Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 6

Character Building
Pembentukan Karakter pada Anak Usia Dini
PERKENALKAN
Anggota Kelompok Kami :

Alfiyyah Akmalida Nadiya Annisa Maharani


2005924
2001768
Pengertian
Karakter
Kata karakter berasal dari kata Yunani, charassein, yang
berarti mengukir sehingga terbentuk sebuah pola.
Mempunyai akhlak mulia adalah tidak secara otomatis
dimiliki oleh setiap manusia begitu ia dilahirkan, tetapi
memerlukan proses panjang melalui pengasuhan dan
pendidikan (proses pengukiran).
Karakter menurut Alwisol diartikan sebagai gambaran
tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah, baik-
buruk, baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter
berbeda dengan kepribadian, karena pengertian
kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian,
baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud
tingkah laku yang ditunjukkan ke lingkungan sosial.
Keduanya relatifpermanen serta menuntun,
mengarahkan, dan mengorganisasikan aktivitas individu
Faktor-Faktor Yang
Memengaruhi Karakter Anak
Usia Dini
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi karakter anak. Dari sekian
faktor tersebut, Gunawan menggolongkannya ke dalam dua bagian, yaitu
faktor intern dan faktor ekstern.
Faktor
Intern
1. Insting/Naluri
2. Adat (kebiasaan)
3. Kehendak atau Kemauan
4. Suara hati
5. Keturunan
Faktor
ekstern
1. Pendidikan
2. Lingkungan
Menurut Mashar (2015) Anak usia dini
memiliki karakteristik yang khas, baik
secara fisik, psikis, sosial, moral, dan
sebagainya. Masa kanak-kanak
merupakan masa yang paling penting

Karakter untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab


masa kanak- kanak adalah masa
pembentukan fondasi dan dasar

Anak Usia kepribadian yang akan menentukan


pengalaman anak selanjutnya.
Pengalaman yang dialami anak pada usia

Dini dini akan berpengaruh kuat terhadap


kehidupan selanjutnya. Pengalaman
tersebut akan bertahan lama, bahkan tidak
dapat terhapuskan.
Menurut Solehuddin, dkk. (2005) mencatat ada sembilan
karakteristik anak usia dini yaitu:

1. Unik
2. Egosentris
3. Aktif
4. Eksploratif
5. Relatif Spontan
6. Mudah frustasi
7. Kurang pertimbangan dalam
melakukan sesuatu
8. Daya perhatian yang pendek
9. Anak bergairah untuk belajar
dan banyak belajar dari
pengalaman
Prinsip-Prinsip Pengembangan
Karakter Anak Usia Dini
Kemendiknas memberikan rekomendasi 11 prinsip untuk
mewujudkan pengembangan karakter yang efektif sebagai
berikut :
Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter
Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan,
dan perilaku
Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk mengembangkan
karakter
Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang baik
Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai
semua peserta didik, mengembangkan karakter mereka, dan membantu mereka untuk
sukses
Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada para peserta didik
Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi
tanggungjawab untuk pengembangan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama
Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif
pengembangan karakter
Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha
membangun karakter
Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan
manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik
Tahapan Pengembangan
Karakter AUD
Karakter dikembangkan tahap
pengetahuan (knowing), pelaksanaan
(acting), dan kebiasaan (habit).
Karakter juga menjangkau wilayah
emosi dan kebiasaan diri. Dengan
demikian diperlukan tiga komponen
karakter yang baik (components of
good character) yaitu moral knowing
(pengetahuan tentang moral), moral
feeling atau perasaan (penguatan
emosi) tentang moral, dan moral action
atau perbuatan bermoral.
Stimulasi
Pembentukan
Karakter AUD
1. Hubungan dengan tuhan
2. Hubungan dengan sesama
3. Hubungan dengan diri sendiri
4. Hubungan dengan
lingkungan
Hubungan
dengan Tuhan

Dalam hal ini yaitu nilai religius,


merupakan tindakan seorang individu
yang selalu diupayakan berdasarkan
dari nilai-nilai ketuhanan atau ajaran
agamanya.
Hubungan
dengan Sesama
1. Menghargai hak dan kewajiban
orang lain
2. Selalu patuh terhadap peraturan
sosial.
3. Sopan dan santun
4. Menghargai karya dan prestasi
orang lain
5. Demokratis
Hubungan
dengan diri
sendiri
1. Sabar
2. Jujur
3. Integritas
4. Adil
5. Pemberani
6. Kerja sama
Hubungan
dengan
lingkungan

1. Peduli lingkungan
2. Peduli sosial
3. Menghargai keberagaman
4. Nilai kebangsaan
Sex Education sebagai upaya
pembentukan karakter AUD
Sex education bukan hanya membahas tentang hubungan seksualitas
antara laki-laki dan perempuan melainkan sex education juga
membahas mengenai bagaimana seorang anak dapat memebedakan
hal yang boleh di lakukan dan hal yang tidak boleh di lakukan dalam
bergaul. Program tersebut penting adanya dalam rangka memberikan
landasan dasar bagi anak untuk mengembangkan sikap positif dan
keterampilan hidup di antaranya terkait dengan hubungan sosial,
pencegahan kekerasan seksual, kesehatan reproduksi, dan
seksualitas sejak dini.
Terima Kasih
Ada pertanyaan? Kami Siap menjawab.

Anda mungkin juga menyukai