Anda di halaman 1dari 15

RESUME TEKNIK SAMPLING DAN SURVEI

I. DESKRIPSI PENDUGA RASIO


Penduga rasio (ratio estimator) adalah metode estimasi statistik yang digunakan
untuk memperkirakan nilai rasio atau proporsi antara dua variabel dalam populasi,
seperti rasio jumlah laki-laki dan perempuan dalam suatu populasi atau rasio
pendapatan dan biaya dalam suatu perusahaan. Metode ini melibatkan pengambilan
sampel acak dari populasi dan menghitung rasio antara dua variabel dalam sampel
tersebut. Rasio ini kemudian digunakan untuk memperkirakan rasio yang sama
dalam populasi secara keseluruhan. Penduga rasio biasanya digunakan ketika
variabel yang diukur sulit atau mahal untuk diukur secara langsung, atau ketika data
populasi tidak tersedia.

Penduga rasio (ratio estimator) adalah suatu metode estimasi yang


memanfaatkan hubungan yang kuat antara variabel pendukung atau auxilliary
information

(Xi) dengan variabel yang diteliti (Yi) dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi
perkiraan.

Berikut adalah beberapa deskripsi penduga rasio dari para ahli:

1. Menurut Cochran (1977), penduga rasio adalah metode yang digunakan untuk
memperkirakan jumlah populasi atau total suatu variabel dengan memanfaatkan
rasio dari variabel yang saling berkaitan dalam sampel.
2. Menurut Kothari (2004), penduga rasio adalah metode statistik yang digunakan
untuk memperkirakan suatu parameter populasi dengan memanfaatkan rasio
variabel terkait di dalam populasi.
3. Menurut Sukarno (2012), penduga rasio adalah salah satu metode pendugaan
parameter populasi yang mengasumsikan adanya hubungan atau keterkaitan
antara variabel dalam populasi.
4. Menurut Sudjana dan Rivai (2009), penduga rasio adalah teknik pengambilan
sampel yang memperhitungkan rasio antara jumlah variabel di dalam populasi
dan sampel.
5. Menurut Suharnan (2009), penduga rasio adalah metode pengambilan sampel
yang digunakan untuk menghitung jumlah populasi dengan memanfaatkan
hubungan rasio antara variabel yang terkait dalam sampel.

Salah satu metode estimasi yang dipakai untuk menghubungkan variabel y dan x
adalah dengan menggunakan rasio dari dua rata-rata sampel y dan x, yakni

Rumus penduga rasio adalah sebagai berikut:

y = (x * t) / u

dimana:
y = estimasi parameter populasi
x = jumlah sampel pada variabel yang ingin diestimasi
t = rasio antara jumlah populasi pada dua variabel yang terkait
u = jumlah sampel pada variabel yang digunakan untuk menghitung rasio (biasanya
variabel yang mudah dihitung)

Dalam pengambilan sampel, penduga rasio dapat menghasilkan estimasi yang


lebih akurat daripada metode estimasi lainnya, terutama jika terdapat hubungan
yang erat antara dua variabel dalam populasi. Namun, metode ini memiliki
kelemahan jika rasio antara dua variabel tidak stabil atau berubah-ubah dalam
populasi. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan analisis lebih lanjut untuk
memastikan kecocokan metode estimasi yang tepat.

Beberapa Alasan Menggunakan Penduga Rasio :


 Sering kali kita ingin melakukan estimasi rasio suatu variabel terhadap variabel
lainnya.
 Kadang kala kita ingin melakukan estimasi total, namun ukuran populasi (N)
tidak diketahui.
 Estimasi rasio sering kali digunakan untuk meningkatkan presisi dari estimasi
rata-rata dan estimasi total.
 Estimasi rasio bisa digunakan untuk melakukan adjustment dari data sampel
sehingga akan diperoleh estimasi total yang lebih akurat.
 Estimasi rasio bisa digunakan untuk adjustment nonrespon.

Ratio estimator dapat dibedakan menjadi 3 kondisi, yakni :


1) Rasio berupa karakteristik yang sama atau berhubungan dengan periode
sebelumnya.
2) Rasio dari dua karakteristik berbeda yang berkorelasi kuat pada periode yang
sama.
3) Modifikasi lain dalam penggunaan estimasi rasio adalah menggunakan sumber
lain dan data sampel untuk variabel yang sama sebagai faktor pengali.

Sifat-sifat Ratio Estimator


a. Secara umum, ratio estimator adalah estimator yang bias konsisten.
Maksudnya, semakin besar ukuran sampel maka biasnya akan semakin kecil.
b. Ratio estimator akan bersifat best linear unbiased estimator (BLUE) jika
memenuhi 2 kondisi, yakni:
o Hubungan (korelasi) antara yi dan xi berupa garis lurus (linear), positif,
dan melalui titik origin (0,0).
o Varians yi pada garis lurus bersifat proportional terhadap xi.
c. Jika jumlah sampel (𝑛) besar, limiting distribution dari penduga rasio akan
mengikuti distribusi normal.
d. Jika jumlah sampel (𝑛) moderate, penduga rasio mempunyai kecenderungan
mengikuti distribusi yang menceng kanan atau positif (positive skewness
distribution).
e. Dalam penghitungan bias, terdapat rumus untuk berbagai ukuran sampel,
tetapi perkiraan varians hanya berlaku untuk jumlah sampel berukuran besar.
Sebagai aturan praktis, Cochran menyatakan bahwa pendekatan large-
sample untuk penghitungan varians dapat digunakan jika:
(i) Ukuran sampel lebih dari 30.
(ii) Koefisien variasi (CV) dari variabel x dan variabel y, keduanya
kurang dari 10%.

Jika penarikan sampel dilakukan secara simple random sampling, dan nilai
karakteristik y dan x tersedia untuk setiap unit dalam sampel dengan nilai
populasi x diketahui, maka :

 Estimator rasio

^ y
R=
x
 Estimataor rata-rata
y
Y R=
x
 Estimator total
y
Y^ R=
x

II. ILUSTRASI PENGGUNAAN PENDUGA RASIO

Sebagai contoh, kita ingin mengetahui rasio antara jumlah mahasiswa pria dan
wanita dalam suatu perguruan tinggi yang memiliki populasi mahasiswa yang sangat
besar dan sulit dihitung secara langsung. Dalam hal ini, kita dapat menggunakan
penduga rasio dengan mengambil sampel acak dari populasi mahasiswa dan
menghitung rasio antara jumlah mahasiswa pria dan wanita dalam sampel tersebut.

1) Misalnya, jika kita mengambil sampel acak sebanyak 100 mahasiswa dan
menemukan bahwa terdapat 40 mahasiswa pria dan 60 mahasiswa wanita,
maka rasio mahasiswa pria dan wanita dalam sampel adalah 40:60 atau 2:3.

Kemudian, rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan rasio mahasiswa


pria dan wanita dalam populasi secara keseluruhan. Jika diperkirakan bahwa
populasi mahasiswa memiliki 10.000 orang, maka perkiraan jumlah
mahasiswa pria dalam populasi dapat dihitung dengan menggunakan
penduga rasio sebagai berikut:

Jumlah mahasiswa pria = (Rasio dalam sampel) x (Jumlah mahasiswa dalam


populasi)

Jumlah mahasiswa pria = (2/3) x 10.000

Jumlah mahasiswa pria = 6.667

Dengan demikian, berdasarkan hasil penghitungan di atas, dapat


diperkirakan bahwa terdapat sekitar 6.667 mahasiswa pria dalam populasi
perguruan tinggi tersebut.

2) Misalkan kita ingin mengestimasi jumlah penduduk suatu kota berdasarkan


data jumlah rumah tangga dan rata-rata anggota keluarga dalam rumah
tangga di kota tersebut. Kita memiliki data dari 100 rumah tangga di kota
tersebut, di mana jumlah anggota keluarga dalam setiap rumah tangga
berkisar antara 2 hingga 6 orang.

Dari data tersebut, kita dapat menghitung rata-rata anggota keluarga dalam
rumah tangga, yaitu sebesar 4 orang. Kita juga mengetahui jumlah total
rumah tangga di kota tersebut, yaitu sebanyak 50.000 rumah tangga.

Kita dapat menggunakan penduga rasio untuk memperkirakan jumlah


penduduk di kota tersebut dengan memanfaatkan hubungan antara jumlah
rumah tangga dan rata-rata anggota keluarga dalam rumah tangga. Kita dapat
menghitung penduga rasio sebagai berikut:

Jumlah penduduk = (Jumlah rumah tangga / Rata-rata anggota keluarga) * 1

Di mana faktor pengali 1 digunakan karena kita tidak memiliki informasi


tentang jumlah total penduduk dalam populasi.

Dengan menggunakan data yang telah kita miliki, kita dapat menghitung
jumlah penduduk di kota tersebut sebagai berikut:

Jumlah penduduk = (50.000 / 4) * 1 = 12.5000

Dengan demikian, menggunakan penduga rasio, kita dapat memperkirakan


jumlah penduduk di kota tersebut sebanyak 125.000 orang.

III. PENDUGA RASIO UNTUK POPULASI


Penduga rasio adalah suatu teknik pengambilan sampel yang digunakan untuk
mengestimasi rasio atau perbandingan antara dua variabel dalam suatu populasi.
Penduga rasio sering digunakan dalam survei yang bertujuan untuk mengukur
perbandingan antara dua kelompok dalam populasi, seperti proporsi laki-laki dan
perempuan, proporsi karyawan tetap dan kontrak, atau proporsi pelanggan yang
puas dan tidak puas.

Rumus penduga rasio adalah sebagai berikut:

y
r=
x

dimana:

r = estimasi rasio atau perbandingan antara dua variabel dalam populasi

y = jumlah unit dalam populasi yang memiliki karakteristik pertama (misalnya,


jumlah perempuan)

x = jumlah unit dalam populasi yang memiliki karakteristik kedua (misalnya,


jumlah laki-laki)

Contoh Soal:

Sebuah perusahaan memiliki 500 karyawan, di antaranya 350 karyawan tetap dan
150 karyawan kontrak. Berapa estimasi rasio antara karyawan tetap dan karyawan
kontrak di perusahaan tersebut?

y
r=
x

r = 350/150

r = 2.33
Jadi, estimasi rasio antara karyawan tetap dan karyawan kontrak di perusahaan
tersebut adalah 2.33. Artinya, perusahaan memiliki 2,33 karyawan tetap untuk setiap
karyawan kontrak.

Penduga rasio populasi memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode


estimasi lainnya, antara lain:

1) Efisiensi: Penduga rasio populasi biasanya lebih efisien daripada metode


estimasi lainnya, terutama jika rasio karakteristik dalam populasi homogen.
Dalam hal ini, penduga rasio populasi dapat memberikan estimasi yang lebih
akurat dengan menggunakan lebih sedikit data atau sampel.
2) Mudah digunakan: Penduga rasio populasi mudah digunakan dan dapat
diterapkan dalam berbagai jenis survei dan penelitian sosial. Selain itu,
penduga rasio populasi tidak memerlukan persyaratan khusus dalam
pemilihan sampel.
3) Biaya yang lebih rendah: Penduga rasio populasi dapat mengurangi biaya
dalam survei dan penelitian sosial karena hanya memerlukan informasi
tentang rasio karakteristik dalam populasi, tidak seperti metode estimasi
lainnya yang memerlukan pengambilan sampel yang lebih besar dan lebih
mahal.

Namun, seperti halnya dengan metode estimasi lainnya, penduga rasio populasi
juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain:

1) Informasi yang kurang akurat: Penduga rasio populasi sangat bergantung


pada keakuratan informasi tentang rasio karakteristik dalam populasi. Jika
informasi tersebut tidak akurat atau tidak representatif, maka penduga rasio
populasi tidak dapat memberikan estimasi yang akurat.
2) Heterogenitas populasi: Penduga rasio populasi kurang efektif dalam
populasi yang heterogen, karena rasio karakteristik dalam populasi dapat
bervariasi secara signifikan antara sub-populasi yang berbeda.
3) Sifat rasio karakteristik: Penduga rasio populasi hanya dapat diterapkan pada
karakteristik yang bersifat rasio atau proporsi, seperti proporsi penduduk
yang bekerja, proporsi rumah tangga dengan kepala keluarga perempuan,
dan sebagainya. Penduga rasio populasi tidak dapat diterapkan pada
karakteristik yang bersifat absolut, seperti pendapatan rata-rata atau tinggi
badan rata-rata.

IV. PENDUGA RASIO TOTAL N DIKETAHUI

Penduga rasio total N diketahui (known population ratio estimator) adalah


metode statistik untuk memperkirakan total populasi N dari suatu karakteristik
dengan menggunakan rasio karakteristik yang diketahui dalam populasi. Penduga
rasio total N diketahui dapat digunakan ketika informasi tentang rasio karakteristik
sudah diketahui dan dapat digunakan untuk memperkirakan total populasi.

Penduga rasio total N diketahui adalah teknik statistik yang digunakan untuk
mengestimasi total nilai variabel dalam populasi dengan menggunakan informasi
rasio antara dua variabel dalam populasi yang diketahui. Penduga rasio total N
berguna ketika informasi tentang rasio antara dua variabel tersebut dapat diperoleh
secara mudah, sedangkan informasi tentang total populasi sulit didapatkan.

Metode ini digunakan ketika tidak memungkinkan untuk melakukan sensus atau
pengambilan sampel terhadap seluruh populasi, sehingga kita perlu melakukan
estimasi terhadap jumlah populasi dengan menggunakan sampel yang tersedia.

Rumus penduga rasio total N diketahui adalah sebagai berikut:


t = (y/x) * N

dimana:

t = estimasi total nilai variabel dalam populasi

y = jumlah unit dalam sampel yang memiliki karakteristik pertama (misalnya,


jumlah perempuan dalam sampel)
x = jumlah unit dalam sampel yang memiliki karakteristik kedua (misalnya, jumlah
laki-laki dalam sampel)
N = ukuran populasi

Contoh Soal:
1) Sebuah perusahaan memiliki 500 karyawan, dan dari jumlah tersebut,
sebanyak 350 karyawan adalah tetap dan 150 karyawan adalah kontrak. Jika
100 karyawan dipilih secara acak dari perusahaan tersebut, dan ditemukan
bahwa 70 karyawan adalah tetap dan 30 karyawan adalah kontrak, estimasi
total gaji karyawan tetap dalam perusahaan tersebut adalah berapa?

Dari data yang diberikan, diperoleh:

y = 70
x = 30
N = 500
Maka, estimasi total gaji karyawan tetap dalam perusahaan tersebut dapat
dihitung menggunakan rumus penduga rasio total N diketahui sebagai
berikut:

^t = (y/x) * N
^t = (70/30) * 500
^t = 1.67 * 500
^t = 835
Jadi, estimasi total gaji karyawan tetap dalam perusahaan tersebut adalah
sebesar 835.000 unit (misalnya, dalam satuan mata uang tertentu).

2) Misalnya, Anda ingin mengetahui berapa jumlah penduduk perempuan di


sebuah kota dengan total populasi sebesar 100.000 orang. Namun, Anda
hanya memiliki data tentang jenis kelamin 500 orang dari populasi tersebut.
Jika Anda memiliki informasi bahwa jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan dalam populasi tersebut memiliki rasio yang tetap, maka Anda
dapat menggunakan penduga rasio total n diketahui.

Dalam contoh ini, Anda dapat menghitung rasio antara jumlah penduduk
perempuan dengan total populasi. Misalkan hasil penghitungan
menunjukkan bahwa rasio antara jumlah penduduk perempuan dengan total
populasi adalah 0,55. Selanjutnya, Anda dapat menggunakan penduga rasio
total n diketahui untuk mengestimasi jumlah penduduk perempuan di kota
tersebut dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah penduduk perempuan = Rasio penduduk perempuan x Total populasi

Jumlah penduduk perempuan = 0,55 x 100.000

Jumlah penduduk perempuan = 55.000

Dengan menggunakan penduga rasio total n diketahui, Anda dapat


memperkirakan jumlah penduduk perempuan di kota tersebut tanpa harus
mengambil sampel yang lebih besar. Namun, seperti halnya metode estimasi
lainnya, penting untuk memastikan kecocokan metode ini dengan karakteristik
populasi yang diestimasi.
Penduga rasio total N diketahui memiliki keuntungan yaitu dapat memberikan
estimasi yang lebih akurat dibandingkan dengan penduga rasio total N tidak
diketahui, asalkan rasio karakteristik yang digunakan benar-benar representatif
dalam populasi. Namun, kelemahan dari penduga rasio total N diketahui adalah
bergantung pada informasi yang diketahui tentang rasio karakteristik dalam
populasi, sehingga jika informasi tersebut tidak akurat, maka penduga rasio total N
diketahui tidak akan memberikan estimasi yang akurat.

V. PENDUGA RASIO TOTAL N TIDAK DIKETAHUI

Penduga rasio total N tidak diketahui (unknown population ratio estimator)


adalah pendekatan statistik untuk mengestimasi total populasi N dari suatu
karakteristik dengan memanfaatkan rasio antara total karakteristik di sampel dengan
total ukuran sampel. Penduga rasio total N tidak diketahui digunakan ketika tidak
ada informasi tentang rasio karakteristik dalam populasi dan tidak dapat menentukan
penduga rasio total N diketahui.

Penduga rasio total N tidak diketahui adalah teknik statistik yang digunakan
untuk mengestimasi total nilai suatu variabel dalam populasi dengan menggunakan
rasio antara dua variabel dalam sampel yang diambil dari populasi tersebut, ketika
ukuran populasi tidak diketahui. Penduga rasio total N tidak diketahui sangat
berguna ketika kita tidak mengetahui ukuran populasi secara pasti, namun kita dapat
memperoleh informasi tentang rasio antara dua variabel dalam sampel.

Rumus penduga rasio total N tidak diketahui adalah sebagai berikut:

^t = (y/x) * n * K

dimana:
^t = estimasi total nilai variabel dalam populasi
y = jumlah unit dalam sampel yang memiliki karakteristik pertama (misalnya,
jumlah perempuan dalam sampel)
x = jumlah unit dalam sampel yang memiliki karakteristik kedua (misalnya, jumlah
laki-laki dalam sampel)
n = ukuran sampel
K = faktor koreksi yang dihitung sebagai berikut:

K = (N - n) / (N - 1)

di mana N adalah ukuran populasi dan n adalah ukuran sampel.

Contoh Soal:

1) Sebuah perusahaan ingin mengestimasi total gaji karyawan tetap dalam


populasi mereka. Mereka mengambil sampel acak sebanyak 100 karyawan,
dan dari sampel tersebut ditemukan 70 karyawan tetap dan 30 karyawan
kontrak. Jika diperkirakan jumlah total karyawan dalam populasi sebesar 500
orang, estimasikan total gaji karyawan tetap dalam populasi menggunakan
penduga rasio total N tidak diketahui.

Maka, diperoleh:
y = 70
x = 30
n = 100
N = 500
Untuk menghitung faktor koreksi K, digunakan rumus sebagai berikut:

K = (N - n) / (N - 1)
K = (500 - 100) / (500 - 1)
K = 0.802

Selanjutnya, estimasi total gaji karyawan tetap dalam populasi dapat dihitung
menggunakan rumus penduga rasio total N tidak diketahui sebagai berikut:

^t = (y/x) * n * K
^t = (70/30) * 100 * 0.802
^t = 1.67 * 100 * 0.802
^t = 134

Jadi, estimasi total gaji karyawan tetap dalam populasi adalah sebesar
134.000 unit (misalnya, dalam satuan mata uang tertentu).

2) Misalnya Anda ingin mengetahui berapa jumlah siswa laki-laki di sebuah


sekolah dengan jumlah siswa total yang tidak diketahui. Namun, Anda
memiliki data tentang jenis kelamin siswa dalam sampel 500 siswa dari
sekolah tersebut, dimana 300 siswa di antaranya adalah perempuan. Anda
juga memiliki informasi bahwa rasio antara jumlah siswa laki-laki dengan
jumlah siswa perempuan dalam populasi sekolah tersebut adalah 2:3. Dalam
hal ini, Anda dapat menggunakan penduga rasio total n tidak diketahui untuk
mengestimasi jumlah siswa laki-laki di sekolah tersebut.

Pertama-tama, Anda perlu menghitung rasio antara jumlah siswa laki-laki


dengan jumlah siswa perempuan dalam sampel 500 siswa tersebut. Jika
dalam sampel terdapat 300 siswa perempuan, maka jumlah siswa laki-laki
dalam sampel adalah 200.

Rasio antara jumlah siswa laki-laki dengan jumlah siswa perempuan dalam
sampel adalah:
Rasio = Jumlah siswa laki-laki / Jumlah siswa perempuan = 200 / 300 = 2/3

Selanjutnya, Anda dapat menggunakan rasio ini untuk memperkirakan


jumlah siswa laki-laki di populasi sekolah. Misalkan jumlah siswa laki-laki
di populasi sekolah adalah x, maka:

Rasio jumlah siswa laki-laki dengan jumlah siswa perempuan dalam


populasi = 2/3

Jumlah siswa laki-laki / Jumlah siswa perempuan = 2/3

Jumlah siswa laki-laki / 300 = 2/3

Jumlah siswa laki-laki = (2/3) x 300 = 200

Dengan demikian, penduga rasio total n tidak diketahui memperkirakan


bahwa jumlah siswa laki-laki di sekolah tersebut adalah 200. Penting untuk
diingat bahwa estimasi ini didasarkan pada asumsi bahwa rasio antara
jumlah siswa laki-laki dan perempuan dalam populasi tetap dan tidak
berubah-ubah.

Penduga rasio total N tidak diketahui memiliki kelebihan dalam penggunaan


data yang lebih efisien dibandingkan dengan pengambilan sampel acak sederhana,
terutama jika rasio karakteristik dalam populasi homogen. Namun, kelemahan dari
penduga rasio total N tidak diketahui adalah sensitif terhadap bias yang mungkin
terjadi dalam sampel yang diambil, sehingga penting untuk memperhatikan
keakuratan dari sampel yang digunakan dalam menghitung penduga rasio total N
tidak diketahui.

Anda mungkin juga menyukai