Anda di halaman 1dari 9

PRIBADI YANG BERKERAKTER

Nama : Agus Setiawan


Nim : 2003402021038
Perngertian Karakter

Karakter berasal dari bahasa Yunani yang


arti dalam bahasa Inggrisnya adalah “to
mark” yaitu menandai dan memfokuskan
bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam bentuk tindakan atau tingkah laku,
sehingga orang yang tidak jujur, kejam, 2
rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan
orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang
yang perilakunya sesuai dengan kaidah
moral disebut dengan berkarakter mulia.

.
Perbedaan Karakter

bahwa karakter dasar manusia terdiri dari dapat dipercaya,


rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab;
kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner,
adil, dan punya integritas. Walaupun manusia memiliki
karakter dasar yang baik, tetapi manusia tidak bisa begitu
saja memiliki karakter-karakter tersebut. Seperti yag telah 3
dikatakan sebelumnya bahwa karakter itu perlu dibangu
tidak seperti kepribadian yang merupakan anugerah sejak
lahir seperti quotation word Helen Keller bahwa “Karakter
tidak dapat dibentuk dengan cara mudah dan murah. Dengan
mengalami ujian dan penderitaan jiwa karakter dikuatkan,
visi dijernihkan, dan sukses diraih.”
Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu


yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan
(feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa
ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif,
dan pelaksanaannya juga harus dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan. Pendidikan karakter adalah upaya yang terencana
untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku
sebagai insan kamil. Pada pendidikan karakter, yang mau
dibangun adalah karakter-budaya yang menumbuhkan
kepenasaranan intelektual (intellectual curiosity) sebagai modal
untuk mengembangkan kreativitas dan daya inovatif yang
dijiwai dengan nilai kejujuran dan dibingkai dengan kesopanan
dan kesantunan (Dirjen Dikdas: 2011).

Sekolah sebagai Wahana Pendidikan Karakter

Di sekolah, anak mengalami perubahan dalam tingkah


lakunya. Proses perubahan tingkah laku dalam diri anak
sesuai dengan nilai-nilai sosial dan kebudayaan yang
tertuang dalam kurikulum. Kurikulum pendidikan yang
dilaksanakan oleh guru, salah satunya berfungsi untuk
membentuk tingkah laku menuju kepribadian yang dewasa
secara optimal. Dalam buku (Wiyani, Novan Ardy; 2012)
fungsi transformasi nilai-nilai luhur yang dilaksanakan oleh
sekolah mencakup lima dimensi, yaitu:
1. Pendidikan tidak hanya mencakup pengetahuan dan
keterampilan semata tetapi juga sikap, nilai, dan
kepekaan pribadi.
2. Peran seleksi sosial (mencakup tidak hanya pemberian
sertifikat, tetapi juga melakukan seleksi terhadap
peluang kerja).
3. Fungsi indoktrinasi
4. Fungsi pemeliharaan anak.
5. Aktivitas kemasyarakatan.
5
Pengaruh Pendidikan Karakter
Terhadap Keberhasilan Belajar
Remaja

Rasa percaya diri

Rasa percaya diri ini dapat membuat anak dapat mengembangkan


potensi/bakat yang dimilikinya secara optimal.seperti kita ketahui, setiap
orang di dunia ini diberikan anugrah oleh Tuhan memiliki kelebihan
masing-masing. Kelebihan tersebut hendaknya kita kembangkan agar
nantinya kelebihan yang dimiliki oleh remaja dapat bermanfaat bagi orang 6
lain.

Kemampuan bekerja sama

Salah satu jalan untuk membangun karakter pada remaja adalah dengan cara
memunculkan kemampuan kerja sama diantara mereka. Dengan mempunyai
sikap kerja sama seorang remaja dapat mencapai keberhasilan dalam belajar,
baim di sekolah ataupun nantinya setelah lulus. Menjalin kemampuan kerja
sama antara remaja dan orang lain ini dapat di terapkan oleh guru melalui proses
pembelajaran yang di dalamnya membentuk sebuah kelompok diskusi,
kelompok belajar dan lain sebagainya.
Kemampuan bergaul

Seorang remaja harus di bangun karakternya agar mempunyai kemampuan


dalam bergaul yang baik di dalam lingkungannya. Kemampuan bergaul
adalah kepandaian seseorang dalam menjalin hubungan sosial dengan siapa
saja. Kemampuan bergaul ini berhubungan dengan sikap ramah terhadap
orang lain dan memperlakukan orang lain sebaik mungkin.
 
Kemampuan berempati
Kemampuan berempati sangat perlu dimiki oleh seorang pelajar atau remaja 7
agar memiliki kedekatan terhadap orang lain. Kedekatan tersebut terjalin
karena adanya sikap tenggang rasa, ringan dalam mempberikan bantuan
terhadap orang lain dan saling membantu antar sesama.

Kemampuan berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk menjalin kedekatan
dengan orang lain dan untuk berinteraksi secara baik dengan orang lain.
Namun, pada kenyataannya masih banyak orang yang belum mampu
berkkomunikasi dengan baik, sehingga banyak terjadi konflik dalam
berhubungan dengan orang lain.
Kesimpulan

Seperti kita ketahui bersama, apa yang telah terjadi pada moral remaja
Indonesia. Disana-sini terjadi berbagai kasus yang menyimpang dari nilai-
nilai moral yang ada pada masyarakat kita. Misalnya saja yang terjadi di
kalangan remaja yaitu pergaulan bebas, tawuran, penyalahgunaan narkoba,
kekerasan diantara remaja, kebut-kebutan di jalan dan lain sebagainya. Hal
tersebut memperlihatkan betapa sudah semakin buruknya moral para remaja.
Jika semua bentuk kenakalan tersebut terus terjadi di negara kita ini,
bagaimanakah nasib mereka di masa depan? Bukankah remaja adalah salah
satu aset yang dimiliki oleh bangsa untuk memajukan bangsa di masa 8
mendatang? Dari kasus-kasus yang terjadi tersebut menandakan betapa
pentingnya perbaikan terhadap karakter dan kepribadian para remaja. Salah
satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan
karakter untuk para remaja. Pendidikan karakter sangat penting diberikan
kepada remaja karena masa remaja adalah masa-masa dimana seorang anak
mudah sekali menerima pengaruh dari luar baik itu pengaruh baik maupun
pengaruh buruk. Jika pengaruh baik itu tidak ada masalah tetapi bagaimana
dengan pengaruh buruk? Untuk itulah dengan adanya pendidikan karakter
dapat menekan pengaruh yang tidak baik terhadap remaja yang datang dari
luar lingkungan.
 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai