Anda di halaman 1dari 3

PRAKTIKUM IX

ILMU PEMULIAAN TERNAK


IPT 132

Bahan Kajian
Seleksi dan Respon Seleksi

Seleksi
Seleksi dalam ilmu pemuliaan ternak diartikan sebagai upaya memilih dan
mempertahankan ternak-ternak yang dianggap lebih baik untuk terus dipelihara sebagai
tetua bagi generasi yang akan datang dan mengeluarkan ternak-ternak yang dianggap
kurang baik.

Bentuk seleksi
Berdasarkan prosesnya, seleksi dibedakan atas dua bentuk yaitu: (a) seleksi
alam, dan (b) seleksi buatan.

Sumber informasi untuk seleksi


Langkah awal dalam melaksanakan seleksi adalah tersedianya informasi tentang
keunggulan (genetic) ternak yang akan diseleksi yang dikenal dengan istilah Nilai
Pemuliaan (NP). Langkah untuk mencapai hal ini dapat dilakukan dengan estimasi nilai
NP, dan sumber informasi untuk ini dapat berupa:
1. Ternak itu sendiri
2. Turunan (progeny)
3. Moyang (ancestor)
4. Kerabat kolateral

Seleksi satu sifat


Seleksi satu sifat atau sifat tunggal (single trait selection) adalah seleksi yang
hanya diterapkan untuk memperbaiki satu sifat pada ternak selama ternak itu hidup.

Respon seleksi (Kemajuan yang diharapkan dari seleksi)


Respon seleksi, sering juga disebut sebagai kemajuan genetic, untuk sifat kuantitatif
tergantung pada: (a) nilai h2 sifat yang bersangkutan, dan (b) diferensial seleksi.

Secara umum rumus untuk menghitung kemajuan seleksi adalah:

∆G = h2 ( - )

h2 = heritabilitas sifat yang diseleksi


= rataan nilai penotipik individu dari individu terpilih
= rataan nilai penotipik populasi dari mana individu tsb dipilih
( - ) = Sd (diferensial seleksi)

Kemajuan seleksi pertahun


Kemajuan seleksi pertahun sangat dipengaruhi oleh interval generasi (i.g) dari spesies
ternak yang diseleksi. Daftar interval generasi dari beberapa spesies ternak dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.

Kemajuan seleksi pertahun dapat dihitung menggunakan rumus berikut.


( )
(∆G/th) = ; atau
. .
i.g = interval generasi (rataan umur tetua saat keturunannya lahir).

File Dr. Sarbaini Anwar; 2015 Page 21


Daftar interval generasi untuk beberapa spesies ternak:

Rata-rata panjang generasi (th)


Jenis ternak Jantan
Betina
Seleksi massa Uji turunan
Sapi potong 3,0 – 4,0 8,0 4,5 – 6,0
Sapi perah 3,0 – 4,0 8,0 4,5 – 6,0
Domba 2,0 – 3,0 4,0 4,0 – 4,5
Babi 1,5 – 2,0 3,0 1,5 – 2,0
Kuda 8,0 – 12,0 8,0 – 12,0
Ayam 1,0 – 1,5 1,0 – 1,5
Sumber: John F. Lasley. 1978. Genetics of Livestock Improvement

Diferensial seleksi dapat dinyatakan dalam bentuk simpangan baku dan diberi
simbol s = i dimana i (intensitas seleksi) = ( ) dan adalah simpangan baku
populasi dari sifat yang diseleksi.

Apabila proporsi ternak yang diseleksi dari populasi diketahui, maka i dapat dihitung
dengan z/w (z adalah tinggi ordinat pada kurva normal dimana kelompok ternak terpilih
dipisahkan, dan w adalah proporsi populasi yang dipilih).

Tabel berikut menampilkan nilai i untuk setiap besaran proporsi ternak yang dipilih
sebagai tetua.

Diferensial seleksi dalam


Proporsi individu yang dipilih
satuan simpangan baku atau
untuk tetua dari populasi
Intensitas seleksi (i)
0,90 0,20
0,80 0,35
0,70 0,50
0,60 0,64
0,50 0,80
0,40 0,97
0,30 1,16
0,20 1,40
0,15 1,55
0,10 1,76
0,05 2,05
0,01 2,64
0,001 3,37
Sumber: John F. Lasley. 1978. Genetics of Livestock Improvement

Contoh:
Misal, dalam satu kelompok sapi potong diketahui intensitas seleksi (i) = 0,20 dan
simpangan baku penotipik (σp) untuk bobot umur satu tahun adalah 95 pon.
1. Tentukanlah diferensial seleksi (Sd) bobot umur satu tahun dari kelompok sapi
potong ini.
2. Tentukan pula diferensial seleksinya jika hanya 5 persen dari total individu yang
diseleksi untuk tetua berikutnya.
Jawab:
1. Diferensial seleksi (Sd) bobot umur satu tahun pada kelompok sapi ini adalah =
i = 0,20 x 95 pon = 19 pon.

File Dr. Sarbaini Anwar; 2015 Page 22


2. Lihat table diatas untuk proporsi seleksi 5 persen maka nilai i nya = 2,05. Jadi
besarnya diferensial seleksi (i )= 2,05 x 95 pon = 194,75 pon.

Soal latihan
Kerjakanlah soal latihan berikut secara berkelompok dan hasilnya diserahkan pada
jadwal praktikum berikutnya.

Data berikut merupakan data bobot sapih (kg) cempe di salah satu peternakan domba
di Bantul Yogyakarta.
1. 9,4 17. 9,6
2. 9,6 18. 9,8
3. 9,3 19. 10,1
4. 9,4 20. 10,2
5. 9,4 21. 9,4
6. 9,0 22. 9,2
7. 9,5 23. 9,8
8. 9,6 24. 10,1
9. 9,4 25. 9,3
10. 9,0 26. 9,4
11. 9,7 27. 9,7
12. 9,7 28. 9,6
13. 10,1 29. 9,6
14. 10,0 30. 9,8
15. 9,6 31. 10,0
16. 9,5 32. 10,0

1. Tentukanlah kemajuan seleksi pertahun dari kelompok domba di atas jika


diketahui proporsi calon tetua dipilih sebanyak 15%, dan heritabilitas untuk
bobot sapih sebesar 0,45.
2. Jika dipilih beberapa ekor domba di atas dengan rata-rata bobot sapih 10,0 kg,
tentukanlah berapa besarnya kemajuan bobot sapih pertahunnya pada
kelompok domba ini.

File Dr. Sarbaini Anwar; 2015 Page 23

Anda mungkin juga menyukai