proses sampling, pemilihan sampl, dan evaluasi sampel. Hasil sampel dapat
menjadi nonrepresentatif akibat kesalahan nonsampling atau kesalahan
sampling. Risikodari dua jenis kesalahan yang terjadi tersebut disebut sebagai
risiko nonsampling danrisiko sampling. Kduanya dapat dikendalikan.
Risiko nonsampling (nonsupling risk) adalah risiko bahwa pengjian audit
tidak menemukan pengecualian yang ada dalam sampel. Prosedur audit yang
tidakfektif untuk mndeteksi pengecualian uang diragukan adalah dengan
memeriksa sampel dokumen pengiriman dan menentukan apakah masing
masing telah dilampirkan ke faktur penjualan, dan bukan memeriksa sampel
salinan faktur penjualan untuk menentukan apakah dokumen pengiriman telah
dilampirkan. Dalam kasus ini auditor telah melakukan pengujian dengan arah
yang salah karena memulainya dngan dokumen pengiriman dan bukan salinan
fakturpenjualan. Prosedur audit yang dirancang dengan cerma, instruksiyang
tepat, pengawasan, dan review merupakan cara untuk mengendalikan risiko
nonsampling.
Risiko sapling (sampling risk) adalah risiko bahwa auditor mencapai
kesimpulan yang salah karna sampel populasi yang tidak representatif. Risiko
sampling adalah bagian sampling yang melekat akibat pengujian lebih sedikit
2.
DAN PEMILIHAN
Perencanaan sampel
2.
3.
Pengevaluasian hasil
Tujuan dari perencanaan sampel adalah memastikan bahwa pengujian
audit dilakukan dengan cara yang memberikan risiko sampling yang diinginkan
dan meminimalkan kemungkinan kesalahan nonsampling. Pemilihan sampel
melibatkan keputusan bagaimana sampel dipilih dari populasi. Auditor baru
dapat melksanakan pengujian audit hanya setelah item sampel dipilih.
Pengevaluasian hasil adalah penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian
audit.
Tindakan
Langkah
Memutuskan bahwa ukuran sampel sebanyak100 Perencanaan sampel
akan diperlukan
Memutuskan 100item mana yang akan diplih populasi Pemilihan
sampel
dan
mencapai
kesimpulan
mengenai
populasi
atas
dasar
satu dari
2.
3.
2.
3.
4.
menilih
pertimbangannya
setiap
item
dalam
sendiri
ketimbang
sampel
berdasarkan
menggunakan
pemilihan
kriteria
acak.
Pos yang paling mngkin mengandung salah saji. Auditor sering kali
mampu mengidentifikasi pos populasi mana yang mungkin mengandung
salah saji.
sampel yang meliputi bagian total nilai uang bagian populasi yang besar
sehingga mengurangi risiko penarikan kesimpulan yang tidak tepat dengan
tidak memeriksa pos pos yang kecil.
Pemilihan Sempel Blok
Dalam pemilihan sampel blok (block sample selection), auditor memilih pos
pertama dalam satu blok, dan sisanya dipilih secara berurutan. Biasanya
penggunaan sampel blok hanya dapat diterima jika jumlah blok yang
digunakan masuk akal. Jika hanya segelintir blok yang digunakan probabilitas
Angka acak yang dihasilkan komputer. Sebagian besar sampel yang digunakan
auditor dihasislkan oleh komputer dengan menggunakan salah satu dari tiga
jenis program : spreadsheet elektronik, generator angka acak, dan perangkat
lunak audit yang tergenarilisasi. Program komputer menawarkan beberapa
keunggulan : penghematan waktu, berkurangnya kemungkinan kesalahan
auditor dalam memilih angka, dan dokumentasi otomatis. Karena sebagian
besar auditir memiliki akses ke komputerdan ke spreadsheet elektronik atau
program generator angka acak, mereka biasanya lebih suka menggunakan
angka
acak
yang
dihasilkan
komputer
ketimbang
metode
pemilihan
probabilistik lainnya.
Pemilihan Sampel Sistematis
Dalam pemilihan sampel sistematis (sistematic sample selection), yang
juga disebut sampling sistematis, auditor menghitung suatu interval dan
kemudian memilih item item yang akan dijadikan sampel berdasarkan ukuran
interval tersebut.interval ditentukan dengan membagi ukuran populasi dengan
ukuran sampel yang diinginkan. Keunggulan dari pemilihan sistematis adalah
lebih mudah digunakan. Dalam sebagian besar populasi, sampel sistematis
dapat diambil dengan cepat dan pendekatannya secara otomatis akan
menempatkan nomor lain dalam urutan, yang membuatnya lebih mudah dalam
mengembangkan dokumentasi yang sesuai.
Pemilihan sampel probabilitas yang proprosional dengan ukuran dan
bertahap
Dalam banyak situasi audit, jauh lebih menguntungkan memilih sampel
yang menekankan item item populasi dengan julah tercatat yang lebih besar.
Ada dua cara untuk memperoleh sampel semacam itu :
1. Mengambil sampel dimana probabilitas pemilihan setiap item populasi
individual bersifat proporsional dengan jumlah tercatatnya. Metode ini
disebut sebagai sampling dengan probabilita yang proporsional dengan
ukuran (pps), dan dievaluasi dengan menggunakan sampling nonstatistik
atau sampling statistik unit moneter.
2. Membagi populasi kedalam subpopulasi, biasanya menurut ukuran dolar,
dan mengambil sampel yang lebih besar dari subpopulasi itu dengan
ukuran yang lebih besar. Hal ini disebut sebagai sampling bertahap, dan
atribut kepentingan.
ketika
melakukanpengujian
pengendalian
dan
pengujian
Dalam
menggunakan
sampling
audit
untuk
menentukan
tingkat
risiko
pengendalian
yang
dapat
bagi
tujuan
keterjadian
(occurrence).
APLIKASI SAMPLING AUDIT NONSTATISTIK
Auditor menggunakan 14 langkah yang dirancang dengan baik untuk
menerapkan
sampling
audit
pada
pengujian
pengendalian
telah
melaksanakan
mendefinisikan
prosedur
audit
dengan
tepat
setiap
tidak
akan
memiliki
atribut, staf
pedoman
yang
untuk
pengendalian
yang
sedang
diuji
dan
masi
bersedia
dapat
memilih
sampel
dengan
metode
probabilistik
atau
besar
auditor
yang
menggunakan
sampling
nonstatistik
suatu
atribut dan
tidak menemukn
Auditor
haus
mengubah
persyaratan
tersebut
hanya
setelah
akseptabilitas
populasi.
Metodologi
untuk
memutuskan
akseptabilitas populasi pada intinya sama baik untuk sampling atribut maupun
sampling nonstatistik. Untuk sampling atribut auditor akan membandingkan
CUER dengan TER bagi setiap atribut. Sebelum populasi bisa dianggap
dapat diterima, CUER yang ditentukan berdasarkan hasil sampel aktual harus
lebih kecil dari atau sama dengan TER jika keduanya didasarkan pada
ARACR yang sama.