Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Penghitungan Indeks Biaya Hidup merupakan rangkaian langkah demi langkah


cara menghitung biaya kehidupan sehari-hari secara terperinci. Indeks Biaya
Hidup dapat dijadikan sebagai pedoman dalam perhitungan biaya hidup sehari
hari. Oleh karena itu, Indeks Biaya Hidup perlu di buat secara terperinci dan
terarah sehingga kita dapat mendapatkan hasil yang akurat untuk menghitung
pengeluaran kita dalam jangka waktu tertentu.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah pengertian Indeks Biaya Hidup (IBH)?
Bagaimana cara atau metode perhitungan Indeks Biaya Hidup?
Apa peranan Indeks Biaya Hidup dalam kehidupan sehari - hari?
Seberapa pentingkah penghitungan Indeks Biaya Hidup?
Seberapa Indeks Biaya Hidup peneliti?
1.3. Tujuan
Mengetahui pengertian Indeks Biaya Hidup.
Mengetahui cara atau metode penghitungan Indeks Biaya Hidup.
Mengetahui peranan Indeks Biaya Hidup dalam kehidupan sehari hari.
Mengetahui seberapa penting penghitungan Indeks Biaya Hidup.
Mengetahui seberapa besar Indeks Biaya Hidup peneliti.
1.4. Manfaat penelitian
Dapat menghitung pengeluaran secara akurat dalam jangka waktu tertentu.
Mampu mengontrol pengeluaran dengan lebih baik dari pada sebelumnya
Dapat menyesuaikan pengeluaran pada pendapatan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Indeks Biaya Hidup
Indeks Biaya Hidup (IBH) adalah Angka indeks atau biasa disebut
Indeks. Pada dasarnya merupakan rincian pengeluaran manusia dalam jangka
waktu tertentu yang disusun sedemikian rupa dan diolah dengan cara perhitungan
Indeks Angka sehingga dapat digunakan untuk melakukan perbandingan dengan
pengeluaran di waktu yang berbeda, pengeluaran orang lain yang memiliki
kebutuhan yang sama, dan/atau sebagai tolak ukur untuk penyesuaian pengeluaran
pada masa selanjutnya. Dari angka Indeks tersebut dapat diketahui naik turunnya
suatu pengeluaran dalam kehidupan sehari-harinya. Karena pada dasarnya Indeks
Biaya Hidup disusun untuk mengukur seberapa besar pengeluaran seseorang.
Didalam membuat Indeks Biaya Hidup diperlukan dua macam waktu,
yaitu waktu dasar (base period) dan waktu yang bersangkutan (current period).
2.2. Penelitian Data Acak selama Bulan Oktober 2014
Penelitian data acak adalah untuk penelitian yang ditujukan untuk mencari
jumlah pengeluaran yang lebih terperinci dan dalam penelitian ini selama bulan
Oktober. Untuk mendapatkan jumlah yang rinci serta jelas maka diperlukannya
data acak dan dengan data acak tersebut dapat diketahui jumlah pengeluaran
dalam sehari-hari. Berikut ini adalah data acak yang digunakan pada Bulan
Oktober 2014 :
Minggu 1 (dalam satuan Rupiah)
Hari
BENSIN
PARKIR

Sen
in
650
0
100
0

MAKAN SIANG
JAJAN
IURAN
MINGGUAN
KEPERLUAN
KULIAH

Sela
sa
6500
1000

Ra
bu
650
0
100
0

8000
500
0
300
0

5000

300
0

Kam
is
650
0
100
0
750
0
200
0

Jum
at
6500

Sab
tu

Ming
gu

1000

Jumla
h
32500
5000
15500

8000

25000
3000

120
00

1600
0
JUMLAH

28000
109.00
0

Jumlah pengeluaran pada minggu ke-1 sebesar Rp 109.000.


Hari
BENSIN
PARKIR
MAKAN SIANG
JAJAN
IURAN
MINGGUAN
KEPERLUAN
KULIAH

Seni
n
130
00
100
0
900
0
500
0

850
0

Sela
sa
6500
1000

Rab
u
650
0
100
0

Ka
mis
650
0
100
0

Jum
at
6500

Sab
tu

Ming
gu

1000

5000

8000
7000

4000

Jumla
h
39000

17000
400
0
300
0
375
00

400
0

20000
3000

500
0

55000
JUMLAH

139.0
00

Pengeluaran pada minggu ke-2 sebesar Rp 139.000. Pengeluaran minggu


kedua ini mengalami kenaikan pengeluaran daripada minggu sebelumnya.

MINGGU 3 (dalam satuan Rupiah)


Hari

Sela
sa
6500

PARKIR

Seni
n
1300
0
1000

MAKAN SIANG

7000

7000

JAJAN

1000
0

BENSIN

1000

Ra
bu
650
0
100
0

Kam
is
650
0
100
0

Jum
at
1300
0
1000
4000
4000

Sab
tu

Ming
gu

13000

850
0
800
0

IURAN
MINGGUAN
KEPERLUAN
KULIAH

Jumla
h
45500

22500
18000
3000

3000

2000

2000
JUMLAH

104.0
00

Pengeluaran pada minggu ke-3 sebesar Rp 104.000. Di minggu ini terjadi


penurunan pengeluaran dibandingkan dengan minggu kesatu dan minggu kedua.

MINGGU 4 (dalam satuan Rupiah)

Hari

Sela
sa
6500

PARKIR

Seni
n
6500
0
1000

MAKAN SIANG

8000

6500

JAJAN
IURAN
MINGGUAN
KEPERLUAN
KULIAH

8000
3000

BENSIN

1000

Ra
bu
650
0
100
0
700
0

Kam
is
650
0
100
0
600
0

Jum
at
6500
0
1000
6000
1250
0

Sab
tu

Ming
gu

Jumla
h
32500
11000
40000
8000
3000

2000

6000

8000
JUMLAH

102.5
00

Pengeluaran minggu ke-4 sebesar Rp 102.500. Pada minggu ini dapat


dikatakan pengeluaran berada titik terendah dibading dengan minggu minggu
sebelumnya.
Setelah penyusunan rincian pengeluaran dari setiap minggunya. Tahap
selanjunya dalam penyusunan IBH adalah menentukan Minggu Dasarnya.
Untuk meperhitungkan jumlah data tersebut maka akan digunakan rumusan
rumusan yang pertama yang akan di gunakan adalah rumusan Indeks Biaya Hidup
Relatif sederhana dan Agregatif.
Rumus Indeks Biaya Hidup sederhana (simple index) adalah:
I t ,o=

Pt
.100
Po

Di mana It,o=Indeks Biaya Hidup pada minggu ke t dengan waktu dasar 0


Pt=Biaya pada waktu ke t
Po=biaya pada waktu 0

3.2.Penelitian data Ringkas selama bulan Oktober 2014


N
o
1

keterangan

II

III

IV

Makan,pagi/siang/pag

35500

30000

34000

56000

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

i
Jajan
Beras
Telor
Sayur
Pulsa
Ongkos
Alat tulis
Baju kemeja
Sepatu tali
Kosmetik
a. Handbody
b. Pembersih
muka
Kapas pembersih
Pembalut
Total pengeluaran

25000
12500
22000
21000
50000
75000
15000

16000
12500
22000
16000
30000
75000
5000
40000

23500
12500
22000
21000
25000
75000
3500

30000
12500
22000
27000
40000
75000
5000

50000
6490
9750
5750

10500

258250

246500

282740

278000

Minggu dasarnya minggu keempat


Setelah diteliti semua hasil data dari minggu kesatu hingga minggu
keempat kini dapat diketahui dimana posisi minggu dasarnya, dan dari hasil
penelitian dari data-data diatas tersebut dapat diketahui bahwa minggu dasarnya
terletak pada minggu keempat, karena pengeluarannya hampir setara dengan
pendapatan, sedangkan minggu kesatu hingga minggu ketiga dipergunakan untuk
minggu perbandingan minggu dasarnya, berikut perhitungan dari penelitian
diatas:
Untuk minggu kesatu
258250
1/m 4=
.100
282740
= 91,3383%
Untuk minggu kedua
246500
2/m 4=
.100
282740
= 87,1825%
Untuk minggu ketiga
282740
3 /m 4=
.100
282740
= 100%

Untuk minggu keempat


278000
4/m 4=
.100
282740
= 98,3235%
Jadi dengan meneliti hasil dari data acak dan data Ringkas diatas dapat diketahui
bahwa yang menjadi minggu dasarnya adalah pada waktu minggu ketiga, oleh
karena itu dapat diketahui bahwa pengeluaran pada minggu kesatu sebesar
91,3383%, minggu kedua sebesar 87,1825%, minggu ketiga sebesar100%, dan
minggu keempat sebesar 98,3235%
Setelah diketahui hasil dari penelitian minggu kesatu hingga minggu keempat
bahwa dapat diketahui juga nilai Indeks Biaya Hidup,Uang saku, dan Daya
belinya juga berikut table datanya:
4.2. Hasil penelitian dari data acak dan data Ringkas
No

Keterangan

M.I.

M.II.

M.III

M.IV.

Indeks
Hidup

91,3383

87,1825

100

98,3235

Uang saku

300000

300000

300000

300000

Upah riil

32,84492924

34,41057552

300

30,51152573

Daya Beli

2,189661949

2,294038368

2,034101715

Biaya

Untuk mengetahui Upah riil-Nya maka harus dijumlahkan terlebih dahulu


antara Uang saku dengan Indeks Biaya Hidup atau biasa saya sebut(IBH).untuk
rumusanya sama dengan yang diatas akan tetapi beda dalam angka Indeks nya
saja.
Rumus

Ribh=

r
.100
ibh

Di mana R =adalah Upah riil ke ibh (Indeks Biaya Hidup)


r = upah riil
ibh=Indeks Biaya Hidup

berikut perhitungannya:
Untuk minggu kesatu
300000
Ribh=
.100
913383
= 32,84492924
Untuk minggu kedua
300000
Ribh=
.100
871825
= 34,41057552
Untuk minggu ketiga
300000
Ribh=
.100
100
= 300
Untuk minggu keempat
300000
Ribh=
.100
983235
= 30,51152573
Jadi setelah diteliti bahwa upah riil minggu kesatu adalah 32,84492924, minggu
kedua 34,41057552, minggu ketiga 300, dan minggu keempat 30,51152573.
Setelah saya teliti upah rill-Nya maka dapat diketahui juga nilai dari Daya
belinya,karena daya beli yang menurut penulis terhitung jumlahnya hanya 2 daya
beli saja yaitu Kemeja dan Sepatu tali dan oleh karena itu untuk mengetahuinya
nilai dari daya beli tersebut dengan jelas maka simaklah perhitungan dibawah ini:
Rumus

DBi=

2
.100
IBH

Dimana DBi = daya beli ke indeks


2= jumlah daya beli
Ibh=Indeks Biaya Hidup
Untuk minggu kesatu
2
DB i=
.100
913383

= 2,189661949

Untuk minggu kedua


2
Ribh=
.100
871825
=2,294038368
Untuk minggu ketiga
2
Ribh=
.100
100
=2
Untuk minggu keempat
2
Ribh=
.100
983235
= 2,034101715

5.2.INDEKS RATA-RATA BIAYA HIDUP relatif


Indeks rata-rata biaya hidup relative dinyatakan oleh persamaan
berikut:
It , o=

1
n

[ ]
Pt

100

Po.

Di mana n adalah banyaknya jenis barang.


Dengan data Table 3.2, dapat dibuat indeks rata-rata biaya hidup sehingga dapat
diketahui nilai rata-rata dari Indeks Biaya Hidup, Indeks Biaya Hidup untuk
minggu kesatu(I), kedua(II), dan keempat(IV) dengan minggu dasar minggu
ketiga(III).
1/m3=

1
n

[ ]
Pm 1

100 , n=14

Pm 3

1 258250
.100
= 14 282740

=6,52
2/m 3=

1 246500
.100
14 282740

=6,2
3 /m 3=

1 28740
.100
14 282740

=7,14
1 278000
.100
14 282740

4/m 3=

=7,02
Jika dibandingkan dengan minggu ketiga, pengeluaran untuk minggu kesatu
6,52%, sedangkan minggu kedeua mengalami penurunan pengeluaran sebesar
6,2%,minggu ketiga mengalami kenaikan sebesar 7,14%, dan minggu keempat
7,02%. Jadi yang mengalami kenaikannya lebih unggul terlihat jelas yaitu pada
minggu ketiga dibandingkan dengan minggu yang lainnya.

BAB 111
KESIMPULAN

1.3.Kesimpulan
Jadi pada penelitian data yang telah dibahas diatas tadi dapat disimpulkan
bahwa padsminggu pertama jumlah pengeluaran sebesar Rp. 258250, minggu

kedua sebesar Rp. 246500, minggu ketiga sebesar Rp. 282740, dan pada minggu
keempat sebesar Rp. 278000. Dan dapat dilihat dengan sangat jelas bahwa
minggu ketiga merupakan minggu dasarnya, karena pada minggu tersebut antara
pemasukan (Uang Saku) dan jumlah pengeluaran hampir setara, jadi dapat
dikatakan pada minggu ketiga adalah minggu yang paling stabil diantara minggu
yang lain-nya. Dan dari minggu dasar tersebut kita dapat menentukan Indeks
Biaya Hidup atau biasa saya sebut IBH dengan menggunakan
Rumus
Indeks Biaya Hidup relatif sederhana
I t ,o=

Pt
.100
Po

Di mana It,o=Indeks Biaya Hidup pada minggu ke t dengan waktu dasar 0


Pt=Biaya pada waktu ke t
Po=biaya pada waktu 0
Bahwa dengan menggunakan rumusan tersebut dapat diketahui Indeks Biaya
Hidup,daya beli beserta upah riil, karena pada dasarnya rumusannya sam hanya
perhitungannya saja yang beda, dan dapat juga diketahui nilai rata-ratanya dengan
menggunakan
Rumus
Indeks rata-rata Biaya Hidup Relatif.
It , o=

1
n

[ ]
Pt

100

Po.

dimana n adalah banyaknya jenis


Dengan Indeks Biaya Hidup ini membuat sadar bahwa pada dasarnya Ilmu
Statistika sangat penting sekali peranannya dalam mengontrol, mengukur suatu
kondisi keuangan baik dalam kehidupan sehari-hari seperti masyarakat kecil
maupun kehidupan dalam keperintahan ataupun juga dalam kehidupan berbisnis
karena dengan adanya kemampuan dalam bidang Statistika ini bukan hanya bisa
lebih mengatur keuangan kehidupan sehari-hari saja akan tetapi mampu membuat
kita sadar akan pentingnya Ilmu ini dalam kehidupan.

Daftar Pustaka

10

1. Buku Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi ke -7 by J. Supranto,

11

Anda mungkin juga menyukai