Ayam
- Produksi telur 0,60 – 0,80
- Berat telur 0,80 – 0,90
- Ketebalan kulit 0,80 – 0,90
Domba
- berat lahir 0,35
- jumlah anak sekelahiran 0,5 – 0,63
Babi
-jumlah anak sekelahiran 0,10-0,15
-bobot bdan lahir 0,30
- bobot badan sapih 0,15
Korelasi antar kelas (interclass corelation)
Korelasi dalam kelas (intraclass correlaton)
Metode ini digunakan menduga nilai
ripitabilitas sifat dari sekelompok individu,
dimana setiap individu hanya mempunyai dua
catatan penampilan dari sifat tersebut.
Contoh, ada 2 set data pencukuran wol pada
ternak domba pada suatu peternakan.
Σ xy
r =___________________________
√ Σx² Σy²
Σ XY – [{(ΣX) (ΣY)}/n]
r =___________________________
√[ΣX² - {(ΣX)²/n}] [ΣY²-{(ΣY)²/n}]
Individu Pencukuran Pencukuran X² Y² XY
wol I (X) wol I I (Y)
5 3,6 3,9
6 3,6 4,2
7 3,4 3,8
8 3,2 3,6
ΣX, ΣY, Σ XY, ΣX², ΣY²
Σ XY – [{(ΣX) (ΣY)}/n]
r = ___________________________
√[ΣX² - {(ΣX)²/n}] [ΣY²-{(ΣY)²/n}]
ket:
X = Sifat I (data pencukuran I)
Y = Sifat II (data pencukuran II)
n = Jumlah individu
ΣX = 29,3
ΣY = 32,0
Σ XY = 117,59
ΣX² = 107,83
ΣY² = 128,54
(Σ X Σ Y) / n = 117,20
(ΣX)² / n = 107,31
(ΣY)² /n = 128,0
Σxy = 0,39
Σx² = 0,52
Σy² = 0,54
Σ xy
r =___________
√ Σx² Σy²
0,39
r =______________
√ (0,52)(0,54)
0,39
r =______________ = 0,736
0,5299056
Metode digunakan bila setiap individu
mempunyai lebih dari 2 data hasil
pengukuran/penimbangan produksi. Cara
penghitungannya dengan menggunakan
analisis ragam.
Model statisitik:
Yij = μ +αi +еij
Yij = hasil pengukuran yang ke-j pada individu
ke -i
μ = rataan populasi
αi = pengaruh individu ke-i
еij = deviasi lingkungan dari pengukuran ke-
j dalam individu ke-i yang merupakan
pengaruh lingkungan tidak terkontrol