Anda di halaman 1dari 13

UJIAN TENGAH SEMESTER

“Psikologi Pendidikan”

Disusun Oleh :

Andre Frayoga ( 21129009)

Sesi : 212

Dosen Pengampu Mata Kuliah:


Rahmi Dwi Febriani, S.Pd., M.Pd.

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
1.Analisis dan berikan rasionalisasi Anda minimal 4 (empat) tentang latar belakang
perlunya mempelajari psikologi pendidikan bagi saudara sebagai seorang calon
pendidik!

Jawab:

Menurut saya ada beberapa alasan/latar belakang seorang calon pemdidik perlu mempelajari
psikologi pendidikan,yaitu sebagai berikut:

1) Seorang pendidik dalam menjalankan perannya sebagai pembimbing, pendidik dan


pelatih bagi para peseta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek
perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama
peilaku peserta didik dengan segala aspeknya, sehingga dapat menjalankan tugas dan
perannya secara efektif, yang pada dirinya dapat memberikan kontribusi nyata bagi
pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Nah disinilah psikologi mempunyai peranan
sangat penting bagi calon tenaga pendidik. Penguasaan guru tentang psiikologi
pendidikan merupkan salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni
kompetensi pedagogik. Muhibbin syah (2003) mengatakan bahwa “diantara
pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasi guru dan calon guru adalah pengetahuan
psikologi terapan yang eratkaitannya dengn proses belajar mengajar pesertadidik”
2) Dalam proses belajar sendiri manusia memiliki karakteristik perilaku, kepribadian,
minat, dan juga motivasi yang berbda-beda. Cara seseorang berfikir, merimajinasi dan
aspek lainnya ternyata tidak dapat dipukul rata. Seorang calon pendidik harus bisa
memahami tiap karakteristik peserta didiknya tersebut. Untuk memahami dan
memperkuat proses pembelajaran, calon pendidik yang kelak menjadi seorang
pendidik/guru harus mampu membangun situas pembelajaran dikelas yang nyaman
dan menyenangkan bagi peserta didik.
3) Pembelajaran di kelas bukan hanya masalah menyampaikan fakta kepada peserta
didik apalagi hanya transfer ilmu saja. Berbagai permasalahan muncul dalam proses
tersebut, seperti bagaimana tidak semua peserta didik mau menerimanya hingga
tingkatan yang berbeda dalam mencerna informasi yang disampaikan. Berbagai
teknik, metode, model, strategi dan pendekatan pembelajaran telah dicoba untuk
mengatasi segala problem yang dihadapi. Namun tidak semua ilmu teknis
pembelajaran tersebut dapat bekerja sesuai dengan teori atau strategi yang
disampaikannya. Oleh karena itu tidak satu pun dalam psikologi pendidikan ini dapat
memberitahukan kepada guru dengan tepat cara mengajarkan sesuatu kepada
kelompok kelas tiga tertentu. Menjawab permasalahan tersebut, konsep psikologi
pendidikan dapat digunakan untuk mempertimbangkan cara mengajarkan,
menafsirkan dan memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi dan menjelaskan
kepada pendidik apa sebetulnya yang sedang mereka lakukan.
4) Selain pengetahuan dan pengalaman, seorang guru juga seharusnya bisa mengerti dan
memahami setiap permasalahan atau hambatan dari peserta dan permasalahan
psikologis dari peserta didik. Didalam faktor psikologis ada tujuh faktor yang
mempengaruhi belajar, yaitu Minat, bakat, perhatian, motif, intelegensi, kesiapan dan
kematangan. Faktor-faktor diatas sangatlah penting untuk diperhatikan bagi seorang
guru atau pendidik. Guru harus bisa memahami permasalahan peserta didik,
mendengarkan keluh-kesah peserta didik dan tidak terlalu memberikan tugas yang
sekiranya akan membebani peserta didik. Oleh karena itu guru perlu memahami dan
mempelajari psikologi pendidikan.

2 Kemukakanlah beserta contoh persamaan dan perbedaan pertumbuhan dan


perkembangan, serta prinsip perkembangan!

Jawab:

 Persamaan
Persamaan antara pertumbuhan dan perkembangan yaitu kedua proses itu merupakan
bagian dari perkembangan manusia sepanjang hidup. Kedua proses ini juga
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti genetik, lingkungan, dan
pengalaman. Oleh karena itu, kedua proses ini sangat penting untuk dipahami dan
didukung agar individu dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Contoh
berkontribusi pada pembentukan identitas seseorang individu kedua proses ini
membantu membentuk identitas seseorang, baik dalam hal fisik, emosi, dan sosial.
 Perbedaan
Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya volume dan jumlah sel sehingga
terjadi pertambahan ukuran pada makhluk hidup tersebut. Pertumbuhan adalah
perubahan bersifat irreversibel (tidak dapat dikembalikan kebentuk semula), serta
bersifat kuantitatif (dapat diukur). Sedangkan Perkembangan adalah proses perubahan
menuju kedewasaan serta perkembangan struktur dan fungsi tubuh contohnya dalam
kemampuan gerak, bicara, dan hal lainnya. Perkembangan adalah perubahan yang
sifatnya tidak terukur atau dapat juga disebut kualitatif.

Adapun prinsip perkembangan yaitu sebagai berikut:

1) Prinsip kesatuan organis


Perkembangan individu merupakan satu kesatuan antara beberapa fungsi yang saling
berpengaruh antara satu dengan yang lain.
2) Temo dan irama perkembangan
Menekankan bahwa masing-masing individu memiliki irama sendiri dalam
perkembangannya; ada yang cepat dan ada yang lambat
3) Tiap-tiap individu mengikuti pola perkembangan umum
Meskipun individu memiliki irama dan tempo yang berbeda, disertai bakat yang
berbeda, namun individu tersebut masih mengikuti garis perkembangan umum. Jadi
perbedaan itu bisa disebabkan karena pembawaan dan lingkungan
4) Konvergensi/Interaksi
Antara pembawaan dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam perkembangan
individu
5) Kematangan
Proses pendidikan harus disesuaikan dengan kematangan peserta didik. Contohnya
anak usia 7 bulan baru bisa duduk, tidak boleh dipaksa berjalan.
6) Setiap Perkembangan terdapat Hasrat untuk:
Mempertahankan diri,adanya hasrat untuk memenuhi kebutuhan; makan, minum,
istirahat. Mengembangkan diri ,adanya keinginan untuk bereksplorasi, bergerak dan
bermain.
7) Fungsi Psikis tidak timbul secara berturut turut tetapi secara bersamaan
Misalnya Kegiatan menulis melibatkan fungsi ingatan, pikiran, perasaan, dan gerak
secara bersamaan.
8) Perkembangan mengikuti proses differensiasi dan integrasi
Dengan bertambahnya umur, perkembangan individu akan semakin maju juga,
sehingga terjadi suatu proses diferensiasi dan integrasi. Contohnya Bayi memiliki
gerakan yang tidak teratur. Dengan bertambahnya umur gerakannya dapat dipisahkan
(gerakan tangan saja) atau koordinasi gerakan (tangan dan kaki secara bersamaan)
9) Pertumbuhan dan Perkembangan membutuhkan suatu asuhan atau bimbingan yang
dilakukan dengan sadar
Implikasinya para pendidik harus menyadari secara baik bahwa apa yang diberikan
kepada para peserta didik itu baik, dan sesuai dengan tahap perkembangannya yang
sudah dirancang secara terencana

3. Sebagai seorang calon pendidik, saudara harus memahami tahap-tahap dan


tugastugas perkembangan peserta didik.

a. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan tahap-tahap perkembangan manusia dan


dengan tugas-tugas perkembangan (development task) manusia!

Jawab:

 Tahap-tahap perkembangan manusia adalah suatu perubahan secara fisik maupaun


mental pada periode tertentu dalam kehidupan seorang individu.
 Tugas-tugas perkembangan manusia merupakan tugas yang muncul pada atau sekitar
periode tertentu dalam kehidupan individu ,pencapaian (tugas perkembangan) yang
sukses berperan penting untuk kebahagiaannya dan untuk pencapaian tugas-tugas
selanjutnya,sedangkan kegagalan (pencapaian tugas-tugas perkembangan) mengarah
timbulnya ketidak bahagiaan dalam diri individu itu,dan sulit untuk mencapai tugas
perkembangan selanjutnya.

b. Buatlah perbandingan antara tugas-tugas perkembangan manusia sesuai periode


(Masa Kanak-kanak, Remaja), buat di dalam bentuk Tabel!

Jawab:

No Periode/Masa Tugas Perkembangan

1. Bayi (0-2 Tahun)  Belajar memakan makanan padat


 Belajar berjalan
 Belajar berbicara
 Belajar mengendalikan pembuangan
kotoran tubuh
 Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
 Belajar kestabilan fisik
 Belajar membedakan baik buruk benar
salah / mengembangkan kata hati
 Mencapai kestabilan fisik
2. Kanak-kanak awal (2-6 Tahun)  Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin
 Belajar menstabilkan fisik
 Belajar memahami benar Belajar
memahami benar-salah dan salah dan
mengembangkan hati nurani
 Belajar berhubungan dengan orang tua,
tetangga dan orang sekitar
 Belajar membentuk konsep sederhana
tentang realitas fisik dan sosial
 Mempersiapkan belajar membaca
3. Kanak-kanak akhir (6-12 Tahun)  Belajar ketrampilan fisik untuk permainan
umum Membangun sikap sehat terhadap
diri sebagai makhluk yang sedang tumbuh
 Mulai memerankan peran sosial sesuai jenis
kelamin
 Mengembangkan ketrampilan dasar
membaca, menulis dan berhitung
 Belajar berinteraksi dengan teman sebaya
 Mengembangkan sikap terhadap kelompok
sosial dan lembaga
 Mengembangkan pengertian dalam
kehidupan sehari Mengembangkan
pengertian dalam kehidupan seharihari
 Mengembangkan hati nurani dan moral
 Mengembangkan skala nilai
 Mencapai kebebasan pribadi
4. Remaja ( 13-18 Tahun)  Menerima keadaan fisik
 Menerima peran jenis
 Mempersiapkan menikah dan berkeluarga
 Mencapai kemandirian emosional dari
orang tua dan orang dewasa lainnya
 Mencapai hubungan yang baru yang lebih
matang dengan teman sebaya, baik pria
maupun wanita
 Bertanggung jawab sebagai warga negara
 Mencapai tingkah laku yang bertanggung
jawab sosial
 Pengembangan skala nilai
 Persiapan mandiri secara ekonomi
 Memilih dan mempersiapkan memangku
jabatan

 Mulai bekerja

5. Dewasa dini (18-40Tahun)  Memilih pasangan


 Mulai membina keluarga
 Mengasuh anak
 Mengelola rumah tangga
 Menemukan kelompok sosial yang sesuai
 Menerima tanggung jawab sebagai warga
Negara
 Menerima dan menyesuaikan diri dengan

6. Dewasa madya(40-60 Tahun) perubahan


 Menerima dan menyesuaikan diri dengan
perubahanperubahan fisiologis
 Membantu remaja menjadi orang dewasa
yang bertanggung jawab dan bahagia
 Mencapai tanggung jawab sosial dan warga
negara Mengembangkan waktu senggang
untuk orang dewasa
 Mencapai dan mempertahankan prestasi
pekerjaan Menyesuaikan diri sebagai orang
tua
 Mempersatukan diri dengan pasangan
perkawinan sebagai kesatua

 Menyesuaikan diri dengan kekuatan fisik


7 Dewasa lanjut ( >60 Tahun)
yang menurun
 Menyesuaikan diri dengan masa pensiun
dan berkurangnya pendapatan
 Menyesuaikan diri dengan kematian
pasangan hidup
 Membentuk hubungan dengan orang
Membentuk hubungan dengan orang-orang
yang orang yang seusia
 Menyesuaikan diri dengan peran sosial
secara fleksibel
 Membentuk pengaturan kehidupan fisik
yang memuaska

c. Jelaskanlah 3 (tiga) alasan kenapa saudara harus memperhatikan hal tersebut!

Jawab:

Menurut saya ada beberapa alasan mengapa kita harus memperhatikan tugas-tugas
perkembangan dan tahap-tahap perkembangan

1) Sebagai petunjuk untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat pada usia
tertentu
2) Memberi motivasi kepada individu untuk melakukan apa yang diharapkan oleh
masyarakat pada usia tertentu
3) Menunjukkan apa yang mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka
pada perkembangan berikutnya

4.Setiap individu memiliki potensi pada setiap aspek dalam multiple intelligence.
Jelaskanlah apa upaya guru dalam mengembangkan inteligensi peserta didik dalam
belajar!

Jawab:
Guru berusaha membimbing siswa agar dapat menemukan berbagai potensi yang
dimilikinya, membimbing siswa agar dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas
perkembangan mereka, sehingga dengan ketercapaian itu siswa akan tumbuh dan
berkembang menjadi seseorang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya

Mengembangkan potensi siswa sesuai bakat dan potensinya adalah tugas seorang guru
dilingkungan sekolah.Seorang guru harus bersedia menjadi pembimbing potensi-potensi
siswanya.adapun susaha yang dilakukan guru yaitu:

a. Memberikan penguatan (reinforcemen)


b. Memberikan dukungan dan motifasic.
c. Menghargai usaha siswa.
d. Mengembangkan bakat siswa.
e. Menciptakan hubungan yang dekat sesuai batasan antara guru dan siswa.
f. Berfikir positif dalam menilai fisik dan psikis siswa.

5.Salah satu keunikan peserta didik adalah bakat yang dimilikinya, sehubungan dengan
itu jelaskanlah:

a. Bagaimana pemahaman saudara tentang bakat, disertai contoh!

Jawab:

Bakat dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi (pontential
ability) yang masih perlu dikembangkan melalui latihan. Bakat juga merupakan kemampuan
alamiah untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang relatif bersifat umum
(misalnya bakat intelektual umum) atau khusus (bakat akademis khusus). Bakat khusus
disebut juga talenta. Bakat pada awalnya merupakan hal yang amat penting sehubungan
dengan bidangpekerjaan atau tugas. Kemudian pada bidang pendidikan juga memperhatikan
masalah bakat tersebut, mengingat fungsi pendidikan itu adlah untuk mempersiapkan peserta
didik dalam memasuki dunia kerja. Dalam proses pendidikan, bakat merupakan faktor
penting untuk mendapatkan perhatian cara memdidik.

Jadi dapat disimpulkan bakat merupakan kemampuan dasar seseorang untuk belajar
dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik.
Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir yang
dengan dimiliki oleh seseorang sebagai macam pengetahuan dan keterampilan khusus.
Contoh seorang yang berbakat menari akan lebih lincah dalam melakukan gerakan menari
dibandingkan seseorang yang kurang mempunyai bakat menari.

b. Metode/strategi apa yang dapat saudara jadikan untuk mengetahui bakat peserta
didik.

Jawab:

Menurut saya berikut metode/strategi yang dapat dilakukan untuk mengetahui bakat
peseta didik:

1) Memberitahu pentingnya bakat dalam diri seseorang


Dalam kegiatan belajar mengajar, peran guru bukan hanya menjelaskan materi lalu
memberi tugas, melainkan dengan meningkatkan daya pikir anak terhadap hal-hal
yang terjadi dalam kehidupan. Guru bisa memberitahu siswa akan pentingnya bakat
dalam diri seseorang. Hal tersebut bukan hanya menambah wawasan pengetahuan
siswa mengenai bakat, tetapi mendorong mereka untuk menemukan bakat dalam
dirinya.
2) Meningkatkan motivasi anak dalam melatih serta mengembangkan bakat
Setelah anak berhasil menemukan bakat, minat dan kreativitasnya dalam diri mereka,
maka tugas seorang guru yaitu menjadi motivator di setiap kegiatan belajar mengajar
yang sedang berlangsung. Untuk mengetahui bakat yang dimiliki siswa, guru bisa
bertanya langsung kepada mereka.
3) Memberikan fasilitas yang tepat bagi pengembangan bakat siswa
Setelah mengetahui bakat dan minat siswa, guru bisa bekerja sama dengan sekolah
ataupun orangtua siswa dalam memberikan fasilitas yang tepat bagi pengembangan
bakat siswa. Misalnya, jika terdapat siswa yang pandai bernyanyi, maka sekolah dapat
menyediakan ekstrakurikuler seni atau jika terdapat siswa yang senang berolahraga,
maka sekolah dapat menyediakan ekstrakurikuler yang berhubungan dengan olahraga.
4) Mengajak siswa untuk mengikuti lomba yang sesuai dengan bakatnya
Dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru dapat mengajak siswa untuk
mengikuti lomba yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Guru bisa mengantarkan
siswa kepada hal-hal yang disukainya, sehingga kemampuan siswa akan semakin
terasah dan dapat bersaing dengan dunia luar. Misalnya, ketika ada lomba bernyanyi,
maka Anda bisa bertanya kepada siswa di kelas, siapa yang gemar dan pandai
bernyanyi? Setelah menemukan siswa yang pandai bernyanyi, bisa memberikan
kesempatan pada siswa tersebut untuk mengikuti lomba, sehingga bakatnya dapat
dikembangkan.
5) Memberikan kebebasan pada siswa
Dalam kegiatan belajar mengajar ada baiknya jika guru memberi kebebasan pada
siswa. Kebebasan yang dimaksud bukan berarti melenceng dari aturan dan tata tertib
sekolah, melainkan waktu luang bagi siswa untuk mengembangkan minat dan
bakatnya.sebagai guru tentu anda menginginkan yang terbaik bagi siswa, namun
terlalu protektif juga bisa menutup atau mengubur bakat mereka. Guru juga tidak bisa
memaksakan siswa untuk menguasai semua bidang atau mata pelajaran dan
mendapatkan nilai yang bagus, karena bakat anak berbeda-beda, ada yang di bidang
akademik atau non akademik. Guru bisa mendekati siswa secara personal, mulai dari
menjadi pendengar yang baik, menjadi temannya dan menjadi orang tua di sekolah.
Jangan membatasi siswa untuk mencoba berbagai hal dengan tugas menumpuk..
Biarkan siswa untuk mengekspor berbagai jenis aktivitas atau kegiatannya di sekolah
guna mengekspresikan keinginan dan pengetahuan mereka.

6.Kemukakanlah dengan contoh upaya guru dalam mengembangkan kreativitas


peserta didik dalam proses pembelajaran! (penjelasan dengan mengacu kepada ciri-ciri
individu kreatif)

Jawab:

Pengembangan kreatifitas dapat dilakukan melalui proses belajar diskaveri/inkuiry dan


belajar bermakna, dan tidak dapat dilakukan hanya dengan kegiatan belajar yang hanya
bersifat ekspositori. Karena inti dari kreatifitas adalah pengembangan kemampuan berpikir
divergen dan bukan berpikir konvergen.Untuk pengembangan kemampuan demikian guru
perlu menciptakan situasi belajar- mengajar yang banyak memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahkan masalah, melakukan beberapa percobaan, mengembangkan
konsep-konsep atau gagasan siswa sendiri.

Dalam proses pembelajaran peserta didik perlu diupayakan pengembangan aktifitas,


kreativitas, dan motivasi siswa di dalam proses pebelajaran. Ada banyak cara yang dapat
dilakukan oleh guru untuk dapat meningkatkan kreativitas para peserta didiknya, salah
satunya yaitu dengan mengoptimalkan pelajaran seni rupa yang telah ada dalam kurikulum
pembelajaran, seperti yang dibahas pada salah satu jurnal. Disana dijelaskan bahwa mata
pelajaran seni rupa bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, sensitivitas, perasaan, dan
kemampuan keterampilan berkarya.Dengan mengutip pemikiran Gibbs, E.Mulyasa(2003)
mengemukakan hal-hal yang perlu dilakukan agar siswa lebih aktif dan kreatif dalam
belajarnya, adalah:

 Dikembangkannya rasa percaya diri pada diri siswa dan mengurangi rasa takut.
 Memberikan kesempatan pada seluruh siswa untuk berkomunikasi ilmiah secara
bebas terarah.
 Melibatkan siswa dalam menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
 Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
 Melibatkan mereka secara aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran secara
keseluruhan.

7. Bagaimana cara Sdr. sebagai seorang pendidik nantinya menyikapi peserta didik
yang sering lupa dengan materi pelajaran yang sudah diberikan, serta apa upaya yang
akan Sdr. lakukan sebagai pendidik!

Jawab:

Menurut saya lupa dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak
pernah digunakan atau diterapkan oleh siswa. Bisa juga karena siswa kurang menyenangi
materi yang ia terima sehingga ia dengan sengaja melupakannya. Faktor lupa juga bisa terjadi
karena terlalu banyak informasi yang diterima siswa sehingga materi pelajaran yang kurang
berkesan dan sulit diingat umumnya sangat mudah untuk dilupakan.

Menurut saya ada beberpa upaya yang dapat dilakukan dalam menyikapi peserta didik
yang sering lupa dengan materi pelejaran yang sudah diberikan yaitu sebagai berikut:

1) Meningkan motivasi belajar para peserta didik dengan menyadarkan mereka


akan tujuan instruksional yang haru tercapai.
2) Menunjukkan unsur-unsur pokok sebelum menunjukkan unsure-unsur
penunjang yang relevan dalam materi pelajaran yang di sajikan.
3) Menyajikan pokok bahasan materi yang berkaitan dengan bahasan pada sesi
sebelumnya dan relevan dengan pokok bahasan materi yang akan disajikan
pada sesi berikutnya.
4) Membuat pembelajaran menjadi lebih tenang dan menyenangka,sehingga
peserta didik dapat fokus pada pembelajaran di kelas.

Anda mungkin juga menyukai