TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Upaya
yang menyusunnya, pertama adalah ayah, ibu dan anak. Adapun yang disebut
dengan orang tua adalah ayah dan ibu dari satu keluarga. Dengan kata lain
keluarga yang utuh adalah apabila dalam satu keluarga terdapat orang tua
(ayah dan ibu) serta anak. Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan beberapa
Menurut Aly (2010: 88) orang tua adalah ibu dan ayah dan masing-
Dalam hal ini Darajat (2007: 56) mengemukakan bahwa orang tua adalah
pembina pribadi utama dalam hidup anak. Kepribadian orang tua, sikap dan
yang dengan sendirinya akan masuk ke dalam pribadi anak yang sedang
tumbuh. Hal ini dikarenakan posisi orang tua memiliki hubungan terdekat
dengan anak-anaknya.
12
13
tingkah laku lainnya secara langsung kepada orang tuanya, sehingga perilaku
karakter anak. Sedangkan Habib (2006: 56) mengatakan bahwa orang tua
tuntutan bagi dibangunnya lahan yang layak untuk masa depan anak bagi
berbagai jenjang kehidupannya. Sebab biasanya prilaku orang tua yang taat
dan ikut campur tangan dalam mendidik anak membawa hasil yang positif
dan baik yang mempengaruhi masa depan anaknya. Hal itu menjadi
sebaliknya, bagi orang tua yang tidak taat, yang mengabaikan pendidikan dan
perhatian terhadap anaknya. Sebab, biasanya prilaku ini akan membawa hasil
anak adalah dalam keluarga. Menurut Hasbullah (2007: 11), dalam tulisannya
berikut:
orang tua harus memiliki kualitas diri yang memadai, sehingga anak-anak
akan berkembang sesuai dengan harapan. Artinya orang tua harus memahami
hakikat dan peran mereka sebagai orang tua dalam membesarkan anak,
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti
rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
Setiap orang tua harus berusaha menjadi orang tua yang baik.
Menurut Syah (2010: 43) untuk menjadi orang tua yang baik, orang tua harus
E. Pengertian Kepribadian
kuno prosopon atau persona yang artinya “topeng” yang biasa dipakai artis
dalam teater. Jadi, konsep awal dari pengertian personality (pada masyarakat
awam) adalah tingkah laku yang ditampakkan pada lingkungan sosial - kesan
mengenai diri yang diinginkan agar dapat ditangkap oleh lingkungan sosial
(Alwisol, 2009: 7)
16
berikut:
F. Struktur Kepribadian
paradigma yang menjadi acuan dasar. Adapun paradigma yang paling banyak
psikoanalisis klasik yang dicetuskan oleh Sigmund Freud (Alwisol, 2009: 2).
kepribadian yang dimaknai sebagai aspek atau elemen dalam diri manusia
Dari Id ini kemudian akan muncul ego dan superego. Saat dilahirkan, Id
2007: 61-62).
The Superego atau Das Ueber Ich adalah aspek sosiologis dalam
cita masyarakat yang diajarkan dalam bentuk perintah atau larangan. The
itu Das Ueber Ich dapat pula dianggap sebagai aspek moral dalam
salah, pantas atau tidak, susila atau tidak, sehingga dengan demikian pribadi
G. Tipologi Kepribadian
kesadaran diri yang baik. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan
tingkah laku bersifat internal dan individual, yakni tingkah laku yang
menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Istilah lain dari
Frankl yang menyebutnya sebagai the meaning of people (Sadiah, 2010: 97).
otentik dalam hubungannya dengan orang lain, memiliki relasi sosial yang
hangat, dan keamanan emosional. Mereka adalah orang yang tidak tertawan
yang lebih konstruktif. Kualitas lain dari kepribadian sehat adalah sabar
diri, serta tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi dalam ketrampilan dan
kualitasnya dapat menurun atau naik. Hal inilah yang akan mempengaruhi
selaras dengan dunia luar dan dengan dirinya sendiri, tanpa perasaan
bersalah, gelisah, atau permusuhan, tidak merusak diri dan orang lain serta
dengan orang lain. mereka tidak mampu menghasilkan cinta, atau memberi
cinta. Mereka sangat tergantung pada segala sesuatu dari luar untuk
ciri orang-orang yang diatur oleh sumber-sumber dari luar. Mereka terdorong
untuk mengambil apa yang mereka inginkan dan butuhkan dengan kekerasan
atau tipu muslihat. Mereka mendapat cinta, hanya dengan mengambilnya dari
orang lain. Adapun orang dengan orientasi penimbunan adalah orang yang
tidak mengharapkan sesuatu dari luar, dan juga tidak menerima atau
H. Tipe Kepribadian
1. Tipe sanguin
Kepribadian yang memiliki banyak kekuatan, semangat,
dan dapat membuat lingkungannya gembira atau senang.
2. Tipe plegmatis
Pribadi yang cenderung tenang, dapat menguasi dirinya
dengan baik, dan mampu melihat permasalahan secara baik dan
mendalam.
3. Tipe melankolik
Pribadi yang mengedepankan perasaan, peka, sensitif
terhadap keadaan dan mudah dikuasai oleh mood.
4. Tipe kolerik
Pribadi yang cenderung berorientasi pada tugas, disiplin
dalam bekerja, setia dan bertanggung jawab.
5. Tipe asertif
Pribadi yang mampu menyatakan ide, pendapat, gagasan
secara tegas, kritis, tetapi perasaannya halus sehingga tidak
menyakiti perasaan orang lain.
25
kepribadian manusia terdiri dari sifat-sifat yang sudah ada (dari Tuhan) dan
kepribadian adalah dinamika dari setiap sifat-sifat yang ada tersebut. Sifat-
sifat positif yang dimaksud seperti: sabar, suka menolong, suka berprestasi,
pendapat orang lain dan lainnya. Selain itu tentunya ada pula sifat-sifat
negatif yang muncul yang merupakan anti dari sifat-sifat positif (Sumadi,
2001).
1. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
orang itu sendiri. Faktor internal ini biasanya merupakan faktor
genetis atau bawaan. Faktor genetis maksudnya adalah faktor
yang berupa bawaan sejak lahir dan merupakan pengaruh
keturunan dari salah satu sifat yang dimiliki salah satu dari kedua
orang tuanya atau bisa jadi gabungan atau kombinasi dari sifat
kedua orang tuanya. Misalnya ayah yang pemarah, maka
kemungkinan anaknya akan menjadi anak yang mudah marah.
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar orang
tersebut. Faktor eksternal ini biasanya merupakan pengaruh yang
berasal dari lingkungan seseorang mulai dari lingkungan
terkecilnya, yakni keluarga, teman, tetangga, sampai dengan
pengaruh dari berbagai media audiovisual seperti TV, VCD,
internet, atau media cetak seperti koran, majalah dan lain
sebagainya.
Faktor biologis dapat berupa keadaan jasmani ibu selama mengandung bayi
dan faktor warisan biologis. Berbagai faktor itu membentuk kebiasaan, sikap,
dan sifat yang khas pada setiap orang. Kepribadian seseorang selalu
kepribadian.
tinggi badan, warna kulit, jenis rambut, dan sebagainya. Sifat seseorang
Berikut ini akan dijelaskan tiga faktor keturunan yang paling menonjol.
yang diwarisi dari orang tuanya. Ada orang yang berbadan tinggi dan
gagah, namun ada pula yang kecil dan pendek. Perbedaan fisik-biologis
dan pendek mungkin memiliki sifat rendah diri, atau paling tidak merasa
Tentu saja tidak selalu seperti gambaran tersebut. Ada juga orang yang
bertubuh kecil dan pendek, tetapi memiliki rasa percaya diri yang besar,
Sebagian dari sifat dasar yang diwariskan orang tua adalah faktor
sifat, atau watak yang ditandai dengan mudah atau tidaknya seseorang
tinggi atau mudah marah. Emosi berhubungan dengan rasa senang atau
28
tidak senang, suka atau tidak suka, dan sedih atau gembira. Orang
emosional tidak selalu berarti orang yang cepat atau suka marah. Orang
yang mudah terharu melihat adegan sedih dalam film juga termasuk
orang yang emosional. Nafsu adalah keinginan kuat ke arah suatu tujuan.
Nafsu ada yang mengarah pada tujuan positif, seperti nafsu makan, nafsu
menjadi orang sukses, dan lain-lain. Namun ada pula nafsu ke arah
sendiri.
Salah satu bagian kepribadian yang diwarisi dari orang tua adalah
oleh orang tua angkat, tingkat kecerdasan orang tua angkat tidaklah
normal (idiot).
nada keras dan agak kasar. Hal tersebut akibat pengaruh suasana laut
kepribadiannya masing-masing.
bentuk baru secara alamiah. Pengaruh ini dapat dilihat dengan jelas,
dengan gaya bahasa yang keras. Ketika dia berada di daerah Keraton
Yogyakarta yang berbudaya jawa halus dengan tutur kata yang sopan,
memengaruhi kepribadian A.
itu bersifat unik dan tidak dirasakan oleh adiknya. Hal seperti ini, terjadi
seseorang bersifat unik. Unik dalam pengertian bahwa tidak seorang pun
persis sama. Keunikan juga berarti tidak ada seorang pun yang
sama persis. Bahkan, apabila ada dua anak kembar yang diasuh oleh
luar biasa rumitnya. Jaringan itu terbentuk oleh jutaan peristiwa yang
lain.
menjadi panutan merasa bahwa dia harus bertindak dan bertingkah laku
4. Faktor Kejiwaan
a. Motivasi
dalam diri seseorang (intrinsik) dan ada pula yang berasal dari luar
keras akan berlainan akibatnya dari pada perlakuan yang lembut dalam
pertumbuhan jiwa anak, hubungan yang serasi, penuh pengertian, dan kasih
sayang akan membawa kepada pembinaan pribadi yang tenang, terbuka dan
mudah di didik, karena ia mendapat kesempatan yang cukup dan baik untuk
bertumbuh dan berkembang. Tapi hubungan orang tua yang tidak serasi,
pribadi yang sukar dan tidak mudah di bentuk, karena ia tidak mendapatkan
suasana yang baik untuk berkembang, sebab selalu terganggu oleh suasana
kurang mantap akibat orang tua tidak berperan selayaknya. Naluri kasih
Dengan demikian, tugas dan peran yang harus dilakukan orang tua
tidaklah mudah, salah satu tugas dan peran orang tua yang tidak dapat
36
yang sangat efektif bila diterapkan dalam keluarga sehingga dengan fungsi
sosial anak dapat mengatur hubungan antar manusia dengan baik, menjalani
perilaku yang ada pada diri seorang anak, maka sudah waktunya bagi orang
37
tua untuk memberi perhatian lebih pada perkembangan anak sejak dini dan
tersebut. Oleh karena sifatnya yang abstrak tentunya anak belum sampai
ajarkanlah tatacara mandi dengan benar pada anak saat di kamar mandi
Sebagai guru dan orang tua sudah tugas untuk mengajarkan sifat
dan nilai-nilai positif pada anak. Akan tetapi, seringkali banyak guru
yang akhirnya pesimis ketika mendapati anak atau anak didiknya yang
dan cara yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan maksud agar anak tidak
jenuh mendengar nasihat dan akan berpikir negatif (contoh: ibu cerewet,
bawel,dll).
38
orang disekitar akan menjadi senang dan bahagia. Akan tetapi apabila
membuat orang lain menjadi takut, menjauh, atau bahkan akan menjadi
dalam pemberian hukuman dan hukuman tidak boleh dalam bentuk fisik
ini tidak boleh main sore hari karena tidak membuat PR, tidak boleh
salah satu cara ampuh untuk membentuk karakter anak. Dengan ajaran
39
agama anak menjadi tahu mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan
berperilaku baik akan tetapi orang tua juga harus menjadi contoh nyata
kurang pantas, dan sikap serta cara pemikiran yang negatif terhadap
semuanya boleh untuk diterima anak, seperti: sinetron, acara gosip, dan
anak mereka. Hal ini harus diawasi, ketika anak yang pandai dapat
yang kecanduan main game lewat internet. Penulis merasa anak usia dini
mengakses internet.
sempurna. Adapun bentuk pembinaan yang diberikan oleh orang tua dalam
anak adalah sosok ideal yang segala tingkah laku, sikap, serta pandangan
atau terus menerus. Metode ini juga tergolong cara yang efektif dalam
mengamalkanya.
pemberian hadiah ini adalah untuk dapat lebih memotifasi anak dalam
anak akan menjadi sadar dalam perbuatan dan berjanji tidak akan
mengulanginya.
(Sochib, 2009: 3-4). Orang tua memiliki peran paling besar untuk
mempengaruhi anak pada saat anak peka terhadap pengaruh luar, serta
mengajarnya selaras dengan temponya sendiri. Orang tua adalah sosok yang
1. Mendampingi
orang tua bekerja dan pulang ke rumah dalam keadaan lelah. Bahkan ada
rumah. Meskipun hanya dengan waktu yang sedikit, namun orang tua
2. Menjalin komunikasi
dukungan pada anak. Begitu pula sebaliknya, anak dapat bercerita dan
menyampaikan pendapatnya.
baik dapat membuat suasana yang hangat dan nyaman dalam kehidupan
keluarga. Saat bermain, orang tua dan anak menjalin komunikasi dengan
3. Memberikan kesempatan
dan pengawasan. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang percaya diri
4. Mengawasi
secara langsung dan tidak langsung untuk mengamati dengan siapa dan
bisa muncul dari diri individu (internal) maupun dari luar individu
(eksternal).
7. Mengarahkan
9).
sehingga mampu memilih pergaulan yang baik yang tidak baik. Menurut
seseorang dalam bentuk sikap dan kelakuan yang berlaku dalam masyarakat.
Amin (2007: 68) berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar
jawab untuk mempengaruhi anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai
dalam keluarga adalah penanaman iman dan moral terhadap diri anak.Untuk
pencapaian tujuan tersebut maka keluarga itu sendiri dituntut untuk memiliki
L. Studi Relevan
Siswa telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Berikut ini adalah
2. Penelitian yang dilakukan oleh Mahfud Alfu Sahri (2010) dengan judul
Pendidikan Pra Sekolah Play Group (PG) & Taman Kanak-Kanak Islam
beban orang tua selama orang tua wali sibuk bekerja. Orang tua
kepribadian anak dan keluarga. Oleh karena itu, baik buruknya akhlak,
bersahabat.Yang terpenting dalam hal ini bahwa setiap kedua orang tua
shaleh dan shalehah masa depan, adalah merupakan suatu amanah, tugas
penelitian ini dengan tiga penelitian adalah masalah lokasi atau tempat
penelitian. Selain itu populasi penelitian ini juga berbeda dengan ketiga
penelitian di atas, pada penelitian ini populasi yang diteliti adalah siswa
SMP, sedangkan pada penelitian di atas, populasi yang diteliti adalah siswa