Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL BIOFARM

DISUSUN OLEH :
Najla Putri Abiska
2105126145

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Suwondo M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan
dan petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal yang beriudul
“BIOFARM ini tepat pada waktunya. Adapun tu^an dan proposal im adalah untuk
memenuhi tugas paaa mata kuliah Kewirausahaan. Selain itu:proposal ini juga bertujuan
untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Suwondo M.Si selaku dosen
pengampu Kewirausahaan yang tdah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami tempuh. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami aapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
proposal yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan proposal ini.

Pekanbaru, 31 Mei 2022

Najla Putri Abriska


DAFTARISI

BAGIAN I: LATAR BELAKANG................................................................................

BAGIAN II: RENCANA PRODUKSI...........................................................................

A. PROSES PRODUKSI......................................................................................

B. KAPASITAS PRODUKSI...................................................................................

BAGIAN III: RENCANA PEMASARAN.....................................................................

A. SASARAN PASAR............................................................................................

B. PERSAINGAN PASAR......................................................................................

C. STRATEGI PEMASARAN................................................................................

BAGIAN IV: RENCANA KEUANGAN

A. PROYEKSI BIAYA............................................................................................

B. SUMBER DANA................................................................................................

C. PROYEKSI PENJUALAN..................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN.............................................................................................
BAGIAN I
LATAR BELAKANG
BIOFARM adalah perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, khususnya
perkebunan dan budidaya buah naga. Target pasar kami adalah toko-toko buah sampai
supermarket besar. Dalam rencana pemasaran produk usaha, selain melalui jasa para
distributor/tengkulak, kami pun menggunakan dunia maya (media online). Media online
akan mempermudah kita dalam berpromosi dan bisa dilihat oleh semua orang, kapanpun-
dimanapun. Dengan prospek pemasaran secara online ini, kami optimis bisa
meningkatkan penghasilan perusahaan kami.

Kami memiliki tanah seluas +2 km persegi yang sudah siap untuk ditanami pohon buah
naga di Kebun Alam Biologi Universitas Riau. Untuk sementara, kami akan menanam
100 tiang yang tiap tiangnya terdapat 4 pohon buah naga. Setiap pohon bisa
menghasilkan 3-5 buah naga. Setiap panen kami menargetkan minimal 500 kg teijual.
Data ini kami dapatkan berdasarkan perhitungan banyak buah per pohon dan banyak
pohon yang kami tanam.

Estimasi modal awal yang kami butuhkan, sekitar Rp 20.000.000,-. Modal tersebut
diperuntukkan untuk pengadaan bibit pohon buah naga, tiang besi tempat pohon
menempel, pupuk, serta barang-barang lain penunjang pembudidayaan buahnaga.
BAGIAN II: RENCANA PRODUKSI

A. PROSES PRODUKSI
a. Pembelian Bibit
Bibit buah naga dibeli dari perkebunan buah naga di toko bibit, Bangkinang. Bibit
yang dibeli merupakan bibit yang berkualitas (gambar terlampir). Setiap satuan
bibit dibeli dengan harga 10.000 rupiah. Untuk perkembangan selanjutnya, kami
berencana untuk melakukan pembibitan sendiri.

b. Penanaman Bibit Buah Naga


Untuk penanaman pertama, kami akan memasang 100 tiang panjat dari besi yang
mana setiap tiang menjadi tempat tumpuan bagi 4 pohon buah naga. Tinggi tiang
panjat untuk budi daya buah naga biasanya 2-2,5 meter. Tiang tersebut ditanam
sedalam 50 cm agar kuat berdiri. Di ujung bagian atas diberikan penopang berupa
batang kayu atau besi membentuk „+". Kemudian tambahkan besi berbentuk
lingkaran atau bisajuga ban motor bekas. Sehingga bagian ujung atasnya berbentuk
seperti stir mobil. Jarak 2-3 meter antar besi.

c. Pemupukan
Pada masa awal pertumbuhan pupuk yang dibutuhkan harus mengandung banyak
unsur nitrogen. Pada fase berbunga atau berbuah, gunakan pupuk yang banyak
mengandung fosfor dan kalium. Pemakaian urea tidak dianjurkan untuk memupuk
buah naga, karena sering mengakibatkan busuk batang. Pemupukan dengan pupuk
kompos atau pupuk kandang dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan dosis 5-10 kg
per lubang tanam. Pada saat berbunga dan berbuah berikan pupuk tambahan NPK
dan ZK masing-masing 50 dan 20 gram per lubang tanam.

d. Penyiraman
Kami menggunakan teknik penyiraman gembor atau irigasi tetes. Sistem irigasi
tetes lebih hemat air dan tenaga keija namun perlu investasi yang cukup besar.
Penyiraman dilakukan dengan gembor, setiap lubang tanam disiram dengan air
sebanyak 4-5 liter. Frekuensi penyiraman 3 kali sehari di musim kering, atau sesuai
dengan kondisi tanah.
e. Pemangkasan
Terdapat setidaknya tiga tipe pemangkasan dalam budi daya buah naga, yakni
pemangkasan untuk membentuk batang pokok, pemangkasan membentuk cabang
produksi dan pemangkasan peremajaan.

Pemangkasan untuk membentuk batang pokok dilakukan pada batang bibit


tanaman. Tanaman yang baik memiliki batang pokok yang panjang, besar dan
kokoh. Untuk mendapatkan itu pilih tunas yang tumbuh di bagian paling atas
batang awal. Tunas yang tumbuh dibawahnya sebaiknya dipotong saja.

Pemangkasan untuk membentuk cabang produksi dilakukan pada tunas yang


tumbuh pada batang pokok. Pilihlah 3-4 tunas untuk ditumbuhkan. Nantinya tunas
ini akan menjadi batang produksi dan tumbuh menjuntai ke bawah. Tunas yang
ditumbuhkan sebaiknya yang ada di bagian atas, sekitar 30 cm dari ujung atas.

Pemangkasan peremajaan dilakukan terhadap cabang produksi yang kurang


produktif. Biasanya sudah berbuah 3-4 kali. Hasil pangkasan peremajaan ini bisa
dijadikan sumber bibit tanaman.

f. Pemanenan
Budi daya buah naga mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10 hingga 12
terhitung setelah tanam. Namun apabila ukuran bibit tanamannya lebih kecil, panen
pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada
panen pertama biasanya tidak langsung optimal.

Ciri-ciri buah yang siap panen adalah kulitnya sudah mulai berwarna merah
mengkilap. Jumbai buah berwarna kemerahan, warna hijaunya sudah mulai
berkurang. Mahkota buah mengecil dan pangkal buah menguncup atau berkeriput.
Ukuran buah membulat dengan berat sekitar 400-600 gram.

B. KAPASITAS PRODUKSI

Diperkirakan pada panen pertama akan mendapat buah naga sebanyak:

100 (tiang) * 4 (pohon/tiang) * 4 (buah naga/pohon) = 1.600 buah naga


1.600 (buah naga) * 0,5 (kg/buah) = 800 kg
BAGIAN III: RENCANA PEMASARAN

A. SASARANPASAR
Karena produksi dalam negeri yang masih sangat minim, pemasaran hasil
budidaya buah naga tidak terlalu sulit. Hasil budidaya buah nagajuga telah
dikenal ke seluruh dunia karena berbagai kandungannya yang sangat baik bagi
kesehatan.

Pemasarannya dengan cara dijual langsung ke konsumen, dengan mendatangi dan


menawarkan kepada toko-toko buah, supermarket, pedagang-pedagang di pasar
tradisional di daerah Malang dan sekitarnya, atau dapat juga bergabung di
asosiasi atau paguyuban-paguyuban petani buah naga.

B. PERSAINGAN PASAR
Terdapat beberapa pengusaha budidaya buah naga di pagi Arengka Untungnya,
Indonesia tidak terlalu banyak mengimpor buah naga, sehingga pasar dalam negri
dikuasai oleh orang negeri sendiri.

C. STRATEGI PEMASARAN
Kami akan menjual hasil panen langsung ke konsumen, bisa juga dengan
mendatangi dan menawarkan kepada toko-toko buah, supermarket, pedagang-
pedagang di pasar tradisional di daerah Malang dan sekitarnya, atau dapat juga
bergabung di asosiasi atau paguyuban-paguyuban petani buah naga yang telah
memiliki koneksi ke konsumen.

Selain itu kami akan menggunakan media online (website) untuk melakukan
pemasaran dan promosi. Penggunaan media online diharapkan bisa menambah
keuntungan dan mempermudah pemasaran, karena website bisa diakses dan
dilihat oleh semua orang, kapanpun, dan dimanapun.
BAGIAN IV: RENCANA KEUANGAN

A. PROYEKSI BIAYA
Biaya Produksi Tahun Pertama
Kebutuhan Biaya
Bibit pohon buah naga 400 batang * Rp 10.000,- Rp 4.000.000,-
Pupuk Organik 2.000 kg * Rp 1.500,- Rp 3.000.000,-
Pupuk NPK 2 sak * Rp 130.000,- Rp 260.000,-
Pestisida Rp 350.000,-
Tiang panjat 100 * Rp 15.000,- Rp 1.500.000,-
Tenaga Keija 12 bulan * Rp 500.000,- Rp 6.000.000,-
Total Rp 15.110.000,-

Biaya Produksi Tahun Kedua


Kebutuhan Biaya
Pupuk Organik 2.000 kg * Rp 1.500,- Rp 3.000.000,-
Pupuk NPK 2 sak * Rp 130.000,- Rp 260.000,-
Pestisida Rp 350.000,-
Tenaga Keija 12 bulan * Rp 500.000,- Rp 6.000.000,-
Total Rp 9.610.000,-

B. SUMBER DANA
Modal / dana awal didapatkan dari hasil tabungan. Untuk biaya produksi tahun
selanjutnya, diambil dari pemasukan panen sebelumnya.

C. PROYEKSI PENJUALAN
Estimasi Penjualan Tahun Pertama = 800 kg Rp 16.000.000,-
(dilihat dari Kapasitas Produksi) * Rp 20.000,-
Estimasi Penjualan Tahun Pertama = 800 kg Rp. 16.000.000,-
(dilihat dari Kapasitas Produksi) * Rp 20.000,-
Keuntungan pada panen pertama, sangat kecil karena biaya produksi yang besar
pada tiang panjat dan bibit pohon naga. Pada panen kedua, kami menggunakan
tiang panj at yang sama dan tidak perlu membeli bibit lagi, maka dari itu
keuntungan di panen kedua, meningkat 100 persen dari keuntungan panen
pertama.
LAMPIRAN

Foto lahan di Kebun Alam Biologi yang akan ditanami pohon buah
naga.
Bibit pohon buah naga yang didapat dari toko bibit, Bangkinang.

Buah naga yang nantinya akan dipanen.

Anda mungkin juga menyukai