Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu cara untuk menghadapi kondisi ini pemerintah bisa
memberdayakan dan meningkatkan hasil pertanian dalam negeri khususnya
beras. Benih padi yang unggul dalam hal ini menjadi salah satu faktor yang
cukup penting, karena dengan menggunakan benih /
bibit padi unggul dapat meningkatkan hasil produksi pertanian. Untuk itu
diperlukan penyedia/produsen benih padi yang dapat menyediakan benih
yang

terus

menerus,

guna

mendukung

peran

pemerintah

dalam

mengusahakan benih yang bermutu tinggi.


Berkaca pada permasalahan tersebut, maka dirasa perlu dilakuakn
praktikum lapang ke perusahan produsen benih untuk mengetahui lebih
dalam terkait usaha produksi dan sertifikasi benih. Harapannya, pelaksanaan
tersebut mampu menambah khazanah pengetahuan yang mampu dijadikan
referensi lanjutan. PT Sang Hyang Seri (Persero) atau disingkat PT SHS
adalah salah satu produsen benih terbesar di Asean. PT SHS memiliki mitra
strategis sebagai investor sekaligus pasar (off farm) dan petani plasma
sebagai pelaksana lapang
Praktek lapang merupakan kegiatan kampus yang wajib untuk
dilaksanakan karena dengan adanya praktek lapang semua mahasiswa
dapat mengenal budidaya tanaman pangan maupun holtikultura khususnya
padi yang lebih difokuskan pada pengolahan lahan, pemupukan, dan
pemeliharaan , dan teknik panen. Sehingga mampu mengenbangkan teknik
budidaya yang efektip dan efisian serta mendapatkan produktipitas yang
optimum.
Dalam

kegiatan

praktek

lapang

mahasiswa

STPP

BOGOR

diutamakan pada tanaman pangan yaitu padi dari proses penanganan pasca
panen dari gabah menjadi benih padi. Praktek ini bertempat di Provinsi Jawa
Barat, Kabupaten Subang yang bertempat didaerah Sukamandi-Subang.
Disana banyak terdapat sentra pertanian terutama Pembenihan tanaman
Padi .

Dalam kunjungan praktek lapang ini mahasiswa mengunjungi suatu


lembaga produksi benih padi yaitu PT.Sang Hyang Seri yang merupakan
sentra produksi benih terbesar di ASEAN. Yang terletak di Sukamandi,
Subang, Jawa Barat, sekitar 20 km dari Cikampek ke arah Cirebon.
1.2 Tujuan
Kegiatan

praktikum

lapangan

ini

memiliki

beberapa

tujuan

diantaranya adalah :
1. Mahasiswa mendapatkan informasi mengenai proses Kemitraan yang
terdapat di PT. Sang Hyang Seri
2. Mahasiswa mampu memahami

dan

meningkatkan

prinsip-prinsip

Kemitraan Agribisnis dalam kegiatan penyuluhan Pertanian atau pn


pengembangan masyarakat.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari penyusunan Laporan Praktek Lapang adalah
untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman diluar kampus, serta
sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir (skripsi). Disamping itu
juga untuk dapat membantu mahasiswa untuk belajar membudidayakan
tanaman yang baik.

BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
2.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 25
Agustus 2016

di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) yang

berlokasikan di Sukamandi-Subang Provinsi Jawa Barat.


2.2 Metode Pelaksanaan
Metode yang digunakan dalam kegiatan praktikum adalah sebagai
berikut :
1. Wawancara
2. Observasi / Pengamatan
3. Diskusi
2.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah HP Android, Alat Tulis, dan
Laptop
2.4 Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan meliputi seluruh mahasiswa tingkat 1 Semester 2
yang berjumlah 90 orang dengan jumlah putri 45 Orang dan Putra 45 Orang.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Profil PT. Sang Hyang Seri
1.Sejarah Singkat PT. Sang Hyang Seri
PT. Sang Hyang Seri (Persero) berdiri pada tahun 1971 Melalui
Peraturan Pemerintah No.22 Tahun 1971 dengan status PERUM
(Perusahaan Umum) di Sukamandi Subang, Provinsi Jawa Barat. Pada
than 1995 statusnya berubah menjadi perusahaan persero. SHS
merupakan BUMN yang memproduksi benih padi, jagung, kacangkacangan dan sayuran. Kapasitas produksi benih SHS sekitar 25.000 ton
per tahun diantaranya fasilats baru berkapasitas 10.000 ton per tahun
dengan sistem IRSPP (Integrated Rice Seed Processing Plant). Fasilitas
produksi ini merupakan fasilitas terintergrasi dengan laboratorium basah
dan kering yang terletak di Sukamandi, Subang, Jawa Barat yang mulai
dipergunakan pada tahun 2008. SHS memproduksi benih padi unggul
(konvensional) kelas SS maupun ES dengan jumlah varietas sebanyak 25
buah.
Sementara itu untuk benih jagung SHS memproduksi jenis
komposit terdiri dari 2 varietas jagung bersari bebas dan 2 varietas jenis
hibrida hasil kerja sama dengan mitra luar negeri. Disamping itu dihasilkan
juga 2 varietas hibrida dan 5 varietas jagung manis bekerja sama dengan
mitra dalam negeri. SHS juga memproduksi benih tanaman pangan lainnya
yakni kacang- kacangan meliputi benih kedelai dengan 5 varietas kelas
benih ES/NS dan memproduksi serta memasarkan benih kacang hijau dan
kacang tanah.
Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang
pertanian, khususnya dalam penyediaan benih. Selain perbenihan PT Sang
Hyang Seri (PERSERO) ini juga bergerak dalam penyediaan produksi
pertanian, pengolahan hasil pertanian serta penelitian dan pengembangan.
memiliki enam (6) kantor cabang regional yang berada di seluruh
Indonesia, diantaranya kantor regional 1 yang terletak di Sukamandi, Jawa
Barat, kantor regional 2 yang terletak di daerah Solo, Jawa Tengah, kantor
regional 3 di daerah Malang, Jawa Timur, kantor regional 4 di daerah
Medan, Sumatera Utara, kantor regional 5 di daerah Lampung, dan kantor

regional 6 di daerah pangkajene, Sulawesi selatan. Kepemilikan saham


sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia, PT yang awal nya
dari sebuah perusahaan asing inggris Pemanukan & Tjiasem Lands tahun
1940,

kemudian

dinasionalisasi

pada

tahun

1957

oleh

yayasan

pembangunan daerah Jawa Barat (YPDB), PT Sang Hyang Seri dibentuk


berdasarkan PP No 22 Tahun 1971, yang disempurnakan dengan PP No
18 Tahun 1985 kemudian berdasarkan PP No 18 Tahun 1995, didirikanlah
PT Sang Hyang Seri. apasitas produksi benih SHS sekitar 25.000 ton per
tahun diantaranya fasilats baru berkapasitas 10.000 ton per tahun dengan
sistem IRSPP (Integrated Rice Seed Processing Plant).
Fasilitas produksi ini merupakan fasilitas terintergrasi dengan
laboratorium basah dan kering yang terletak di Sukamandi, Subang, Jawa
Barat yang mulai dipergunakan pada tahun 2008. SHS memproduksi benih
padi unggul (konvensional) kelas SS maupun ES dengan jumlah varietas
sebanyak 25 buah. Beberapa varietas baru yang diproduksi SHS adalah
Fatmawati dan Gilirang. SHS juga melakukan pemurnian dan penjualan
benih padi varietas lokal unggulan. Selain memproduksi benih padi unggul
konvensional, SHS juga memproduksi benih padi hibrida yakni varietas
Makro dan Rokan.
PT Sang Hyang Seri atau SHS, telah menjalin kerja sama dengan
perusahaan perbenihan multinasional yaitu Shenzhen Boshi BioScience
(BOSHIMA) Co. Ltd. (China) dan Devgen (India) untuk memproduksi benih
padi hibrida. Hal ini untuk menghilangkan ketergantungan Indonesia pada
benih impor. Dari kerja sama ini, PT SHS akan mendapat pembagian
keuntungan menyangkut hak cipta, yaitu mendapat royalti 50 persen dari
setiap penjualan benih. Di sisi lain, produksi benih dilakukan di Indonesia
dan indukan benih tidak dibawa keluar dari Indonesia sehingga tidak
mengorbankan ketahanan pangan bangsa. Untuk mendukung kerja sama
itu, pada Oktober 2008 dibangun semacam Pusat Benih Hibrida IndonesiaChina di Karawang.
2.

Produksi Benih
Sebagai perusahaan perbenihan multinasional, dalam tindakan

produksi benihnya tentunya PT SHS memiliki bagian yang akan


meningkatkan atau setidaknya mempertahankan kualitas produk. Oleh

karena itu dibentuklah bidang Penelitian dan Pengembangan (Rsearch and


Development). Aktivitas penelitian dan pengembangan diarahkan kepada
penelitian terapan yang menunjang usaha pokok dan pengembangan
bisnis baru yang menguntungkan. Beberapa aktivitas yang dilaksanakan
antara lain Perbaikan varietas local spesifik, uji adaptasi varietas baru,
pembuatan padi varietas komposit (campur sari).
Untuk menunjang kinerja optimal, terdapat pula Pusat benih
Sumber.Dimana merupakan suatu unit usaha yang bergerak dalam bidang
produksi dan pemasaran benih sumber kelas benih dasar (BD) dan kelas
benih Pokok (BP) baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun institusi
lain yang memerlukan. Selain itu, terdapat pula Pusat Pemuliaan yang
ditujukan untuk menciptakan varietas unggul dan pengembangan untuk
mendapatkan benih unggul dan produk pertanian. Benih-benih yang
dihasilkan merupakan benih yang dipanen dari lahan milik PT SHS yang
bermitra dengan petani sebagai penggarap lahan. Dengan luas lahan
mencapai 3.150 hektar sawah irigasi teknis, PT SHS ini mampu
memproduksi benih dengan dukungan pabrik produksi dengan kapasitas
10.000 ton. Benih yang dihasilkan diantaranya adalah benih-benih tanaman
pangan, palawija dan tanaman hortikultura. Produk benih tanaman pangan
diantaranya benih sebar dengan dua kategori utama yaitu benih inbrida
dan benih hibrida.
Contoh benih hibrida yang diproduksi adalah Win 4 SHS. Roduksi
benih hibrida dilakukan melalui persilangan antara padi varietas Restorer
sebagai jantan dan CMS sebagai betina. Digunakannya Restorer sebagai
tetua benih hibrida karena restorer mempunyai daya gabung atau
penyerbukan pollen ke barietas lain cukup tinggi. Artinya varietas tersebut
mempunyai peluang besar untuk melakukan penyerbukan silang tidak
seperti varietas yang lain pada umumnya. Sedangkan digunakannya CMS
sebagai tetua betina lantaran stigma dari varietas ini sering berada diluar
sehingga mudah dihinggapi pollen dari restorer. Perakitan varietas seperti
langkah-langkah diatas biasanya dilakukan dengan menggunakan bantuan
Asam Giberilin yang membantu mengeluarkan leher malai pada varietas
CMS. Tindakan tersebut juga menggunakan kekuatan alam berupa
kecepatan hembusan angin. Selain itu, polinasi juga dapat dilakukan
secara manual dengan menggoyang-goyangkan bamboo atau tambah
6

pada tetua jantan sehingga pollen mampu mengalami polinasi. Dengan


cara semacam itu, rata-rata keberhasilan mencapai 30-35 %. Produksi
benih PT SHS meningkat pada tahun 2007 setelah dibukanya pabrik
produksi benih dengan kapasitas 10.000 ton. Proses yang dilakukan dalam
produksi benih meliputi pengeringan yang dilakukan dengan menggunakan
mesin pengering.
Dengan konsumsi solar sebanyak 60 liter perjam. Setelah proses
pengeringan selesai adalah melakukan sortasi atau pembersihan terhadap
kotoran-kotoran benih atau benih-benih yang tidak sesuai standar
kualifikasi misalnya bemjih yang terlalu kecil. Setelah proses sortasi
selesai, dilakukan tahap penilaian laboratorium untuk menentukan uji
sertifikasi. Penentuan uji sertifikasi dilakukan dengan mengambil sampel
untk kemudian dianalisi di laboratorium yang juga berada di dalam lokasi
atau gedung pabrik. Setelah selesai proses sertifikasi selanjutnya adalah
proses pengepakan atau packaging.
Pengepakan dilakukan dengan menggunakan mesin modern.
Pengepakan menggunakan plastic tebal yang sudah terdapat nama
varietas

serta

ketentuan

penanaman

atau

pedomannya.

Sebelum

dipasarkan terkadang benih-benih yang sudah diproduksi bisa disimpan di


gudang penyimpanan yang dimiliki PT SHS regional Sukamandi ataupun di
regional-regional cabang lainnya. Dalam melakukan suatu produksi benih
yang dilakukan di PT. SHS, sama seperti proses budidaya pada umumnya.
Mulai dari pengolahan tanah, persemaian , penanaman, pemeliharaan,
penyiangan, pengairan, pemupukan, pengendalian hama penyakit, roguing,
pemanenan baru kemudian dilakukan proses pengolahan benih. Dalam
melakukan suatu usaha budidaya permasalahan hama dan penyakit tidak
dapat dipisahkan, oleh karennya diperlukan adanya pengendalian hama
dan penyakit. Karena ini bertujuan untuk produksi benih ada langkah yang
tidak dilakukan oleh petani pada umumnya yaitu roughing. Roughing
adalahproses penyeleksian terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya
campuran varietas lain. Setelah proses itu semua dilakukan saatlah waktu
panen, panen dilakukan menggunakan tenaga manusia untuk menjaga
agar kualitas rontokannya lebih baik.. Dalam melakukan pemanenan
penyimpanan benih dilahan tidak boleh lebid dari 2x 24 jam serta harus
terlindungi oleh hujan.PT SHS memiliki beberapa pabrik pengolahan benih
7

yaitu pabrik besar maupun pabrik kecil dan pabrik OECF. Alur pengolahan
benih

dimulai

dari

penerimaan

calon

benih,

pengeringan

benih,

pembersihan, penyimpanan,pengujian, pengemasan,pengendalian hama


gudang. Benih hasil panen diangkut dengan alat pengangkut menuju pabrik
dan timbang terlebih dahulu. Sebagai calon benih, benih harus memiliki
data yang jelas dari mana hasil panen tersebut berasal dan mengetahui
berat dilapangnya. Setelah calon benih didapat, proses selanjutnya adalah
pengeringan, Dalam melakukan pengeringan digunakan dua metode yaiitu
dengan menggunakan matahari langsung atau menggunakan Box Dryer.
Untuk menjaga kemurnian benih yang tadi di jemur, dilakukan pembersihan
tujuannya untuk membuang benih spesies lain. Alat yang digunakan adalah
(Air Screen Cleaner). Alat ini terdiri dari du bagian penting yaitu Screen dan
Blower. Kemudian akan disimpan didalam karung-karung untuk masa
dormansi.

Setelah

masa

dormansi

lewat

mulai

pada

tahap

pengemasan.Dalam pengemasan ada beberapa factor yang harus


diperhatikan antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.

Pengemasan dilakukan dengan rapi dan kuat,


Pemsangan label sertifikasi harus benar,
Mutu benih yang dikemas harus baik,
Timbangan harus dikalibrasi terlebih dahulu,
Data identitas benih harus sesuai dengan yang sebenarnya.
Setelah dikemas diadakan uji laboratorium untuk menguji beberapa
indicator

antara

benih,pengujian

lain
daya

pengujian
dan

kadar

tumbuh

air,

pengujian

benih. Apabila

telah

kemurnian
lulus

uji

laboratorium maka benih tersebut dapat dilpasarkan.

3. Sertifikasi Benih
Sebagai perusahaan benih skala nasional bahkan Asia Tenggara, PT
SHS memiliki Standar kualifikasi manajemen mutu. Terbukti dengan
diraihnya ISO 9001 yang merupakan sertifikasi terhadap manajemen mutu
yang dilakukan PT SHS, maka PT SHS mempunyai kewenangan untuk
melakukan sertifikasi benih sendiri tanpa harus menyerahkan kepada Balai
Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB).
Akreditasi atau sertifikasi pelabelan benih lembaga Sertifikasi
Sistem Mutu (LSSM) berkewenangan memberikan sertifikasi terhadap
semua kelas benih (FS, SS, ES, level) dan variety maintenance, sampai
dengan ES (Seed Stream) dan variety maintenance sejak tahun 2007.

Sebagai landasan penentuan sertifikasi benih yang dilakukan PT SHS adalah


dengan manajemen pengawasan terhadap tiga fase pertumbuhan tanaman.
Yaitu fase vegetatif, fase pembungaan dan fase pemasakan.

3.2 Identifikasi Perusahaan


Organisai Agribisnis yang diamati adalah berbentuk PT dengan
Visi dan Misi serta sasaran tujun organisasi agribisnis adalah sebagai berikut :
1. Visi
Visi dari perusahaan adalah Menjadi Perusahaan Agroindustri Benih

Nasional Kelas Dunia"


2. Misi
Misi dari perusahaan adalah "Menghasilkan produk agroindustri

bermutu melalui pemanfaatan sumber daya perusahaan secara


efisien dan efektif untuk memberikan manfaat optimal bagi
stakeholder"
3.

Sasaran Tujuan adalah masyarakat petani pembudaya padi dan


mengembangkan suatu inovasi terbaru dari tanaman untuk dapat menjadi
suatu ungggulan benih padi yang dapat menambah produksi padi di
Indonesia mencapai Swasembada, dengan salah satu penerapan teknlogi
yaitu Sistem Penanaman padi Jajar Legowo
Dalam pelaksanaan usaha perusahaan ini menerapkan fungsi
fungsi management mulai dari Perencanaan hingga ke pengawasan serta
pengendalian usaha yang sudah berjalan cukup baik. Dengan Jumlah
Pegawai yang banyak dan berbagai bidang kerja yang harus dikendalikan
maka sudah tergolong baik hingga pantas bila termasuk pada Usaha
Produksi Benih terbesar di ASEAN selama Periodenya.
Penerapan prinsip-prinsip managementnya sudah berjalan cukup
baik dari berbagai kmponen yang adadan dari sisi pengendalian berjalan
dengan baik, dari banyaknya prinsip yang ada perusahaan ini terbiang
cukup berkomitmen pada prinsip yang telah ditetapkan sebelunya,
mengingat perusahaan ini sudah berdiri cukup lama mulai dari saat
kepemilikan Inggris hingga zaman reformasi. Suatu perusahaan yang
baik tak jauh dari kepemimpinan yang handal, perusahaan sudah
mengganti beberapa kali pemimpin beserta dengan seluruh perangkat
yang ada dengan menerapkan prinsip demokrasi dan musyawarah
9

bersama sehingga setiap komponen atauperangkat jabatan yang ada


dapat berjalan dengan baik karena telah ditentukan secara bersama
tanpa sepihak. Perusahaan ini telah mengalami berbagai perubahan dari
sejak dulu hingga sekarang dan berbagai kegiatan telah dilaksanakan, hal
tesebut tidak lepas dari keputusan yang ditetapkan oleh direktur/pimpinan
saha yang menjadi kebijakan yang harus dilaksanakan dengan
menimbang berbagai hal yang ada agar keputusan dapat diterima.
Perusahaan Sang Hyang Seri ini merupakan perusahaan yang
berkaitan dengan pemerintah sehingga sebagian modal besar berasal
dari pemeritah sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 22 Tahun
2006 mengenai Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik
Indonesia Kedalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Sang
Hyang Seri. Modal yang didapat digunakan sebagai tambahan bagi
saham yang dimiliki agar dapat dikembangkan dan proses produksi terus
berjalan dengan lancar. Sebagai pemasok Benih Padi

Terbasar yang

sudar Terertifikat dan Bermut perusahaan ini banyak mendapatkan


tawaran baik dari DalamNegeri maupun Luar Negeri utuk dapat
memasarkan Benih tersebut. Dalam Setiap Produksi tidak banyak
Varietas Padi yang dihasilkan karena terbatasnya Alat dan Waktu yanag
diperlukan, hingga perusahaan ini memproduksi benih yang tentunya laku
dipasaran dan memiliki banyak peminat.
Permasalahan yang kini tengah dihadapi Perusahaan adalah
Masalah Penyelewengan Benih padi hingga milyaran Rupiah yang
dilakukan oleh beberapa oknum dalam Perusahaannya sehingga
menyebabkan perusahaan Bangkrut. Sebagai perusahaan yang berkaitan
dengan pemerintah tentu bila ada penyelewengan seperti itu akan ada
sanksi. Adapun permasalahan lain yang menjadi hambatan usaha
perusahaan adalah adanya pencurian beberapa komponen ringan alat
produksi benih yang berada diluar ruangan seperti pada alat pengeringan
Benih padi. Banyak komponen yang dicuri yang harganya mencapai
puluhan juta. Hal ini yang membuat perusahaan mengalami penurunan
produksi hingga sudah 2 tahunan perusahaan kurang dalam menjalin
kemitraan dengan perusahaan lain.
Untuk mengatasi permasalahan

tersebut

perusahaan

ini

menggalang dana dari hasil pemasaran da lain sebagainya.Solusi


tersebut belum dapat diterima informasinya secara jelas hinggamasih

10

simpangsiur. Bukan hanya komoditas benih padi yang diproduksi namun


beberapa tanaman Hortikultura seperti Kangkung, Bayam, Rempah juga
dibudidayakan dan dijual/ dipasarkan. Ruang Lingkup Kerja Produksi
berdekatan atau masih dalam satu komplek sehingga mudah dalam
pengendaliannya dan Masyarakat juga berperan aktif dalam kegiatan ang
diselenggarakan oleh perusahaan.

11

BAB IV
PENUTUP
4.1

Kesimpulan
Bersadarkan pembahasan diaas bahwa PT.Sang Hang Seri yang berlokasi
di Sukamand-Subang termasuk kedalam salah satu Organisasi Agribisnis
yang berkembang dengan baik mulai dari penerapan prinsip-prinsip
management hingga pada fungsi managemantnya secara keseluruhan
berjalan dengan baik, namun untuk sekarang PT. Sang Hyang Seri tengah
mengalami Penurunan Produksi Usaha dikarenakan beberapa masalah
yang sedang dihadapi seperti pencurian beberapa komponen mesin hingga
terjeratnya korupsi Benih Negara. Hal tersebut sedang disikapi oleh pihak
perusahaan hingga perusahaan dapat berjalan stabil kembali.

4.2

Saran
Dalam Kegiatan Praktikum Lapangan sebaiknya di persiapkan dengan baik
baik itu materi maupun Prakteknya agar Materi yang diberikan di lapangan
sesuai dengan penugasan dosen berupa pertanyaan yang diberikan
kepada Mahasiswa.

12

DAFTAR PUSTAKA

http://dokumen.tips/documents/laporan-kunjungan-lap-shs.html
Hasil wawancara Mahasiswa

13

Anda mungkin juga menyukai