Anda di halaman 1dari 18

I.

Profil Perusahaan
I.1 Data Perusahaan
• Nama Perusahaan : CV. Drago Sejahtera
• Bidang Usaha :Agronomi dan agroindustri sebagai pembudidaya dan supplier
komoditas buah naga segar.
• Jenis Produk : Buah Naga Segar
• Alamat Perusahaan : Jalan Pelangi No. 22 Pekanbaru, Riau
• Nomor Telepon : 085645345499
• Alamat Email : freshdragonfruit@yahoo.com
• Mulai Berdiri : 1 Juni 2013
I.2 Visi dan Misi Perusahaan
• Visi
Menjadi produsen dalam bidang buah naga segar yang sehat dan bergizi.
• Misi
a) Mengembangkan agribisnis buah naga segar melalui pemanfaatan teknologi tepat
guna untuk meningkatkan pendapatan dari hasil pertanian serta menjadi petani
modern sekaligus supplier (Gardener and Supplier) dari produk yang dihasilkan.
b) Membangun sebuah agroindustries plant yang nantinya menjadi solusi over kapasitif
buah segar dengan segment market seluruh Indonesia.
I.3 Sejarah Perusahaan
CV. Drago Sejahtera didirikan sejak pada 1 Juni 2013 oleh Nida Fitria Andriani, SP
dilahan seluas 1 Ha di Jalan Pelangi No. 22 Pekanbaru, Riau. CV. Drago Sejahtera ialah
sebuah badan usaha yang bergerak dibidang agronomi dan agroindustri sebagai pembudidaya
dan supplier komoditas buah naga segar. Pengembangan komoditas buah ini terfokus pada

18
18
buah naga jenis Super Red (Hylocereus costaricensis) atau buah naga super merah (merah
hati) dan buah naga daging putih yang masih dikembangkan untuk peningkatan produksi.

Gambar 1. Contoh Produk Buah Naga Super Red

Gambar 2. Contoh Produk Buah Naga Daging Putih

Sebagai industri yang bergerak dalam bidang agronomi, CV. Drago Sejahtera menjual
buah naga segar yang sehat dan bergizi (buah naga super merah dan buah naga daging putih).

18
18
Selain itu, CV. Drago Sejahtera juga berusaha melakukan penelitian, percobaan dan
perencanaan pengembangan inovatif dalam membuat produk jadi berbahan komoditas buah
naga untuk mendukung persaingan usaha dibidang agrobisnis yang selalu menjadi trend
dibicarakan masyarakat agrobisnis khususnya.

II. Perkembangan Buah Naga di Indonesia


Buah naga (Hylocereus costaricansis) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang
baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau.
Hingga saat ini kebutuhan akan buah naga di Indonesia cukup besar. Buah naga mulai dikenal
sekitar pertengahan tahun 2000, namun bukan hasil budidaya dari negeri sendiri, tetapi hasil
impor dari Thailand. Sedangkan Buah naga di Provinsi Riau mulai di kembangkan pada tahun
2006 yang diusahakan secara swadaya oleh petani. Pada saat ini buah naga merah sudah
menyebar di Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten
Bengkalis.
Dalam usahatani buah naga, kami sebagai produsen selain berperan menjadi pengelola
diharapkan menjadi seorang manajer yang selalu memperhitungkan produksi dan input yang
digunakan dalam usahataninya untuk menunjang keberhasilan usahatani. Pertimbangan ini juga
dimaksudkan agar pengalokasian input yang dihasilkan optimal.

III. Perencanaan Kapasitas Produksi CV. Drago Sejahtera


Kapasitas produksi merupakan kuantitas atau jumlah satuan produk yang seharusnya
diproduksi selama satuan waktu tertentu untuk mencapai keuntungan yang optimal dalam bentuk
keluaran (output) per satuan waktu. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
penentuan kapasitas produksi, yaitu dengan pendekatan pangsa pasar yang mungkin diraih,
ketersediaan bahan baku, kapasitas teknologi proses, ketersediaan modal, dan kemampuan
teknis.

18
18
Menurut Sutojo (2000), penentuan kapasitas produksi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi efisiensi proyek yang akan didirikan. Kapasitas produksi ditentukan berdasarkan
perpaduan hasil penelitian berbagai macam komponen evaluasi. Komponen tersebut, yaitu
perkiraan jumlah penjualan produk di masa yang akan datang atau kemungkinan pangsa pasar
yang akan diraih, kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan pembantu, dan tenaga kerja, serta
tersedianya mesin dan peralatan di pasar yang sesuai dengan teknologi yang diterapkan.
Selain berdasar pada pertimbangan ketersediaan bahan baku, kemampuan, mesin dan
peralatan yang digunakan serta waktu produksi yang tersedia menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi penentuan kapasitas produksi. Teknologi yang diterapkan pada produk ini adalah
teknologi tepat guna karena disesuaikan dengan kebutuhan usaha, kondisi finansial, dan
kemampuan pekerja dalam mengoperasikannya. Teknologi tepat guna bertujuan agar proses
produksi berjalan dengan efektif dan efisien sehingga menghasilkan produktivitas yang tinggi.
Kapasitas dalam pembuatan cokelat batangan ini juga ditentukan berdasarkan kemampuan
investasi. Sejauh mana investasi mampu memenuhi target kapasitas produksi yang akan
ditetapkan. Kapasitas produksi di CV. Drago Sejahtera adalah sebanyak 8.500 kg untuk setiap
kali panen.

IV. Langkah Budidaya dan Produksi


Berikut adalah beberapa kegiatan yang kami lakukan dalam budidaya buah naga:
1. Pembibitan
Pembibitan buah naga dapat dilakukan dengan cara vegetatif dan generatif. Dengan
perbanyakan generatif yaitu upaya mendapatkan tanaman baru menggunakan biji. Dengan
perbanyakan tanaman dengan melalui sistem ini keuntungannya yaitu bibit yang diperoleh
akan seragam dan mempunyai perakaran yang kuat. Sedangkan untuk perbanyakan
vegetetif yaitu dengan stek cabang atau batang. Perbanyakan dengan sistem stek
pertumbuhan dan waktunya singkat juga menghasilkan rasa buah yang sama dengan

18
18
indukkannya. Batang yang digunakan untuk stek batang atau cabang harus dalam keadaaan
sehat, keras, tua, sudah pernah berbuah 3 – 4 kali dan batang atau cabang berwarna hijau
tua. Ukuran stek pada tanaman buah naga yang ideal yaitu antara 20 – 30 cm, tetapi juga
ada yang membuat bibit dengan panjang 40 cm. Digunakan stek dengan ukuran tersebut
karena batang harus mempunyai banyak mata tunas sehingga dapat membentuk tunas baru
dan tunas yang tumbuh akan cepat membesar. Selain itu bibit yang baik yaitu bibit yang
mempunyai minimal empat mata tunas atau lebih. Yang mana dilakukan seperti itu supaya
tanaman cepat menghasilkan cabang- cabang yang produktif. Selain itu diameter batang
bibit juga berpengaruh terhadap kualitas bibit atau tanaman. Sulur atau cabang yang akan
dijadikan bibit di potong sepanjang 20 – 40 cm kemudian bagian sulur yang akan ditanam
atau ditancapkan ditanah diruncingkan supaya tidak terbalik dalam penanamannya, selain
itu juga agar akar yang muncul banyak sehingga tanaman kuat. Pemotongan atau
pembuatan bibit ini dilakukan menggunakan gunting yang bersih, tajam dan steril.
Pemotongan dilakukan seperti itu agar supaya bibit mudah membentuk akar. Sebelum
ditanam pada lahan semai atau polybag bibit dianginkan selama 2 - 3 hari untuk
mengeringkan atau menghilangkan getah pada bekas potongan agar sulur tidak cepat
membusuk. Penanaman bibit pada lahan semai atau polybag yaitu menggunakan tanah
yang sedikit berpasir dan ditambah dengan pupuk kandang dan dolomit perbandingannya
yaitu 2 (tanah) : 1 (pupuk kandang). Sebelum ditanam pada lahan semai bibit dicelupkan
kedalam larutan Roton selama 3 – 5 detik yang mana berfungsi sebagai perangsang
pertumbuhan akar, Jika perlu ditambah pupuk NPK agar pertumbuhan bibit cepat
membentuk tunas baru yang produktif. Fungsi dari NPK yaitu untuk mempercepat
pertumbuhan, merangsang pembungaan, pada buah menambah rasa manis. Waktu yang
digunakan untuk membentuk akar tanaman buah naga hanya memerlukan waktu selama 3
minggu dimana bibit disemaikan dirumah kaca atau diberi sungkup plastik agar tidak
terkena sinar matahari langsung. 2 minggu setelah sungkup dibuka bibit diberi Pupuk NPK

18
18
phonska dengan pupuk tersebut ditaburkan disekitar bibit/ tanaman buah naga. Setelah
tunas bermunculan pilih satu tunas yang sehat, kuat dan besar dengan posisi tunas pada
ujung atau mendekati ujung stek, dan tunas yang lain dipotong, jika muncul lagi cabang
yang tidak diinginkan di potong sampai bibit benar–benar siap untuk ditanam pada lahan.
Dalam pembibitan yang dilakukan terdapat busuk pada pangkal batang yang diakibatkan
karena kurang sterilnya gunting pangkas yang digunakan untuk membuat bibit. Sehingga
kami harus membuang bibit yang terkontaminasi tersebut. Bila bibit terserang penyakit/
bakteri maka ditangani menggunakan Fungisida Dethone atau hama biasanya petani hanya
menyemprot bibit dengan pestisida.
2. Pengolahan Tanah dan Pemberian Panjatan atau Tiang Panjatan
Pada budidaya buah naga pengolahan tanah dilakukan sebelum dilakukannya
penanaman pada lahan pertanian. Pengolahan tanah sendiri dibuat dengan sistem bedengan
yang mana ukuran bedengan yang digunakan yaitu 2,5 m X 3 m sesuai dengan kebutuhan.
Persiapan lahan dilakukan dengan memperhatikan karakter dan sifat tanah yang akan
ditanami buah naga. Untuk memperbaiki struktur dan sifat tanah pemilik lahan hanya
mencampur tanah lahan pertanian, pupuk organik, dolomit dan pupuk NPK. Setelah lahan
siap dan sambil menunggu pembibitan selesai petani menyiapkan panjatan untuk tanaman
buah naga. Karena buah naga merupakan tanaman epifit dan merambat sehingga tanaman
buah naga membutuhkan panjatan. Tiang panjatan yang digunakan haruslah kuat.
Biasanya petani buah naga menggunakan panjatan yang dibuat dari beton. Selain awet
panjatan dari beton juga kuat dan tahan lama. Tiang panjatan yang berasal dari beton ini
biasanya berukuran 10 x 10 cm dengan tinggi 2 – 2,5 m. Pada tiang beton ini pada
ujungnya diberi kawat atau ban bekas untuk menopang pilar/ sulur yang nantinya akan
tumbuh memanjang dan tempat berbuah. Tiang beton ini ditancapkan kedalam tanah
sedalam 30 – 50 cm agar beton/ panjatan benar – benar kokoh atau kuat menopang
tanaman buah naga.

18
18
3. Penanaman Buah Naga
Penanaman tanaman buah naga dilakukan setelah bibit sudah muncul akar. Akar
buah naga termasuk dalam akar serabut. Penanaman ini dilakukan setelah lahan siap dan
tanah yang akan digunakan untuk menanam tanaman buah naga ini sebaiknya
digemburkan terlebih dahulu, dimaksudkan agar tanaman dapat tumbuh dan akar dapat
berkembang dengan baik. Penanaman buah naga pada satu tiang panjatan diletakkan atau
ditanam tiga atau empat bibit buah naga. Pembuatan lubang tanam disesuaikan dengan
ukuran panjang bibit. Bibit yang ditanam harus merapat pada tiang panjatan sedalam 5 – 7
cm. setelah bibit ditanam yaitu dalam 1 tiang panjatan empat bibit, bibit diikat kuat dengan
tiang panjatan menggunakan tali raffia atau menggunakan kawat supaya bibit tidak roboh.
Setelah semua selesai bibit tinggal dilakukan perawatan yaitu menjaga agar tanaman tetap
tumbuh dan tidak terserang hama dan penyakit.
4. Perawatan Buah Naga
Perawatan yang kami lakukan biasanya antara lain penyulaman, pengikatan cabang,
pengairan, pemupukan, pemangkasan, penjarangan buah dan kuntum bunga, dan
pengendalian OPT. Untuk perawatan buah naga yang paling penting adalah tanaman buah
naga harus mendapatkan sinar matahari penuh dan memperoleh air yang cukup. Berikut
adalah penjelasan dari beberapa perawatan pada buah naga tersebut:
a. Penyulaman
Penyulaman merupakan tindakan penggantian tanaman yang mati, busuk pada
batang, tidak tumbuh dan kerusakan fisik lainnya atau stek mengalami gangguan
yang mana harus diganti dengan stek yang baru. Penyulaman ini dilakukan petani
untuk menghasilkan tanaman yang nantinya menghasilkan tanaman yang optimal.
Penyulaman sendiri dilakukan seminggu setelah tanam.
b. Pengikatan cabang

18
18
Pengikatan cabang ini dilakukan karena tanaman buah naga sudah mengalami
pertambahan panjang dan cabang pada tanaman buah naga. Sehingga dengan
pengikatan cabang ini kita dapat mengarahkan pertumbuhan tanaman. Jika
penanganan pengikatan pada cabang buah naga terlambat maka tanaman atau cabang
akan tumbuh menyimpang pada tiang dan tumbuhnya tidak teratur sehingga akan
mempengaruhi pertumbuhan cabang yang akan tumbuh keatas. Pada umumnya
pengikatan dilakukan setiap 25 – 30 cm sehingga pertumbuhannya dapat terkontrol
dengan baik. Pengikatan dapat dilakukan dengan menggunakan tali raffia ataupun
kawat kecil. Pengikatan ini tidak boleh terlalu erat karena dapat merusak tanaman
seperti batang terjepit dan akhirnya batang akan mengalami patah.
c. Pemupukan
Pupuk yang kami gunakan dalam perawatan buah naga adalah pupuk kandang
karena kami merasa pupuk kandang adalah pupuk yang baik untuk menjaga rasa dan
keawetan dari buah naga. Selain itu pupuk kandang merupakan pupuk yang ramah
lingkungan yang dapat menjaga kesuburan dan struktur tanah. Tetapi untuk
mempercepat pertumbuhan tanaman buah naga petani memberikan pupuk kimia
NPK yang mana pemberian pupuk ini diberikan setelah pupuk kimia tersebut
dicairkan dan disiramkan pada pangkal tanaman buah naga. Pemupukan
menggunakan pupuk kimia ini dilakukan 3 – 4 kali atau setiap seminggu sekali
setelah tanam. Selanjutnya diberikan pupuk NPK Phonska yang diberikan sampai
tanaman berbuah. Pupuk ini diberikan ketanaman dengan menaburkan disekitar
tanaman buah naga Setelah itu petani memberikan pupuk kandang pada tanaman
buah naga untuk memperbaiki struktur tanah agar unsur hara dalam tanah tetap
tercukupi dan tanah tetap gembur.
c. Penyiraman

18
18
Penyiraman tanaman buah naga dilakukan bervariasi tergantung musim yang sedang
berjalan. Jika pada musim kemarau tanaman buah naga biasanya disiram setiap hari
dari atas pilar sampai pangkal buah naga. Penyiraman setiap hari pada musim
kemarau ini dilakukan untuk mencegah kerusakan pada perakaran akibat dari
perubahan suhu tanah yang tinggi ke suhu tanah yang rendah serta bunga pada
tanaman buah naga bisa terbentuk dan kebutuhan tanaman akan air tetap tercukupi.
Pada musim penghujan kami biasanya melakukan penyiraman selama 2 – 3 hari.
Untuk memudahkan penyiraman pada lahan biasanya kami menggenangi air pada
parit yang berada diantara bedengan buah naga. Pemberian atau penggenangan parit
ini dilakukan agar tanaman buah naga mudah mendapatkan suplai air.
d. Pemangkasan
Pemangkasan yaitu serangkaian kegiatan membuang batang/ cabang, untuk
membentuk percabangan dan membentuk cabang produktif yang tujuannya untuk
memperoleh keseimbangan pertumbuahan sehingga produktivitasnya juga tinggi.
Pemangkasan ini dilakukan petani biasanya pada saat tanaman mengalami stress atau
pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan yaitu sekitar bulan
September sampai bulan November. Pada bulan tersebut biasanya tanaman buah
naga sudah tidak berbunga dan berbuah atau bisa dikatakan masa stress.
Pemangkasan ini dilakukan pada pilar buah naga yang sudah tua dan biasanya
sekaligus membuat bibit untuk tanaman buah naga. Pemangkasan ini dilakukan dari
pangkal buah naga agar tanaman tidak terlalu berat dan energi yang didapat tidak
hanya untuk pertumbuhan pilar/ sulur tetapi untuk pertumbuhan dan pembentukan
buah. Pemangkasan sendiri ada tiga macam yaitu pemangkasan untuk membentuk
batang pokok, pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dan pemangkasan
untuk membentuk cabang produktif.
e. Proses pembungaan dan seleksi kuntum bunga dan buah

18
18
Perawatan yang berikutnya yaitu proses pembungaan dan seleksi kuntum dan buah
yaitu serangkaian kegiatan memilih kuntum bunga dan memilih buah yang sesuai
dengan persyaratan tanaman buah naga produktif yang mana kegiatan ini bertujuan
untuk memperoleh tanaman dengan produktivitas tinggi dan mampu berbuah sesuai
dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Syarat yang harus dipenuhi dalam proses
pembungaan yaitu cabang produksi terbentuk dengan baik, jumlah maupun
ukurannya dengan panjang 70 – 100 cm, telah dilakukan pemangkasan pada setiap
sulurnya yaitu sepanjang 5–10 cm agar terjadi tahapan penuaan. Tidak boleh ada
tunas pada cabang produksi yang terbentuk, jika ada tunas yang tumbuh segera
dipangkas. Selanjutnya penyeleksian kuntum bunga yaitu dengan cara memilih satu
atau dua bunga yang tumbuh pada setiap sulur atau cabang produksi buah naga. Jika
memilih dalam 1 sulur 2 bunga maka harus ada jarak sekitar 30 cm dan kuntum
bunga yang dipilih yaitu kuntum bunga yang menghadap ke matahari. Pemilihan
buah dilakukan jika cabang produksi berukuran kecil dan pendek maka buah yang
dipilih cukup satu yang mempunyai kualitas yang baik. Pemilihan buah ini dilakukan
untuk memperoleh kualitas buah yang memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan
dipasaran.
f. Penyiangan
Perawatan yang terakhir yaitu penyiangan. Penyiangan ini dilakukan petani tidak
pasti waktunya. Penyiangan dilakukan ketika rumput atau tanaman kecil tumbuh
disekitar tanaman utama sudah terlihat lebat atau rimbun. Hasil dari penyiangan ini
biasanya digunakan untuk makanan ternak.
5. Hama dan Penyakit Tanaman Buah Naga
Pengendalian OPT merupakan serangkaian kegiatan untuk mengendalikan hama/
penyakit dan gulma tanaman dengan satu atau lebih tehnik pengendalian agar tanaman
tumbuh optimal, produksi tinggi dan mutu buah baik. Hal ini dilakukan dengan tujuan

18
18
untuk menghindari kerugian secara ekonomis yaitu berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan
penurunan mutu (kualitas) dan menjaga kesehatan tanaman dan kelestarian lingkungan
hidup.
6. Pemanenan Buah Naga
Pemanenan buah naga dilakukan ketika kulit buah naga berwarna merah merata dan
telah masak optimal. Pemanenan buah biasanya menggunakan gunting agar pangkal buah
dan pilar tidak rusak. Sebelum diadakannya pemanenan buah ada beberapa prosedur yang
harus diperhatikan yaitu pemilihan buah siap petik dan cara pemetikan. Jika salah satu
tidak diperhatikan maka akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas buah. Pemilihan buah
siap petik sangat diperlukan untuk mendapatkan buah dengan kualitas baik dengan masak
panen. hal ini dilakukan agar konsumen puas dengan buah yang dibeli atau ditanamannya.
Untuk pemanenan pertama waktu yang digunakan biasanya 11 bulan dan buah yang
diambil pertanaman hanya 2. Kriteria buah yang dipanen yaitu yang mempunyai tanda –
tanda buah yang yang warna kulitnya sudah menjadi merah tua atau merah mengkilap,
mahkota bunga sudah mengerut atau mengecil dan jumbai buah sudah berubah menjadi
kemerahan. Jika sudah mengetahui ciri – ciri buah yang telah masak panen langkah
selanjutnya yaitu pemetikan buah. Pemetikan buah ini ada cara atau tehnik agar tidak
merusak buah dan pilar. Kesalahan dalam pemetikan buah akan mempengaruhi harga jual
buah naga sehingga keuntungan yang didapat petani tidak dapat maksimal. Pemetikan
buah dilakukan dengan cara memotong buah pada tangkainya menggunakan gunting
pangkas. Pemotongan buah naga menurut letak buahnya ada dua jenis yaitu pemotongan
buah yang menempel pada cabang dan pemotongan buah bertangkai panjang. Pemetikan
buah yang menempel pada cabang ini perlu dilihat betul posisi buah yang akan dipetik
agar tidak merusak buah. Buah yang akan dipetik dipegang dan digerakkan kekanan dan
kekiri lalu keatas dan kebawah. Hal itu dilakukan untuk memperhatikan bagian yang
paling mudah untuk memotong buah. Jika buah menempel erat pada cabang atau batang

18
18
maka pemotongan dilakukan dari samping disekitar buah naga yang akan dipetik, buah
seperti ini biasanya berbentuk bulat dan membesar. posisi yang kedua yaitu pemotongan
buah yang bertangkai panjang. Pada pemotongan buah ini merupakan pemotongan yang
paling mudah dilakukan karena dapat dilakukan dari segala arah. Buah yang memiliki
tangkai agak panjang ini biasanya buahnya berbentuh sedikit agak lonjong. Untuk
pementikannya sendiri buah yang yang akan dipetik dipegang dengan tangan lalu gunting
pangkas diletakkan diantara buah dan cabang dan digunting. Buah yang seperti ini
merupakan buah yang paling mudah dipanen. Untuk pemanenan waktu tidak ditentukan
yang paling penting yaitu air yang ada pada pilar sudah berkurang. Waktu pemanenan
tidak mempengaruhi kwalitas buah yang paling penting buah hasil panen segera diletakkan
pada daerah yang teduh dan tidak terkena sinar mata hari langsung.

V. Jumlah Karyawan
Pada CV. Drago Sejahtera memiliki total 110 karyawan yang terlibat di dalamnya,
termasuk direksi, manajer hingga petani yang menangani proses produksi. Berikut adalah
rinciannya:
No. Jabatan Jumlah
1. Direktur utama 1 orang
2. Sekertaris 1 orang
3. Manajer Keuangan 1 orang
Kepala Bagian Pembukuan dan staff 3 orang
Kepala Bagian Perpajakan dan staff 3 orang
4. Manajer Produksi 1 orang
Kepala Bagian Proses dan staff 3 orang
Kepala Bagian Utilitas dan staff 3 orang
5. Manajer Pemasaran 1 orang
Kepala Bagian Penjualan dan staff 3 orang
Kepala Bagian Promosi dan staff 3 orang
6. Manajer Personalia 1 orang
Kepala Bagian Kepegawaian dan staff 3 orang

18
18
Kepala Bagian Humas dan staff 3 orang
7. Petani 80 orang
110 orang

Total

18
18
Di bawah ini merupakan struktur organisasi dari CV. Drago Sejahtera

18
18
VI. Penentuan Lokasi Pabrik
Penentuan lokasi pabrik merupakan suatu hal penting yang perlu diperhatikan dalam
pendirian suatu 15ndustry. Pemilihan lokasi yang tepat akan berpengaruh terhadap kelangsungan
dan efisisensi perusahaan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi
pabrik adalah ketersediaan bahan baku, letak pasar yang dituju, tenaga listrik dan air, pasokan
tenaga kerja, dan fasilitas transportasi (Husnan dan Muhammad, 2005).
Suatu 15industri yang lokasinya tidak tepat akan menghadapi persoalan yang terus
menerus dan tidak terselesaikan, terutama dalam menghadapi persaingan sehingga kelangsungan
hidup dan stabilitas industri tersebut akan selalu mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, untuk
memperoleh keputusan yang tepat dalam penentuan lokasi, maka perlu dilakukan pengkajian
berbagai 15ndust yang mempengaruhinya. Lokasi 15ndustry yang tepat dapat melayani proses-
proses baru, perkembangan teknologi, dan dapat menampung kemungkinan-kemungkinan
perluasan industri.
Untuk CV. Drago Sejahtera memilih lokasi yang dekat dengan lahan tempat kami
membudidayakan buah naga. Hal ini untuk mengefisienkan proses budidaya. Lahan yang kami
pilih juga terletak pada lokasi yang sesuai dengan syarat tumbuh tanaman buah naga.

VII. Keuangan
a. Sumber dana
No. Uraian Persentase (%) Jumlah
1. Modal sendiri 10 Rp 20.000.000.000
2. Pinjaman 90 Rp 200.000.000.000
Jumlah (1+2) 100 Rp 220.000.000.000

b. Kebutuhan Modal Investasi

18
18
No. Uraian Banyaknya Harga Satuan Jumlah
(1) (2) (3 = 1 x 2)
1. Pembuatan pancang beton 1500 buah Rp 40.000 Rp 60.000.000
2. Ban bekas 1500 buah Rp 4.500 Rp 6.750.000
3. Peralatan 1 paket Rp 5.100.000
4. Keranjang panen 1 paket Rp 360.000
5. Sewa lahan 1 Ha Rp 9.600.000
6. Biaya pembimbing 12 kali Rp 300.000 Rp 3.600.000
Jumlah Rp 85.410.000

c. Analisis Biaya Tetap


No. Uraian Satuan Harga per Satuan Jumlah Harga
1. Tenaga kerja tetap (gaji):
- Direktur 1 orang Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
- Sekretaris 1 orang Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
- Manajer 1 orang Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
- Kepala Bagian 8 orang Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
- Staff 16 orang Rp 2.000.000 Rp 2.000.000
Tenaga kerja operasional:
a. Pengolahan tanah 80 OH Rp 40.000 Rp 3.200.000
b. Pemberian pupuk organik 20 OH Rp 40.000 Rp 800.000
c. Penanaman bibit 20 OH Rp 40.000 Rp 800.000
d. Pengendalian OPT 20 OH Rp 40.000 Rp 800.000
e. Panen 20 OH Rp 40.000 Rp 800.000
2. Biaya Penyusutan
- Penyusutan bangunan Rp 194.400
- Penyusutan ban bekas Rp 21.900
- Penyusutan peralatan Rp 212.500
- Penyusutan keranjang panen Rp 15.000
3. Sewa lahan 1 Ha Rp 9.600.000
Total Biaya Tetap (TFC) Rp 34.443.800

d. Analisis Biaya Tidak Tetap


No. Uraian Jumlah Unit Harga Per Jumlah Harga

18
18
Unit
1. Bibit buah naga 4500 batang Rp 5.000 Rp 22.500.000
Pupuk kandang 5.000 kg Rp 1.000 Rp 5.000.000
Pupuk kimia 250 kg Rp 12.000 Rp 3.000.000
4. Bahan Pengemas
- Plastik wrapping 1000 m Rp 5.000 Rp 5.000.000
- Cetak logo - - Rp 1.000.000
3. Listrik 102 kWh 1300 Rp 132.600
Total Biaya Tidak Tetap (TVC) Rp 36.632.600

• Biaya Total
Biaya total = Biaya investasi + biaya tetap + biaya tidak tetap
= Rp 85.410.000 + Rp 34.443.800 + Rp Rp 36.632.600
= Rp 156.486.400

• Penerimaan
Penerimaan = harga buah naga segar x jumlah produksi
= Rp 20.000 x 8.500 kg
= Rp 170.000.000
• Keuntungan

18
18
Keuntungan = penerimaan – biaya total
= Rp 170.000.000 - Rp 156.486.400
= Rp 13.513.600

• Break Even Point (BEP)


BEP Produksi Buah Naga Segar
34.443.800 = 34.443.800 = 5.740 Kg
6.000
20.000 – 14.000
Artinya titik impas akan tercapai apabila dapat menjual buah naga segar sebanyak
5.740 kg.
• Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan : biaya total
= Rp 170.000.000 : Rp 156.486.400
= 1,1
Artinya dari setiap modal Rp 1,00 yang dikeluarkan, akan diperoleh hasil Rp 1,1. Jadi
semakin tinggi R/C Ratio maka semakin tinggi pula penerimaan yang diperoleh. Suatu
usaha dapat dikatakan layak apabila nilai Revenue Cost (R/C Ratio) lebih dari satu.

18
18

Anda mungkin juga menyukai