Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU PEMULIAAN TERNAK

PENGUKURAN DIMENSI TUBUH KAMBING

NAMA : DAYFAH DINASARKI


NIM : I011181318
KELOMPOK : XXV (DUA PULUH LIMA)
GELOMBANG : IV (EMPAT)
ASISTEN : SUHUARDI TAHIR

LABORATORIUM ILMU PEMULIAAN TERNAK


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemuliaan adalah ilmu yang mempelajari suatu teknik untuk

meningkatkan produksi ternak melalui genetika atau dengan kata lain Ilmu

Pemuliaan Ternak adalah bertalian dengan manipulasi perbedaan biologi diantara

ternak untuk memperoleh keuntungan yang maksimal baik dalam jangka waktu

pendek maupun lama.Pada dasarnya penilaian ternak dilaksanakan berdasarkan

atas apa yang terlihat dari segi penampilannya saja dan kadang-kadang terdapat

hal-hal yang oleh peternak dianggap sangat penting, akan tetapi ahli genetika

berpendapat bahwa hal tersebut sebenarnya tidak ada pengaruhnya terhadap

potensi perkembangbiakan atau produksi. Oleh karena itu, dalam penentuan

seleksi ternak sebaiknya kedua cara penilaian digunakan. Jadi selalu ternak ternak

tersebut mempunyai kedudukan urut atau rangking tertinggi berdasarkan nilai

rekor performanya, juga baik dalam memenuhi persyaratan secara fisik.

Pengukuran merupakan kegiatan membandingkansuatu besaran yang diukur

dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.Dimensi tubuh merupakan faktor

yang erat hubungannya dengan penampilan dan sifat produksi seekor ternak yang

dapat digunakan untuk menduga berat badan ternak sapi dan seringkali dipakai

sebagai parameter teknis dalam penentuan sapi bibit berdasarkan mutu

genetiknya.Untuk menilai ternak diantaranya harus mengenal bagian-bagian dari

tubuh sapi serta konformasi tubuh yang ideal.

Pemuliaan dan pengukuran dimensi tubuhsangat berkaitandalam hal

memperoleh keuntungan dengan hasil ternak yan baik diadapatkan dengan waktu
yang relative singkat. Maka sangat berdampak pada perkembangan tubuh ternak

dari awal kelahiran, pemeliharaan hingga saat penjualan sehingga diketahui

dengan pasti produktivitas ternak dan keuntungan nominalnya yang akan dan

seharusnya diperoleh. Selain faktor genetik ternak, perkembangan tubuh ternak

dipengaruhi oleh faktor sistem manajemen pemeliharaan, faktor lingkungan antara

lain ketinggian tempat, curah hujan, ketersediaan air, suhu lingkungan, faktor

penyakit, dan lain-lain Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukannya praktikum

pengukuran dimensi tubuh kambing.

Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum pengukuran dimensi tubuhkambing, yaitu

untuk menjelaskan berbagai sifat kualitatif dan kuantitatif ternak kambing,. Yang

kedua yaitu untuk meyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian tubuh ternak

yang harus diukur saat mengukur dimensi tubuh ternak. Yang ketiga yaitu untuk

menyebutkan nama dan menjelaskan fungsi beberapa alat ukur dimensi tubuh

ternak. Yang keempat yaitu untuk menggunakan alat ukur dimensi tubuh. Yang

kelima untuk menghitung dan menganalisis secara statistic berbagai dimensi

tubuh ternak sebagai sifat kuantitatif ternak untuk keperluan estimasi sifat karkas

(kambing). Dan yang terakhir yaitu Untuk menduga berat badan ternak kambing

berdasarkan berbagai dimensi tubuh.

Manfaat Praktikum

Adapun manfaat dari praktikum dilakukannya pengukuran dimensi

tubuhkambing. Yang kedua dapat meyebutkan dan menunjukkan bagian-bagian

tubuh ternak yang harus diukur saat mengukur dimensi tubuh ternak. Yang ketiga
dapat menyebutkan nama dan menjelaskan fungsi beberapa alat ukur dimensi

tubuh ternak. Yang keempat menggunakan alat ukur dimensi tubuh.yang keempat

Dapat menghitung dan menganalisis secara statistic berbagai dimensi tubuh ternak

sebagai sifat kuantitatif ternak untuk keperluan estimasi sifat karkas

(kambing).dan yang terakhir Dapat menduga berat badan ternak kambing

berdasarkan berbagai dimensi tubuh.


TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Ternak Kambing

Ternak kambing merupakan ternak ruminansia kecil selain ternak domba.

Ternak kambing adalah ternak serba guna yang menghasilkan daging, susu, kulit,

bulu, dan kotoran dapat digunakan sebagai pupuk kandang yang berguna bagi

tanaman karena mengandung unsur hara yang tinggi sehingga dapat memperbaiki

struktur tanah. Ternak kambing juga cukup dikenal oleh masyarakat dan

memegang peranan penting dalam perekonomian masyarakat pedesaan karena

pada umumnya usaha pemeliharaan ternak kambing dilakukan di daerah pedesaan

dan tidak dapat dipisahkan dari usaha tani diIndonesia. (MariaImelda,2015).

Ternak kambing tersebar di berbagai daerah,mampu beradaptasi pada

kondisi lingkungan dan sumberdaya yang minimum, menghasilkan nilai

fungsional sebagai kambing pedaging, kambing penghasil susu dan bulu,

disamping juga multi guna sebagai hewan penghasil daging, susu dan jasa (Dinas

Kesehatan Hewan, 2010).

Beberapa keunggulan ternak kambing yaitu tidak membutuhkan lahan

yang luas, tenaga kerja sedikit dan kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap

lingkungan dan pakan yang terbatas. Hal tersebut mendukung sebaran ternak

tersebut yang hampir merata di seluruh Indonesia terutama di wilayah pedesaan di

Pulau Jawa. Kurangnya pemahaman petani terhadap manfaat ternak kambing,

berpengaruh terhadap sistem pemeliharaan yang subsisten, disamping

peranaannya hanya sebagai usaha sambilan dan tabungan keluarga untuk

memenuhi kebutuhan yang mendesak (Kurniasih, N.N, 2011).


Sifat kualitatif dan kuantitatif

Sifat kualitatif merupakan sifat yang dapat diamati atau tampak dan

dideskripsikan secara langsung, sehingga masing-masing individu dapat

diklasifikasikan kedalam beberapa kelompok, berdasarkan warna bulu, bentuk

tanduk dan bentuk telinga. (Wahyuni et al. 2016)

Metode kualitatif memiliki beberapa sifat khasnya, yaitu penekanan

pada lingkungan yang alamiah, induktif, fleksibel, pengalaman langsung,

kedalaman, proses, menangkap arti, keseluruhan, partisipasi aktif dari partisipan

dan penafsiran (Semiawan, 2010).

Sifat kuantitatif merupakan sifat yang tidak dapat dikelompokkan secara

langsung melainkan harus dialkukan dengan cara penimbangan dan pengkuran

pada tubuh ternak seperti bobot badan.(Wahyuni et al. 2016). Metode Kuantitatif

meliputi pemilihan subjek, teknik pengumpulan data, dan prosedur untuk

melakukan pengelolaan.Secara bersamaan ketiga komponen tersebut melandasi

metode studi. Prinsip terpenting dalam kuantitatif ini adalah memperhitungkan

berbagai sumber variabilitas. (Hamdi dan Bahruddin, 2014)

Analisis Statistik

Mean

Menurut (Nurgiartiningsih, 2017) rata-rata populasi menggambarkan rata-

rata hitung semua nilai dalam suatu populasi. Nilai ini merupakan hasil

perhitungan semua nilai yang ada dalam populasi dibagi dengan jumlah

pengamatan. Rumus perhitungan rata-rata populasi adalah sebagai berikut:


𝑋1 + 𝑋2 +...+ 𝑋2
µ= 𝑛

Keterangan:
𝑥1 , 𝑥2 ,......, 𝑥𝑛 = Ukuran masing-masing individu dalam populasi

µ = Rata-rata populasi

n = Jumlah pengamatan seluruh anggota dalam populasi

Kenyataan di lapang menunjukkan bahwa sangat jarang dilakukan pengukuran

untuk seluruh individu dalam populasi karena membutuhkan waktu, biaya dan

tenaga yang sangat besar. Sehubungan dengan kepentingan untuk

mengidentifikasi suatu populasi digunakan sampel. Sampel dipilih untuk

mewakili populasi dan berguna untuk menduga rata-rata populasi. Rata-rata

sampel diberi simbol 𝑥̅ dan dirumuskan sebagai berikut:

𝑋1 + 𝑋2 +...+ 𝑋2
𝑥̅ = 𝑛

Keterangan:

𝑥1 , 𝑥2 ,......, 𝑥𝑛 = Ukuran masing-masing individu dalam sampel

𝑥̅ = Rata-rata sampel

n = Jumlah pengamatan sampel

Standar Deviasi

Simpangan baku (SB) populasi merupakan akar dari ragam populasi.

Satuan dari SB sama dengan satuan ukuran sifat yang diukur, misalnya kilogram,

sentimeter. Rumus simpangan baku populasi (σ) atau simpangan baku sampel (s)

adalah sebagai berikut:

σ = √𝜎 2 atau s = √𝑠 2

Simpangan baku sangat berguna untuk memprediksi proporsi dari

populasi yang diharapkan berada pada daerah tertentu dalam sebaran normal

(Nurgiartiningsih, 2017).
Koefisien Variansi

Menurut (Nurgiartiningsih, 2017) Koefisien Keberagaman (KK)

merupakan simpangan baku yang dinyatakan sebagai presentase dari rata-rata.

Nilai ini berguna untuk membandingkan keberagaman dari sifat-sifat yang diukur

dengan satuan yang berbeda. KK dihitung dengan rumus sebagai berikut:

( 𝜎 ×100)
KK = %
𝑥̅

Dimana:

KK = Koefisien Keberagaman

σ = Simpangan baku

Kolerasi

Koefisien (Nurgiartiningsih, 2017) kolerasi (r) mengukur derajat hubungan

antar dua sifat atau dua peubah (variabel). Nilai r berkisar antara -1,0 sampai +1,0

yang merupakan nilai abstrak yang tidak mempunyai satuan. Koefisien Kolerasi

(r) diukur dengan rumus:


𝐶𝑂𝑉𝑋𝑌 𝐶𝑂𝑉𝑋𝑌
𝑟= =
2 ) (𝜎 2 ) 𝜎𝑋𝜎𝑌
√( 𝜎𝑋 𝑌

Dimana:

r = Koefisien korelasi

𝐶𝑂𝑉𝑋𝑌 = Peragam sifat X dan Y

𝜎𝑥2 = Ragam sifat X

𝜎𝑦2 = Ragam sifat Y

𝜎𝑥 = Simpangan baku sifat X

𝜎𝑦 = Simpangan baku sifat Y


METODOLOGI PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat

Praktikum Ilmu Pemuliaan Ternak tentang pengukuran dimensi tubuh

ternak kambing dilaksanakan pada hari Kamis, 12 September 2019, pukul 15:20 -

selesai, Animal Center, Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum pengukuran dimensi tubuh kambing

yaitu pita meteran, tongkat ukur, dan alat tulis.

Bahan yang digunakan pada praktikum pengukuran dimensi tubuh

kambing yaitu 2 ekor kambing yang terdiri dari kambing Peranakan Etawa.

Materi Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum Ilmu Pemuliaan Ternak mengenai

pengukuran dimensi tubuh Kambing sebagai berikut.

Nama Alat Deskripsi Gambar

Tongkat Ukur merupakan


suatu alat yang digunakan
untuk mengukur tinggi
Tongkat ukur
pundak, tinggi punggung,
panjang badan dan dalam dada
dari kambingyang biasanya
terbuat dari aluminium.
Pita ukur yaitu suatu alat ukur
yang di gunakan untuk
mengukur diameter lingkar dan
Pita ukur
panjang

Tahap Prosedur Praktikum

Adapun prosedur praktikum Ilmu Pemuliaan Ternak mengenai Analisis

Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Ternak Kambing sebagai berikut:

Alat Ukur Dimensi Tubuh


- Tinggi Pundak: jarak tegak lurus dari titik tertinggi
pundak sampai ke tanah atau lantai.
- Tinggi Punggung: jarak titik tertinggi punggung/tajuk
duri dari ruas tulang punggung yang terakhir tegak
Tongkat Ukur lurus sampai ke tanah.
- Panjang Badan: panjang dari titik tulang bahu ke
tonjolan tulang tapis
- Dalam Dada: jarak dari titik tertinggi pundak ke tulang
dada.
Jangka Ukur - Lebar Dada: jarak terlebar dari lengkungan tulang
rusuk di daerah dada.
- Lebar Punggung: dari tonjolan tulang sendi pinggul
bagian kiri dan kanan.
- Lebar Kelangkang: dari tonjolan tulang paha bagian
kiri dan kanan
- Lebar Tulang Tapis: dari tonjolan tulang tapis bagian
kiri dan kanan.
- Panjang Kelangkang: dari tonjolan tulang tuber coaxae
ke tonjolan tulang tapis.
Pita Ukur/ - Lingkar Dada: melingkarkan pada tulang rusuk paling
Meteran depan persis di belakang kaki depan.
- Lingkar PergelanganKaki: melingkar di tulang radius-
ulna di dekat perbatasan kuku.
- Panjang muka: dari puncak kepala sampai ujung
moncong.
- Lebar Muka: jarak terbesar antara kedua lengkung
tulang mata sebelah atas luar kiri dan kanan

Anda mungkin juga menyukai