Oleh:
Kelompok III
Desma Silvia
2014141041
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 2014141041
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Pertanian
Mengetahui
Asisten Dosen
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan
hidayah –Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah
Teknologi Pengolahan Pakan yang berjudul “AMONIASI TONGKOL JAGUNG
PEMBERIAN PERLAKUAN UREA 2% BASAH DAN KERING” dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu dan
membangun dalam kesempurnaan laporan praktikum ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
iv
V. PENUTUP ...................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar
vii
I. PENDAHULUAN
Jagung merupakan salah satu komoditas serealia yang mempunyai peran yang
strategis dan berpeluang untuk dikembangkan karena perannya sebagai
sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Hampir semua bagian
tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan Batang
dan daun tanaman yang masih muda dapat digunakan sebagai pakan ternak,
tanaman yang telah dipanen dapat digunakan untuk pembuatan pakan atau
2
1.2 Tujuan
2.1 Jagung
Tanaman jagung merupakan salah satu tanaman pangan utama kedua setelah padi
yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan ternak karena hampir keseluruhan
bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Selain sebagai komoditas pangan, jagung
sangat dibutuhkan sebagai penyusun utama bahan pakan ternak terutama unggas. Di
Indonesia, jumlah kebutuhan jagung meningkat dari tahun ke tahun dalam jumlah
yang cukup tinggi karena adanya permintaan dari industri pakan ternak (Departemen
Pertanian, 2007). Oleh sebab itu, Pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan
produksinya melalui perluasan penanaman tanaman jagung antara lain melalui
program Gema Palagung dengan target dalam kurun waktu 2005 – 2015 akan terjadi
tambahan areal panen seluas 456.810 ha (Suryana, 2006).
4
2.2 Amoniasi
Pakan serat dapat ditingkatkan mutunya dengan perlakuan alkali, baik dengan NaOH,
Ca(OH)2, atau gas NH3. Perlakuan alkali dapat melarutkan sebagian lignin dari
pakan dan dapat memutuskan ikatan hydrogen antara karbon nomor dua molekul
glukosa dan nomor enam molekul glukosa lain dalam selulosa (Sutardi, dkk., 1993).
Salah satu perlakuan alkali yang dapat meningkatkan kualitas pakan serat adalah
dengan amoniasi dengan menggunakan urea. Amonia yang dihasilkan dalam proses
hidrolisis urea dengan bantuan enzim urease akan terikat dalam jaringan dan dapat
merenggangkan ikatan lignosellulosa dan lignohemisellulosa sehingga meningkat-kan
kandungan protein kasar dan kecernaan (Komar, 1984).
Penggunaan urea pada proses amoniasi merupakan perlakuan yang sederhana murah
dan mudah diterapkan bagi para peternak di pedesaan, mengingat urea tersebut
mudah didapat dan tidak membutuhkan biaya yang banyak. Pada amoniasi
dibutuhkan enzim urease untuk membantu agar terbentuknya amonia dari larutan urea
yang berfungsi untuk merenggangkan ikatan lignosellulosa dan lignohemisellulosa.
Salah satu bahan yang dapat digunakan sebagai penghasil enzim urease adalah isi
rumen ternak sapi yang dikeringkan. Pemanfaatan isi rumen disamping berperan
sebagai sumber enzim urease juga dapat meningkatkan kecernaan serat kasar dan
meningkatkan partumbuhan ternak.
dapat meningkatkan kandungan bahan kering dan nitrogen akibat naiknya kecernaan
dan konsumsi bahan kering.
Tanaman jagung termasuk tanaman monokotil dari genus Zea yang tumbuh dengan
baik pada tanah tanah yang bertekstur latosal dengan tingkat kemiringan 5–8%,
keasaman 5,6 – 7,5 serta suhu antara 27 – 32ºC (Azrai et al. 2007). Selain buah atau
bijinya, tanaman jagung menghasilkan limbah dengan proporsi yang bervariasi
dengan proporsi terbesar adalah batang jagung (stover) diikuti dengan daun, tongkol
dan kulit buah jagung. Limbah tanaman jagung sangat berpotensi untuk dimanfaatkan
sebagai pakan, tetapi hanya untuk ternak ruminansia karena tingginya kandungan
serat.
4.2 Pembahasan
a. Warna
Dari hasil praktikum telah ditunjukkan bahwa pada tabel pengamatan minggu
keempat pada kedua perlakuan memiliki warna amoniasi yang berbeda yaitu
kuning untuk perlakuan urea kering dan kecokelatan pada perlakuan urea
basah. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa kualitas amoniasi cukup
baik karena perubahan warna yang dihasilkan sesuai dengan Dirjennak (2011)
bahwa kriteria amoniasi yang baik yaitu memiliki warna kecoklatan.
8
b. Aroma
c. Tekstur
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini yaitu:
1. Pemanfaatan limbah pertanian berupa tongkol jagung dapat menjadi pakan
alternatif yang diolah menjadi bahan pakan dengan cara amoniasi;
2. Kualitas amoniasi tongkol jagung berdasarkan hasil uji organoleptik untuk
perlakuan II atau urea basah memiliki kualitas yang lebih baik (amoniasi
lebih sempurna) dari perlakuan I atau urea kering.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu melakukan percobaan dengan larutan urea
dengan kadar air yang cukup untuk membuat amoniasi yang baik dan hasil
yang sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Azrai, M., M.J. Mejaya dan M. Yasin. 2007. Pemuliaan jagung khusus. Dalam:
Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan. Sumarno, Suyamto, A.
Widjono, Hermanto dan H. Kasim (Eds.). Puslitbang Tanaman Pangan,
Bogor. hlm. 96 – 109.
Kraidees, M. S. 2005. Influence of urea treatment and soybean meal (urease) addition
on the utilization of wheat straw by sheep. Asian-Aust. J. Anim. Sci. 18 (7):
957 – 965.