Anda di halaman 1dari 32

Pengantar

Ilmu Pendidikan
Nama ; Alek Andika
TTL ; Jakarta, 12 Januari 1989
Alamat ; Grenggeng, Kr.anyar, Kebumen.
Phone/WA; 085328952202
e-mail ; mralek_andika@yahoo.com
KONTRAK PERKULIAHAN

1. Semangat belajar.
2. Berpakaian sopan.
3. Siap mengerjakan tugas.
4. Mengikuti ujian.
MATERI YANG DISAJIKAN (POKOK BAHASAN)

1. Hakikat Manusia dan Pengembangannya


2. Pengertian dan Unsur-unsur Pendidikan
3. Landasan dan Asas-asas Pendidikan Serta Penerapannya
4. Perkiraan dan Antisipasi Terhadap Masyarakat Masa Depan
5. Pengertian, Fungsi dan Jenis Pendidikan
6. Aliran-aliran Pendidikan
7. Permasalahan Pendidikan
8. Sistem Pendidikan Nasional
9. Pendidikan dan Pembangunan
KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memahami
dan mengembangkan konsep dasar pendidikan
secara komprehensif dan fungsional,
sehingga dapat membangun sikap kritis
dan konstruktif dalam menanggapi teori-teori
dan praktek pendidikan yang berkembang.
INDIKATOR

• Menjelaskan hakikat manusia dan arah


pengembangannya.
• Mendeskripsikan pengertian pendidikan, ilmu
pendidikan, dan unsur-unsur yang terkandung di
dalamnya.
• Menjabarkan posisi pendidik dalam proses
pendidikan.
• Menjelaskan landasan dan asas-asas pendidikan.
• Mendeskripsikan lingkungan pendidikan.
• Menganalisis aliran-aliran pendidikan yang
berkembang.
• Menjelaskan pendidikan dan perubahan
sosial yang terjadi saat ini dan di masa yang
akan datang.
• Menganalisis permasalahan pendidikan
yang terjadi di Indonesia.
• Menjelaskan sistem pendidikan nasional.
• Menjelaskan kaitan antara pendidikan dan
pembangunan.
Rentangan Nilai
Nilai Point Range
A 4 > 80
B 3 66 – 79
C 2 56 – 65
D 1 45 – 55
E 0 < 45
BL 0 Blm Lgkp
K 0 Kosong
Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh dosen dengan
komposisi sebagai berikut :
- Presensi: 10 %
- Sikap : 10 %
- Keaktifan : 10 %
- Tugas : 20 %
- Ujian tengah semester : 25 %
- Ujian akhir semester : 25 %
Total : 100 %
Metode dan Prosedur Kuliah

• Metode yang digunakan dalam


perkuliahan antara lain:
dialog, chapter review, penyusunan makalah,
presentasi dan diskusi.
• Perkuliahan yang diselenggarakan
akan dibagi menjadi
beberapa kelompok pertemuan:
a) kuliah pendahuluan dan kontrak perkuliahan;
b) kuliah partisipatoris antara lain dialog,
presentasi makalah dan diskusi;
c) review dan evaluasi kegiatan perkuliahan.
REFERENSI
V. KEPUSTAKAAN :
• Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. S.L. La Sulo, 2005. “Pengantar Pendidikan”,
Penerbit Rineksa Cipta Jakarta.
• Drs. M. Ngalim Purwanto,MP, 1996. “ Ilmu Pendidikan Teoritis dan Parktis:,
Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
• Prof.Dr. Sutari Imam Barnadib, 1897. “Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis”,
Penerbit Andi Offset Yogyakarta.
• Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
• Raka Joni,T.S, 1981. “ Wawasan Kependiikan, Jakarta Depdiknas
• Shene,H.G.,1984. “Arti Pendidikan Bagi Masa Depan, Jakarta : Pustekom, Dikbud;
CV Rajawali
• Hasbullah, 1999. ” Dasar-dasar Ilmu Pendidikan”, PT RajaGrafindo Persada,
Jakarta.
• H.A.R. Tilaar. (1999). Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
• H.A.R. Tilaar. ( (2004). Multikulturalisme; Tantangan Global Masa Depan dlm Transformasi
Pend. Nasional. Jakarta: Grasindo.
• Drs. M. Sukardjo Ukim Komarudin,M.Pd, 2009. ’ Landasan Pendidikan Konsep
dan Aplikasinya”, Rajawali Pers PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.
• Dan buku-buku lain yang relevan.
BAB1
Hakikat Manusia
Dan Pengembangannya

Rasional

1. Sasaran pendidikan Manusia,


maka perlu tahu sifat hakikatnya
supaya punya PETA dlm optimalisasi
Potensinya.
2. Perkembangan sains dan teknologi
Yg kadang berdampak negatif
Sifat Hakikat Manusia

Pengertian

Ciri-ciri karakteristik, yang secara


Prinsipil membedakan manusia
dengan hewan
• Makhluk Allah yg paling tinggi derajatnya
• Punya berbagai kemampuan dasar
• Memiliki kecenderungan tumbuh-kembang tahap
demi tahap
• Mempunyai struktur fisiologis dan mental psikologis
Atau jasmaniyah rohaniyah.
Kemampuan dasar itu berkembang secara interaksional
Dengan pengaruh lingkungan
Wujud Hakikat Manusia

Eksistensialisme

1. Kemampuan Menyadari Diri


2. Kemampuan Bereksistensi
3.Punya Kata Hati
4.Moral
5.Mampu Bertanggung Jawab
6. Punya Kemerdekaan
7.Kewajiban dan Hak
8.Mampu Menghayati Kebahagiaan
Man

as an educational animal

Having

Mental needs

Spiritual

Knowledge Sosial Emosional Comprehension Skill

BehavIng

Standar of behaviour

Values and norms

Learning to be

HUMAN AND HUMANE


1) Manusia sebagai makhluk budaya, memiliki
potensi dasar akal-pikiran yg berkembang
dan dapat dikembangkan.
2) Sebagai makhluk budaya, manusia
memiliki sejumlah kebutuhan mental, yg
meliputi; spritual, pengetahuan, sosial,
emosional, pemahaman, dan ketrampilan.
Semua ini dapat dipenuhi melalui
pendidikan.
3) Aspek-aspek mental yg menjadi kebutuhan
hidup manusia sebagai makhluk budaya,
tercermin dan tampil pada perilakunya.
4) Perilaku manusia sebagai makhluk budaya,
dalam kehidupan bermasyarakat, berpijak
pd pembakuan nilai dan norma yg berlaku.
5) Melalui proses belajar, manusia sebagai
peserta didik menjadi manusia yg
manusiawi, manusia seutuhnya.
Ada 4 macam Dimensi
hakikat manusia :
(sumber : Umar,T. 2000)

1) Keindividualan
2) Kesosialan
3) Kesusilaan
4) Keberagamaan
1. Dimensi keindividualan

• Lysen, mengartikan individu sebagai


”orang-seorang” sesuatu yang merupakan
suatu keutuhan yang tidak dapat dibagi-
bagi (in devide) selanjutnya individu
diartikan sebagai pribadi. Setiap anak
manusia yang dilahirkan telah dikaruniai
potensi untuk menjadi berbeda dari yang
lain (menjadi dirinya sendiri)
2. Dimensi kesosialisasian

• Langeveld, membuat pernyataan setiap


bayi yang lahir dikaruniai potensi sosial,
ada benih untuk bergaul. Artinya setiap
orang dapat saling berkomunikasi atau
bisa diartikan ”saling memberi dan
menerima”. Potensi sosial dari manusia
tampak lebih jelas pada dorongan untuk
bergaul, berkelompok dan berorganisasi
3. Dimensi kesusilaan

• kesusilaan diartikan mencakup etika dan


kesusilaan selalu berhubungan erat
dengan nilai-nilai.
• Drijarkara, mengartikan manusia susila
sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai,
menghayati dan melaksanakan nilai-nilai
tersebut dalam perbuatan. Dan nilai-nilai
merupakan sesuatu yang dijunjung tinggi
karena mengandung makna kebaikan,
keluhuran,kemuliaan dll
4. Dimensi keberagamaan
• Pada hakikatnya manusia adalah makluk religius. Sejak dahulu
manusia percaya bahwa di alam semesta ini ada kekuatan
supranatural yang menguasai hidup alam semesta ini

• Sebelum ada agama kekuatan supranatural percaya kepada


mitos-mitos

• Setelah ada agama maka manusia mulai menganut agama sesuai


dengan keyakinannya. Manusia memerlukan agama demi
keselamatan hidupnya. Agama menjadi sandaran vertikal. Manusia
dapat menghayati agama melalui proses pendidikan agama.
Pendidikan agama di dalam rumah tangga, di sekolah, di tengah-
tengah masyarakat
» Pengembangan demensi manusia secara utuh

• Keutuhan pengembangan manusia dilihat dari aspek


jasmani dan rohani, antara aspek individu, sosial, susila
dan agama, antara aspek kognitif, afektif dan motorik.
• Pengembangan aspek jasmani dan rohani dikatakan
utuh jika keduanya mendapat pelayanan yang
seimbang.
• Pengembangan aspek jasmani dan rohani dikatakan
tidak utuh jika keduanya tidak mendapat pelayanan
yang seimbang.misalnya salah satu demensi saja yang
mendominasi, sedangkan demensi lainnya terabaikan
» Manusia memiliki IQ, EQ, dan SQ
• IQ : - Pemahaman terhadap masalah
• - Ruang lingkup pengetahuan
• - Kekayaan bahasa
• - Kemampuan bekerja dengan angka
• - Daya analisis dan sinteses
• - Daya cebetroksi
• - Kemampuan mengingat
• - Kemampuan berbahasa
• EQ : - Penyesuaian sosial
• - Kreativitas inisiatif
• - Pengendalian diri
• - Dorongan hati
• - Ketekunan
• - Motivasi berprestasi
• - Empaty
• SQ :.......................................

PIP/Madjid/09
Teori Nativisme – Schopenhauer
1788-1880

• Perkembangan manusia ditentukan oleh


faktor – faktor yang dibawa individu pada waktu dilahirkan
• Individu dilahirkan telah membawa sifat – sifat tertentu
yang akan menentukan keadaannya
• Faktor lain ( lingkungan, termasuk di dalamnya pendidikan )
dapat dikatakan tidak berpengaruh terhadap
perkembangan individu itu
•Teori ini dalam pendidikan menimbulkan
pandangan yang pesimistis,
yang memandang pendidikan sebagai suatu usaha
yang tidak berdaya
•Menimbulkan suatu pendapat bahwa untuk menciptakan
masyarakat yang baik,
langkah yang dapat diambil adalah
mengadakan seleksi terhadap anggota masyarakat.
•Anggota masyarakat yang tidak baik tidak diberi
kesempatan untuk berkembang
Teori Empirisme ( Tabularasa )
John Locke (1632-1704)
• Teori ini menyatakan bahwa perkembangan individu
ditentukan oleh empirinya atau pengalaman –
pengalaman.
• Menurut teori ini individu dilahirkan itu sebagai kertas atau
meja yang putih bersih yang belum ada tulisan –
tulisannya. Akan menjadi apakah individu itu kemudian,
tergantung kepada apa yang akan dituliskan diatasnya
• Teori ini dalam lapangan pendidikan menimbulkan
pandangan yang optimistis yang memandang bahwa
pendidikan merupakan usaha yang cukup mampu untuk
memberntuk pribadi individu
• Teori tabularasa yang memandang keturunan atau
pembawaan tidak mempunyai peranan
Teori Konvergensi
W. Stern 1871-1939

Baik pembawaan maupun pengalaman


atau lingkungan mempunyai peranan
yang penting di dalam perkembangan individu.
Herediter ( faktor endogen ) serta pengalaman dan ( pendidikan )
yang merupakan faktor eksogen
berperan penting dalam perkembangan manusia
» Sedangkan hakikat manusia diartikan
sebagai cirri-ciri (karakteristik) yang secara
prinsip membedakan manusia dari hewan,
walaupun manusia dengan hewan banyak
kemiripan terutama segi biologisnya.
» Hakikat manusia yang dikemukakan oleh
paham EKSISTENSIALISME adalah :

1. memiliki kemampuan menyadari diri


2. memiliki kemampuan bereksistensi
3. memiliki kata hati
4. memiliki moral
5. memiliki rasa tanggungjawab
6. memiliki rasa kebebasan
7. memiliki hak dan kewajiban
8. memahami hakekat kebahagiaan
(sumber : Umar,T. 2000)
» Manusia sebagai makhluk hidup umumnya
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut;

• 1. Organ tubuhnya kompleks dan sangat kusus terutama otaknya


• 2. Mengadakan metabolisme
• 3. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan
luar
• 4. Memiliki potensi untuk berkembangbiak
• 5. Tumbuh dan bergerak
• 6. Berinteraksi dengan lingkungan
• 7. Bila masanya datang akan mati
(Sumber : (Maskoeri, J . 2000)
• » Kontroversi terhadap hakekat manusia :
• - Filosof Socrates menamakan manusia itu hewan yang bermasyarakat

• - Filosof Schellor menggambarkan manusia sebagai hewan yang sakit


(selalu gelisah dan bermasalah)

• - Filosof Charles Darwin, Teori Evolusi menemukan bahwa manusia itu


berasal dari primat atau kera yang ber evolusi

(sumber : Umar,T. 2000)

Anda mungkin juga menyukai