Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

PRESENTASI
Oleh :
Kelompok 1
MATERI
PEMBAHASAN
01

LATAR BELAKANG
Nilai agama moral merupakan hal yang sangat penting yang harus
diperhatikan oleh kedua orang tua dan pendidik. Anak merupakan cikal bakal
generasi penerus dari sebuah bangsa dan sekaligus merupakan sebuah
amanat dari Allah SWT yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya. Dalam
siklus kehidupan manusia, masa kanak-kanak merupakan periode yang
paling penting, namun sekaligus juga merupakan periode yang memerlukan
perhatian dan kesungguhan dari pihak-pihak yang bertanggung jawab
mengenai kehidupan anak.
Menurut Drajat (2008:11) bahwa nilai agama moral anak sangat ditentukan
oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya terutama pada masa
pertumbuhan yang pertama (masa anak) dari usia 0-12 tahun.
02
PENGERTIAN
A. Pengertian Nilai-Nilai Agama Dan Moral
Nilai dan moral merupakan dua kata yang sering kali digunakan secara bersama
dalam kamus besar bahasa Indonesia karangan W.J.S poerwadarminta(2007;801)
dinyatakan bahwa nilai adalah harga hal-hal yang penting atau berguna bagi
kemanusian. Menurut hermadi (2005;5)moral adalah bertujuan membantu peserta
didik untuk mengenal nilai-nilai dan menetapkan dalam kongtes keseluruhan
hidupnya.
Menurut Elizabeth B. Hurlock moral berasal dari kata laitin yaitu “mos” yang artinya
kebiasaan atau adat istiadat, nilai-nilai moar dan social dan tata cara kehidupan.
Menurut Robret Coles dalam Wiwit Wahyuning moral akan tumbuh dengan
memperlajari dari orang lain, bagaimanaa perilaku orang di dunia ini, pelajaran apa
yang ditimbulakan dari apa yang kita lihat, dan di olah dalam hati untuk di tentukan
baik buruknya.
B. Penerapan Nilai Moral Dan Agama 03
Penanaman nilai moral dan agama anak usia dini di sekolah dapat dilaksanakan dengan
beberapa metode yaitu metode pembelajaran Alquran (Aprida & Suyadi, 2022), metode
bercerita, metode bernyanyi, metode bersyair, metode karyawisata, metode pembiasaan,
metode bermain, metode outbond, metode bermain peran , dan metode diskusi (Safitri et
al., 2019). Pendapat tersebut sejalan dengan Anggraini & Syafril (2018) bahwa
pengembangan nilai agama dan moral anak usai 5-6 tahun dapat dilaksanakan dengan
beberapa metode tersebut. agar penerapan nilai agama dan moral tetap terlaksana dengan
baik salah satu metode pembiasaan adalah cara efektif yang bisa orang tua laksanakan
bersama anak. Proses pembiasaan salah satu cara efektif dari beberapa metode penerapan
nilai-nilai agama dan moral anak (Dewi, 2017).
Khairiyah (2020) mengungkapkan bahwa metode bercerita salah satu cara efektif untuk
penanaman nilai agama dan moral anak usia dini. Perkembangan moral anak tidak lepas dari
kontribusi orang tua . Orang tua bisa bercerita tentang keteladan sikap Rasulullah Salallahu
‘Alaihi Wasallam, rasul tetap bersikap baik kepada orang-orang yang telah jahat kepada
beliau. Banyak hal yang dapat orang tua ceritakan mengenai kisah-kisah nabi kepada anak
tetang menerapkan nilai agama dan moral (Mukarromah et al., 2020).
C. Faktor yang mempengaruhi moral dan nilai-nilai agama AUD
1. Orang Tua Dengan Pola Asuh Yang Tepat
Sutika (2018) mengatakan bahwa keberadaan orang tua tetap memegang peranan yang
sangat penting dalam pembentukan nilai-nilai moral anak seperti menanamkan sikap
jujur, disiplin, bertanggung jawab, relegius, peduli lingkungan, menyediakan waktu
untuk anak, membantu memecahkan masalah, menegur bila salah.Muslimah, Magfiroh
dan Astuti (2020) memperkuat pernyataan tersebut melalui penelitian mereka bahwa
Pola asuh yang di terapkan orang tua terhadap perkembangan anak adalah memantau
setiap perilaku anak supaya tidak menyimpang dari perilaku yang baik. Perilaku orang
tua ketika menerapkan pendidikan moral di rumah kepada anak.
Hal-hal yang penting dalam pengasuhan antara lain:
1) Tingkat harmonisasi hubungan antara orang tua dan anak
2) Keteladanan / Banyak model seperti orang-orang dewasa yang simpatik, teman-
teman, orang-orang yang terkenal dan hal-hal lain.
3) Adat kebiasaan yaitu Kebiasaan yang dilakukan oleh orang tua.
4) Nasehat dengan kata-kata yang lemah lembut dan penuh kasih sayang.
5) Pemberian perhatian yaitu mencurahkan, memperhatikan dan senantiasa
mengikuti perkembangan anak dalam pembinaan sikap beragama
2. Guru Sebagai Pembimbing Yang Baik Dengan Menerapkan Metode
Dan Media Pembelajaran Yang Sesuai Untuk Pengembangan Nilai
Moral Dan Agama Anak Usia Dini
Salasiahi, Asniwati dan Effendi (2018) mengatakan bahwa Implementasi manajemen kurikulum
mendukung penerapan nilai-nilai karakter dalam PAUD dalam kegiatan pembelajaran dalam
kelompok dan pusat kurikulum dibuat sebelum semester awal, dibuat oleh kepala sekolah dan
juga guru, dan dibuat sesuai dengan tahapan perkembangan siswa.Megawangi dalamDharma
Kesuma (2011) mendefinisikan pendidikan karakter sebagai sebuah usaha untuk mendidik anak-
anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan
sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.
menggunkaan model pembelajaran sudut dengan metode keteladanan kebiasaan, nasehat dan
supervisi. Selain itu metode bercerita juga bias menjadi metode yang tepat dalam
mengembangkan nilai agama dan moral pada anak, halini juga dilakukan oleh Safitri dan ‘Aziz
(2019) dalam penelitian mereka diperoleh bahwa dengan menggunakan metode bercerita maka
perkembangannya sangat efektif dan meningkatkan perkembangan nilai agama dan moral
anak.Metode bercerita juga dapat digunakan untuk mengembangkan nilai menghargai teman,
sopan santun dan tanggung jawab (Putri, 2017).
3. Sekolah Dan Masyarakat Sebagai Lingkungan Yang
Mendukung Perkembangan Nilai Agama Dan Moral Anak

Perkembangan nilai agama moral subjek telah tercapaijika sesuai dengan standar
tingkat pencapaian perkembangan anak (Nurjanah, 2018). Menurut Hamka, karakter
adalah kualitas atau kekuatan mental dan moral, akhlak atau budi pekerti individu
yang merupakan kepribadian khusus yang membedakan denganindividu lain
(Hamka, 2011). Karakter sangat berpengaruh dalam diri seorang anak.Usia 0- 5 tahun
adalah masa keemasan bagi otak anak. Di usia ini, otak anak berkembang pesat dan
mudah menerima rangsangan dari luar. Oleh karena itu karakter harus ditanamkan
sejak dini agar menjadi kebiasaan positif yang tertanam hingga anak tersebut
tumbuh dewasa. Abdurrahman (2019) mengatakanbahwa pembentukan sikap dan
penanaman nilai-nilai dipengaruhi berbagai factor terutama lingkungan, yaitu
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
09
KESIMPULAN
Nilai agama dan moral bias di peroleh anak dari guru dan lingkungan baik
disekolah maupun masyarakat dan tentunya nilai agama dan moral anak juga
harus didik sejak dini.Moral merupakan ajaran tentang baik atau buruk
perbuatan dan akhlak yang dimiliki oleh seseorang.Pada masa perkembangan
moral bayi yang baru lahir pasti belum memiliki moral tetapi lambat laun
pasti akan mengerti tentang moral.Orangtua wajib menerapkan moral yang
baik terhadap anak, karena anak juga pasti bersosial dan bermasyarakat
terhadap teman atau terhadap orang yang lebih tua di sekelilingnya. Jika
orang tua mengajarkan kepada anak melalui kebiasaan sehati-hari, maka
anak harus mempunyainilai agama dan moral yang baik, supaya memiliki
sopan santun dimanapun tempatnya dan berakhlakul karimah tentunya.
KELOMPOK 1
Nurhidayati Abdullah
Anggia F Usman
Nurul Izza Kababa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai