Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Syifa Nur Fadillah

NPM : 2014141013
KELAS : PTK A
M.K : Teknik Penelitian (Responsi 3)

Tugas:
1. Jelaskan kapan suatu percobaan harus menggunakan RAK?
Jawab : Suatu percobaan harus menggunakan RAK bila percobaan yang digunakan
pada kondisi tempat/media, materi /bahan percobaan tersebut mengalami
kondisi lingkungan yang tidak homogen sehingga RAK merupakan salah
satu prinsip yang dapat digunakan yaitu prinsip pengawasan setempat atau
local control artinya tempat percobaan harus dikelompokkan menjadi bagian-
bagian yang relative homogen.
2. Jelaskan perbedaan unsur-unsur dasar percobaan menurut RAL dan RAK!
Jawab :
Unsur-Unsur dasar dalam percobaan RAL
- dipengaruhi oleh posisi unit percobaan
- Kondisi lingkungan harus serba sama (homogen),
- keragaman atau variasi dalam Rancangan Acak
- Perbedaan pada RAL hanya disebabkan oleh faktor perlakuan saja

Unsur-unsur dasar dalam percobaan RAK


- unit-unit percobaan (media/tempat, materi/bahan percobaan) yang tidak seragam
(tidak dapat dianggap seragam) harus dikelompokkan.
- dasar bahan yang seragam, data yang diukur tidak sesuai jika dilakukan dalam 1
hari
- satuan percobaan seleksi tidak homogeny atau lingkungan ukuran rancangan acak
kelompon
3. Seorang peneliti berencana melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh jenis
hijauan ( ada 4 jenis) terhadap kenaikan bobot badan kambing. Jumlah ulangan yang
ia rencanakan adalah 3 ulangan. Setiap ulangan terdiri dari satu ekor kambing sebagai
satuan percobaan. Ternyata kambing yang tersedia di lapangan adalah kambing
dengan umur 9, 11, dan 13. bulan masing-masing sejumlah 3 ekor.
a. Susunlah Layout percobaan tersebut
Jawab : susun perlakuan 4 x3 =12 percobaan.
K1 K2 K3
U2 U6 U10
U3 U7 U11
U4 U8 U12
U5 U9 U13

b. Buat modelnya
Kelompok Perlakuan Total
kelompok
P1 P2 P3
1 U11 U21 U31 U.1
2 U12 U22 U32 U.2
3 U13 U23 U33 U.3
4 U14 U24 U34 U.4
Total Perlakuan U1 U2 U3 U…
Total U..
keseluruhan U

4. Dari studi literatur, seorang peneliti mendapatkan informasi bahwa pemberian 20%
bungkil kelapa sawit dalam ransum dapat meningkatkan konversi ransum sapi.
Peneliti ingin tahu apakan hal tersbut juga dapat diterapkan pada kambing jantan.
Untuk menjawab pertanyaan ini peneliti pun melakukan penelitian, kebetulan
kambing yang digunakan bobotnya realtif sama, namun umurnya berbeda. Data
konversi ransum kambing hasil penelitian adalah sebagai berikut:

Jumlah Kelompok
bungkil
I II III IV
sawit (%)
0 2,12 3,09 4,15 3,,14
10 3,46 3,36 5,54 3,74
20 2,25 2,43 4,34 2,47
30 2,85 3,75 4,95 2,62
40 3,02 4,90 4,00 2,84

a. Buat model liniernya


Jawab :
FK = 65,88 ^2/ (4x3) = 361,6812
JKT = 2,12^2+ 3,46 ^2+2,25^2+… – FK = 361,6812 =-123,783
JKK = (9,36 ^2+ …+ 14,76^2 )/ 4 – FK = 807,0659
JKP = (13, 7^2 + …+ 11,67^2) – FK = 851,0098
JKG = -123,783- 807,0659- 851,0098= -1781,86
KTK =807,0659 / (3-1) = 403,533
KTP = 851,0098 / (4-1) =283,6699
KTG =-1781,86 / (2 X 3) = -296,976
F hit kelompok =403,533 /-296,976 = -1,3588
F hit perlakuan =283,6699 /-296,976 =-0,95519

b. Buat hipotesis H0 dan H1


- ho : penggunaan jenis hijauan tidak berpengaruh nyata terhadap kenaikan
bobot badan kambing.
- Hi : penggunaan jenis hijauan berpengaruh nyata terhadap kenaikan bobot
badan kambing

c. Lakukan anara dengan tingkat kepercayaan 99% dan hitung KK (Hitung anara secara
manual), selanjutnya cocokkan hasil perhitungan dengan program exel/SPSS/R
d. Buatlah kesimpulan statistik dan kesimpulan penelitiannya (intepretasinya)

Anda mungkin juga menyukai