Akhmad Dakhlan
Pemuliaan Ternak meliputi 2 metode:
Seleksi (selection) dan Persilangan (mating)
Akan dihitung:
a. respon seleksi per generasi
b. respon seleksi per tahun
c. ramalan rata-rata bobot sapih pada generasi keturunannya
Penyelesaian
Jumlah induk sapi dalam populasi = 1.000 ekor dengan persentase
panen pedet 80% dan persentase kematian pedet 5% sehingga
pedet yang dihasilkan
= (80% x 1.000 ekor) = 800 ekor
Persentase kematian pedet sebesar 5% sehingga jumlah
pedet yang hidup
= 800 ekor – (5% x 800 ekor)
= 760 ekor.
Sex ratio = 1 : 1, sehingga:
- jumlah pedet jantan = ½ x 760 ekor =380 ekor
- jumlah pedet betina = ½ x 760 ekor =380 ekor.
R 13,50kg
R/y = =3 kg/tahun
l 4,5tahun
( c ) ramalan bobot sapih pada generasi berikutnya:
Keterangan:
CR2.1 = respon seleksi tidak langsung pada sifat kedua sebagai akibat
dari seleksi untuk meningkatkan sifat pertama per generasi
i = intensitas seleksi
h1 = akar heritabilitas sifat pertama
h2 = akar heritabilitas sifat kedua
rg = korelasi genetik antara sifat pertama dengan sifat kedua
σP2 = simpangan baku penotipik sifat kedua.
Besarnya respon seleksi tidak langsung per tahun dapat dihitung dengan
rumus:
CR2.1
CR2.1/y =
l
Keterangan:
CR2.1/y = respon seleksi tidak langsung per tahun
l = interval generasi.
Contoh soal 1.2
Seleksi pada sapi peranakan ongol untuk
meningkatkan bobot sapih pada contoh soal 1.1
menghasilkan respon seleksi tidak langsung pada
bobot potong. Rata-rata bobot potong pada
populasi tersebut (310,2 ± 21,5) kg. Heritabilitas
bobot potong pada populasi tersebut 0,73.
Korelasi genetik antara bobot sapih dengan bobot
potong sebesar 0,45. Akan dihitung besarnya
respon seleksi tidak langsung pada bobot potong
per generasi dan per tahun.
Contoh soal 1.2
Penyelesaian:
Respon seleksi tidak langsung per generasi (CR2.1):
CR2.1 = (2,41)( 0,5 )( 0,73 )(0,45)(21,5)kg = 14,09 kg
Hitunglah :
a.respon seleksi per generasi !
b.respon seleksi per tahun !
c.ramalan rata-rata produksi susu per laktasi pada
generasi keturunannya !