Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

STATISTIK II
DOSENN: Ir. Maswarni, M.M

DISUSUN OLEH :
PIKA NURLELA
(161010550957)
TUGAS

UJI NORMALITAS

1. UJI KUADRAT (DATA BERKELOMPOK)


2. UJI LILLIEFORS (DATA TUNGGAL)

Jelaskan, berikan contoh soal dan penyelesaiannya!


UJI NORMALITAS

A. Uji Normalitas – Chi Kuadrat ( X2)

Uji normalitas dengan menggunakan uji Chi Kuadrat disebut juga Uji
Goodness of Fit. Menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data
observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan. Uji normalitas datanya disajikan
secara berkelompok. Data berbentuk nominal atau ordinal.
Ciri-Ciri Distribusi Chi Kuadrat
Selalu positif
df = k – 1, dimana k adalah jumlah kategori (variabel). Jadi bentuk distribusi chi-
kuadrat tidak ditentukan banyaknya sampel, melainkan banyaknya derajat bebas.
Bentuk distribusi chi-kuadrat menjulur positif. Semakin besar derajat bebas,
semakin mendekati distribusi normal. Rumus umum :
Keterangan :
Oi = frekuensi hasil pengamatan pada klasifikasi ke-i
Ei = frekuensi yang diharapkan pada klasifikasi ke-i
X2 = Nilai Chi-Kuadrat

Uji normalitas dengan menggunakan Chi-Kuadrat dapat dilakukan dengan langkah-


langkah sebagai berikut :
1. Mencari nilai terbesar dan terkecil
2. Mencari nilai rentang
3. Mencari banyak kelas
4. Mencari panjang kelas interval (i)
5. Membuat tabel distribusi frekuensi
6. Mencari rata-rata (mean)
7. Mencari simpangan baku (standar deviasi)
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara sebagai berikut :

Menentukan batas kelas, yaitu ujung bawah kelas interval dikurangi 0.5 dan kemudian ujung
atas kelas interval ditambah 0.5
Mencari nilai Z menggunakan batas bawah dan batas atas kelas interval dengan rumus:

Mencari luas 0-Z dari Tabel Kurva Normal dari 0-Z dengan menggunakan Z hitung.
Mencari selisih luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan nilai-nilai 0-Z tepi bawah
dengan tepi atas.
9. Mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan
jumlah responden.
10. Mencari Chi-Kuadrat hitung

1. Membandingkan nilai X2 hitung dengan X2 tabel


Kriteria:
Jika X2 hitung < X2 tabel maka H0 diterima dan untuk hal lainnya H0 ditolak.
Contoh :
Akan diuji normalitas untuk data Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 407 Jepara pada Materi Bangun Ruang. Apakah data
tersebut berdistribusi normal? Datanya adalah sebagai berikut :
No. X No. X. No. X No. X No. X
1. 58 16. 51 31. 57 46. 72 61. 78
2. 57 17. 65 32. 51 47. 78 62. 71
3. 57 18. 85 33. 52 48. 66 63. 45
4. 51 19. 72 34. 51 49. 48 64. 50
5. 51 20. 78 35. 65 50. 71
6. 52 21. 58 36. 78 51. 78
7. 71 22. 59 37. 71 52. 70
8. 79 23. 58 38. 71 53. 65
9. 72 24. 64 39. 64 54. 37
10. 75 25. 64 40. 58 55. 58
11. 58 26. 58 41. 50 56. 50
12. 62 27. 71 42. 44 57. 50
13. 57 28. 64 43. 58 58. 58
14. 57 29. 78 44. 48 59. 48
15. 57 30. 78 45. 65 60. 67
Jawab :
Hipotesis :
H0 : data pada sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : data pada sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Langkah pengujiannya sebagai berikut :


1. Mencari nilai terbesar terbesar dan terkecil
Nilai terbesar = 85
Nilai terkecil = 37
2. Mencari nilai rentang (R)
R = skor terbesar – skor terkecil
R = 85 – 37
= 58
3. Mencari banyak kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n
BK = 1 + 3,3 log 64
BK = 1 + 3,3 (1,81)
BK = 1 + 3,3 (1,81)
BK = 1 + 5,973
BK = 6,973 dibulatkan menjadi 7
4. Mencari nilai panjang kelas (i)
1. Membuat tabel distribusi frekuensi

No Kelas f Nilai Tengah


Interval (xi)
1. 37 - 44 2 40,5
2. 45 - 52 15 48,5
3. 53 - 60 16 56,5
4. 61 - 68 11 64,5
5. 69 - 76 11 72,5
6. 77 - 84 8 80,5
7. 85 - 92 1 88,5
jumlah 64

2. Mencari rata-rata (mean)

3. Mencari simpangan baku (standar deviasi)


No. Kelas Interval
1. 37-44 2 40,5 -21,25 451,5625 903,125
2. 45-52 15 48,5 -13,25 175,5625 2633,4375
3. 53-60 16 56,5 -5,25 27,5625 441
4. 61-68 11 64,5 2,75 7,5625 83,1875
5. 69-76 11 72,5 10,75 115,5625 1271,1875
6. 77-84 8 80,5 18,75 351,5625 2812,5
7. 85-92 1 88,5 26,75 715,5625 715,5625
64 8860
1. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara sebagai berikut :
1) Menentukan Tepi Bawah dan Tepi Atas Kelas Intervalt :
No Kelas Batas Batas atas
Interval bawah kelas kelas
1. 37 - 44 36,5 44,5
2. 45 - 52 44,5 52,5
3. 53 - 60 52,5 60,5
4. 61 - 68 60,5 68,5
5. 69 - 76 68,5 76,5
6. 77 - 84 76,5 84,5
7. 85 - 92 84,5 92,5

2) Mencari nilai Z menggunakan Tepi Bawah dan Tepi Atas Kelas Interval
3). Mencari selisih luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan nilai-nilai
0-Z tepi bawah dengan tepi atas

1. Mencari frekuensi yang diharapkan dengan cara mengalikan selisih luas tiap interval dengan
jumlah responden (n = 64)
Selisih Luas 0-Z Ei

0,0569 3,64

0,1442 9,23

0,2385 15,26

0,2595 16,61

0,1768 11,32

0,0801 5,13

0,0226 1,45

Frekuensi yang Diharapkan (Ei) dari Hasil Pengamatan (Oi) untuk Variabel
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 407 Jepara
pada Materi Bangun Ruang

1. Mencari Chi-Kuadrat hitung


1. Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel
Dengan membandingkan X2 hitung dengan nilai X2 tabel untuk alpha =0,05 dan
derajad kebebasan (dk) = k – 1 = 7 – 1 = 6, maka dicari pada tabel Chi-Kuadrat didapat
X2tabel = 12,6 dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika X2 hitung X2 tabel, artinya distribusi data tidak normal
Jika X2 hitung < X2 , artinya data berdistribusi normal.
Ternyata X2 hitung < X2,atau 8,077 < 12,6 , maka H0 diterima. Jadi, data Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 407 Jepara pada Materi
Bangun Ruang adalah berdistribusi normal. Sehingga, analisis uji selanjutnya dapat
dilanjutkan.
Kurva daerah penerimaan H0
B. UJI LILIEFORS (DATA TUNGGAL)
Uji liliefors digunakan untuk menguji apakah data itu berdistribusi normal atau tidak.
Tedapat persyaratan untuk menggunakan mettode liliefors ini, yaitu:
1. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif).
2. Data tunggal atau belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi.
3. Dapat untuk n besar maupun n kecil.

HIPOTESIS UJI :

H0 : Data populasi berdistribusi normal


H1 : Data populasi berdstribusi tidak normal

SIGNIFIKANSI UJI :
nilai terbesar | F(zi) - S(zi) | dibandingkan dengan nilai tabel
Lilliefors.
· Jika Lhitung < Ltabel liliefors , maka :
§ Ho diterima
§ H1 ditolak.
· Jika Lhitung > Ltabel liliefors , maka :
§ Ho ditolak
§ H1 diterima
F(Zi) = P(Zi ≤ Ztabel (peluang)

S(Zi) = proporsi Z1 , Z2 , Z3 , Z4 , ... Zn yang ≤ Zi .

Lhitung = | F(zi) - S(zi) |

Ltabel liliefors = dilihat pada tabel liliefors


TABEL NILAI KRITIS L UNTUK UJI LILIEFORS :

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN :
Contoh : misalkan sampel dengan data : 23, 27, 33, 40, 48, 48, 57, 59, 62, 68, 69, 70
telah diambil dari sebuah opulasi.
Hipotesis Uji :
H0 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1 = Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.

4. Urutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar lalu cari rata-rata, simpangan baku (standar
deviasi) dari sampel data.
7. Mencari (Ztabel ) pada tabel distribusi normal

Anda mungkin juga menyukai