Anda di halaman 1dari 23

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI

Rosmiati, S.Pd.I, M.Ed


Kantor : Jurusan PG-AUD FKIP
Unsyiah
Email : rosmiati@unsyiah.ac.id
Contact: 085260782120
Mengapa Pendidikan Karakter???
Fauzan Aswin Hadis dari hasil penelitiannya =
orang tua dari kalangan ekonomi lemah
berpendapat bahwa yang paling utama dalam
mengasuh anak (0-4) tahun adalah:
• Memberikan makanan anak (66,67 %)

• Memberikan pendidikan kepada anak (30,00%)

• Mengatur perilaku anak untuk membentuk karakter (3,33%)


Fauzan dalam penelitian yang sama menyatakan bahwa
keberhasilan orang tua dalam membentuk karakter
anak saleh (baik) atau anak salah (nakal) lebih banyak
ditentukan oleh faktor:
• Pola Asuh Anak
Nurture • 78,33 %

• Sikap, Bakat dan


Nature Bawaan
• 21, 67%
Penelitian di Harvard University Amerika Serikat (ali
Ibrahim,2000) memaparkan bahwa:
 Kesuksesan hidup seseorang tidak ditentukan
semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan
teknis (hard skill) yang diperoleh lewat pendidikan,
tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri yang di
dalamnya termasuk karakter dan orang lain (soft
skill)
 Soft skill (80%) : hard skill (20%)
Pendidikan yang diberikan kepada anak harus
seimbang antara:

• Pendidikan Keahlian
Education • mencetak anak yang produktif
for master

• Pendidikan nilai agama, moral dan etika


Education
for ethical • membentuk etika dan hubungan cinta kasih
standars

• Pendidikan pembentukan hati nurani


Cultivition • membentuk kepribadian yang matang
for heart
RUH
(penggerak
hidup)

JASAD
Pendidikan
(tempat organ diberikan QALBU
(hati nurani
ruh,qalbu dan
hawa dalam
kepada manusia sebagai sarana
bertindak dan berkaitan hubungan
berperilaku sebagai
manusia yang baik dengan fungsi manusia dengan
sang pencipta)
atau buruk) organ tubuh

HAWA
(pendorong
atau motivasi
hidup)
• Rasulullah Saw : Anak dilahirkan dalam keadaan
fitrah

• John Lock (Ahli psikologi) : anak lahir bagaikan kertas


putih yang belum ada gambarnya Teori
Tabularasa
Apa itu Karakter???
• Pakar Psikologi, karakter adalah: sifat, watak atau
tabiat yang telah dimiliki sejak lahir dan merupakan
sesuatu yang membedakan setiap individu
• Heraclitus (filsuf), karakter adalah sebagai
pembentuk nasib, bahkan karakter yang baik akan
menentukan nasib bangsa
• Karakter juga didefinisikan sebagai pembawaan dari
dalam yang dapat digunakan untuk membentuk
tingkah laku, sikap dan tabiat yang benar
Karakter adalah keseluruhan
pengalaman seseorang (dalam lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat)
termasuk di dalamnya segala bentuk
pendidikan yang diterima dan pada
akhirnya akan mempengaruhi kesadaran
moral serta perkembangan keseluruhan
kepribadian anak
Tujuan pembentukan karakter:
• Membentuk pribadi yang matang = anak
mampu membedakan mana yang salah dan
benar
• Membentuk hubungan cinta kasih yang
harmonis dalam keluarga = ada hubungan
cinta kasih yang seimbang antara anak dan
orang tua, anak dan anggota keluarga yang
lainnya
• Memberikan kontribusi kepada orang lain
atau masyarakat
• Izsamu Matsuya (pakar pendidikan Jepang)
melalui makalahnya berjudul “ Konsep Pendidikan
Karakter” menyebutkan bahwa perkembangan
karakter melalui tiga tujuan:
1. Individu = titik awal adalah individual sebagai
perpaduan hatinurani dan kesadaran
2. Keluarga = hubungan keluarga dan hubungan
sosial yang dialami sejak kehidupan di masa
kanak-kanak hingga dewasa
3. Kontribusi sosial
Setelah anak
berumur tujuh
tahun (Ahli
pada masa
lalu)

sejak manusia Kapan


Mulai Sejak usia empat
diberi ruh pada
tahun (golden
usia 120 hari Pendidikan period)
(Pedagogis Islam)
???

Sejak anak
masih bayi
dalam
kandungan
(Sigmun Freud)
Konsep Islam dalam Pendidikan Karakter

1. Memilih
Jodoh

7. Anak 2. Hubungan
Beranjak Jadi Intim Suami
Remaja Istri

Long
Life
6. Bayi
Berkembang
Learning 3. Bayi dalam
Kandungan
Jadi Anak

5. Bayi 4. Bayi
Menyusui Dilahirkan
Pakar pendidikan dan psikologi berpendapat
karakter dapat melalui:

Pendidikan

Peneladana
Pola Asuh
n
Agama

Sumber

Sumber
Tujuan Pengemba
Pendidikan ngan Nilai Pancasila
Nasional
Karakter di
Indonesia

Budaya
Nilai Pendidikan Karakter Menurut
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia
No Nilai No Nilai

1 Religius 10 Semangat Kebangsaan


2 Jujur 11 Cinta Tanah Air
3 Toleransi 12 Menghargai Prestasi

4 Disiplin 13 Bersahabat/Komunikatif
5 Kerja Keras 14 Cinta Damai
6 Kreatif 15 Gemar Membaca
7 Mandiri 16 Peduli Lingkungan
8 Demokratis 17 Peduli Sosial
9 Rasa Ingin Tahu 18 Tanggung Jawab
GROUP INVESTIGATION
• Duduk dalam kelompok yang terdiri atas 5
orang
• Setiap kelompok mengidentifikasi strategi
pembentukan karakter anak (3 nilai karakter)
• Mencatat hasil kerja kelompok pada lembaran
yang disediakan
• Mempresentasikan hasil kerja kelompok
masing-masing
Karakteristik Dasar Pendidikan Karakter
KARAKTER DASAR
Heritage Foundation Character Counts USA Ari Ginanjar A

1. Cinta kepada Allah dan semesta 1. Dapat dipercaya 1. Jujur


beserta isinya; (trustwornthiness) 2. Tanggung
2. Tanggung jawab, disiplin, dan 2. Rasa hormat dan jawab
mandiri; perhatian (respect) 3. Disiplin
3. Jujur; 3. Peduli (caring) 4. Visioner
4. Hormat dan santun; 4. Jujur (fairness) 5. Adil
5. Kasih sayang, peduli, dan kerja 5. Tanggung jawab 6. Peduli
sama; (responsibility) 7. Kerja sama
6. Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan 6. Kewarganegaraan
pantang menyerah; (citizenship)
7. Keadilan dan kepemimpinan; 7. Ketulusan (honesty)
8. Baik dan rendah hati; dan 8. Berani (courage)
9. Toleransi, cinta damai, dan 9. Tekun (diligence)
persatuan 10. Integitas (integrity)
Komponen Karakter Yang Baik Menurut
Thomas Lickona
Moral Knowing:
1. Moral awareness
2. Knowing moral
values
3. Respecting taking
4. Moral reasoning
5. Decission making
6. Self-knowledge

Moral Feeling:
Moral Action: 1. Conscience
2. Self-esteem
1. Competence
3. Emphaty
2. Wll 4. Loving the good
3. Habit 5. Self control
6. Humility
Grand Desain Pendidikan Karakter
Olah Hati
Olah Pikir Religius
Cerdas Jujur
Kreatif Bertanggung jawab
Gemar membaca Peduli sosial
Rasa ingin tahu Peduli lingkungan

Olah Rasa dan Karsa


Olah Raga (Kinestetik) Peduli dan Kreatif
Bersih, sehat dan menarik Kerja sama (gotong
royong)
Strategi Pengembangan Karakter Secara Makro
 Pada tahap perencanaan dikembangkan perangkat
karakter yang digali dari berbagai sumber dan best
practice
 Pada tahap implementasi dikembangkan pengalaman
belajar dan proses pembelajaran yang bermuara
pada pembentukan karakter diri peserta didik
 Pada tahap evaluasi hasil dilakukan pengukuran
(assessment) untuk perbaikan berkelanjutan
Strategi Pengembangan Karakter Secara Mikro
 Kegiatan belajar di kelas
 Kegiatan keseharian dalam bentuk penciptaan
budaya sekolah (school culture); kegiatan kokurikuler
dan ekstrakurikuler
 Kegiatan keseharian di rumah
 Kegiatan keseharian di masyarakat
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai