Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

STATISTIK
BISNIS
Pendugaan Statistik

Fakultas
Ekonomi Bisnis

Program
Studi

Manajemen

Tatap
Muka

10

Kode MK

Disusun Oleh

MK84002

Viciwati STl, MSi.

Abstract

Kompetensi

Mata kuliah ini merupakan alat untuk


menyederhanakan
penyajian
dan
pemahaman
masalah
dengan
menggunakan bahasa Statistik, suatu
masalah
dapat
menjadi
lebih
sederhana untuk disajikan, dipahami,
dianalisa dan dipecahkan.

Mahasiswa diharapkan dapat


memahami konsep Pendugaan
Statistik untuk diaplikasikan
dalam
menjawab
masalah
bisnis ataupun penelitian secara
statistik.

MODUL 10
Teori Pendugaan Statistika
LEARNING OBJECTIVES
Mahasiswa dapat menerapkan teori pendugaan dalam melakukan penelitian bisnis dan
ekonomi.
OUTLINE MATERI
Pendugaan Titik
Pendugaan Interval untuk Distribusi Normal dan Nilai diketahui
Pendugaan Interval untuk Distribusi Normal dan Nilai tidak diketahui
Pendugaan Interval untuk Proporsi dengan Populasi Terbatas
Pendugaan Interval untuk Proporsi dengan Populasi Tak Terbatas
Interval Keyakinan untuk Selisih Rata-rata
Interval keyakinan untuk Proporsi rata-rata
Pendugaan adalah suatu dugaan dari suatu pertanyaan atau dugaan yang di duga yang
diharapkan mendapatkan jawaban yang mendekati kebenaran. Permasalahannya adalah
bagaimana pendugaan tersebut mendekati kebenaran. Untuk mencapai tujuan tersebut,
Statistika Induktif mengembangkan teori pendugaan dan pengujian hipotesis. Teori
pendugaan adalah suatu proses dengan menggunakan statistika sampel untuk menduga
parameter populasi, sedangkan pengujian hipotesis adalah proses untuk memutuskan
apakah hasil dugaan tersebut diterima atau ditolak.
Melalui sampel yang diambil dari populasi kita berusaha membuat kesimpulan tentang
populasi yang bersangkutan. Caranya adalah dengan melakukan percobaan atau penelitian
terhadap sampel sehingga diperoleh rata-rata sampel (besaran statistik) lalu dari rata-rata
sampel kita tarik kesimpulan tentang rata-rata populasi (besaran parameter). Kesimpulan
demikian mungkin dapat membentuk pendugaan satu atau beberapa parameter atau
mungkin juga berhubungan dengan persoalan menerima atau menolak suatu hipotesis.
Ada dua metode untuk menduga suatu penelitan yaitu Pendugaan Titik dan Pendugaan
Interval Keyakinan. Cara pendugaan dan interval keyakinan dari hasil dugaan sangat
penting untuk melihat apakah sampel tersebut mewakili masyarakat atau populasi yag
diwakilinya.
Pendugaan Titik Parameter Populasi
Pendugaan/estimasi Titik hanya akan menghasilkan satu nilai tunggal yang berasal dari
suatu sampel dan digunakan untuk memperkirakan populasi.
1
3

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Rumus :
X = 1/n Xi
= 1/n ( X1 + X2 + ..+ Xi)
Sedangkan Standar Deviasi adalah:
s2 = 1

(Xi X)2

n-1
= 1

{ (X1 X)2 + (X2 X)2 + + (Xi X)2}

n-1
Syarat-syarat Penduga yang baik sebaiknya adalah:
1. Penduga Tidak Bias
Misalkan adalah penaksir dengan nilai taksiran dari parameter populasi yang tidak
diketahui . Kita menginginkan distribusi sampling X mempunyai rataan sama
dengan parameter yang ditaksir. Penaksir yang memiliki sifat seperti ini disebut
dengan tak bias (unbiased).
2. Penduga Efisien

Jika kita mengumpulkan semua penaksir tak bias yang mungkin dari
parameter X, maka salah satu yang memiliki variansi terkecil dikatakan
penaksir yang paling efisien dari X.
3. Penduga konsisten
Penduga yang konsisten adalah nilai dugaan (X) yang semakin mendekati nilai

yang sebenarnya dengan semakin bertambahnya jumlah sampel (n).


Pendugaan Interval
Bila nilai parameter X dari populasi hanya ditaksir dengan memakai beberapa nilai statistik
yang berada dalam suatu interval, maka statistik disebut penaksir selang (interval).
Contoh: rata-rata tinggi orang Indonesia dapat ditaksir berada dalam selang 160 sampai 166
cm, di antara kedua nilai ini terdapat rata-rata sesungguhnya. Nilai ujung selang 160 dan
166 tergantung pada rataan sampel X.
Bentuk umum interval keyakinan adalah sebagi berikut:

(S - Zsx < P < S + Zsx) = C

1
3

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Dimana:
S

= Statistik yang merupakan penduga parameter populasi (P)

= Parameter populasi yang tidak diketahui

sx

= Standar Deviasi distribusi sampel statistic

= Nilai yang didapat dari tabe nilai Z dibawah kurva normal berdasarkan
besarnya probabilitas penelitian.

= Probabilitas atau tingkat keyakinan yang sudah ditentukan dahulu.

S - Zsx = Nilai batas bawah penelitian


S + Zsx = Nilai batas atas penelitian
Nilai C berkisar antara nilai 0 sampai dengan 1 dimana jika nilai C mendekati 1 maka akan
semakin baik interval keyakinannya. Contoh: jika ditentukan probilitas keyakinan C=95,
berarti 95% interval yang disusun untuk rata-rata hitung X akan sama dengan parameter
yang sedang diduga.
Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel (Standar Error of Sample Mean)
Kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel adalah standar deviasi distriusi sampel dari
rata-rata hitung sampel yang gunanya untuk menghitung seberapa baik sample mean
menggambarkan population mean.Kesalahan standar dari rata-rata hitung
diperoleh dengan rumus sebagai berikut untuk N>30:
a. Untuk populasi yang tidak terbatas n/N < 0,05
sx = / n
b. Untuk populasi yang terbatas n/N > 0,05
sx = . ((N-n)/(N-1))
n
Dimana:

: Standar deviasi populasi

sx

: Standar error/ kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel

: Jumlah atau ukuran sampel

: Jumlah atau ukuran populasi

Menyusun Interval Keyakinan Rata-rata


Interval Keyakinan rata-rata hitung dapat dirumuskan sebagai berikut:
X + Z/2 s/n
Adapun nilai Z untuk beberapa nilai C adalah sebagai berikut:

1
3

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Tingkat Keyakinan
0.99
0.98
0.95
0.90
0.85
0.80

C/2
0.4950
0.4900
0.4750
0.4500
0.4250
0.4000

Nilai Terdekat
0.4951
0.4901
0.4750
0.4505
0.4251
0.3997

Nilai Z
2.58
2.33
1.96
1.65
1.44
1.28

Interval Keyakinan untuk N>30


1. Interval keyakinan 99% X + 2.58 s/n
2. Interval keyakinan 98% X + 2.33 s/n
3. Interval keyakinan 95% X + 1.96 s/n
4. Interval keyakinan 90% X + 1.65 s/n
5. Interval keyakinan 85% X + 1.44 s/n
6. Interval keyakinan 80% X + 1.28 s/n
Jika nilai Standar deviasi dari populasi tidak diketahui maka nilai standar deviasi dapat
dihitung dari standar deviasi sampel yang diketahui hanya sampel saja (n) maka rumus
standar deviasi sampel adalah:
S = ( (X X)2 / (n -1))
Sehingga untuk mencari nilai standar error dari sampel penelitian menjadi:
1. Untuk populasi yang tidak terbatas n/N < 0,05
sx = s / n
2. Untuk populasi yang terbatas n/N > 0,05
sx = s. ((N-n)/(N-1))
n
Dimana:
s

: Standar deviasi sampel

sx

: Standar error/ kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel

: Jumlah atau ukuran sampel

Apabila sampelnya N<30 maka untuk melihat nilai C digunakan nilai t-student dengan
derajat bebas n-1.
Adapun nilai t-student untuk beberapa nilai C yaitu:

1
3

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Df=n-1

2
5
10
15
25

1
4
9
14
24

Nilai t

Nilai t

C=95

C=99

n/2=0,025
12.7062
2.7765
2.2622
2.1448
2.0639

n/2 0,005
63.6559
4.6041
3.2496
2.9768
2.7970

Macam-macam Pendugaan Interval Rata-rata


a. Pendugaan Interval untuk Distribusi Normal dan Nilai diketahui
Contoh :
Departemen Perindustrian dan Perdagangan ingin mengetahui pendapatan rata-rata dari
usaha UKM di Jawa Barat tahun 2003. Dari total 660 UKM di bawah bimbingan
Departemen, diambil sampel 120 UKM yang terdapat di Bogor, Cirebon, Tasikmalaya
dan Cianjur. Rata-rata pendapatan perbulannya ternyata meningkat menjadi 2,1 juta
dengan standar deviasi populasinya 0,8 juta. Dengan tingkat keyakinan 95%, buatlah
interval ratarata kenaikan pendapatan UKM di Jawa Barat!
Jawab:
Diketahui N= 660, n= 120, X = 2.1, = 0,8 rasio n/N= 120/660= 0,18 dan > dari 0,05
sehingga termasuk populasi yang terbatas.
Sehingga Standar error = x =/n x (N n)/(N-1) = 0,8/120 x (660-120)(660-1) =
0.07303 x 0.90522= 0.066=0.07
Nilai Z dengan probabilitas= 0,95/2= 0,4750= 1,96
Interval keyakinan:
(x-Z /2 . /n< < (x+Z /2 ./n) = (2,1 - 1,96.0,07< <(2,1 +1,96.0,07) =
1.96<<2,24
Jadi rata-rata kenaikan pendapatan UKM di Jawa Barat berkisar antara 1.96 juta sampai
2,24 juta.
b. Pendugaan Interval untuk Distribusi Normal dan Nilai tidak diketahui
Contoh:
Industri reksadana semakin berkembang di Indonesia karena mampu memberikan hasil
yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga bank. Survei yang dilakukan
terhadap 9 perusahaan dari 59 perusahaan reksadana ternyata mampu memberikan
hasil investasi rata-rata 13,17% dengan stadar deviasi 1.83%. Dengan tingkat

1
3

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

kepercayaan 95% buatlah interval keyakinan untuk rata-rata hasil investasi reksadana
tsb!.
Jawab:
n=59

n=9

s=1,83% =95% X = 13,17% n/N=9/59 =0,15 >0.05 tak terbatas

sehingga standar error = sx = s. ((N-n)/(N-1))


n
= 1.83 /9 x {(59-9)/(9-1)}
= 0.5083
Derajat bebas (df) = n-1 = 9 -1 =8 dengan =1-C=0.95=0.05 sehingga /2 = 0,025.
Perpotongan antara df dengan /2 pada tabel t-student adalah 2.3060.
Sehingga Interval Keyakinan menjadi:
(X t/2sx< < X t/2sx) = {13,17 (2.3060 x 0,5083) < < 13,17 + (2.3060 x 0,5083}
= 13,17 1,172 < < 13,17 + 1,17) = 11,98 < < 14,342
Jadi rata-rata hasil investasi di perusahaan reksadana 95% akan berada pada interval
11,98% sampai dengan 14,342%..

Interval Keyakinan untuk Proporsi


Kesalahan standar dari rata-rata hitung diperoleh dengan rumus sebagai berikut
untuk N>30:
a. Untuk populasi yang tidak terbatas n/N < 0,05
Sp= p(1 - p) N - n
n -1

N-1

b. Untuk populasi yang terbatas n/N > 0,05


Sp= p(1 - p)
n -1
Interval keyakinan menjadi:
Probabiitas (p Z/2.Sp < P < p + Z/2.Sp)
Dimana:
P

: Proporsi sampel

Sp

: Standar error/ kesalahan standar dari proporsi

: Jumlah atau ukuran sampel

: Nilai Z dari tingkat keyakinan

: Tingkat keyakinan

:1-C

1
3

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Macam-macam Pendugaan Interval Proporsi


a. Pendugaan Interval untuk Proporsi dengan Populasi Terbatas
Contoh :
Bagi pemerintah daerah Kepulauan Riau sangatlah sulit untuk mendapatkan data dari
seluruh penduduk yang sangat tersebar dari sekitar Riau sampai Kalimantan Barat.
Pemerintah ingin mengetahui berapa interval penduduk yang tidak tamat wajib belajar.
Dari survei di beberapa tempat terhadap 500 orang ternyata 130 orang tidak tamat wajib
belajar. Dengan tingkat kepercayaan 99%, buatlah interval proporsi penduduk yang tidak
tamat SMU tersebut.
Jawab:
Jumlah sampel 500 dari jumlah penduduk suatu propinsi dapat dianggap dari suatu
populasi yang terbatas. Proporsi = 130/500 = 0,26 > 0.05
Jadi standar errornya untuk populasi yang tidak terbatas adalah =
Sp= p(1 - p) = 0,26(1 - 0,26)/500 - 1 = 0,02
n -1
Nilai Z untuk probabilitas =0,99/2= 0,4950 adalah 2,58
Interval keyakinan adalah sebagai berikut:
(p Z/2.Sp < P < p + Z/2.Sp)
(0,26 2,58.0,02 < P < 0,26 + 2,58.0,02)
(0,21< P <0,31)
Jadi proporsi jumlah penduduk yang tidak tamat wajib belajar adalah antara 2% sampai
31% dari jumlah penduduk.
b. Pendugaan Interval untuk Proporsi dengan Populasi Tidak Terbatas
Contoh :
PT Jaya Abadi merasa bahwa produknya terlalu konvensional. Untuk itu perusahaan
ingin mengetahui apakah konsumen masih menyukai produk tersebut atau tidak. Dari
400 pelanggan diambil sampel 15 orang dan ternyata 80% dari sampel masih menyukai
produk tersebut. Buatlah interval keyakinan tentang kesukaan pelanggan dengan
menggunakan tingkat keyakinan 99%.
Jawab:
Proporsi pelanggan yang masih menyukai 0,8. Jumlah N= 400, n=15 jadi n/N= 0,0375 <
0,05 berarti populasinya tidak terbatas, jadi standar error pada populasi terbatas adalah:
Sp= p(1 - p) N - n= 0,8 (1 - 0,8) 400 -15= 0,105
n -1

N-1

15 -1

400 -1

Nilai Z untuk probabilitas =0,99/2= 0,4950 adalah 2,58


Interval keyakinan adalah sebagai berikut:
1
3

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

(p Z/2.Sp< P < p + Z/2.Sp)


(0,8 2,58.0,105< P < 0,8 + 2,58.0,105)
(0,53< P <1.0)
Jadi interval keyakinan bahwa pelanggan masih menyukai produk tersebut adalah
52.9% sampai 100%
c. Interval Keyakinan untuk Selisih Rata-rata
Interval keyakinan untuk selisih rata-rata adalah sebagai berikut:
Probabilitas {(X1 X2) Z/2Sx1-x2) < (1 - 2)< ((X1 X2) + Z/2Sx1-x20)}
Dimana standar error dari nilai selisih rata-rata populasi adalah:

x1-x2= (2x1 /n1 + 2x2 /n2)


Apabila standar deviasi dai populasi tidak ada maka dapat diduga dengan standar
deviasi sampel yaitu:

sx1-x2= (s2x1 /n1 + s2x2 /n2)


Dimana:
x1-x2

= Standar error selisih rata-rata populasi

2x1 2x2

= standar deviasi dari dua populasi

sx1-x2

= Standar error selisih rata-rata sampel

2
x1

2
x2

n1n2

= standar deviasi dari dua sampel


= Jumlah sampel tiap populasi

Contoh:
Investor pada saat ini dapat memilih investasi dalam bentuk deposito dan reksa dana.
Survei terhadap 18 bank sampel dari 138 bank menunjukkan hasil deposito sebesar
7.71% dengan standar deviasi 0.73%. Sedang hasil reksadana pada 11 perusahaan dari
58 perusahaan adalah 13,17% dan standar deviasi 1,83%. Dengan menggunakan
tingkat kepercayaan 95%, buatlah interval keyakinan dari selisih rata-rata tersebut.
Jawab:
Diketahui, X1 = 13,17 X2 =7,71 sx1 = 1,83

sx2 = 0,73 n1=11 n2= 18

sx1-x2= (1,832/11 + 0,732 /18) = 0,584


X1 - X2 = 13,17 - 7,71 = 5,46
Nilai Z pada probabilitas = 0.95/2 = 0,4750 = 1.96
Interval keyakinan adalah:
{(X1 X2) Z/2Sx1-x2) < (1 - 2)< ((X1 X2) + Z/2Sx1-x20)}
(5,46 1.96x0,584) < < (1 - 2)< (5,46 + 1,96x0,584)
4,32 < < (1 - 2)< 6,61

1
3

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Jadi perbedaan hasil antara investasi dalam bentuk deposito dengan reksadana berkisar
antara 4,32% sampai dengan 6,61%
d. Interval Keyakinan untuk Selisih Proporsi
Interval keyakinan untuk selisih rata-rata adalah sebagai berikut:
Probabilitas {(P1 P2) Z/2Sp1-p2) < (P1 - P2)< ((P1 P2) + Z/2Sp1-p2)}
Standar error dari nilai selisih proporsi adalah:
Sp1-p2 = p1(1-p1) + p2(1-p2)
n1-1

n2-1

dimana:
p1, p2

: Proporsi sampel dari dua populasi

Sp1-p2

: standar error selisih proporsi dari dua sampel

n1,n2

: Jumlah sampel setiap populasi

Contoh:
Kontroversi tentang artis Inul daratista mendorong sebuah tabloid membuat jejak
pendapat. Dari 700 orang yang terdiri 400 pria dan 300 wanita. Ternyata 180 pria dan
250 wanita menyukai penampilan Inul. Berapa beda proporsi antara pria dan wanita
yang menyukai Inul dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95%?
Jawab:
P1(wanita) = 250/300 = 0.83, P2(pria) = 180/400 = 0,45
Nilai selisih proporsi = 0.83 0,45 = 0,38
Nilai Z dengan probabilitas= 0.4750 (0,95/2)=1,96
NIlai Standar error populasi:
Sp1-p2 = 0,83(1-0,83) + 0,45(1-0,45)
300-1

400-1

= 0,033
Interval beda Proporsi:
{(P1 P2) Z/2Sp1-p2) < (P1 - P2)< ((P1 P2) + Z/2Sp1-p2)} =
0,38 1,96x0,033 < P1 - P2 < 0,38 + 1,96x0,033 =
0,32 < P1 - P2 < 0,44
Jadi perbedaan proporsi antara pria dan wanita yang menyukai inul berkisar antara 32%
sampai dengan 44%

1
3

10

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka
Puwanto S.K dan Suhardi, Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern,Buku 2,
Salemba Empat, 2002

1
3

11

Viciwati, STL, MSI


Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai