Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (MAGANG BIDANG)


SISTEM PEMELIHARAAN BROILER DI FARM MUSTAFA
DI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Oleh:
ANDI ZALZABILAH
NIRM. 05.03.19.1804

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN


DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
2022
HALAMAN JUDUL

LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (MAGANG BIDANG)
SISTEM PEMELIHARAAN BROILER DI FARM MUSTAFA
DI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Oleh:
ANDI ZALZABILAH
NIRM. 05.03.19.1804

PROGRAM STUDI PENYULUHAN PETERNAKAN


DAN KESEJAHTERAAN HEWAN
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN GOWA
2022

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul : Laporan Praktik kerja lapangan II (magang bidang)


Sistem pemeliharaan broiler di Farm Mustafa
Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Provinsi
Sulawesi Selatan

Nama : Andi Zalzabilah

NIM : 05.03.19.1804

Program Studi : Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan

Jurusan : Peternakan

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II Pembimbing III

Dr.Ir.Syaifuddin,M.P Drs.Syamsuddin,M.Pd Kisman A Arsyad,S.Kom,M.M


NIP.19650225 199203 1 002 NIP.19610702 199203 1 002 NIP.19790824 200910 1 003

Ketua Jurusan Peternakan/


Ketua Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan

Urfiana Sara, S.Pt., M.Si


NIP. 19920108 201801 2 001

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat


dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek
Kerja Lapangan II Program Studi Penyuluhan Peternakan dan
Kesejahtraan Hewan tepat pada waktu yang ditentukan. Penulis
menyampaikan banyak ucapan terima kasih kepada Bapak
Dr. Ir. Syaifuddin,M.P, Drs. Syamsuddin, M.Pd, Kisman A Arsyad,
S.Kom,M.M. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahan serta nasehat yang sangat berguna bagi penulis. Penulis juga
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Urfiana Sara, S.Pt., M.Si selaku Ketua Jurusan Peternakan dan
Ketua Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan
Hewan ;
2. Kordinator BPP serta seluruh PPL di Kecamatan Mongcongloe yang
telah membantu kami selama proses pelaksanaan PKL II ;
3. Bapak Musatafa selaku pemilik usaha peternakan ayam broiler ;
4. Kedua orang tua selalu mendoakan penulis di untuk keberhasilan
penulis POLBANGTAN Gowa dan ;
5. Teman kelompok PKL II Magang Bidang
Meskipun telah berusaha menyelesaikan Laporan ini penulis menyadari
bahwa penyusunan Laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu,penulis mengharapkan saran yang sifatnya membangun dari dari semua
pihak, demi perbaikan penulisan Laporan dimasa yang akan datang.

Moncongloe , 23 Agustus 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vii
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 2
C. Manfaat ......................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 3
III. METODE PELAKSANAAN .............................................................. 9
A. Tempat dan Waktu ............................................................................. 9
B. Materi Kegiatan .................................................................................. 9
C. Prosedur Pelaksanaan Magang ......................................................... 9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 11
A. Hasil ............................................................................................ 11
B. Pembahasan ............................................................................... 13
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ............................................... 21
A. Kesimpulan ................................................................................. 21
B. Rekomendasi .............................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 22
LAMPIRAN............................................................................................... 23

iv
DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 1. Profil peternak 12

v
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1. Penerimaan DOC 15

Gambar 2. Pembersihan sekam 16

Gambar 3. Pemberian pakan 17

Gambar 4. Penimbangan berat badan ayam 17

Gambar 5. Vaksinasi 18

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Keterangan Halaman

1 Jurnal Harian Kegiatan PKL II 32

2 Lembar Konsultasi Kegiatan PKL II 37

3 Surat Keterangan Pelaksanaan 38


Kegiatan

4 Blanko Nilai Pembimbing Eksternal 39

vii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ayam Ras pedaging (Broiler) merupakan jenis ayam yang ras
pedaging unggul yang merupakan hasil persilangan dari bangsa-bangsa
ayam yang memiliki produktifitas tinggi. Dengan adanya persilangan
tersebut, bisa dikatakan bahwa broiler merupakan jenis ayam dengan mutu
genetik yang tinggi dalam menghasilkan daging. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Mulyantini (2014), Ayam pedaging dipasarkan pada bobot hidup
anatar 1,3-1,6 kg per ekor ayam dan dilakukan pemeliharaan pada usia 5-
6 minggu. Menurut Yemima (2014), keunggulan ayam broiler adalah siklus
produksi yang singkat yaitu dalam waktu 4-6 minggu ayam broiler sudah
dapat dipanen dengan bobot badan 1,5-1,56 kg/ekor Perusahaan
memberikan strain yang baik agar ayam mendapatkan hasil dan kualitas
yang baik, perusahaan juga harus memilah milih dalam memilih bibit dan
pakan.

PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk Indonesia adalah salah satu


perusahaan agri-food terbesar dan terkemuka di Indonesia. PT. Japfa
Comfeed Indonesia penghasil protein hewani berkualitas terpercaya
dengan setia melayani kebutuhan sejak tahun 1975. PT. Japfa Comfeed
Indonesia memiiliki unit bisnis utama yaitu pakan ternak, pembibitan ayam,
pengolahan ungags sertaserta pembudidayaan pertanian. Keunggulan dari
perusahaan ini meliputi integrasi verticaldan skala ekonomi. Hal ini
dimaksud bahwa perusahaan menjalin hubungan baik antara operational
yang dilakukan di hulu dengan hilir. Dengan dijaganya hubungan tersebut
maka akan terjamin kualitas produk yang unggul.
Farm Mustafa merupakan usaha pemeliharaan ayam broiler milik
bapak Mustafa yang telah berdiri dari tahun 2020 hingga sekarang yang
berlokasi di Dusun Leko, Desa Bonto marannu, Kecamamatan
Mongcongloe,Kabupaten Maros dan bermitra dengan PT. Japfa Comfeed

1
Indonesia. Kandang yang dimiliki bapak Mustafa yaitu kandang denga
system terbuka atau open house dengan luas kandang 40 x 8 M dengan
kapasitas ayam sebanyak 3.500 ekor.

B. Tujuan
Praktik Kerja Lapangan II ( Magang Bidang ) yang dilakukan adalah
untuk mengetahui system pemeliharaan pada ayam ras pedaging di
peternakan bapak Mustafa

C. Manfaat
Manfaat PKL II (Magang Bidang) D-IV bagi mahasiswa sebagai
berikut :
1. Dengan adanya kegiatan magang ini mahasiswa dapat
mempraktekkan imu yang sudah didapatkan dibangku perkuliahan
dan dapat menerapkannya.
2. Dengan adanya kegiatan magang ini mahasiswa dapat menambah
pengetahuan dan Meningkatkan kreativitas.

Manfaat PKL II ( Magang Bidang ) D- IV bagi Polbangtan Gowa


sebagai berikut :
1. Diharapkan kegiatan magang ini dapat memberikan ide-ide yang
dapat digunakan sebagai pedoman belajar bagi kampus.
2. Diharapkan kegiatan magang ini dapat meningkatkan kerja sama
antara polbangtan dan instansi lainnya.

Manfaat PKL II ( Magang Bidang ) D-IV bagi instansi sebagai berikut :


1. Diharapkan kegiatan magang ini dapat dijadikan sarana pertukaran
informasi antara instansi lain dan kampus.

2
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ayam Ras Pedaging


Ayam ras pedaging merupakan salah satu sumber protein hewani
yang dibutuhkan masyarakat. Menurut kecepatan pertumbuhannya periode
pemeliharaan ayam pedaging dibagi menjadi menjadi dua yaitu periode
starter dan finisher. Periode starter dimulai umur 1-21 hari dan periode
finisher dimulai umur 22-35 atau sesuai umur dan bobot potong yang
diinginkan (Murwarni, 2014). Fase hidup awal ayam pedaging terjadi pada
dua minggu pertama yang merupakan masa kritis ayam pedaging. Oleh
sebab itu, ayam pedaging memerlukan perhatian yang intensif. Masa kritis
tersebut ialah masa brooding.
Masa brooding adalah periode pemeliharaan dari DOC (day old
chick) hingga umur 14 hari (atau hingga pemanas tidak digunakan). Baik
tidaknya performa ayam di masa selanjutnya seringkali ditentukan dari
bagaimana pemeliharaan dimasa brooding. Satu hal yang patut
diperhatikan oleh peternak ialah kesalahan manajemen pada periode ini
seringkali tidak bisa dipulihkan (irreversible) dan berdampak negatif
terhadap performa ayam di periode pemeliharaan berikutnya.

Daging ayam ras pedaging mempunyai kelebihan antara lain,


kandungan nilai gisi yang tinggi, dagingnya empuk, ukuran badan besar,
bentuk dada lebar padat dan berisi, dagingnya yang lebih tebal dan mudah
didapatkan di pasaran maupun supermarket dengan harga yang terjangkau
(Hariyanto, 2018). Selain kelebihan ayam ras pedaging juga mempunyai
kelemahan yaitu, kandungan gizinya yang cukup tinggi menjadi tempat
yang baik untuk perkembangan mikroorganisme pembusuk yang akan
menurunkan kualitas daging sehingga berdampak pada daging menjadi
mudah rusak.

3
B. Sistem pemeliharaan ayam broiler
Ada 2 sistem pemeliharaan dalam farm ( Suprijatna dan
Kartasudjana, 2010 ) yaitu , All In All Out Sistem dan Multiple Brooding.
1. All In All Out Sistem
System ini digunakan oleh peternak karena praktis. All In All Out Sistem
artinya hanya ada satu macam umur dalam farm pada satu saat. Semua
anak ayam mulai masuk dalam farm pada hari yang sama dan dijual pada
hari yang sama. Setelah itu, kandang dikosongkan selama 2 minggu untuk
memotong siklus hidup penyakit dalam kandang. Dengan demikian, ayam
yang masuk pada periode berikutnya akan sehat karena tidak tertular
penyakit dari ternak periode sebelumnya
2. Multiple Brooding
Pemeliharaan berbagai macam umur dalam farm, dilihat dari segi
Kesehatan memang lebih menguntungkan. Namun, untuk menghasilakan
produksi yang berkesinambungan sesuai dengan permintaan pasar,
pemeliharaan dalam farm harus lebih ketat karena dikhawatirkan terjadi
penularan penyakit dari ayam-ayam yang lebih tua kepada ayam-ayam yang
lebih muda.
Pada pemeliharaan ayam ras pedaging sebaiknya dilakukan sistem
pemeliharaan “all in all out” atau seumur agar mengurangi terjadinya
perpindahan 5 penyakit (memutus siklus penyakit pada ayam di satu farm)
(Rahayu et al., 2011). Sistem pemeliharaan ayam pedaging ada dua, yaitu :
1). Sistem seumur hidup ada di satu tempat dan 2). sistem berpindah
(Rasyaf, 2012).
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan oleh peternak yang ingin
berusaha dalam bidang usaha ayam broiler :
A. Persiapan kandang

Hal pertama yang harus dilakukan untuk manajemen pemeliharaan


ayam broiler adalah mempersiapkan kandang. Kamu harus tau tujuan dan
manfaat sebenarnya dalam mempersiapkan kandang itu apa.

4
Tujuan dari mempersiapkan kandang adalah untuk menghindari dan
meminimalisir adanya virus, jamur, dan patogen yang bisa melekat pada
kandang yang menyebabkan ayam sakit atau tidak sehat karena lingkungan
kandangnya kotor.

Persiapan kandang dapat dilakukan dengan beberapa tahapan yang


harus disiapkan dan diperhatikan. Berikut langkah-langkah dalam
persiapan kandang sesuai kebutuhan ayam broiler:

- Sterilisasi.

Tahapan ini dapat dilakukan dengan cara memisahkan semua peralatan


sesuai dengan fungsinya dan membersihkan peralatan tersebut dengan
menggunakan desinfektan agar lebih steril.

Pembersihkan kandang dilakukan dengan cara kotoran ayam


dibersihkan serta lingkungan di dalam kandang dibersihkan dengan cara
disapu dan disemprot dengan air mengalir.

Selain itu, layar penutup kandang atau tirai harus dipasang dan rumput
di sekitar kandang juga harus dibersihkan. Setelah kandang dan peralatan
dibersihkan, jangan lupa untuk menyemprot dengan desinfektan.Sterilisasi
ini dilakukan untuk memastikan agar kandang ayam broiler steril dan bebas
dari penyakit

- Memastikan kandang berfungsi dengan baik.

Pengecekan terhadap kandang harus sangat diperhatikan. Apabila ada


peralatan pada bagian kandang yang rusak atau tidak berfungsi dengan
semestinya, harus segera diganti.

- Mempersiapkan litter.

Litter atau alas kandang ini merupakan kesuksesan pemeliharaan


ayam, terutama pada saat brooding. Menyebarkan litter ke dalam kandang
harus dilakukan 3 hari sebelum memasukkan DOC dan litter yang
digunakan untuk DOC adalah setebal 10 cm.

5
- Mengatur sistem pemanas dan instalasi air minum.

Pengaturan ini bertujuan agar DOC yang masuk ke dalam kandang tidak
mengalami stress yang mengakibatkan sakit.Pre-heating dapat dilakukan
selama 2-3 jam sebelum DOC ditebar di dalam kandang, agar DOC yang
ditebar dapat beradaptasi dengan lingkungan kandangnya.

B. Pemasukan DOC

Ketika DOC telah datang, maka yang harus dilakukan adalah


smelakukan pengecekan atau seleksi terhadap DOC, apakah DOC itu cacat
atau tidak. Penyeleksian ini bertujuan agar dapat mengetahui jumlah ayam
yang akan dipelihara sehingga penggunaan pakan dan obat-obatannya
sesuai dengan takaran.

Pada saat melakukan penyebaran DOC di kandang, berikan air minum


yang telah dicampur dengan gula pasir guna memberikan energi atau
memulihkan kembali tenaga DOC selama perjalanan dengan perkiraan
perbandingan 0,5 kg gula pasir dengan 30 L air

C. Pemberian Ransum/pakan dan Air Minum

Pemberian ransum dan air minum memiliki peran penting untuk


pertumbuhan ayam broiler. Ransum harus dapat memenuhi kebutuhan zat
nutrien yang diperlukan ayam untuk berbagai fungsi tubuhnya yaitu untuk
hidup pokoknya, produksi maupun reproduksi.Penyusunan ransum
diharapkan dapat menghasilkan produksi yang optimal dalam usaha
peternakan ayam broiler. Pemberian ransum akan disesuaikan dengan
umur ayam itu sendiri. Berikut pemberian ransum per hari sesuai dengan
umurnya.

D. Pengaturan Ventilasi

Pengaturan ventilasi yang memiliki siklus udara yang baik dapat


menghindarkan ayam dari berbagai penyakit. Sistem dinding kandang yang
harus digunakan adalah sistem yang bersifat terbuka yang berguna untuk
membantu ventilasi dapat mengusir udara yang tidak sedap/busuk dan

6
mengganti dengan siklus udara yang segar. Hal tersebut berguna agar
dapat menjaga temperatur udara pada kandang ayam.

Jika temperatur brooding terlalu panas, maka kamu dapat membuka tirai
secara bertahap, seperti pada umur 1-7 hari tidak membuka tirai agar ayam
tidak kedinginan. Saat umur memasuki minggu kedua, buka ⅓ bagian tirai
pada siang hari saja dan pada malam hari tirai dapat ditutup kembali agar
ayam tidak kedinginan.

Saat umur memasuki minggu ketiga, buka ⅔ bagia tirai pada siang hari
dan pada saat malam hari atau ketika hujan, layar bagian bawah tirai ditutup
hingga ayam berumur 28 hari atau ketika bulu ayam sudah sempurna
menutupi seluruh bagian tubuhnya.

E. Penanganan Kesehatan Broiler

Selain memperhatikan kandang ayam, dalam memelihara ayam broiler


juga harus selalu memperhatikan mengenai kesehatannya.Pelaksanaan
atau penanganan kesehatan biasanya dapat dilakukan dengan
memperhatikan pemberian vaksin, vitamin dan obat-obatan sesuai dengan
kebutuhan ayam broiler. Penanganan kesehatan ayam broiler juga dapat
dilakukan dengan melakukan sanitasi dan kebersihan kandang dalam
setiap harinya untuk menghindarkan penyakit yang dapat menyerang
broiler.

F. Pelaksanaan Pemanenan Broiler

Sebelum melaksanakan panen broiler, terdapat beberapa kegiatan yang


harus dipersiapkan dan dilakukan ketika ingin melaksanakan panen broiler.
Waktu untuk melaksanakan pemanenan broiler dapat dilakukan secara
fleksibel atau dapat dilakukan kapan saja. Tetapi untuk mempermudah
pelaksanaannya dianjurkan untuk memanen pada pagi hari atau sore hari
karena untuk mempermudah penangkapan ayam broiler tersebut.

Beberapa kegiatan yang dilakukan ketika ingin melaksanakan


pemanenan broiler sebagai berikut:

7
1. Pastikan pencahayaan cukup dalam kadang selama 24 jam agar
bobot ayam mencapai bobot sesuai yang ditargetkan.
2. Pastikan kandang memiliki siklus udara yang baik.
3. Pastikan ayam tidak menggunakan antibiotik selama 10 hari
sebelum dipanen untuk menghindari adanya residu yang
terdapat pada tubuh ayam.
4. Pastikan terdapat laporan stok ayam sebelum panen agar bisa
dilakukan benchmark setelah dipanen.
5. Menggantungkan atau mengeluarkan seluruh peralatan pakan
dan minum ayam.
6. Pastikan untuk menangkap ayam dilakukan dengan secara
perlahan dan hati-hati agar ayam tidak stress dan memar. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara memegang kaki ayam secara
perlahan, kemudian pegang bagian dada ayam dan tarik ayam
ke atas.
7. Memasukkan ayam dan timbang seluruh ayam yang terdapat
dalam 1 sekat dan melakukan pencatatan jumlah dan hasil
penimbangan ayam tersebut.
8. Meletakkan ayam ke dalam keranjang atau kendaraan angkut
yang digunakan. Sebaiknya waktu pengangkutan yang baik
adalah saat malam hari agar menghindari ayam kepanasan.

8
III. METODE PELAKSANAAN

A. Tempat dan Waktu

Praktik Kerja Lapangan II (Magang Bidang) tentang Sistem


Pemeliharaan Ayam Broiler di Farm Mustafa yang dilaksanakan pada
tanggal 25 Juli 2022 – 29 Agustus 2022 di Kabupaten Maros, Kecamatan
Moncongloe Desa Bontomarannu Dusun Leko.

B. Materi Kegiatan
Mahasiswsa POLBANGTAN Gowa dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan II (Magang Bidang) yaitu ayam ras pedaging sebanyak 3.500
ekor , jenis pakan ayam fase pre starter umur 1 – 7 hari, pakan ayam fese
starter umur 8 – 21 hari dan pakan ayam fase finiser umur 21 - panen . Alat
yang digunakan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan I (Magang
Bidang) adalah Camera handphone, pulpen, buku harian, ember untuk
pakan dan gayung

C. Prosedur Pelaksanaan Magang


Metode pelaksanaan PKL1 di bidang peternakan meliputi beberapa
tahapan anatara lain:

1. Praktik Kerja
Praktik kerja dilakukan dengan mengikuti seluruh proses
pemeliharaan pada peternakan ayam ras pedaging.
2. Pengumpulan Data/Observasi
Data yang dikumpulkan selama kegiatan praktik kerja lapangan II
(Magang Bidang) ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer berasal dari interview dan observasi. Sedangkan data
sekunder berasal dari standar oprasinal pengawasan (SOP).

9
3. Dokumentasi kegiatan
Dokumentasi dilakukan pada setiap proses kegiatan
pengaplikasian biosecurity. Dokumentasi bertujuan untuk melengkapi
informasi dan validasi kegiatan praktik kerja lapangan II (Magang
Bidang)

4. Analisis Data
Data yang diperoleh saat pengamatan di lapangan di rangkum
serta dipilih sesuai dengan permasalahan dan diolah secara deskriptif

10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Magang

Kecamatan Moncongloe adalah salah satu kecamatan di Kabuapten


Maros yang perbatasan ibukota Provinsi yaitu Kota Makassar dengan jarak
kurang lebih 15 km atau jarak tempuh 10 menit, Kecamatan Moncongloe
diharapkan mampu menjadi daerah penyangga kebutuhan produk
pertanian , Secara Geokrafis Kecamatan Moncongloe terletak dibagian
selatan Kabupaten Maros , Luas wilayah Kecamatan Moncongloe 46,87
km2 dengan batas – batas wilayah sebagai berikut:
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Mandai
2) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tanralili
3) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa
4) Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Makassar
Kondisi topografi wilayah Kecamatan Moncongloe pada umumnya
berpariasi dari dataran rendah berbukit samapai bergunung dengan
ketinggian 10 - 122 meter di atas permukaan laut. Beriklim tropis sehingga
memiliki dua jenis musim yaitu hujan dan kemarau. Musim kemarau terjadi
pada bulan April–September dan musim hujan terjadi pada bulan Oktober–
Maret. Suhu udara rata-rata 32°C dengan curah hujan rata-rata mencapai
142 mm/bln.

Kandang milik bapak Mustafa merupakan salah satu dari sekian


banyaknya kandang kemitraan yang bergerak dalam bidang peternakan
yang bermitra dengan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Kandang broiler
milik bapak mustafa ini adalah kandang Terbuka yang dikelola oleh Bapak
Mustafa sendiri. Peternakan ini mulai beroperasi pada tahun 2020 dengan
model kandang panggung yang dapat menampung 3500 ekor. Broiler

11
tersebut berasal dari perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang
bermitra dengan kandang milik pak Mustafa.

2. Profil peternak
Tabel 1. Profi peternak
No. Uraian Keterangan

1. Nama peternak Mustafa

2. Daerah lokasi Dusun Leko,Desa Bontomarannu,


peternakan Kecamatan Moncongloe, Kabupaten
Maros

3. Tempat wawancara Di Peternakan Ayam Broiler

4. Jenis ternak Ayam Broiler

5. Luas kandang 40 x 8 M

3. Profil Kandang
Kandang milik Pak Mustafa merupakan kandang terbuka dengan
kapasitas 3500 ekor. Dengan ukuran kandang 8 x 40 m. Kandang milik
Pak Mustafa menggunakan model panggung dengan tiangnya dari
balok kayu bahan lantai bambu dan model atap tipe A / Gable dengan
bahan seng. Kandang terbuka berbeda dengan kandang tipe Close
House yang biasanya telah menerapkan sistem otomatis. Kandang
terbuka milik Pak Mustafa masih menggunakan sistem manual baik dari
sistem pemberian pakan dan ventilasi masih manual menggunakan tirai
terpal yang disesuaikan dengan kebutuhan ayam.
Kekurangan kandang terbuka yaitu pengendalian suhu ruang dalam
kandang untuk mendapatkan temperatur ideal relatif sulit. Sangat
terpengaruh dengan cuaca lingkungan tempat kandang berada. Ketika
hujan maka hewan ternak akan merasakan dampaknya begitu pula

12
saat cuaca terik. Serta sulit mengendalikan hama nyamuk atau lalat
yang bisa mengganggu kualitas pakan hewan ternak. Adapun
kelebihan kandang terbuka yaitu biaya pembuatan kandang terbuka
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan kandang close house. Dan
sirkulasi udara lebih lancar tanpa perlu bantuan peralatan listrik seperti
kipas blower.

B. Pembahasan
Pemeliharaan ayam broiler merupakan salah satu bentuk
persiapan untuk menyiapkan potensi terbaik dari broiler. Untuk
memaksimalkan potensi ayam broiler, yang dapat kita lakukan adalah
mengenali broiler tersebut dan mengetahui kebutuhan -kebutuhan apa
saja yang bisa membantu ayam broiler mencapai potensi terbaiknya.
Selain itu, kita juga harus membuat ayam broiler yang nyaman dan sehat.

Berikut ini hal-hal yang dilakukan oleh Farm Mustafa yang


berusaha dalam bidang usaha ayam broiler:
1. Persiapan Kandang
Menurut Tamaluddin (2018) kegiatan persiapan berperan besar
menciptakan lingkungan yang nyaman bagi ayam karena akan
mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan. Persiapan kandang
dilakukan paling lambat 7 hari setelah ayam dipanen.

Berikut beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Pak Mustafa selama


proses persiapan kandang:

1) Pembersihan atau Pencucian Kandang


Pembersihan dilakukan secara menyeluruh mulai dari pengeluaran
litter dan feses, pencucian kandang meliputi Tirai, dinding, alas atau
lantai tempat sekam, dan peralatan yang digunakan selama
produksi sebelumnya. Pembersihan kandang dilakukan dengan
menyemprotkan air bertekanan tinggi ke seluruh permukaan
kandang.

13
2) Desinfeksi
Desinfektan berfungsi membunuh bibit penyakit. Desinfeksi
dilakukan dengan cara menyemprotkan desinfektan (formalin)
keseluruh permukaan kandang.

3) Periode Istirahat Kandang


Periode istirahat kandang yang dilakukan paling lambat 7 hari
setelah kandang bersih agar mengantisipasi penyakit dari periode
sebelumnya.

4) Persiapan litter
Kandang harus disiapkan sebelum DOC masuk, mulai dari
penaburan sekam dan alas koran.

2. Pemasukan DOC

Ketika DOC telah datang, maka yang harus dilakukan adalah


melakukan pengecekan atau seleksi terhadap DOC, apakah DOC itu
cacat atau tidak. Penyeleksian ini bertujuan agar dapat mengetahui
jumlah ayam yang akan dipelihara sehingga penggunaan pakan dan
obat-obatannya sesuai dengan takaran.
Hal-hal per perlu dilakukan selama penyebaran DOC yaitu:

- Saat DOC baru tiba disarankan untuk memberikan air gula guna
memulihkan kembali tenaga DOC selama perjalanan
- Pakan dan air minum dikontrol agar selalu tersedia.
- DOC yang jelek atau cacat langsung dikeluarkan. Sedangkan
yang lemah dapat dibantu minum dengan mencelupkan ujung
paruh ke air gula.
Penyebaran dan tingkah laku DOC ,harus selalu diperhatikan dan
diamati kondisinya

14
Gambar 1. Penerimaan DOC

3. Pengaturan suhu dan ventilasi


Pada kandang terbuka manajemen ventilasi dilakukan dengan
sistem buka tutup tirai. Pada saat suhu meningkat tirai kandang dapat
dibuka untuk menurunkan suhu dalam kandang. Saat angin bertiup
kencang atau suhu turun, tirai kandang dapat diturunkan namun
disisakan sedikit untuk sirkulasi udara tetap terjaga. Pada fase starter
DOC membutuhkan panas sehingga untuk menjaga suhu dalam
kandang maka tirai akan ditutup.

4. Pengaturan Litter
Rhegy Pratidina (2020) menyatakan bahwa pemeliharaan yang
meliputi manajemen pemeliharaan merupakan hal yang fundamental
terhadap keberhasilan usaha ternak. Salah satu manajemen yang masih
sering diabaikan oleh peternak adalah mengenai manajemen alas
kandang atau litter. Litter merupakan salah satu kunci dalam kesuksesan
pemeliharaan DOC, terutama pada periode awal pemeliharaan atau
brooding. Secara umum litter berfungsi untuk memberikan rasa nyaman
kepada ternak dengan membantu menghangatkan DOC pada saat
periode brooding karena litter dapat berfungsi untuk menjaga suhu tubuh
DOC agar tetap hangat dengan membatasi kontak langsung antara kaki
DOC dengan lantai yang suhunya relatif dingin, serta menjaga

15
kelembapan kandang dengan cara membantu menyerap air dari feses
maupun dari air minum yang tumpah.
Manajemen litter yang dilakukan oleh Pak Mustafa yaitu penggunaan
litter berjenis sekam padi. Setiap hari dilakukan mengecek kondisi litter
agar tetap kering. Akan tetapi, kondisi litter dalam kondisi basah dan
lembab, jika hal tersebut terjadi akan dilakukan proses meng-crop litter
atau membolakbalikkan, atau penambahan litter. Penambahan litter
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di kandang. Pada saat umur
ayam 18 hari sekam sudah mulai dibersihkan pada bagian kanan dan
kiri, kemudian pada hari ke 19 mulai dibersihkan sekam bagian tengah
dan pada hari ke 20 kandang sudah bersih dari sekam.

Gambar 2. Pembersihan sekam

5. Pemberian Pakan dan minum


Manajemen pakan dan pemberian pakan merupakan salah satu
faktor penting untuk menunjang keberhasilan dalam produksi ayam
pedaging. Manajemen pakan menggunakan metode tripel feeding
dengan jenis pakan starter dan finisher SB10, SB11(Crumble),dan
SB12(pellet). Pengaplikasian pakan dilakukan 4 kali dalam sehari yaitu
pagi, siang, malam hari setelah magrib, dan malam hari pada jam 12.

pemberian pakan pada periode brooding diberikan 4 kali sehari untuk


jenis pakan SB10 atau mash diberikan pada broiler umur 1-10 hari,
sedangkan broiler umur 11-21 diberikan pakan SB11 atau crumble.
Sedangkan pemberian air minum dilakukan oleh CH. Asna Melu secara

16
terus menerus (ad libitum) mulai dari awal DOC sampai panen.
Pemberian air minum dilakukan secara otomatis melalui tempat minum
ayam otomatis (TMOA).

Gambar 3. Pemberian pakan

6. Penimbangan Berat Badan


Penimbangan berat badan yang dilakukan oleh Pak Mustafa dilakukan
setiap minggunya. Untuk melihat perkembangan berat badan broiler
sesuai dengan standar perusahaan. Penimbangan awal Chick in, DOC
mencapai berat rata-rata 37 gram dari total populasi 3500 ekor. Pada
minggu 1 berat badan rata rata ayam yaitu 207 (gram), pada minggu 2
berat badan ayam rata rata 686 (gram), dan pada minggu 3 berat rata
rata ayam 1.064 (gram).

Gambar 4. Penimbangan berat badan

17
7. Vaksinasi
Pada kandang milik Pak Mustafa vaksinasi ayam broiler dilakukan
hanya satu kali yaitu pada umur ayam 14 hari. Vaksin yang diberikan
adalah vaksin ND. Pemberian vaksin dilakukan dengan cara pemberian
pada air minum. Vaksin di larutkan pada ember yang telah di campur air
dan susu skim yang kemudian di di berikan pada tempat minum secara
manual

Gambar 5. vaksinasi

8. Recording atau Pencatatan

Pencatatan laporan kegiatan setiap harinya harus dilakukan


semenjak DOC. Pencatatan tersebut meliputi jumlah ayam yang mati,
pemberian pakan, vaksin, obat dan pertambahan berat badan mingguan.
Pencatatan dan Kontrol Berat Badan dan Keseragaman. Pencatatan dan
kontrol berat badan dan keseragaman dilakukan secara rutin setiap
minggu. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan ayam dapat terpantau
dengan baik. Penimbangan dilakukan dengan cara melakukan sampling
secara acak dan pada pada waktu yang tetap.

18
9. Pelaksanaan Pemanenan Broiler

a. Persiapan Sebelum Panen


- Berikan pencahayaan yang cukup selama 24 jam agar ayam
selalu makan dan minum sehingga ayam dapat mencapai bobot
potong sesuai yang ditargetkan.
- Buat jadwal kandang yang akan dipanen sesuai dengan berat
ayam yang diinginkan konsumen.
- Persiapan terhadap pekerja kandang yaitu team yang terbiasa
menangkap ayam dan aktivitas panen ayam.
- Menyiapkan beberapa peralatan seperti timbangan, tali,
keranjang, alat tulis, nota dan surat jalan.
- Periksa laporan stok ayam sebelum dipanen agar bisa
disesuaikan dengan setelah dipanen.
- Keluarkan seluruh peralatan tempat pakan dan minum sehingga
tidak mengganggu proses panen.
- Hentikan penggunaan antibiotic 10 hari sebelum ayam dipanen
guna menghindari residu yang tertinggal di tubuh ternak yang
dikonsumsi. Pemberian vitamin masih diperbolehkan.
- Usahakan ventilasi dan sirkulasi udara masih baik
b. Pelaksanaan Panen

Waktu panen bisa dilakukan fleksibel. Waktu yang baik adalah


pagi, sore atau malam hari. Plaksanaan panen pada malam hari
diusahakan dengan lampu yang agak redup untuk memudahkan
penangkapan dana yam tidak terlalu agresif. Tata caranya adalah
sebagai berikut :
- Cara menangkap ayam yaitu dengan memegang kaki ayam
secara perlahan dan kemudian pegang bagian dadanya
kemudian Tarik ayam ke atas. Hindari menangkap ayam dengan
kasar apalagi menarik salah satu bagian sayapnya. Hal ini bisa

19
mengakibatkan ayam berontak dan menyebabkan sayap memar
bahkan patah atau stress.
- Ikat kedua kaki ayam sehingga bisa ditimbang secara
berkelompok. Biasanya ayam akan ditimbang secara
bersamaan (3 – 5 ekor bersamaan) dan segera catat bobot
hidupnya - Habiskan dan timbang seluruh ayam yang ada dalam
sekatan (jangan menyisakan) dan hindari tangkap pilih saat
panen.
- Lakukan kalibraasi pada timbangan sebelum melakukan
penimbangan ayam agar peternak tidak mengalami kerugian
akibat dari kesalahan penimbangan.
- Catat semua ayam yang telah ditimbang
- Masukkan ke dalam keranjang setelah ayam ditimbang. Tetap
hindari tindakan kasar terhadap ayam untuk mengurangi afkir
yang diakibatkan ayam mati atau patah sayap.
- Waktu pengangkutan yang baik adalah pada malam hari untuk
menghindari ayam kepanasan dan lalulintas yang padat pada
siang hari.
- Waktu yang terlalu lama dari ayam dimasukkan ke keranjang
sampai dipotong akan berpengaruh terhadap angka kematian
ayam. Oleh karena itu tetap perhatikan jarak tempuh. Kematian
akibat pengangkutan bisa mencapai 1 – 3%.

Gambar 6. Pelaksanaan panen

20
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan
Hasil praktek kerja lapang PKL II (Magang Bidang) di Farm
Mustafa di Desa Moncongloe menunjukan bahwa manajemen
pemeliharaan di peternakan yang memelihara ayam broiler sudah
cukup baik. Perkandangan yang digunakan tipe panggung beratap
seng, dan dilengkapi peralatan pakan dan minum yang bersih.
Program pencahayaan diberikan dengan baik sehingga ternak
mampu memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan. Dimulai
dari persiapan kandang hingga pemanenan memiliki manajemen
yang cuku baik. Akses jalan menuju ke peternakan sudah baik dan
mempunyai sumber mata airnya sendiri.

B. Rekomendasi
System pemeliharaan yang diterapkan pada peternakan
bapak Mustafa berkaitan dengan managemen perkandangan yang
sudah baik, managemen pemeliharaannya juga sudah cukup baik
dan perlu di pertahankan, managemen pemasarannya pun sudah
stabil, akan tetapi masih ada kekurangan yaitu banyaknya lalat
disekitar kandang.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Ni Made Diah. 2017. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Keberhasilan Usaha Kecil Dan Menengah. Ejournal Jurusan
Pendidikan Ekonomi. Vol: 9. No:1.

Alwi, W. 2014. “Pengaruh Imbangan Energi-Protein Terhadap Performa


Ayam Arab”. Dalam Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas
Hasanuddin. Makassar.
Di, L., Mahakarya, U. D., Banyuwangi, F., Peternakan, J., & Jember, P. N.
(2019). No Title. 3(1), 14–18.
Fitasari, E., K. Reo, dan N. Niswi. 2016. “Penggunaan Kadar Protein
Berbed Pada Ayam Kampung Terhadap Penampilan Produksi dan
Kecernaan Protein”. Dalam Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan. 26.2. Hal.
73 - 83.
Gustira, D. E. (2015). Pengaruh kepadatan kandang terhadap performa
produksi ayam petelur fase awal grower s. 3(1), 87–92.
Gustira, D. E., Riyanti, dan T. Kurtini. 2015. “Pengaruh Kepadatan
Kandang Terhadap Performa Produksi Ayam Petelur Fase Awal
Grower”. Dalam Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu. 3.1. Hal. 87 - 92.
Hanafi, M. 2008. “Konsep Dasar dan Perkembangan Teori Manajemen”.
Dalam Modul. Produksi Managemen.
Mulyantini, A. G. 2014. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Sudarso, Y. & A. Siriwa 2010. Ransum ayam dan itik. Cetakan IX.
Jakarta: Penebar Swadaya
Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk., (ed.) 2018. Analisis Data: Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, Medan: USU Press.

22
LAMPIRAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan PKL II (Magang Bidang) D-IV

23
Lanjutan 1 lampiran 1

24
Lanjutan 2 lampiran 1

25
Lanjutan 3 lampiran 1

26
Lanjutan 4 lampiran 1

27
Lampiran 2. Lembar Konsultasi Kegiatan PKL II

28
Lanjutan 1 lampiran 2

29
Lampiran 3. Surat Keterangan Pelaksanaan Kegiatan

30
Lampiran 4. Blanko penilaian pembimbing eksternal PKL II

31
DOKUMENTASI KEGIATAN

Penerimaan di Kantor Dinas Kab Penerimaan di Kantor Bpp Kec


Maros Moncongloe

Penerimaan di kantor Desa


Bontomarannu Survey lokasi pertanian

Survey Lokasi magang peternakan Survey Lokasi magang pertanian

32
Kegiatan pelatihan program yess Pelaksanaan panen jaugung

Kegiatan penengendalian PMK penyemaian bibit cabai

Kerja Bakti di kantorBPP Moncongloe Pengolahan lahan

Penanaman kangkung, dan sawi Penanaman Cabai

Kunjungan tempat magang ayam Kunjungan kelokasi Hodroponik


broiler

33
Pertemuan dengan Kepala dinas Kab
Maros Kegiatan rutin pemberian pakan

(pagi dan sore)

Pertemuan rutin di BPP Penyulaman tanaman cabai

(evaluasi kegiatan PKL II)

Pemberian pakan runtin DOC Pembuatan pagar BPP

penimbangan berat ayam kegiatan pemberian vaksin

34
Upacara 17 Agustus di Kec. kunjungan pembimbing internal
Moncongloe (Bapak Drs.Syamsuddin,M.Pd)

Kunjungan ke Gabungan Kelompok


Tani kegiatan rutin pemberian pakan

Penarikan dikantor Bpp Kec


pelaksanaan panen di Farm Mustafa Moncongloe

Perpisahan dengan induk semang

35

Anda mungkin juga menyukai