Oleh:
ANDI ZALZABILAH
NIRM. 05.03.19.1804
LAPORAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN II (MAGANG BIDANG)
SISTEM PEMELIHARAAN BROILER DI FARM MUSTAFA
DI KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS
PROVINSI SULAWESI SELATAN
Oleh:
ANDI ZALZABILAH
NIRM. 05.03.19.1804
i
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 05.03.19.1804
Jurusan : Peternakan
Menyetujui :
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR TABEL
halaman
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 5. Vaksinasi 18
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ayam Ras pedaging (Broiler) merupakan jenis ayam yang ras
pedaging unggul yang merupakan hasil persilangan dari bangsa-bangsa
ayam yang memiliki produktifitas tinggi. Dengan adanya persilangan
tersebut, bisa dikatakan bahwa broiler merupakan jenis ayam dengan mutu
genetik yang tinggi dalam menghasilkan daging. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Mulyantini (2014), Ayam pedaging dipasarkan pada bobot hidup
anatar 1,3-1,6 kg per ekor ayam dan dilakukan pemeliharaan pada usia 5-
6 minggu. Menurut Yemima (2014), keunggulan ayam broiler adalah siklus
produksi yang singkat yaitu dalam waktu 4-6 minggu ayam broiler sudah
dapat dipanen dengan bobot badan 1,5-1,56 kg/ekor Perusahaan
memberikan strain yang baik agar ayam mendapatkan hasil dan kualitas
yang baik, perusahaan juga harus memilah milih dalam memilih bibit dan
pakan.
1
Indonesia. Kandang yang dimiliki bapak Mustafa yaitu kandang denga
system terbuka atau open house dengan luas kandang 40 x 8 M dengan
kapasitas ayam sebanyak 3.500 ekor.
B. Tujuan
Praktik Kerja Lapangan II ( Magang Bidang ) yang dilakukan adalah
untuk mengetahui system pemeliharaan pada ayam ras pedaging di
peternakan bapak Mustafa
C. Manfaat
Manfaat PKL II (Magang Bidang) D-IV bagi mahasiswa sebagai
berikut :
1. Dengan adanya kegiatan magang ini mahasiswa dapat
mempraktekkan imu yang sudah didapatkan dibangku perkuliahan
dan dapat menerapkannya.
2. Dengan adanya kegiatan magang ini mahasiswa dapat menambah
pengetahuan dan Meningkatkan kreativitas.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
B. Sistem pemeliharaan ayam broiler
Ada 2 sistem pemeliharaan dalam farm ( Suprijatna dan
Kartasudjana, 2010 ) yaitu , All In All Out Sistem dan Multiple Brooding.
1. All In All Out Sistem
System ini digunakan oleh peternak karena praktis. All In All Out Sistem
artinya hanya ada satu macam umur dalam farm pada satu saat. Semua
anak ayam mulai masuk dalam farm pada hari yang sama dan dijual pada
hari yang sama. Setelah itu, kandang dikosongkan selama 2 minggu untuk
memotong siklus hidup penyakit dalam kandang. Dengan demikian, ayam
yang masuk pada periode berikutnya akan sehat karena tidak tertular
penyakit dari ternak periode sebelumnya
2. Multiple Brooding
Pemeliharaan berbagai macam umur dalam farm, dilihat dari segi
Kesehatan memang lebih menguntungkan. Namun, untuk menghasilakan
produksi yang berkesinambungan sesuai dengan permintaan pasar,
pemeliharaan dalam farm harus lebih ketat karena dikhawatirkan terjadi
penularan penyakit dari ayam-ayam yang lebih tua kepada ayam-ayam yang
lebih muda.
Pada pemeliharaan ayam ras pedaging sebaiknya dilakukan sistem
pemeliharaan “all in all out” atau seumur agar mengurangi terjadinya
perpindahan 5 penyakit (memutus siklus penyakit pada ayam di satu farm)
(Rahayu et al., 2011). Sistem pemeliharaan ayam pedaging ada dua, yaitu :
1). Sistem seumur hidup ada di satu tempat dan 2). sistem berpindah
(Rasyaf, 2012).
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan oleh peternak yang ingin
berusaha dalam bidang usaha ayam broiler :
A. Persiapan kandang
4
Tujuan dari mempersiapkan kandang adalah untuk menghindari dan
meminimalisir adanya virus, jamur, dan patogen yang bisa melekat pada
kandang yang menyebabkan ayam sakit atau tidak sehat karena lingkungan
kandangnya kotor.
- Sterilisasi.
Selain itu, layar penutup kandang atau tirai harus dipasang dan rumput
di sekitar kandang juga harus dibersihkan. Setelah kandang dan peralatan
dibersihkan, jangan lupa untuk menyemprot dengan desinfektan.Sterilisasi
ini dilakukan untuk memastikan agar kandang ayam broiler steril dan bebas
dari penyakit
- Mempersiapkan litter.
5
- Mengatur sistem pemanas dan instalasi air minum.
Pengaturan ini bertujuan agar DOC yang masuk ke dalam kandang tidak
mengalami stress yang mengakibatkan sakit.Pre-heating dapat dilakukan
selama 2-3 jam sebelum DOC ditebar di dalam kandang, agar DOC yang
ditebar dapat beradaptasi dengan lingkungan kandangnya.
B. Pemasukan DOC
D. Pengaturan Ventilasi
6
mengganti dengan siklus udara yang segar. Hal tersebut berguna agar
dapat menjaga temperatur udara pada kandang ayam.
Jika temperatur brooding terlalu panas, maka kamu dapat membuka tirai
secara bertahap, seperti pada umur 1-7 hari tidak membuka tirai agar ayam
tidak kedinginan. Saat umur memasuki minggu kedua, buka ⅓ bagian tirai
pada siang hari saja dan pada malam hari tirai dapat ditutup kembali agar
ayam tidak kedinginan.
Saat umur memasuki minggu ketiga, buka ⅔ bagia tirai pada siang hari
dan pada saat malam hari atau ketika hujan, layar bagian bawah tirai ditutup
hingga ayam berumur 28 hari atau ketika bulu ayam sudah sempurna
menutupi seluruh bagian tubuhnya.
7
1. Pastikan pencahayaan cukup dalam kadang selama 24 jam agar
bobot ayam mencapai bobot sesuai yang ditargetkan.
2. Pastikan kandang memiliki siklus udara yang baik.
3. Pastikan ayam tidak menggunakan antibiotik selama 10 hari
sebelum dipanen untuk menghindari adanya residu yang
terdapat pada tubuh ayam.
4. Pastikan terdapat laporan stok ayam sebelum panen agar bisa
dilakukan benchmark setelah dipanen.
5. Menggantungkan atau mengeluarkan seluruh peralatan pakan
dan minum ayam.
6. Pastikan untuk menangkap ayam dilakukan dengan secara
perlahan dan hati-hati agar ayam tidak stress dan memar. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara memegang kaki ayam secara
perlahan, kemudian pegang bagian dada ayam dan tarik ayam
ke atas.
7. Memasukkan ayam dan timbang seluruh ayam yang terdapat
dalam 1 sekat dan melakukan pencatatan jumlah dan hasil
penimbangan ayam tersebut.
8. Meletakkan ayam ke dalam keranjang atau kendaraan angkut
yang digunakan. Sebaiknya waktu pengangkutan yang baik
adalah saat malam hari agar menghindari ayam kepanasan.
8
III. METODE PELAKSANAAN
B. Materi Kegiatan
Mahasiswsa POLBANGTAN Gowa dalam pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan II (Magang Bidang) yaitu ayam ras pedaging sebanyak 3.500
ekor , jenis pakan ayam fase pre starter umur 1 – 7 hari, pakan ayam fese
starter umur 8 – 21 hari dan pakan ayam fase finiser umur 21 - panen . Alat
yang digunakan dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan I (Magang
Bidang) adalah Camera handphone, pulpen, buku harian, ember untuk
pakan dan gayung
1. Praktik Kerja
Praktik kerja dilakukan dengan mengikuti seluruh proses
pemeliharaan pada peternakan ayam ras pedaging.
2. Pengumpulan Data/Observasi
Data yang dikumpulkan selama kegiatan praktik kerja lapangan II
(Magang Bidang) ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer berasal dari interview dan observasi. Sedangkan data
sekunder berasal dari standar oprasinal pengawasan (SOP).
9
3. Dokumentasi kegiatan
Dokumentasi dilakukan pada setiap proses kegiatan
pengaplikasian biosecurity. Dokumentasi bertujuan untuk melengkapi
informasi dan validasi kegiatan praktik kerja lapangan II (Magang
Bidang)
4. Analisis Data
Data yang diperoleh saat pengamatan di lapangan di rangkum
serta dipilih sesuai dengan permasalahan dan diolah secara deskriptif
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
11
tersebut berasal dari perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk yang
bermitra dengan kandang milik pak Mustafa.
2. Profil peternak
Tabel 1. Profi peternak
No. Uraian Keterangan
5. Luas kandang 40 x 8 M
3. Profil Kandang
Kandang milik Pak Mustafa merupakan kandang terbuka dengan
kapasitas 3500 ekor. Dengan ukuran kandang 8 x 40 m. Kandang milik
Pak Mustafa menggunakan model panggung dengan tiangnya dari
balok kayu bahan lantai bambu dan model atap tipe A / Gable dengan
bahan seng. Kandang terbuka berbeda dengan kandang tipe Close
House yang biasanya telah menerapkan sistem otomatis. Kandang
terbuka milik Pak Mustafa masih menggunakan sistem manual baik dari
sistem pemberian pakan dan ventilasi masih manual menggunakan tirai
terpal yang disesuaikan dengan kebutuhan ayam.
Kekurangan kandang terbuka yaitu pengendalian suhu ruang dalam
kandang untuk mendapatkan temperatur ideal relatif sulit. Sangat
terpengaruh dengan cuaca lingkungan tempat kandang berada. Ketika
hujan maka hewan ternak akan merasakan dampaknya begitu pula
12
saat cuaca terik. Serta sulit mengendalikan hama nyamuk atau lalat
yang bisa mengganggu kualitas pakan hewan ternak. Adapun
kelebihan kandang terbuka yaitu biaya pembuatan kandang terbuka
relatif lebih murah jika dibandingkan dengan kandang close house. Dan
sirkulasi udara lebih lancar tanpa perlu bantuan peralatan listrik seperti
kipas blower.
B. Pembahasan
Pemeliharaan ayam broiler merupakan salah satu bentuk
persiapan untuk menyiapkan potensi terbaik dari broiler. Untuk
memaksimalkan potensi ayam broiler, yang dapat kita lakukan adalah
mengenali broiler tersebut dan mengetahui kebutuhan -kebutuhan apa
saja yang bisa membantu ayam broiler mencapai potensi terbaiknya.
Selain itu, kita juga harus membuat ayam broiler yang nyaman dan sehat.
13
2) Desinfeksi
Desinfektan berfungsi membunuh bibit penyakit. Desinfeksi
dilakukan dengan cara menyemprotkan desinfektan (formalin)
keseluruh permukaan kandang.
4) Persiapan litter
Kandang harus disiapkan sebelum DOC masuk, mulai dari
penaburan sekam dan alas koran.
2. Pemasukan DOC
- Saat DOC baru tiba disarankan untuk memberikan air gula guna
memulihkan kembali tenaga DOC selama perjalanan
- Pakan dan air minum dikontrol agar selalu tersedia.
- DOC yang jelek atau cacat langsung dikeluarkan. Sedangkan
yang lemah dapat dibantu minum dengan mencelupkan ujung
paruh ke air gula.
Penyebaran dan tingkah laku DOC ,harus selalu diperhatikan dan
diamati kondisinya
14
Gambar 1. Penerimaan DOC
4. Pengaturan Litter
Rhegy Pratidina (2020) menyatakan bahwa pemeliharaan yang
meliputi manajemen pemeliharaan merupakan hal yang fundamental
terhadap keberhasilan usaha ternak. Salah satu manajemen yang masih
sering diabaikan oleh peternak adalah mengenai manajemen alas
kandang atau litter. Litter merupakan salah satu kunci dalam kesuksesan
pemeliharaan DOC, terutama pada periode awal pemeliharaan atau
brooding. Secara umum litter berfungsi untuk memberikan rasa nyaman
kepada ternak dengan membantu menghangatkan DOC pada saat
periode brooding karena litter dapat berfungsi untuk menjaga suhu tubuh
DOC agar tetap hangat dengan membatasi kontak langsung antara kaki
DOC dengan lantai yang suhunya relatif dingin, serta menjaga
15
kelembapan kandang dengan cara membantu menyerap air dari feses
maupun dari air minum yang tumpah.
Manajemen litter yang dilakukan oleh Pak Mustafa yaitu penggunaan
litter berjenis sekam padi. Setiap hari dilakukan mengecek kondisi litter
agar tetap kering. Akan tetapi, kondisi litter dalam kondisi basah dan
lembab, jika hal tersebut terjadi akan dilakukan proses meng-crop litter
atau membolakbalikkan, atau penambahan litter. Penambahan litter
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di kandang. Pada saat umur
ayam 18 hari sekam sudah mulai dibersihkan pada bagian kanan dan
kiri, kemudian pada hari ke 19 mulai dibersihkan sekam bagian tengah
dan pada hari ke 20 kandang sudah bersih dari sekam.
16
terus menerus (ad libitum) mulai dari awal DOC sampai panen.
Pemberian air minum dilakukan secara otomatis melalui tempat minum
ayam otomatis (TMOA).
17
7. Vaksinasi
Pada kandang milik Pak Mustafa vaksinasi ayam broiler dilakukan
hanya satu kali yaitu pada umur ayam 14 hari. Vaksin yang diberikan
adalah vaksin ND. Pemberian vaksin dilakukan dengan cara pemberian
pada air minum. Vaksin di larutkan pada ember yang telah di campur air
dan susu skim yang kemudian di di berikan pada tempat minum secara
manual
Gambar 5. vaksinasi
18
9. Pelaksanaan Pemanenan Broiler
19
mengakibatkan ayam berontak dan menyebabkan sayap memar
bahkan patah atau stress.
- Ikat kedua kaki ayam sehingga bisa ditimbang secara
berkelompok. Biasanya ayam akan ditimbang secara
bersamaan (3 – 5 ekor bersamaan) dan segera catat bobot
hidupnya - Habiskan dan timbang seluruh ayam yang ada dalam
sekatan (jangan menyisakan) dan hindari tangkap pilih saat
panen.
- Lakukan kalibraasi pada timbangan sebelum melakukan
penimbangan ayam agar peternak tidak mengalami kerugian
akibat dari kesalahan penimbangan.
- Catat semua ayam yang telah ditimbang
- Masukkan ke dalam keranjang setelah ayam ditimbang. Tetap
hindari tindakan kasar terhadap ayam untuk mengurangi afkir
yang diakibatkan ayam mati atau patah sayap.
- Waktu pengangkutan yang baik adalah pada malam hari untuk
menghindari ayam kepanasan dan lalulintas yang padat pada
siang hari.
- Waktu yang terlalu lama dari ayam dimasukkan ke keranjang
sampai dipotong akan berpengaruh terhadap angka kematian
ayam. Oleh karena itu tetap perhatikan jarak tempuh. Kematian
akibat pengangkutan bisa mencapai 1 – 3%.
20
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Hasil praktek kerja lapang PKL II (Magang Bidang) di Farm
Mustafa di Desa Moncongloe menunjukan bahwa manajemen
pemeliharaan di peternakan yang memelihara ayam broiler sudah
cukup baik. Perkandangan yang digunakan tipe panggung beratap
seng, dan dilengkapi peralatan pakan dan minum yang bersih.
Program pencahayaan diberikan dengan baik sehingga ternak
mampu memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan. Dimulai
dari persiapan kandang hingga pemanenan memiliki manajemen
yang cuku baik. Akses jalan menuju ke peternakan sudah baik dan
mempunyai sumber mata airnya sendiri.
B. Rekomendasi
System pemeliharaan yang diterapkan pada peternakan
bapak Mustafa berkaitan dengan managemen perkandangan yang
sudah baik, managemen pemeliharaannya juga sudah cukup baik
dan perlu di pertahankan, managemen pemasarannya pun sudah
stabil, akan tetapi masih ada kekurangan yaitu banyaknya lalat
disekitar kandang.
21
DAFTAR PUSTAKA
Sudarso, Y. & A. Siriwa 2010. Ransum ayam dan itik. Cetakan IX.
Jakarta: Penebar Swadaya
Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk., (ed.) 2018. Analisis Data: Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis, Medan: USU Press.
22
LAMPIRAN
23
Lanjutan 1 lampiran 1
24
Lanjutan 2 lampiran 1
25
Lanjutan 3 lampiran 1
26
Lanjutan 4 lampiran 1
27
Lampiran 2. Lembar Konsultasi Kegiatan PKL II
28
Lanjutan 1 lampiran 2
29
Lampiran 3. Surat Keterangan Pelaksanaan Kegiatan
30
Lampiran 4. Blanko penilaian pembimbing eksternal PKL II
31
DOKUMENTASI KEGIATAN
32
Kegiatan pelatihan program yess Pelaksanaan panen jaugung
33
Pertemuan dengan Kepala dinas Kab
Maros Kegiatan rutin pemberian pakan
34
Upacara 17 Agustus di Kec. kunjungan pembimbing internal
Moncongloe (Bapak Drs.Syamsuddin,M.Pd)
35