Oleh
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Susu termasuk salah satu produk peternakan yang sangat digemari masyarakat,
karena mengandung zat-zat makanan atau gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Selain
itu, berbagai olahan susu yang bervariasi mendukung suksesnya produk ini semakin
mendunia. Beberapa contoh hasil olahannya seperti keju, mentega, yoghurt, susu krim atau
tanpa lemak, dan lain sebagainya. Untuk itu, peternakan sapi perah sangat memiliki nilai
yang ekonomis dilihat dari permintaan pasar mengenai produk susu terus meningkat.
Namun, keberhasilan produksi pada suatu peternakan sapi perah bergantung pada faktor
genetik dan lingkungan yang sangat berpengaruh pada kelancaran peningkatan produksi
susu. Rendahnya produktivitas susu yang paling kuat disebabkan oleh faktor lingkungan,
dapat dilihat dari manajemen pemeliharaan dan manajemen pakan.
Pada manajemen pakan sapi perah terdapat pemberian pakan pada pedet, pemberian
pakan pada sapi dara, dan pemberian pakan pada sapi laktasi. Untuk pemberian pakan pada
sapi laktasi terbagi menjadi tiga yaitu, phase feeding, challenge feeding, serta corral
feeding. Sesuai dengan tema yang diberikan makalah ini akan membahas mengenai
challenge feeding.
B. Tujuan
Adapun tujuan
1. Agar dapat memahami pengertian dari challenge feeding
2. Agar dapat memahami lebih lanjut mengenai manajemen pakan
BAB II. ISI
Pakan konsentrat adalah bahan pakan yang konsentrasi gizinya tinggi tetapi kandungan
serat kasarnya relatif rendah dan mudah dicerna. Bahan dapat berupa dedak atau bekatul,
bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, ketela pohon atau gaplek dan lain-lain. Pada
umumnya peternak menyajikan pakan konsentrat ini masih sangat sederhana, yakni hanya
membuat susunan pakan/ ransum yang terdiri dari dua bahan saja, dan bahkan ada yang
hanya satu macam bahan saja (Sudono, 1983).
Pada manajemen pemeliharaan laktasi terdapat tiga metode yaitu: phase feeding, challenge
feeding, dan corral feeding.
➢ Challenge Feeding
Challenge Feeding merupakan pemberian pakan sapi laktasi, dimana sapi ditantang
untuk mencapai level produksi susu puncaknya sedini mungkin pada waktu laktasi. Karena
ada hubungan yang era tantara produksi susu puncak dengan produksi susu total selama
laktasi, penekanan harus diberikan pada produksi maksimal antara 3-8 minggu setelah
beranak. Menurut literatur bacaan, pada kondisi ini sebaiknya ternak sapi perah
dipersiapkan untuk mendapat konsentrat yang banyak setelah beranak. Agar mikroba
rumen dapat beradaptasi dengan baik, sehingga pemberian konsentrat dimulai sejak dua
minggu sebelum beranak.
Challenge Feeding bertujuan untuk menjaga ketergantungan sapi terhadap energi
dan protein yang disimpan, sekecil mungkin, agar tidak terjadinya penolakkan makanan
pada sapi perah yang baru melahirkan. Karena, waktu beranak merupakan suatu
pengalaman yang sangat traumatik bagi sapi yang berproduksi tinggi, sehingga
mengakibatkan sapi tertekan selera makannya untuk bebe-rapa hari setelah beranak. Sapi
yang berproduksi susu sangat tinggi tidak dapat mengkonsumsi energi yang cukup untuk
mengimbangi energi yang dikeluarkan. Konsekuensinya, sapi akan melepaskan cadangan
lemak dan protein tubuhnya untuk suplementasi ransumnya.
Zat makanan yang dibutuhkan saat laktasi awal ini harus terpenuhi, agar produksi
puncak akan rendah dan dapat menyebabkan ketosis. Produksi puncak rendah, dapat
diduga produksi selama laktasi akan rendah. Bila konsumsi konsentrat terlalu cepat atau
terlalu tinggi dapat menyebabkan tidak mau makan, acidosis, dandisplaced abomasum.
Untuk meningkatkan konsumsi zat-zat makanan:
Setelah metode phase feeding,dan challenge feeding terdapat fase corral feeding
1. Manajemen pakan sangat penting bagi kehidupan hewan ternak, khususnya pada
sapi perah masa laktasi karena sangat berpengaruh pada kelancaran berlangsungnya
produksi susu serta kualitas yang dihasilkan
2. Pada manajemen pakan terdapat tiga metode yaitu, phase feeding, challenge
feeding, dan corral feeding.
3. Challenge feeding salah satu cara yang tepat untuk mengatasi penolakkan pakan
oleh sapi perah setelah melahirkan, dengan tujuan agar tidak terhentinya proses
produktivitas susu.
Sumber:
Leondro, Henny. 2015. Manajemen Ternak Perah. Bahan Ajar. Universitas
Kanjuruhan;Malang