Saripudin, M.Pd.
Kemiringan (Skewness)
• Pengukuran skewness digunakan untuk
mengetahui simetris atau tidaknya kurva
distribusi frekuensi pada nilai-nilai pusatnya.
• Skewness adalah derajat kesetangkupan
(derajat simetris) dari suatu distribusi.
• Kemiringan suatu distribusi didefinisikan sebagai:
E X
3
3
» Ket. E= 1/n
X= data ke I
μ = rata-rata
σ = simpangan baku
Kemiringan (Skewness)
• Suatu distribusi yang setangkup, seperti distribusi normal dan t, mempunyai
koefisien kemiringan = 0, sedangkan bila koefisien kemiringan positif menyatakan
distribusi yang “miring ke kiri” sehingga bagian kiri berisi lebih banyak data dari
bagian kanan, dan sebaliknya.
• Apabila suatu distribusi memiliki bentuk
simetris, maka X=Md=Mod
• Jika distribusi frekeunsi tidak simetris, maka:
X≠Md ≠Mod
Untuk mengetahui konsentarasi distribusi ke aah
kanan atau kiri, dapat menggunakan koefisien
kemencengan pearson (Coefisient Skewness
Pearson)
Koefisien kemencengan pearson
(Coefisient Skewness Pearson)
• Dirumuskan:
Ket:
Sk= Koefisien kecondongan pearson
= Rata-rata
Mod= modus
S= standar deviasi
Secara empiris di dapat hubungan antara nilai pusat yaitu:
Maka besarnya
Kesimpulannya , jika α3>0 maka kurva distribusinya akan menceng ke kanan dan
Sebaliknya jika α3<0 maka kurva distribusinya akan menceng ke kiri.
Dari hasil perhitungan di atas di dapat bahwa α3>0 maka kurva distribusinya akan
menceng ke kanan
Soal 2
• Dalam ujian negara diperoleh data sebagai
berikut:
Skor Ujian Frekuensi
20-29 4
30-39 48
40-49 117
50-59 235
60-69 140
70-79 39
80-89 10
90-9 7
K ( x)
E X
4
4
Kelancipan (Kurtosis)
• Bila nilai kurtosis positif maka distribusinya memiliki puncak yang lebih lancip
dibandingkan dengan distribusi normal. Sedangkan bila negatif maka distribusinya
memiliki puncak yang lebih landai dibandingkan dengan distribusi normal.
• Ukuran keruncinga dirumuskan sebagai
berikut:
• Untuk data yang tidak dikelompokkan
• Untuk data yang dikelompokkan