Anda di halaman 1dari 25

 Sifat pada seekor ternak mungkin diukur

lebih dari satu kali, misalnya pada sapi perah


diukur pada laktasi satu, dua dan seterusnya.
Apabila sifat tersebut diukur lebih dari satu
kali, maka kita bisa menduga prestasi ternak
ternak tersebut seumur hidupnya. Ukuran
yang biasa dipakai adalah Nilai Ripitabilitas.
 Ripitabilitas digunakan untuk mempelajari
bagian ragam total suatu sifat pada suatu
populasi yang disebabkan oleh keragaman
antar individu yang bersifat permanen pada
periode produksi yang berbeda. Pengertian
permanen adalah semua faktor genetik dan
pengaruh lingkungan yang bersifat tetap, mis
luka yang menyebabkan cacat krn
kecelakaan, penyakit yang menyebabkan
turunnya produktivitas
 Sebenarnya pengaruh lingkungan yang
bersifat tetap bukanlah faktor genetik, namun
pengaruhnya terhadap penampilan produksi
seekor ternak bersifat spt faktor genetik yaitu
sepanjang ternak tsb hidup (lifetime
production)
 Nilai ripitabilitas menunjukan suatu
kemungkinan sifat tersebut diulang selama
ternak-ternak tersebut hidup. Nilainya
berkisar antara 0 sampai satu.
 Nilai ripitabilitas selalu lebih besar atau sama
dengan nilai heritabilitas.
 didasarkan pada penampilan seekor ternak
pada beberapa periode produksi selama
ternak tersebut hidup. Misal:
 -Sapi perah : laktasi I,II, dst
 -Domba : pencukuran wol I,II, dst
 Beberapa kali penampilan produksi individu
pada suatu populasi menjadi penting dalam
pendugaan nilai ripitabilitas.
 Karena koefisien ripitabilitas diperoleh dari
data penampilan produksi pada beberapa
periode waktu produksi yang berurutan maka
ripitabilitas sering disebut sebagai angka
perulangan
Adalah program seleksi ternak untuk tetap
mempertahankan ternak yang penampilan
produksinya dianggap baik pada suatu
populasi peternakan berdasarkan prestasi
produksi pada awal periode produksi
 Nilai ripitabilitas dapat diinterprestasikan
sebagai ukuran tingkat hubungan antar
catatan berulang . Dalam hal ini ripitabilitas
merupakan suatu korelasi antara produksi
pada periode satu dengan produksi pada
periode berikutnya
 Nilai ripitabilitas yang mendekati 1
menunjukkan bahwa suatu sifat mempunyai
peluang besar untuk selalu diulang pada
periode berikutnya (extremely repeatable),
sedangkan
 Nilai ripitabilitas yang mendekati 0
menunjukkan suatu sifat hardly repeatable
Kategori Ripitabilitas
Rendah (low repeatable) r < 0,2
Sedang (moderately repeatable) r =0,2 -0,4
Tinggi (highly repeatable) r ≥ 0,4
Makin besar nilai ripitabitas suatu sifat, maka
makin baik suatu catatan tunggal sebagai
suatu indikator kemampuan berproduksi
 Ripitabilitas merupakan karakteristik suatu
sifat pada populasi, nilainya tidak berasosiasi
dengan ternak secara individual.
 Pemahaman ripitabilitas sangat penting untuk
sebagai bahan pertimbangan dalam proses
penyeleksian ternak yang akan dipertahankan
dalam suatu peternakan untuk periode
produksi berikutnya
 Sapi Perah
- produksi susu 0,33-0,50
- kadar lemak 0,39-0,75
- kadar protein 0,40
- calving interval 0,15
 Sapi Potong
- berat lahir 0,20
- berat sapih 0,40

 Ayam
- Produksi telur 0,60 – 0,80
- Berat telur 0,80 – 0,90
- Ketebalan kulit 0,80 – 0,90
 Domba
- berat lahir 0,35
- jumlah anak sekelahiran 0,5 – 0,63

 Babi
-jumlah anak sekelahiran 0,10-0,15
-bobot bdan lahir 0,30
- bobot badan sapih 0,15
 Korelasi antar kelas (interclass corelation)
 Korelasi dalam kelas (intraclass correlaton)
 Metode ini digunakan menduga nilai
ripitabilitas sifat dari sekelompok individu,
dimana setiap individu hanya mempunyai dua
catatan penampilan dari sifat tersebut.
Contoh, ada 2 set data pencukuran wol pada
ternak domba pada suatu peternakan.
Σ xy
r =___________________________
√ Σx² Σy²

Σ XY – [{(ΣX) (ΣY)}/n]
r =___________________________
√[ΣX² - {(ΣX)²/n}] [ΣY²-{(ΣY)²/n}]
Individu Pencukuran Pencukuran X² Y² XY
wol I (X) wol I I (Y)

1 4,0 4,0 16 16 16,0

2 3,9 4,3 15,21 18,49 16,77

3 3,9 4,4 17,16

4 3,7 3,8 14,04

5 3,6 3,9

6 3,6 4,2

7 3,4 3,8

8 3,2 3,6
 ΣX, ΣY, Σ XY, ΣX², ΣY²
Σ XY – [{(ΣX) (ΣY)}/n]
r = ___________________________
√[ΣX² - {(ΣX)²/n}] [ΣY²-{(ΣY)²/n}]
ket:
X = Sifat I (data pencukuran I)
Y = Sifat II (data pencukuran II)
n = Jumlah individu
 ΣX = 29,3
 ΣY = 32,0
 Σ XY = 117,59
 ΣX² = 107,83
 ΣY² = 128,54
 (Σ X Σ Y) / n = 117,20
 (ΣX)² / n = 107,31
 (ΣY)² /n = 128,0
 Σxy = 0,39
 Σx² = 0,52
 Σy² = 0,54
Σ xy
r =___________
√ Σx² Σy²

0,39
r =______________
√ (0,52)(0,54)
0,39
r =______________ = 0,736
0,5299056
 Metode digunakan bila setiap individu
mempunyai lebih dari 2 data hasil
pengukuran/penimbangan produksi. Cara
penghitungannya dengan menggunakan
analisis ragam.
 Model statisitik:
Yij = μ +αi +еij
Yij = hasil pengukuran yang ke-j pada individu
ke -i
 μ = rataan populasi
 αi = pengaruh individu ke-i
 еij = deviasi lingkungan dari pengukuran ke-
j dalam individu ke-i yang merupakan
pengaruh lingkungan tidak terkontrol

Anda mungkin juga menyukai