Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ayu Indah Sari

Nim : 2005125425
Kelas : 6D. Pendidikan Matematika
Mata Kuliah : Penelitian Pembelajaran Matematika
Judul : Pengembangan LKPD Berbasis Problem Based Learning Untuk
Memfasilitasi Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Bilangan
Kelas VII

Latar Belakang Masalah


Pendidikan berfungsi dalam meningkatkan kemampuan, mendewasakan
sikap, serta kepribadian agar peserta didik dapat menjadi pribadi yang lebih
berintegrasi sehingga sangat dibutuhkan sebuah lembaga pendidikan yang mampu
mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas demi menyongsong
kemajuan bangsa dan tuntutan diabad ke 21. Pembelajaran abad 21 merupakan
pembelajaran yang mempersiapkan generasi abad 21 untuk menghadapi berbagai
tuntutan dan tantangan global kemampuan berpikir kritis merupakan satu diantara
kemampuan yang harus dimiliki peserta didik untuk dapat memecahkan berbagai
masalah (Effendi., et al 2021:2).
Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis sesuatu
berdasarkan data atau informasi yang tersedia dan menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap satu masalah yang penekanannya pada kuantitas,
ketepatgunaan, serta keragaman hasil jawaban artinya kemampuan berpikir kritis
sangat diperlukan oleh peserta didik baik disekolah maupun dalam kehidupan
sehari-hari serta dapat membantu peserta didik agar lebih baik dalam menilai dan
mengambil keputusan (Weli, 2021:4). Pendapat tersebut diperkuat oleh Damayanti
et al., (2022:1029), kemampuan berpikir kritis adalah proses kognitif peserta
didik dalam menganalisis secara sistematis dan spesifik masalah yang
dihadapi, membedakan masalah tersebut secara cermat dan teliti, serta
mengidentifikasi dan mengkaji informasi guna merencanakan strategi pemecahan
masalah.
Matematika merupakan mata pelajaran yang mengandung berbagai
kebutuhan hidup, salah satunya adalah sarana pendidikan. Matematika sebagai
sarana pendidikan berperan dalam aktivitas manusia yang diperoleh dari proses
berpikir. Tujuan matematika bukan hanya membuat peserta didik mampu
memanfaatkan matematika secara teoritis namun juga aplikatif, mempunyai
kemampuan bernalar yang logis dan kritis dalam pemecahan masalah (Effendi, et
al., 20221:2).
Kurikulum 2013 sudah menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam
pembelajarannya. Salah satu materi yang dipelajari pada mata pelajaran
Matematika kelas VII dalam Kurikulum 2013 yaitu materi bilangan. Materi
bilangan merupakan materi penting dalam matematika untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan sehari-hari (Yulia et al.,2018:64). Bilangan merupakan
suatu konsep dalam matematika yang digunakan untuk menghitung dan mengukur.
Materi bilangan diajarkan kepada peserta didik disetiap jenjang pendidikan dengan
tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Pada jenjang Sekolah Menengah Pertama
(SMP), materi bilangan terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan (Yopa
2022:17). Salah satu kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa pada materi
bilangan adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan operasi hitung
bilangan bulat yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian
menggunakan sifat-sifat yang berlaku seperti sifat komutatif, asosiatif, dan
distributive (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
2017:11-33).
Hasil pra survei sumber belajar yang dilakukan di beberapa Sekolah
Menengah Pertama (SMP) menunjukkan bahwa sumber belajar yang digunakan
oleh peserta didik untuk mempelajari materi bilangan di sekolah belum bervariasi
masih berupa buku cetak, siswa merasa kesulitan dalam mempelajari materi
bilangan dari buku cetak yang digunakan guru, peserta didik membutuhkan sumber
belajar yang dapat digunakan pada materi bilangan secara lebih mudah dan
menarik. Agar peserta didik dapat memahami materi bilangan secara mudah dan
menarik diperlukan sumber belajar seperti LKPD.
LKPD merupakan lembar kegiatan peserta didik yang berisi informasi,
perintah, atau instruksi dari guru kepada peserta didik untuk mengerjakan suatu
kegiatan belajar dalam bentuk kerja, praktek atau dalam bentuk penerapan hasil
belajar untuk mencapai suatu tujuan. LKPD dapat membantu guru dalam
mengarahkan peserta didik untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui
aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok belajar yang sudah ditetapkan oleh guru
(Weli 2021:2).
Model pembelajaran yang mendukung dalam proses berpikir kritis terhadap
materi bilangan ialah model Problem Based Learning (PBL). Problem Based
Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang merubah paradigma belajar
dari berpusat pada guru (teacher center) menjadi pembelajaran yang berpusat pada
siswa (students center). Problem Based Learning dalam pembelajaran berawal dari
masalah yang telah dipilih sehingga peserta didik tidak saja mempelajari konsep
yang memiliki hubungan dengan masalah dan metode ilmiah yang digunakan dalam
pemecahan masalah tetapi juga menjadi landasan dalam pembentukan karakter
peserta didik, karena itulah Problem Based Learning merupakan salah satu model
pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013. Dengan menggunakan model
Problem Based Learning diharapkan pembelajaran akan lebih bermakna dan
bermamfaat bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari (Effendi., et al
2021:922).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengembangkan LKPD
berbasis problem based learning untuk memfasilitasi kemampuan berpikir kritis
pada Materi bilangan kelas VII.

Anda mungkin juga menyukai