Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN

KARAKTER BAGI ANAK


USIA DINI
Oleh
FELLICIA AYU SEKONDA, S.PSI., M.PD
PENDIDIKAN KARAKTER
• Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang melibatkan
penanaman pengetahuan, kecintaan dan penanaman perilaku
kebaikan yang menjadi sebuah pola/kebiasaan.
Nilai-nilai pendidikan karakter menurut Tim Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Kementrian Pendidikan Nasional
(2012: 5)

Dapat ditanamkan pada anak usia dini (0-6 tahun)

(2) Aspek
(1) Aspek Spiritual;
Personal/kepribadian;

(3) Aspek Sosial (4) Aspek lingkungan.


Pada pendidikan anak usia dini nilai-nilai yang dipandang
sangat penting dikenalkan dan diinternalisasikan ke dalam
perilaku mereka mencakup:
kecintaan terhadap Tuhan YME, hormat dan sopan santun,
kejujuran, tanggung jawab,
disiplin, kerja keras,
toleransi dan cinta damai, kepemimpinan dan keadilan,
percaya diri, kreatif,
mandiri, rendah hati,
tolong menolong,  peduli lingkungan cinta bangsa
kerjasama, dan gotong royong, dan tanah air
Penerapan Pendidikan Karakter Pada
Keluarga
• Berupa penegakan tata tertib dan budi pekerti luhur didalam
keluarga,
• Penguatan perilaku berkarakter oleh orang tua,
• Peningkatan keteladanan,
• Pengajaran penggunaan bahasa yang baik dan benar,
• Serta komunikasi aktif antar anggota keluarga.
Nilai atau norma yang ditanamkan kepada anak harus jelas dan
dipahami. Selain itu juga menekankan apa arti penting dari nilai atau
norma tersebut bagi diri dan lingkungannya.
Tiga pendekatan yang dapat digunakan dalam
pendidikan pembentukan karakter:

Pendekatan Pengalaman,

Pendekatan Pembiasaan,

Pendekatan Emosional,
Penerapan Pendidikan Karakter
Penanaman nilai-nilai karakter diberikan melalui
• keteladanan,
• kegiatan terprogram,
• pembiasaan, dan
• pengulangan dalam kehidupan sehari-hari.
Suasana dan lingkungan yang aman dan nyaman, perlu diciptakan
dalam proses penanaman nilai-nilai karakter.

Penanaman nilai karakter pada anak bukan hanya sekadar mengharapkan


kepatuhan, tetapi harus disadari dan diyakini oleh anak sehingga mereka merasa
bahwa nilai tersebut memang benar dan bermanfaat untuk dirinya dan
lingkungannya.

Oleh karena itu, mereka termotivasi dari dalam diri untuk menerapkan dan terus
memelihara nilai tersebut dalam kehidupan sehari- harinya

Anda mungkin juga menyukai