari
3. Untuk mengetahui karakteristik tari bagi anak usia dini
4. Untuk mengetahui tahapan dalam pembelajaran tari bagi anak usia dini

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pembelajaran Tari Bagi Anak Usia Dini


Tari dalam dimensi pendidikan akan memberi warna dan arah pada pembentukan
pengetahuan, sikap dan keterampilan gerak. Hal ini disebabkan karena pembelajaran tari
tidak hanya mengembangkan kompetensi motorik semata, akan tetapi kompetensi afektif dan
kognitif. Ada empat fungsi pendidikan taripada anak usia dini. Purnomo (1993:30-31)
mengemukakan keempat fungsi itu sebagai berikut: (1) mengembangkan kompetensi
intelektual. Hal ini disebabkan pada saat menari anak harus mempu secara kognitif, yaitu
untuk memahami, mengerti, mensintesa bahkan mengevaluasi gerak yang dilakukan.
Sedangkan dari ranah afektif anak dituntut untuk mampu bersikap positif menerima estetika
tari. Sementara dari ranah psikomotorik anak dituntut untuk mampu melakukan gerak secara
terampil, tepat dengan irama yang mengiringinya;(2) wahana sosialisasi. Tari dalam dimensi
pendidikan juga merupakan wahana sosialisasi bagi anak, terutama sewaktu menari dalam
bentuk kelompok. Setiap anak dituntut untuk mampu bekerjasama. Hal ini diperlukan untuk
memberi kekompakan gerak sewaktu menari. Sosialisasi melalui tari akan berdampak pada
rasa percaya diri pada anak;(3) wahana cinta lingkungan.

Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran tari bagi anak usia
dini, yaitu : (1) tari imitatif, dan (2) karakteristik gerak tari bagi anak usia dini. Menurut
Rachmi (2008:6.7) secara umum karakteristik gerak bagi anak usia dini, yaitu : 1) Menirukan
Dalam bermain anak-anak senang menirukan hal-hal yang diamatinya baik secara audio,
visual maupun audio visual. Ia mulai menirukan berbagai aktion/gerakan sampai pada otot-
ototnya demi menurut kata hatinya. 2) Manipulasi (perlakuan) Anak-anak melakukan
gerakan-gerakan secara spontan dari objek yang diamatinya sesuai dengan keinginannya
ataupun terhadap gerakan-gerakan yang disukainya. 3) Bersahaja Anak-anak dalam
melakukan gerak dengan sangat sederhana dan tidak dibuatbuat atau apa adanya. Kesahajaan
itulah yang dimiliki anak. Contohnya ketika anak usia dini mendengarkan musik, ia akan
menggerak-gerakan bagian tubuhnya sesuai dengan keinginan hatinya.

7
2.2. Desain Pembelajaran Tari
Berikut ini langkah-langkah dalam pembelajaran tari :
a. Eksplorasi
Pembelajaran tari perlu diberikan kepada anak agar dapat mengungkapkan orisinalitas
gerak. Pengungkapan gerak melalui eksplorasi yaitu pengungkapan ide-ide gerak dan
menuangkan kedalam ekspresi anak untuk mengembangkan kepribadian, kemampuan
sosialisasi dan kreativitas. Dalam penelitian ini, eksplorasi diberikan kesempatan pada anak
setelah guru memberikan contoh terlebih dahulu sehingga anak akan mudah menirukannya.
b. Improvisasi
Pembelajaran tari dilaksanakan tidak mengikat namun perlu diperkenalkan kepada
anak melalui apresiasi dengan cara meberikan gambaran tentang gerak dasar tari untuk
memberikan kesempatan dalam mengungkapkan ekspresi gerak sesuai dengan
kemampuannya. Improvisasi yang dilakukan anak berlangsung secara alami sesuai
kemampuan dalam menginterpretasikan dengan pemahaman anak. Melalui Improvisasi guru
akan memahami tingkat kemampuan anak dalam menginterpretasikan pemahaman tentang
gerak yang dimiliki anak. Seyogyanya guru memberikan kebebasan kepada anak dalam
bergerak.
c. Penyusunan atau penggabungan gerak
Dengan menari anak diharapkan dapat berapresiasi dan memberikan kesempatan untuk
mengembangkan motorik dengan pengalaman mengungkapkan ekspresi gerak untuk
meningkatkan kemampuannya. Gerak yang dilakukan berdasarkan eksplorasi dan improvisasi
serta gerak peniruan. Penyusunan gerak sangat dibutuhkan dalam menari agar ada patokan
atau standar dalam pembelajaran menari, sehingga memudahkan guru dan anak dalam
bergerak selanjutnya.

2.3. Karakteristik Tari Anak Usia Dini


Seni tari merupakan salah satu bagian dari pendidikan seni yang terdapat dalam
program pembelajaran. Pendidikan seni dengan pendekatan kompetensi sebagai salah suatu
alternatif solusi dan antisipasi pada persaingan global yang kompetitif. Pendidikan berbasis
kompetensi adalah pendidikan yang menitikberatkan pada penguasaan kemampuan atau
kompetensi untuk mengerjakan atau melakukan sesuatu (Masunah, 2003:5)

Gerakan tari pada anak usia dini umumnya bersifat pengulangan dari 5-6 gerakan,
dengan ditambah variasi formasi yang sederhana. Hal penting yang perlu diperhatikan oleh
guru ataupun orangtua adalah memperhatikan kondisi fisik dan psikologis anak saat ingin

8
menari. Memaksakan atau menekan anak untuk menunjukkan suatu gerakan tari, terlebih
harus sempurna, hanya akan membuat kondisi menjadi semakin buruk dan tidak
mengembangkan kreativitas mereka. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan yang
dilakukan guru dan anak berdasarkan indikator kemampuan dari kecerdasan musikal:

1)      Menyanyikan lagu-lagu anak

Guru mengajak anak menyanyikan lagu-lagu yang sesuai dengan tema-tema yang digunakan
atau yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam hal ini guru dapat membuat
atau mengkreasikan lagu baru ciptaannya sendiri. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan atau
tanpa alat musik pengiring.

2)       Bermain Tepuk

Kegiatan bermain tepuk merupakan salah satu kegiatan yang juga sangat digemari anak selain
bernyanyi. Anak akan dikenalkan berbagai pola tepuk yang disesuaikan dengan tema-tema.
Gerak dan ekspresi sangat memberi pengaruh dalam kegiatan ini. Guru juga dapat berkreasi
membuat berbagai permainan tepuk yang memotivasi, mengenalkan sebuah konsep, atau
melatih konsentrasi anak.

3)      Tebak nada dan lagu

Dalam kegiatan ini, guru dapat melakukannya dengan bantuan alat musik ataupun dengan
bersenandung tanpa syair. Kemudian anak diminta menebak lagu berdasarkan bunyi
solmisasi dari alat musik tersebut atau nada yang dimunculkan dari suara senandung guru.

4)      Bermain alat musik buatan

Ada beberapa jenis alat musik yang bisa dipelajari atau dilatihkan kepada anak. Alat musik
juga ada yang berupa alat musik permanen maupun alat musik buatan di mana bahannya
dapat diperoleh di sekitar anak. Agar lebih menarik, alat-alat itu kemudian dihiasi dengan
berbagai macam hiasan. Saat melaksanakan kegiatan ini sebaiknya guru

5)      Gerak dan Lagu-Menari

Secara umum ada dua jenis tarian dalam kegiatan seni itu sendiri. Pertama, kegiatan tari
daerah. Kemudian dilanjutkan dengan menari modern. Sebelum anak diajarkan tari, biasanya
anak akan diajak bergerak bebas mengikuti irama musik. Kemudian mereka mulai dikenalkan
dengan kegiatan gerak tari yang berpola dan menggunakan beberapa formasi.

9
Karakteristik gerak pada anak usia dini umumnya mereka dapat melakukan dengan
berbagai kegiatan-kegiatan pergerakan menirukan. Apabila seorang guru dapat menunjukkan
kepada anak didik suatu action yang dapat diamati (observable), maka anak akan mulai
membuat tiruan action tersebut sampai pada tingkat otot-ototnya dan dituntut oleh dorongan
kata hati untuk menirukannya.

Kemampuan anak-anak dalam masa pertumbuhan selalu bergerak. Sejalan dengan


perkembangan fisik serta mental anak, kegiatan gerak yang dilakukan mereka sangat
bervariasi dan atraktif, biasanya gerak yang mereka lakukan berkenaan dengan dunia
permainan. Dalam bermain anak-anak melakukan gerak kreatif dengan mengungkapkan
berbagai ekspresi melalui simbol gerak. Pengekspresian simbol gerak berhubungan dengan
penggunaan tubuh, ikiran, dan jiwa (rasa) yang tergabung dalam ekspresi nonfungsional dan
komunikasi diri.

Bahwa dalam perkembangan umumnya anak usia dini dapat melakukan kegiatan-kegiatan


bergerak sebagai berikut :

a. Menirukan, seperti yang telah penulis ungkapkan sebelumnya dalam upaya


pengembangan kreativitas tari bahwa dalam bermain anak senang menirukan sesuatu
yang dilihat. Anak dapat menirukan gerakan-gerakan yang dilihat baik dari televisi
ataupun gerakan-gerakan yang secara langsung dilakukan oleh orang lain,
berdasarkan tema maupun gerakan-gerakan binatang yang diamati.
b. Manipulasi, dalam kegiatan ini anak-anak secara spontan menampilkan berbagai
gerak-gerak dari obyek yang diamatinya. Namun dalam pengamatan dari obyek
tersebut anak akan menampilkan sebuah gerakan yang hanya disukainya.

Menurut Kamtini dan Tanjung (2005:10) dalam bukunya yang berjudul Bermain Melalui
Gerak dan Lagu di TK bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa karakteristik gerak
fisik anak TK adalah :

1. bersifat sederhana,
2.  bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu,
3. gerak anak menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang berada
di sekitarnya,
4.  anak juga menirukan gerak-gerak binatang.

10
Seorang guru TK dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak TK harus memperhatikan dua
hal yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari karakteristik atau
ciri-ciri gerak anak. Menurut Desfina (2005:25) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
untuk dapat memberikan tari yang sesuai dengan karakteristik anak TK yaitu ada beberapa
butir yang harus diketahui antara lain :

1. Tema

Bahwa pada umumnya anak-anak selalu menyenangi apa yang pernah dia lihat. Dari
apa yang dilihatnya secara tidak disadari atau disadari dengan spontan. Anak akan
menirukan gerak-gerak yang sesuai dengan apa yang pernah dilihatnya.

Dari gerak-gerak yang pernah dilihat dan diamati oleh anak maka dapat dijadikan suatu
tema. Tema-tema yang pada umumnya disenangi oleh anak-anak TK diantaranya
adalah tingkah laku binatang seperti : kucing, anjing, burung, kupu-kupu, bebek dan
lain-lain. Anak juga menirukan tingkah laku manusia seperti : ayah, ibu, dokter,
insinyur dan lain-lain.

2. Bentuk Gerak

Bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik tari anak-anak, pada umumnya gerak-
gerak yang dilakukannya tidaklah terlalu sulit dan sangat sederhana sekali. Mengingat
pada dasarnya imajinasi anak TK tinggi dan mempunyai daya kreativitas yang tinggi
pula. Dan bentuk-bentuk gerak yang biasa dilakukan adalah bentuk gerak-gerak yang
lincah, cepat dan seakan menggambarkan kegembiraannya.

3. Bentuk Iringan

Dilihat dari karakteristik anak yang senang bergerak dengan gembira, anak TK
biasanya menyenangi musik iringan yang menggambarkan kesenangan dan
kegembiraan. Terutama lagu-lagu anak yang mudah diingat, misalnya: lagu kelinciku,
kebunku, kupu-kupuku dan lain-lain.

2.4. Tahapan Pembelajaran Tari Bagi Anak Usia Dini


Apabila suatu karya cipta gerak tari sudah tersusun dan menjadi satu kesatuan tari
anak, maka dibentuklah menjadi satu bentuk tari dan sebuah jenis tari yang sesuai dengan
karakteristik dan sifat anak TK yang memiliki sifat kegembiraan atau kesenangan, geraknya
yang lincah dan sederhana, dan iringan musiknya pun mudah dipahami oleh anak.

11
Tahapan dalam proses pembelajaran gerak lagu atau tari pada anak usia dini antara
lain :

1. Menyesuaikan kondisi psikologis anak, kemudian memilih tema dari gerak lagu,
kalau itu memungkinkan untuk bernyanyi, maka anak lebih baik diajak untuk
bernyanyi terlebih dahulu.
2. Memilih gerak lagu atau tarian yang mempunyai tema alam sekitar atau tema-tema
tentang kehidupan sehari-hari contohnya tema berkebun, tema binatang, tema profesi
dan tema tumbuhtumbuhan dan sebagainya.
3. Memilih gerakan yang memiliki tingkat kesulitan rendah sehingga anak mampu untuk
mengikuti.
4. Memilih gerak lagu atau tari yang mempunyai gerak komikal, yaitu gerak-gerak yang
mengandung sesuatu yang lucu, hal ini akan mendukung suasana senang pada proses
pembelajaran.
5. Memilih alur dinamik sedang, lembut dan cepat karena variasi dinamik akan melatih
variasi emosi anak,.
6. Buatlah pola lantai gerak lagu/tari sesederhana mungkin dengan tetap memperhatikan
nilai kemenarikan sebuah sajian.
7. Memilih gerak lagu atau tari yang dapat dilakukan secara berkelompok, karena dapat
menanamkan rasa kerja sama, toleransi yang bisa mengarah pada kematangan emosi
dan sosial anak.
8. Hendaknya pendidik menguasai betul tentang materi gerak lagu/tari sebelum
mengajari. Penguasaan materi meliputi tiga aspek yaitu materi gerakan, irama gerakan
dan komposisi gerak lagu. Dengan demikian guru mudah memberikan contoh gerakan
tanpa menggunakan iringan.
9. Berikan bentuk-bentuk gerakan dengan bertahap diawali satu macam pola gerakan
jangan sekaligus, karena dalam satu ragam gerak memerlukan sebuah koordinasi
motorik yang memerlukan waktu untuk melatihnya.
10. Buatlah selingan-selingan berupa cerita yang relevan dengan tema dari gerak lagu/tari
yang akan diajarkan.
11. Jika materi peragam gerak sudah tercapai maka perlu pengulanganpengulangan gerak
harus dilakukan supaya bentuk menjadi optimal. Dalam pengulanganpengulangan
gerak ini perlu kreatifitas pendidik PAUD dalam mengolah metode pembelajaran
supaya anak tidak mengalami kejenuhan.

12
12. Pendidik Paud harus pandai membagi materi gerak lagu dalam beberapa pertemuan
yang perlu diperhatikan adalah kondisi fisik dan psikologis anak. Pada prinsipnya
jangan memaksa anak jika kondisi anak tidak memungkinkan lagi.
13. Jika materi selesai buatlah pentas kecil didalam arena pembelajaran sehingga anak
bisa bermain perana atau bisa menunjukkan kemampuan didepan teman-temannya.
14. Jika materi gerak lagu/tari menggunakan properti tari hendaknya selama proses
pembelajaran selalu mengulangnya agar anak terbiasa dengan properti tari itu.
15. Jika menginginkan sebuah pementasan maka pilihlah busana yang mendukung tema
tarian atau gerak lagu dengan catatan tata busana tidak mengganggu gerak pada anak.
16. Hendaknya tata rias tidak berlebihan apalagi sampai mengeksploitasi anak harus
disesuaikan dengan tema tarian /gerak lagu

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengimplementasian tari ataupun gerak dan lagu
adalah bahwa anak belum bisa dilepaskan dari kebiasaan dan kesenangan yaitu kesukaan
akan bermain (Depdikbud, 1997). Salah satu metode yang dapat dikembangkan untuk
memadukan pengembangan daya cipta dan motorik adalah metode bermain. Pada metode
bermain didalamnya tidak hanya diperoleh berbagai stimulasi yang dapat mengembangkan
kemampuan mereka, tetapi juga sekaligus membuat mereka gembira. Kesukaan akan bermain
sesungguhnya dapat membantu guru tari dalam mencari dan menentukan gerak tari yang akan
diciptakan. Ide gerakan bersumber pada gerak spontan yang dilakukan anak-anak, sehingga
anak tidak merasa dipaksa untuk menari, tetapi mereka diajak utuk bermain dengan suasana
penuh kepuasaan dan kegembiraan. Pengembangan daya cipta anak tidak hanya dilakukan
dalam bentuk mencipta gagasan tetapi juga dalam berolah tangan dan tubuh yang erat
kaitannya dengan perkembangan motorik anak.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Karakteristik gerak bagi anak usia dini, yaitu : 1) Menirukan Dalam bermain anak-anak
senang menirukan hal-hal yang diamatinya baik secara audio, visual maupun audio visual. Ia
mulai menirukan berbagai aktion/gerakan sampai pada otot-ototnya demi menurut kata
hatinya. 2) Manipulasi (perlakuan) Anak-anak melakukan gerakan-gerakan secara spontan
dari objek yang diamatinya sesuai dengan keinginannya ataupun terhadap gerakan-gerakan
yang disukainya. 3) Bersahaja Anak-anak dalam melakukan gerak dengan sangat sederhana
dan tidak dibuatbuat atau apa adanya. Kesahajaan itulah yang dimiliki anak.

Adapun desain pembelajaran tari terdiri dari, eksplorasi, improvisasi dan penggabungan
gerak. Gerak tari pada anak usia dini terdiri dari beberapa tahapan , di mana tahapan tersebut
berawal dari memilih tema yang disukai anak sampai konsep mengaplikasikan rias dan
busana pada anak sesuai dengan tema tari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Desfina. (2005). Belajar Seni Tari Untuk Anak Usia TK. Bandung: Pendidikan Guru Taman
Kanak-kanak Fakultas Ilmu Pendidikan Indonesia UPI.

Dewi, J. K. (2020). Gerak Dasar Tari Untuk Anak Usia Dini. Zuriah Jurnal Pendidikan Anak
Usia Din

Kamtini dan Tanjung. (2005). Bermain Melalui Gerak dan Lagu di TK. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Masunah, J. & Narawati, T. (2003). Seni dan Pendidikan Seni Sebuah Bunga Rampai.
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional (P4ST)
UPI.

Purnomo, E. 1993.Fungsi tari dalam dunia pendidikan anak usia prasekolah, majalah
pendidikan gelora. Jakarta:Grasindo,

Rachmi, Teti. 2004.Materi dan Pembelajaran Kertakes. Jakarta: Universitas Terbuka,

Sutini, A. (t.thn.). Pembelajaran Tari Bagi Anak Usia Dini.

15

Anda mungkin juga menyukai