Bahan Kajian
Seleksi dan Respon Seleksi
Seleksi
Seleksi dalam ilmu pemuliaan ternak diartikan sebagai upaya memilih dan
mempertahankan ternak-ternak yang dianggap lebih baik untuk terus dipelihara sebagai
tetua bagi generasi yang akan datang dan mengeluarkan ternak-ternak yang dianggap
kurang baik.
Bentuk seleksi
Berdasarkan prosesnya, seleksi dibedakan atas dua bentuk yaitu: (a) seleksi
alam, dan (b) seleksi buatan.
∆G = h2 ( - )
Diferensial seleksi dapat dinyatakan dalam bentuk simpangan baku dan diberi
simbol s = i dimana i (intensitas seleksi) = ( ) dan adalah simpangan baku
populasi dari sifat yang diseleksi.
Apabila proporsi ternak yang diseleksi dari populasi diketahui, maka i dapat dihitung
dengan z/w (z adalah tinggi ordinat pada kurva normal dimana kelompok ternak terpilih
dipisahkan, dan w adalah proporsi populasi yang dipilih).
Tabel berikut menampilkan nilai i untuk setiap besaran proporsi ternak yang dipilih
sebagai tetua.
Contoh:
Misal, dalam satu kelompok sapi potong diketahui intensitas seleksi (i) = 0,20 dan
simpangan baku penotipik (σp) untuk bobot umur satu tahun adalah 95 pon.
1. Tentukanlah diferensial seleksi (Sd) bobot umur satu tahun dari kelompok sapi
potong ini.
2. Tentukan pula diferensial seleksinya jika hanya 5 persen dari total individu yang
diseleksi untuk tetua berikutnya.
Jawab:
1. Diferensial seleksi (Sd) bobot umur satu tahun pada kelompok sapi ini adalah =
i = 0,20 x 95 pon = 19 pon.
Soal latihan
Kerjakanlah soal latihan berikut secara berkelompok dan hasilnya diserahkan pada
jadwal praktikum berikutnya.
Data berikut merupakan data bobot sapih (kg) cempe di salah satu peternakan domba
di Bantul Yogyakarta.
1. 9,4 17. 9,6
2. 9,6 18. 9,8
3. 9,3 19. 10,1
4. 9,4 20. 10,2
5. 9,4 21. 9,4
6. 9,0 22. 9,2
7. 9,5 23. 9,8
8. 9,6 24. 10,1
9. 9,4 25. 9,3
10. 9,0 26. 9,4
11. 9,7 27. 9,7
12. 9,7 28. 9,6
13. 10,1 29. 9,6
14. 10,0 30. 9,8
15. 9,6 31. 10,0
16. 9,5 32. 10,0