Anda di halaman 1dari 21

Pengertitan stimasi ,Estimasi Titik &

Selang ,Estimasi rata-rata & Proporsi


KELOMPOK 4)

ANDI NURKHAIRUNNISA ALWI (1904020230)

FIRDA SINTIA (190402029)

MUSTIKA SARI (190402035)

DOSEN PENGAMPUH :
KHERIAH B,SKM.,M.Kes

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
Pengertian Estimasi

Menurut KBBI, estimasi adalah perkiraan, penilaian, dan pendapat. Dalam


statistika, estimasi adalah suatu metode dimana kita dapat memperkirakan
nilai dari suatu populasi dengan menggunakan nilai dari sampel. Misalnya
rata-rata sampel digunakan untuk menaksir rata-rata populasi, proporsi
sampel untuk menaksir proporsi populasi, dan jumlah ciri tertentu sampel
untuk menaksir jumlah ciri tertentu populasi.
TKiEdofai

nkseiiBsnita
Rata-rata sampelesn= 50, sedang rata-rata
populasi yang diestimasi ternyata nilainya
= 50, maka dapat dikatakan bahwa rata-
rata sampel merupakan penduga yang
baik atau tidak bias karena nilai yang
diharapkan dari statistik sama dengan nilai
parameternya.
Apabila nilai rata-rata populasi ternyata 40,
maka terjadi bias karena nilai yang
diharapkan dari statistik lebih besar dari
nilai parameternya, maka disebut over
estimate, sebaliknya bila nilai
parameternya 60 disebut under estimate.
Estimasi Titik
[ Point
Estimation]
Estimasi titik merupakan suatu nilai dari sampel sebagai estimator
parameter. Dalam estimasi titik kita menggunakan data sampel untuk
menghitung suatu nilai statistik sebagai estimasi parameter populasi.
Sebagai contoh, rata-rata (mean) sampel (x) adalah sebuah penaksiran titik
dari nilai rata-rata (mean) populasi M. Begitu juga dengan sampel (p)
adalah nilai estimasi titik untuk populasi P.
Contoh:
Penentuan
seorang peneliti bahwa
menyimpulkan berdasar dapat
pengamatan dari sampel bahwa rata-rata pendapatan
menggunaka
penduduk kota surabayakitasebesar
dataRp. 1.800.000,-
n
estimasi parameter
per bulan. Jadi sampel
rata-rata perpopulasi sebag
bulan pendudukini
surabaya memiliki pendapatan
kurang memuaskan karenarelatif Rp.
nilaiaiyang
1.800.000,- .
di tentukanpenghasilan
Kenyataannya terlalu warga
optimis. Seakan-
surabaya rata-rata
akan
ada yangmengandung
lebih besar dan ada suatu kebenaran
yang lebih kecil dari
angka tersebut di atas. Kondisi ini tentunya sangat
yang
berbahaya bilapasti, padahal
angka tersebut masih
dipakai sebagai
merupakan
patokan. Berdasarkansuatu perkiraan.
kondisi tersebut estimasi titik
jarang digunakan.
Estimasi Selang

Penaksiran interval, sebuah penaksiran interval didefinisikan sebagai


penaksiran yang dibatasi oleh dua nilai dimana penaksiran ginterval
terbentan. Sebagai contoh, a<x<b adalah sebuah penaksiran interval untuk
nilai rata-rata (mean) untuk populasi M. contoh tersebut menyatakan
bahwa rata-rata (mean) populasi (M) berada pada rentang lebih dari a
tetapi kurang dari b. Estimasi interval (selang kepercayaan) dapat dilakukan
penambahan batas atas dan batas bawah dari nilai standar deviasi tadi.
Estimasi interval untuk
beberapa tingkat kepercayaan
(1-)100%
Confident Limit
Rumus
Umum
× ̅ - Z SE ≤ PARAMETER≤ × ̅ + Z
SE
Keteranga
n ̅: : Nilai
× statistik : Deviasi relative ditentukan oleh confiden
Z interval
S : Standar eror
E : Nilai populasi yang diduga
Pa
ra
Contoh:
Seorang guru ingin mengestimasi waktu rata-rata yang digunakan untuk belajar. Suatu sampel acak
dengan banyak 36 menunjukan bahwa rata-rata waktu yang digunakan siswa untuk belajar di rumah
setiap harinya adalah 100 menit. Dinyatakan bahwa standar deviasi adalah 20 menit. Estimasi
interval dengan tingkat kepercayaan 95 persen dapat ditentukan berikut ini…
Diketahui :
× = 100 menit
 = 20;
n = 36;
CI = 95 %.
S = 20/ 36 = 3.3
E menitkepercayaan 95 % maka nilai z adalah 1,96 jadi estimasi interval dari nilai
Dengan tingkat
waktu rata-rata sesungguhnya adalah :
100 – (1.96) (3.3) ≤ µ ≤ 100 + (1.96) (3.3)
93.4 ≤ µ ≤ 106,53
Kesimpulan:
Guru mengestimasi dengan tingkat keyakinan 95 % bahwa rata-rata waktu belajar
adalah antara 93,47 menit hingga 106,53 menit.
Jika diambil sampel yang besarnya 36 murid berulang kali, maka 95% dari mean
sampel- sampel tersebut berada pada nilai 93.47 menit sampai106.53 menit.
Jika n  30,dibutuhkan “t”
Dimiliki sampel X1, X2,…, Xn dari distribusi normal
N(,
2) dengan2 tidak diketahui maka
berdistribusi t dengan derajat bebas n-1 :

X
T
S/ n
Sifat-Sifat Distribusi t :

• Distribusi ini serupa dengan distribusi Z dengan mean nol dan


simetris berbentuk lonceng / bell shape terhadap mean.

• Bentuk distribusi tergantung pada ukuran sampel.

• Pada ukuran sampel yang kecil keruncingan berbentuk distribusi t kurang


dibandingkan dengan distribusi Z dan jika meningkatnya ukuran sampel
mendekati 30 maka bentuk distribusi semakin mendekati bentuk
distribusi
Z. (Jadi jika n >30 maka digunakan nilai z).
Untuk n  30, interval kepercayaan (1-)100%
untuk mean populasi  adalah

s s
X  tn  1 ; 1   / 2    X  tn  1 ; 1   / 2
n n
Contoh:
Misalkan diberikan nilai Matematika 10 siswa sebagai berikut : 58,
58, 43, 64, 47, 54, 59, 47, 60, dan 64. Estimasi rata-rata nilai
Matematika sesungguhnya (populasi). Nilai rata-rata Matematika
dengan tingkat kepercayaan 95 % dapat diestimasi sebagai berikut:
hasil perolehan data

n = 10 siswa
SE = 7.4/√10 =
2.34
interval kepercayaan (rata-rata populasi) dengan
koefisien kepercayaan 95 % :
Estimasi Satu Proporsi

Rumus Sampel Estimasi Untuk Desain Crossectional


Pengambilan sampel estimasi untuk penelitian bertujuan melihat gambaran
suatu variabel pada populasi tertentu. Rumus besar sampel estimasi cocok
digunakan untuk desain penelitian crossectional deskriptif.
Rumus Estimasi satu
Proporsi

Keterangan :
n = Besar sampel
Z = Z score berdasarkan nilai α yang
diinginkan P = Proporsi dari penelitian sebelumnya
1-P = Q yaitu proporsi untuk tidak terjadinya
suatu kejadian
Besar Z score sesuai dengan
nilai α
Conto
h:
Seorang Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten ingin mengetahui proporsi anak-anak di
kabupatennya yang sudah menerima imunisasi lengkap. Dengan anggapan bahwa akan
dipilih sebuah sampel acak sederhana, berapakah jumlah anak yang harus diteliti
dengan presisi 10% dan α = 5%.
Diketahui :
α = 5%. = 0,05
d = 10 % = 0,1
P = tidak diketahui sehingga menggunakan P terbesar yaitu 0,5 sehingga 1-P = 0,5

= 96,04 yang dibulatkan menjadi


97
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai