Anda di halaman 1dari 24

STATISTIKA PENDIDIKAN

“ Pengujian Homogenitas dan


Kenormalan “
Kelompok 2
Ayu Nanda Mustka Rani (2005111040)
Ipu Anandari Silsiamar (2005112629)
Nofri Naldi (2005111044)
Raisa Adela (2005112690)
Roza Auliya Rosana MZ (2005126322)
Suci Qodtrun Nada (2005126464)

Dosen pengampu :
Dr. Putri Yuanita, M.Ed
1
Uji Homogenitas
Variansi populasi
Uji homogenitas adalah suatu prosedur uji
statistik yang dimaksudkan untuk
memperlihatkan bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari populasi
yang memiliki variansi yang sama. Pada
analisis regresi, persyaratan analisis yang
dibutuhkan adalah bahwa galat regresi untuk
setiap pengelompokan berdasarkan variabel
terikatnya memiliki variansi yang sama
Rumus yang bisa digunakan untuk uji homogenistas
variansi di antaranya:

Uji Barlett Uji Levene


1 2

Uji cohran Uji Harley


3 4
Langkah-langkah uji homogenitas menggunakan uji Bartlett :
1. Menghitung derajat kebebasan (dk)masing-masing kelompok
2. Memnghitung varians (s) masing-masing kelompok.
3. Menghitung besarnya log S 2 untuk masing-masing kelompok
4. Menghitung besarnya dk. Log S 2 untuk masing-masing kelompok
5. Menghitung nilai varians gabungan semua kelompok dengan rumus sebagai berikut:
6. Menghitung nilai B, B =
7. Hitung harga x2 ,
8. Setelah nilai Chi-Kuadrat hitung diperoleh, maka nilai Chi-Kuadrat tersebut
dibandingkan dengan Chi-Kuadrat tabel. Terima H o jika
Ket :
s² = varians gabungan
B = nilai Bartlett
varians tiap kelompok data
= n – 1 = derajat kebebasan tiap kelompok
Uji Levene
Uji levene ( levene 1960 ) digunakan untuk menguji
kesamaan varians dari beberapa populasi. Uji levene
merupakan uji alternatif dari uji Bartlett. Jika ada
bukti yang kuat bahwa data berdistribusi normal atau
mendekati normal, maka uji Bartlett lebih baik
digunakan. Uji Levene menggunakan analisis varian
satu arah. Data ditranformasikan dengan jalan
mencari selisih masing-masing skor dengan rata-rata
kelompoknya.
Uji cochran
Langkah-langkahnya :
1. Rumuskan hipotesis

2. Tetapkan tingkat signifikan


3. Tetapkan daerah kritis. Daerah kritis asalah daerah dimana hipotesis statistic
H0 ditolak atau H1 diterima, yakni :

6. Tetapkan statistic uji


Statistic uji yang digunakan adalah uji C, yakni :

7. Lakukan penjumlahan
8. Tarik kesimpulan
Uji harley, Langkah-langkahnya :
1. Rumuskan hipotesis ,
2. Tetapkan tingkat signifikan
3. Tetapkan daerah kritis. Daerah kritis asalah daerah dimana hipotesis statistic
H0 ditolak atau H1 diterima, yakni :
4. Tetapkan statistic uji. Statistik uji yang digunakan adalah uji F, yakni :
5. Lakukan perhitungan
Cari varians data setiap kelompok :
Bandingkan variansi terbesar dan variansi terkecil dengan uji F.
Bandingkan Ftabel dengan Fhitung.
Ambil simpulan
2
Pengujian
kenormalan data
1. Pengujian kenormalan dengan koefisien kurtosis
Kurtosis dari suatu distribusi dapat dikatakan sebagai suatu derajat
keruncingan dari distribusi tersebut dibandingkan terhadap distribusi normal
(kurva normal).Ditinjau dari segi keruncingan, suatu distribusi dapat dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
Tiga jenis keruncingan dari suatu distribusi data dapat diidentifikasi di mana
jika suatu distribusi (kurva) lebih landai atau lebih tumpul dibandingkan
terhadap kurva normal, distribusinya disebut platikurtis. Jika suatu distribusi
(kurva) normal, distribusinya disebut mesokurtis, dan jika suatu distribusi
(kurva) lebih lancip atau lebih ramping dibandingkan terhadap kurva normal,
distribusinya disebut leptokurtis. Untuk mengetahui kurtosis suatu distribusi
data dilakukan perhitungan untuk menghitung nilai koefisien kurtosis suatu
distribusi data yaitu sebagai berikut.

1. Jika maka distribusi normal


2. Jika maka distribusi leptokurtic
3. Jika maka distribusinya plstikurtik
3
Pengujian kenormalan
dengan koefisien kurtois
Bertitik tolak dari model kurva normal, tinggi terendahnya atau runcing
datarnya bentuk kurva disebut kurtosis. Kurva distribusi normal, yang tidak
terlalu runcing atau tidak terlalu datar, dinamakan mesokurting. Kurva yang
runcing disebut leptokurtik edangkan yang datar disebut platikurtik. Salah satu
ukuran kurtosis adalah koefisien kurtosis, diberi lambang a 4, dengan rumus :

dan didapat dari rumus :


1. Kriterianya :
2. Jika , maka distribusi normal
3. Jika , maka distribusinya leptokurtik
4. Jika , maka distribusinya platikurtik

Keterangan :
5. Leptokurtik : Merupakan distribusi yang memiliki puncak relatif tinggi.
6. Platikurtik : Merupakan distribusi yang memiliki puncak hampir mendatar
7. Mesokurtik : Merupakan distribusi yang memiliki puncak tidak tinggi dan
tidak mendatar
4
Pengujian Normalitas
dengan koefisien kurtosis
presentil
Koefisien Kurtosis Persentil, dirumuskan :

1. K = baca “kappa” (koefisien kurtosis persentil)


2. = Kuartil bawah
3. = Kuartil Atas
4. = Persentil ke sepuluh
5. = Persentil ke – 90
6. Untuk distribusi normal, nilai K = 0,263 atau mendekati 0,263.
5

Pengujian kenormalan data


dengan Uji Khi Kuadrat x2
Adapun langkah-langkah uji khi kuadrat ini adalah sebagai berikut.
1. Data sampel dikelompokkan dalam daftar distribusi frekuensi absolut, dan tentukan
batas intervalnya.
2. Tentukan nilai dari masing-masing batas interval itu dengan rumus
3. Hitung besar peluang untuk tiap-tiap nilai itu (berupa luas) berdasarkan tabel z.
4. Hitung besar peluang untuk masing-masing kelas interval sebagai selisih luas dari c.
5. Tentukan untuk tiap kelas interval sebagai hasil kali peluang tiap kelas (d) dengan
ukuran sampel (n)
7. Gunakan rumus khi kuadrat, yaitu
8. Hitung tabel dengan derajat bebas pada
9. Kriteria pengujian, jika maka diterima dan sebaliknya jika maka ditolak.
Apabila , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan
sebaliknya apabila maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak
normal
Catatan :
1. Langkah-langkah ini disusun setelah membuat hipotesis statistic yaitu
lawan tandingan pada
2. Jika sel kurang dari 5 (lima) maka frekuensi sel itu dilakukan dengan
pengambilan terhadap sel yang terdekat
3. Nilai diperoleh dari daftar distribusi dengan derajat bebas pada tertentu.
CONTOH :
Nilai Ulangan Frekuensi (f)
Matematika Siswa
31-40 2
41-50 3
51-60 5
61-70 14
71-80 24
81-90 20
91-100 12
Jumlah 80

Ujilah normalitas data tersebut dengan uji khi kuadrat !


Nilai Ulangan Frekuensi () nilai tengah
Penyelesaian : Matematika
Siswa
31-40 2 35,5 71 1630,5 3261
41-50 3 45,5 136,5 922,9 2768,7
51-60 5 55,5 277,5 415,3 2076,5
61-70 14 65,5 917 107,7 1507,8
71-80 24 75,5 1812 0,14 3,36
81-90 20 85,5 1710 92,5 1850
91-100 12 95,5 1146 384,9 4618,8
     

Hipotesis statistik :

pada
No Batas kelas ( Frekuensi Nilai Luas Luas tiap Frekuensi   Khi
() kelas ekspektasi Fe kuadra
interval (fe) t
1 30,5 – 40,5 2 -3,20 dan -2,50 0,0007 dan 0,0062 0,0055 0,44 2,88 1,56
2 40,5 – 50,5 3 -2,50 dan -1,79 0,0062 dan 0,0367 0,0305 2,44
3 50,5 – 60,5 5 -1,79 dan -1,08 0,0367 dan 0,1401 0,1034 8,27 8,27 1,29
4 60,5 – 70,5 14 -1,08 dan -0,38 0,1401 dan 0,3520 0,2119 16,95 16,9 1,51
5
5 70,5 – 80,5 24 -0,38 dan 0,33 0,3520 dan 0,6292 0,2773 22,18 22,1 0,15
8
6 80,5 – 90,5 20 0,33 dan 1,03 0,6292 dan 0,8485 0,2192 17,54 17,5 0,35
4
7 90,5 – 100,5 12 1,03 dan 1,74 0,8485 dan 0,9591 0,1106 8,85 8,85 1,12
  Jumlah 80           5,98
Langkah mencari khi kuadrat
 

 
Mencari nilai

Selanjutnya lihat pada tabel khi kuadrat sehingga diperoleh

Dari tabel distribusi dengan derajat bebas v = 6 – 3 = 3 didperoleh 7,81. Karena maka
diterima. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai