PENDAHULUAAN
genetik, cara nya adalah dengan seleksidan sistem persilanagan. Sifat yang
dan sifat kualitatif. Sifat kuantitatif adalah sifat atau karakter pada indifidu yang
dapat diukur dan ditimbang. Sifat ini di eksperesikan oleh banyak gen yang
Beberapa sifat yang diwariskan dari tatua ke generasi anak antara lain, berat telur
arti penting, karna berhubungan dangan biaya dan waktu hewan tersebut masih
pengamatan pada pergantian dan keterasahan gigi sari, wawancara dengan pemilik
ternak, recording, mengamati saat jatuhnya tali pusar dan munculnya cincin
tubuh ternak serta konformasi tubuh yang ideal. Ternak yang dinilai harus sehat
sesuai daegan jenis dan bangsanya, bagus ukuran tubuh, seluruh bagian tubuh
harus berpadu dengan rata, harus feminim dan tidak kasar . Dengan demikian, kita
dapat menentukan perbandingan antara kondisi ternak yang ideal dan kondisi
ternak yang akan kita nilai. Bagian-bagian tubuh ternak yang mendekati kondisi
terlihat dari segi penampilannya saja dan kadang-kadang terdapat hal yang oleh
peternak di anggap sangat penting, akan tetapi ahli genetika berpendapat bahwa
perkembanbiakan atau produksi. Oleh karna itu, dalam penentuan seleksi ternak
sebaiknya kedua cara penilaiaan digunakan. Jadi selalu ternak tersebut mempuyai
kelompok ternak.
II. TINJAUAN PUSTAKA
pada generasi selanjutnya jika terdapat dua kekuatan. Kedua kekuatan itu adalah
dengan mudah. Nilai pemiliaan ternak tatua sangat menetukan nilai pemuliaan dan
performa anaknya. Nilai pemuliaan dapat menjadi dasar dalam melakukan seleksi
dengan memilih ternak yang nilai pemuliaannya paling tinggi untuk dijadikan
tatua (Bourdon,1997).
gunakan sebagai bibit yabg menghasilkan generasi yang akan datang. Utamanya
kecepatan pertumbuhan , bobot lahir ,produksi susu dan bobot badan. Sifat-sifat
heritabilitasnya (Falconer,1972).
Ternak yang terpilih akan memiliki nilai rerata performa yang lebih
hanya yang bersifat genetik saja yaitu sebesar angka pewarisannya (heritability).
evaluasi ternak motode seleksi dan perkawinan, metode seleksi dan perkawinan .
Repitabilitas yaitu penampilan sifat yang sama pada waktu berbeda dari
induk yang sama panjang hidupnya. Repitabilitas dapat digunakan untuk menduga
sifat individu dimasa mendatang. Cara lain menduga nilai Repitabilitas adalah
dengan memakai hewan kembar identik asal satu telur hewan yang kembar identik
memiliki genotip yang sama sehingga perbedaan dalam sifat peroduksi dianatara
Diferensial seleksi pada ternak kelompok besar akan lebih tinggi dari
kekerabatan dekat.
meningkatkan homozigositas
Sifat kuantitatif adalah sifat yang dapat diukur, misalnya produksi susus,
bobot badan dan produksi telur. Sifat ini di pengaruhi banyak gena (polygen)
Sifat kualitatif adalah sifat yang tidak dapat di ukur, tapi bisa di
kelompokan, misalnya warna bulu, tanduk. Sifat ini sedikit/ tidak dipengaruhi
lingkungan dan biasanya dikontrol olehsatu atau dua pasang gena saja.
pentinguntuk tujuan tertentu secara subjektif. Judging terdiri atas tga langkah
berdasarkan sifat-sifat yang tampak. Cara memilih bibit hampir sama saja dengan
seleksi untuk tujuan produksi. Seleksi ini berdasarkan visual ini bisa disebut
(Harjosubroto,1994).
III. METODE PERAKTIKUM
buku, pulpen dan lain sebagainya. Adapun bahan yang di gunakan iyalah domba
atau kambing.
ternak
Mengukur tinggi pundak dengan cara mengukur tegak lurus dari bawah
4.1 Hasil
A. Hasil Pengukuran
4.2 Pembahasan
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dalam mengukur bagian tubuh ternak dapat digunakan tiga buah alat
yaitu; meteran, timbangan dan tongkat ukur. Ketiga alat ini memiliki cara
pengukuran yang berbeda.
Pengukuran tubuh dilakukan sebanyak 5 kali dengan hasil pengukuran
yang tidak jauh berbeda, Adanya perbedaan hasil pengukuran disebapkan
ketidak tepatan dalam pengukuran ataupun karna kondisi ternak yang
banyak bergerak sehingga menyulitkan dalam pengukuran.
5.2 Saran
Adapun saran dari peraktikum ini sebaiknya dalam peraktikan
memperhatikan alat dan bahan yang digunakan terutama pada alat. Karna dengan
adanya alat yang cukup memadai munkin praktikan akan berjalan dengan lancar
dan juga tidak memakan waktu yang lama.
DAFTAR ISI
Hal:
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................I
KATA PENGANTAR.......................................................................................II
DAFTAR ISI......................................................................................................III
I. PENDAHULUAN
4.1 Hasil................................................................................................................14
4.2 Pembahasan.....................................................................................................15
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................................17
5.2 Saran...............................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karna
atas izin rahmat dan karuiaNya hingga kami dari kelompok lima dapat
menyelesaikan pembuata laporan ini yang dan tak lupa pula kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu s dalam proses pembuatan laporan ini.
Tentu saja kami menyadari dalam pembuatan laporan ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karna itu kami dari kelompok lima mengharapka
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan dari laporan
ini.
Semoga dengan adanya laporan ini bisah menambah ilmu dan wawasan kita
semua khususnya di bidang peternakan
Penulis
Di susun oleh:
Hijra
Sunarti
Aldy. ky latoana
Rifaldi
Moh. Nofan
Kusnadi
DAFTAR PUSTAKA
Bourdon. R. M. 1997. Understanding Animal
http://demarepeka.wordpress.com /2011/07/14/.