Anda di halaman 1dari 13

METODE PENARIKAN

SAMPEL

Nur Abita Primastiowati


16.0101.0141
Manajemen 16 C
Penarikan Sampel Acak Sederhana
Penarikan sampel acak sederhana adalah pengambilan
sampel dari populasi secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan
setiap anggota populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk dijadikan sampel .
Untuk menentukan metode sampel acak sederhana
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan sistem
kocokan dan menggunakan tabel acak.
Penarikan sampel acak sederhana dengan menggunakan tabel
acak :
Penarikan Sampel Acak Terstruktur
Penarikan sampel acak terstruktur dilakukan
dengan membagi anggota populasi dalam
beberapa subkelompok yang disebut strata, lalu
suatu sampel dipilih dari masing-masing stratum.
Untuk menentukan jumlah sampel terdapat dua
cara, yaitu terstruktur proporsional dan terstruktur
tidak proporsional.
Proses stratifikasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Untuk menentukan jumlah sampel terdapat dua cara, yaitu terstruktur
proporsional dan terstruktur tidak proporsional.
• Terstruktur Proporsional
Penarikan contoh proporsional menghendaki adanya jumlah sampel
yang proporsional setiap stratumnya. Untuk menentukan sampel, dari 24
anggota populasi akan diambil 10 sampel, maka jumlah sampel setiap
stratumnya sebagai berikut :
Stratum Kelompok Jumlah Persentasi Jumlah Sampel per Tahun
Anggota dari total
1 Bulat N1 = 5 N1/N = 21 (N1/N) x n = 0,21 x 10 = 2

2 Segitiga N2 = 7 N2/N = 29 (N2/N) x n = 0,29 x 10 = 3

3 Kotak N3 = 12 N3/N = 50 (N3/N) x n = 0,50 x 10 = 5

JUMLAH N = 24 100 10
• Terstruktur Nonproporsional
Metode nonproporsional digunakan untuk menentukan jumlah sampel
apabila populasinya terstruktur, namun jumlahnya kurang atau tidak
proporsional. Sebagai contoh pada kasus dimana jumlah bulat hanya 1,
jumlah kotak 3, dan jumlah segitiga 20, sehingga jumlah sampel per
stratumnya adalah :
Stratum kelompok Jumlah Persentase dari Jumlah Sampel per
Anggota total Stratum
1 Bulat 1 4 0(0,04 x 10)

2 Kotak 4 13 1(0,13 x 10)

3 Segitiga 19 83 8(0,83 x 10)

JUMLAH 24 100 10
Penarikan Sampel Cluster (Cluster
Sampling)
Penarikan cluster adalah teknik memilih sampel
dari kelompok unit-unit yang kecil (cluster) dari
sebuah populasi yang relatif besar dan tersebar
luas. Anggota dalam setiap cluster bersifat tidak
homogen, berbeda dengan anggota dalam
penarikan terstruktur. Anggota cluster mirip
dengan anggota populasi, namun dalam jumlah
yang lebuh kecil.
Cluster random sampling :

cluster-1 cluster-2 cluster-3

Cluster diambil secara acak, misalnya terpilih Cluster-1 :


Penarikan Sampel secara Sistematis
(Systematic Random Sampling)
Penarikan sampel dikatakan sistematis apabila
setiap unsur atau anggota dalam populasi
disusun dengan cara tertentu secara alfabetis,
dari besar hingga kecil atau sebaliknya,
kemudian dipilih titik awal secara acak lalu setiap
anggota ke-K dari populasi dipilih sebagai
sampel.
Penarikan Sampel Kuota (Quote
Sampling)
Penarikan sampel kuota adalah pengambilan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah dan kuota yang diinginkan.
Tujuan penarikan sampel kuota adalah untukm
memperbaiki keterwakilan seluruh komponen dalam
populasi. Maksud dari keterwakilan ini supaya seluruh
karakteristik dalam populasi dapat terwakili dan
tergambar dengan baik.
Penarikan Sampel Puposive
(Purposive Sampling)
Penarikan sampel purposive adalah penarikan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut
didasarkan pada kepentingan atau tujuan penelitian.
Penarikan dengan sampel purposive dibagi dengan dua
cara, yaitu
(a) convinience sampling, yaitu penarikan sampel
berdasarkan keinginan peneliti sesuai dengan tujuan
penelitian,
(b) judgment sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan
penilaian terhadap karakteristik anggota sampel yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai