Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Umumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan laba atau keuntungan yang besar. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sering digunakan untuk menentukan kinerja suatu perusahaan dan sebagai dasar keberhasilan mengelola sumber daya perusahaan. Agar dapat mencapai tingkat laba yang tinggi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu fakor yang mendukung adalah penentuan harga pokok produksi. Penyusunan harga pokok produksi harus memperhatikan elemen biaya yang terdapat didalamnya. Tanpa informasi biaya yang benar maka sebuah perusahaan tidak memiliki dasar untuk mengalokasikan berbagai sumber ekonomi lain. Setiap kegiatan produksi membutuhkan biaya produksi karena biaya produksi ditujukan untuk memperoleh nilai ekonomis produk yang lebih tinggi. Oleh karena itu, setiap perusahaan membutuhkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya- biaya ini harus dicatat, diklasifikasikan dan diolah secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan mengetahui jumlah yang sebenarnya terjadi dalam produksi, agar perusahaan dapat menentukan harga pokok produksi. Dalam penentuan harga produk ini ada dua metode yang dapat digunakan. Pertama adalah penentuan harga pokok produksi berdasarkan pesanan (job order cost method) dan yang kedua yaitu penentuan harga pokok produk berdasarkan proses (process cost method). Dalam praktikum ini yang akan penulis bahas adalah tentang bagaimana penentuan harga pokok produksi berdasarkan pesanan (job order cost method) atau proses yang digunakan oleh perusahaan Amerta Agro Strawberry. Karena Amerta Agro Strawberry merupakan usaha agrowisata memetik dan memesan produk buah strawberry dengan kualitas buah yang segar. Umumnya dari proses akuntansi yang diselenggarakan selama satu periode akan dihasilkan laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam praktikum ini sebagai berikut. 1. Apa jasa/produk yang ditawarkan oleh perusahaan Amerta Agro Strawberry? 2. Apa dokumen atau prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan biaya yang dikerjakan untuk masing-masing pelanggan? 3. Bagaimana pembebanan biaya tenaga kerja langsung ke setiap pekerjaan? 4. Bagaimana pembebanan overhead ke pekerjaan individual? 5. Bagaimanakah pembebanan biaya bahan langsung ke setiap pekerjaan? 6. Bagaimanakah memutuskan apa yang akan dibebankan kepada setiap pelanggan? 7. Bagaimana hitungan BEP (break even point) untuk jasa/produk yang dihasilkannya? 8. Bagaimana analisis keuangannya untuk satu periode?
1.3 Tujuan Praktikum
Tujuan dari analisis kegiatan praktikum akuntansi manajemen ini ialah agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami dengan baik bagaimana sistem biaya pesanan/proses yang berlangsung di Amarta Agro Strawberry tersebut serta dapat memahami dan mengetahui : 1. Jasa/produk yang ditawarkan oleh perusahaan. 2. Dokumen atau prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan biaya yang dikerjakan untuk masing-masing pelanggan. 3. Pembebanan biaya tenaga kerja langsung ke setiap pekerjaan. 4. Pembebanan overhead ke pekerjaan individual. 5. Pembebanan biaya bahan langsung ke setiap pekerjaan. 6. Memutuskan apa yang akan dibebankan kepada setiap pelanggan. 7. Hitungan BEP (break even point) untuk jasa/produk yang dihasilkannya. 8. Analisis keuangannya untuk satu periode.
1.4 Lokasi dan Waktu Praktikum
Dalam proses wawancara yang telah kami lakukan adapun waktu saat kami mewawancarai dan letak lokasi dari pondok tani denpasar itu sendiri yakni sebagai berikut: 1) Narasumber I Komang Giri Sutedi merupakan pemilik dari usaha Amerta Agro Strawberry. Beliau adalah narasumber yang memberikan semua data/informasi yang kami dapatkan mengenai analisis sistem biaya pesanan/proses pada usaha Budidaya Strawberry. 2) Lokasi dan Waktu Praktikum Lokasi praktikum dilakukan di Amarta Agro Strawberry yang beralamat di Jl. Raya Singaraja – Denpasar, Pancasari, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali. Pada saat berkunjung dan melakukan wawancara secara langsung, kami telah menerapkan protokol kesehatan dengan tertib. Adapun waktu kegiatan praktikum ini dilakukan pada 5 April 2022, pukul 13.30 WITA. BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Jasa/Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan oleh usaha ini berupa strawberry yang dipasarkan dalam bentuk segar atau belum mengalami pengolahan. Selain itu, Amerta Agro Strawberry juga menyediakan kegitan agrowisata berupa memanen/memetik buah strawberry. Adapun harga tiket masuknya, yaitu Rp 10.000/orang. Buah stroberi adalah buah semu yang artinya bukan buah yang sebenarnya. Buah stroberi merupakan pembesaran dari jaringan dasar bunga. Buah yang sebenarnya adalah biji-biji berwarna putih dan berukuran kecil yang disebut achen. Achen dihasilkan dari proses penyerbukan sel kelamin betina lalu berkembang menjadi buah. Biji pada buah stroberi tersebar di antara daging buah dan berukuran kecil Cara menanam tanaman strawberry adalah dengan memberi jeda selama sebulan pada media tanah, setelah itu diberi pupuk kandang dan pupuk kimia. Tanah merupakan media yang sangat penting khususnya dalam pemenuhan nutrisi pada tanaman strawberry. Untuk bibit setelah dipetik dari pohonnya didiamkan selama seminggu, lalu di tanam dan akan terlihat hidup atau matinya kurang lebih 2 minggu. Dari menanam sampai berbunga kurang lebih 3 bulan. Berdasarkan hasil wawancara kami dengan I Komang Giri Sutedi selaku owner atau pemilik Amerta Agro Strawberry harga jual buncis per kg adalah Rp 50.000. Adapun total produksi pada tahun 2021 Amerta Agro Strawberry ini menghasilkan buncis sebanyak 3.868 kg. 2.2 Dokumen/Prosedur dalam mengumpulkan biaya jasa
Adapun dokumen atau prosedur yang digunakan dalam mengumpulkan biaya jasa di Amerta Agro Strawberry yang telah kami wawancarai sebagai berikut.
1) Standard Operating Procedure (SOP)
SOP merupakan dokumen yang berisi serangkaian instruksi tertulis yang mengenai berbagai proses penyelenggaraan atau operasional suatu usaha maupun instansi tertentu yang berisi cara melakukan pekerjaan, waktu pelaksanaan, tempat penyelenggaraan, dan pihak yang berperan dalam kegiatan. Sama seperti perusahaan atau usaha lainnya, pada Amerta Agro Strawberry ini juga menggunakan SOP sebagai acuan untuk mengatur kelancaran operasional usaha. SOP yang digunakan terbagi menjadi 2 yaitu : a. SOP untuk budidaya buncis ₋ Penanaman di lahan terbuka 1) Penetapan lokasi tanam a) Perlu analisa tanah untuk media tanam yang untuk digunakan melalui Petugas Lapangan setempat. b) Suhu 15-250C, kelembaban 60-80%. c) Sejarah lahan (tanah) bekas sayuran. d) Bila diperlukan dilakukan analisis tanah untuk menentukan hara mikro dan makro. 2) Penyiapan media a) Tanah diolah hingga gembur. b) Bedengan-bedengan disiapkan dengan lebar 40 cm, tinggi 20 cm – 25 cm, serta jarak antar bedengan 60-70 cm, sedangkan panjangnya disesuaikan dengan keadaan lahan. c) Lebar celah antar karung dalam barisan adalah 20 cm - 30 cm. 3) Pengairan a) Penyiraman pada tanaman di musim kemarau dilakukan sehari 1 kali sebanyak 1 - 2 liter/karung sampai umur 10 hari. b) Setelah berumur 10 hari, penyiraman dilakukan dua hari sekali sebanyak 1 -2 liter/karung. c) Pengairan/penyiraman dilakukan setiap pagi atau sore hari. 4) Pemangkasan a) Pemangkasan dilakukan terhadap daun, stolon dan tunas baru (anakan/sirung). b) Perompesan daun I. Daun yang kurang sehat atau sudah tua dibuang bersama pelepahnya. II. Sisakan 5-7 pelepah daun yang membuka sempurna dan sehat pada tiap batang. III. Daun dikumpulkan dalam kantong plastik dan dimusnahkan. c) Pembuangan stolon I. Untuk stroberi tujuan produksi, setiap stolon yang tumbuh harus dibuang. II. Stolon digunting pada bagian buku dekat pangkal pada saat mencapai panjang 5 – 7 cm atau setelah terlihat 2 buku hingga lepas. III. Stolon dikumpulkan pada tempat yang terpisah dari tempat penanaman. d) Pemilihan tunas baru I. Pilih 1-2 tunas produktif dengan ciri-ciri tunas yang besar, muncul dari bawah permukaan tanah/media dan menghadap ke luar dari wadah. II. Semua tunas yang muncul di atas permukaan tanah atau media harus dibuang. III. Tunas dirompes ke arah bawah atau ke arah samping. IV. Tunas baru dikumpulkan pada tempat yang terpisah dari tempat penanaman. 5) Sanitasi kebun a) Pemeliharaan lingkungan dilakukan dengan cara membersihkan gulma- gulma yang ada, memelihara tanaman pelindung seperti putri malu, lantana. Sisasisa gulma dikumpulkan ditempat yang terpisah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penyemprotan pestisida. b) Waktu penyiangan tergantung dari keadaan pertumbuhan gulma. Untuk menghemat biaya tenaga kerja, biasanya penyiangan dilakukan bersama- sama dengan kegiatan pemupukan susulan 6) Pemupukan a) Pemupukan untuk penanaman di Karung. b) Pemberian pupuk tergantung pada kebutuhan dan kondisi tanaman. c) Pemupukan pertama dilakukan 2 minggu setelah tanam. Pada masa ini tanaman dalam masa pertumbuhan vegetatif awal dengan ciri-ciri batang dan pelepah subur serta diameter batang 2 cm. Pupuk yang digunakan pupuk NPK dengan perbandingan 10 : 16 : 21. d) Pada masa pertumbuhan generatif (setelah 9 MST) diberikan pupuk NPK dengan unsur kalium lebih tinggi. e) Pemberian dilakukan setiap satu minggu sekali dengan cara dicor (vertigasi) ke wadah sebanyak 2 kg NPK/200 liter 100 cc air/karung. f) Pada kondisi kematangan buah 25% diberi unsur Calsium (CaO) dalam bentuk tepung dosis 1 gram/liter. g) Selain itu perlu diberikan unsur hara mikro yang mengandung unsur Fe, Mg, dan Zn (PPC) yang diberikan melalui daun. h) Perlu dilakukan analisa tanah secara rutin dengan teknik sampel untuk megetahui kebutuhan nutrisi untuk tanaman. 7) Pengendalian OPT a) Melakukan pengamatan tanaman secara rutin dan mengutamakan pengendalian secara mekanis dan kultur teknis (tanaman yang terserang hama/penyakit dicabut dengan tangan atau pisau, dibuang dan dibakar atau dikubur sejauh mungkin dari lokasi kebun). b) Apabila tanaman terserang hama atau penyakit maka dilakukan prosedur pengendalian dengan cara penyemprotan pestisida secara selektif. c) Penyemprotan harus dihentikan minimal 2 minggu sebelum panen. d) Pencampuran pestisida dengan air dilakukan secara hati-hati dan tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. e) Pestisida yang tidak habis dan botol atau kaleng bekas wadah harus dimusnahkan di tempat pembuangan limbah atau dikubur ke dalam tanah yang jauh dari sumber air. f) Peralatan setelah dipergunakan segera dicuci dan limbah pencucian dibuang ke dalam bak peresapan dan tidak boleh mencemari sumber air. g) Pekerja yang melakukan penyemprotan sebaiknya sudah pernah mendapatkan pelatihan mengenai tata cara penggunaan alat semprot atau sudah berpengalaman. h) Pekerja yang melakukan penyemprotan dilengkapi dengan peralatan khusus sebagai pelindung tubuh seperti masker, kacamata, sarung tangan, topi dan pakaian. i) Selesai melakukan penyemprotan petugas harus segera membersihkan seluruh badan dengan sabun dan air bersih.
b. SOP untuk Pemanenan Strawberry
a) Penentuan saat panen Penentuan panen buah stroberi yang paling tepat ditandai dengan karakteristik sebagai berikut : - Tingkat kematangan mencapai 75 - 80% yang ditandai dengan warna merahnya mencapai 75 - 80% dari besar buah. b) Waktu dan Cara Panen 1. Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 09.00 pagi. 2. Cara panen dapat dilakukan dengan cara dipetik dengan tangkainya. 3. Pemetikan buah dilakukan secara hati-hati agar buah tidak rusak. 4. Setelah buah dipetik, buah harus disusun secara teratur dalam wadah/baki plastik yang telah disiapkan maksimum 2 lapis, posisi kelopak buah dari tiap buah harus searah. 5. Buah yang gradenya rendah, dipisahkan dalam wadah/baki plastik yang tersendiri.